Mentari mau tidak mau harus memantapkan dirinya untuk menjadi istri leon, tapi mentari sangat ragu, karena hal ini merupakan bukan kehidupan pernikahan yang seperti mentari mau selama ini, dan mentari sudah mengira kalau kehidupannya nanti tidak akan bahagia seperti istri pada umunya, dan dia harus rela kalau melihat suaminya bersama dengan perempuan lain.
Mentari semakin tidak bisa tidur, tapi dia harus berusaha agar bisa merem, karena dia besok tidak boleh kesiangan, jadi dia sampai meminum obat tidur seperempat butir agar dia bisa mengantuk dan tidur.
...****************...
matahari pagi sudah menyapa, dan semua orang sudah repot dengan tugas mereka masing masing, semantara leon yang masih terlelap karena tidur terlalu malam kemarin, sehingga dia melewatkan sarapan pagi bersama mama dan papa nya.
Papa leon langsung pamit mau pergi ke kantor, dan mama leon langsung pergi ke kamar putra nya untuk membangunkan dia, dan juga ingin membicarakan tentang perjodohan itu.
"leon.... Bangun nak... Ini sudah mau siang, apa kamu tidak pergi ke kantor" ucap mama melinda sambil menekan alaram kamar leon
leon yang keberisikan suara alaram yang berbunyi, akhirnya dia bangun juga, dan dia mulai mengumpulkan nyawanya sambil meregangkan tubuhnya di atas kasur
"leon... apa kamu dengar mama?" tanya mama melinda
"iya ma... Ini leon bangun kok, ucap leon di depan alaram kamar dia yang bisa menghubungkan suara dari depan kamar dan juga bisa terdapat kamera di alaram tersebut, sehingga kalau di aktifkan bisa melihat orang yang ada di luar kamar.
Leon langsung membukakan lintu kamarnya dan mempersilahkan mama nya untuk masuk ke dalam kamar.
" Le... Mama mau ngomong penting sebentar sama kamu, boleh" tanya mama melinda
"boleh mam... Silahkan mau tanya apa?" jawab leon
" mama sudah memilih perempuan yang cocok sama kamu, mama sudah pastikan dia anak nya baik.... Bahkan mama bertemu sama dia itu sudah lama" ucap mama melinda
"siapa ma... Orang nya, apa dia cantik" tanya leon, yang berpura pura dia tidak tahu
"orang nya ada di sini, dia bekerja sama kamu, dan orang itu adalah mentari, pelayan di sini" jawab mama melinda
"hahh.... Mentari mam.... Apa mama tidak salah pilih... Mentari itukan pelayan mam... Mana mungkin leon menikahi seorang pelayan, apa kata orang nanti" protes leon
"yahhh kenapa tidak mungkim, mentari jadi pelayan kamu kan karena di jual sama orang tuanya, dan itu bukan ke inginnan dia, lagian mama itu sudah tahu mentari dari lama, sebelum dia jadi pelayan di rumah kamu ini" jawab bu melinda yang gak mau kalah
"hahh emang mama tau mentari dari kapan, kenapa mama tidak pernah cerita sama leon" tanya leon yang penasaran
" sini sini tuan muda ku sayang.... Duduk duku baru mama akan cerita sama kamu. Mama bertemu sama mentari itu waktu mama akan belanja ikan di pasar, lalu tiba tiba mata mama itu tertarik dengan gadis cantik yang rambutnya di ikat, dan dia sedang jualan ikan. Jadi mama terus mengawasi gadis itu, dia melayani pembeli dengan sangat ramah, bahkan saat adik nya datang dengan marah marah karena minta uang tidak di kasih, dia masih bisa tersenyum dan mencoba menasehati adiknya untuk sabar sampai dia menghabiskan ikan ikan itu. Tapi adiknya tidak mau mendengarkan omongan gadis itu, sehingga adiknya sangat marah bahkan sampai teriak teriak, tapi gadis itu dengan sabar ngasih tahu adiknya"
"kalau uang yang dia miliki sekarang itu, bukan milik dia, tapi milik juragan ikan, jadia dia harus setor dulu baru bisa mendapatkan gaji nya. Tapi karena adiknya itu batu, dan gak bisa di bilangin sama sekali, di tambah adiknya itu malah cari ribut sama pedagang yang ada di pasar, jadi mau tidak mau kalau uang nya di kasih ke adiknya itu"
"setelah adiknya pergi, mama langsung mendekat ke dia untuk memborong semua ikan yang dia jual, dengan alasan kalau majikan mama lagi mau ikan, jadi mama borong semua deh ikannya, kamu tahu tidak mama habis berapa..... Cuma 3 juta, murah kan... Itu mangkanya mama lebih suka belanja di pasar dari pada di mall" cerita bu melinda
" jadi maksud mama, mentari adalah gadis penjual ikan yang mama temui itu?" tanya leon
"iya gadis itu adalah mentari, waktu pulang mama cerita sama papa, dan papa setuju kalau mentari jadi calon istri kamu, tapi sayang nya mama cari mentari di pasar sudah tidak ada, mama tanya tanya sama orang pasar, semuanya bilang tidak tahu. Yahh jadi mama sama papa hanya pasrah, dan mau mencarikan pengganti mentari, tapi untungnya, mama sama papa bisa bertemu dengan mentari lagi, dan lebih senang nya lagi ternyata kamu sudah kenal sama mentari. Jadi... Bagaimana kamu mau tidak untuk menikah sama mentari" tanya mama melinda
" hemmm yah sudah... Terserah mama sama papa aja eh, lagian leon kan tidak bisa menolak keinginan kalian, karena kalian mengancam selalu dengan warisan. Tapi leon maunya, menikah tertutup saja, jadi jangan sampai orang orang tahu kalau leon menikahi seorang pelayan" jawab leon dengan wajah yang datar tidak berekspresi
"baiklah kalau begitu.... Mama sama papa bisa urus itu, yang terpenting kamunya mau dulu, dan mama akan bilang sama mentari" ucap bu melinda dengan sangat bahagia
Setelah berbicara panjang lebar sama mamanya, leon memutuskan untuk segera mandi, lalu sarapan, truss dia sekarang harus pergi ke kantor, karena ada tamu penting yang harus dia temui.
Leon mengajak asistennya Albert dan juga supir pribadinya pak udin, untuk pergi ke kantor segera. karena omongan mamanya tadi, membuat leon kepikiran kalu nasib nya indah tidak pernah senang.
Setelah beberapa saat di perjalannan, akhirnya leon berhenti tepat di depan kantor milik nya, pintu mobil leon selalu di bukakan, agar leon bisa langsung masuk ke dalam kantornya itu. Banyak sekali karyawan yang menyapa leon degan sebuatan tuan muda juga, karena leon sangat senang jika di panggil dengan sebuamtan itu.
"bert... kita bertemu dengan seseorng siapa... Kenapa harus mendadak seperti ini" tanya leon sambil berjalan menuju ruangannya
"katanya ini adalah tamu istimewah taun muda, jadi karena dia baru pulang dari luar negeri dan dia langsung ingin menemui anda" jawab albert
"saya akan mememui dia dulu, kamu tunggu saya, jangan masuk kalau saya tidak suruh kamu masuk, untuk tanda tangan agauoun yang lainnya, kamu bisa bantu saya untuk tumpuk itu di meja kamu saja" ucap leon
"baik tuan muda sayaengerti" jawab albert sambil menganggukan kepala.
Leon langsung masuk ke dalam ruangannya dan dia cuma melihat seorang perempuan yang sedang berdiri membelakangi dia dan menghasap kaca, tubuh dan postur perempuan itu sangat tidak asing bagi dia, tapi leon tidak percaya kalau perempuan itu adalah orang yang dia kenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments