"Alhamdulillah, acara ta’aruf adikku, Dahlia dengan Yusuf berjalan lancar. Insya Allah, aku ikhlas jika mereka harus menikah lebih dahulu. Toh, aku juga belum punya calon agar tidak dilangkahi oleh adikku" batin Yasmin.
Meskipun Dahlia masih kuliah, Yusuf sanggup membiayainya dengan pekerjaannya sebagai dosen di kampus Dahlia. Daripada mereka terjerumus ke dalam pacaran, lebih baik menikah, kan. Makanya Yasmin langsung setuju ketika Yusuf mengutarakan niatnya untuk melamar adiknya.
Hari ini Yasmin datang ke kantor agak pagi. Dia tidak enak kalau sampai datang terlambat karena kemarin dia sudah izin tidak masuk dengan Bayu. Yasmin kemudian masuk ke ruangan Bayu.
"Ya, Allah, kok meja kerjanya berantakan sekali" gumam Yasmin melihat cangkir kopi masih ada di atas meja kerja Bayu, belum diambil Office Boy.
Yasmin geleng-geleng kepala. "Pak Bayu kan orangnya perfectsionis kenapa bisa seperti ini."
Gadis itu mengeryitkan dahinya karena merasa heran. Setelah merapikan berkas-berkas di atas meja Bayu, Yasmin mau membawa cangkir kopi tadi ke pantry. Ketika dia membalikkan badan, dia terkejut bukan main karena tiba-tiba ada seseorang berada tepat di belakangnya.
“Kyaaaaaa!!!” teriak Yasmin kaget dan cangkir kopi yang masih ada ampasnya itu pun menghambur sempurna ke jas dan kemeja Bayu.
Mata Yasmin membulat kaget bercampur takut melihat ampas kopi sudah menempel di pakaian Bayu. Dia ketakutan bukan karena melihat penampakan Bayu di belakangnya, tetapi dia justru takut karena melihat ampas kopi yang sudah melekat di kemeja dan jas mahal Bosnya itu.
“Ma ... maaf, Pak. Sa ... saya tidak sengaja" ucap Yasmin gemetar dengan tangan yang refleks langsung mengelap jas Bayu yang kotor.
Yasmin tidak berpikir panjang lagi bahwa apa yang dilakukannya itu bukannya membuat noda menjadi bersih, tetapi malah tambah melebar kotornya. Jantung Yasmin pun tambah berdebar tak karuan karena ketakutan. Bayu menatapnya dalam sehingga mata mereka pun beradu.
Deg. Jantung Yasmin pun berdebar kencang bukan karena takut lagi. Yasmin menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan mata Bayu. Dia lalu melihat jas dan kemeja Bayu yang tambah kotor itu. Sementara tangannya masih menempel di jas Bayu.
“Sudah singkirkan tanganmu" perintah Bayu masih menatap Yasmin tajam dengan wajah dinginnya.
Hati Yasmin pun menciut. "Apakah dia akan memecatku gara-gara ini. Lagi pula, kenapa juga dia tiba-tiba berdiri tepat di belakangku. Wajar kan kalau aku kaget setengah mati" batin Yasmin cemas.
Wajah Yasmin sudah pucat pasi. Bayu pun berjalan ke arah kursi kebesarannya lalu menelpon seseorang.
“Karyo, antarkan kemeja dan jasku ke kantor sekarang!” perintah Bayu di telpon.
“Kamu!!” panggil Bayu melihat Yasmin dengan posisi masih membelakanginya .
“Ya, Pak" Yasmin pun berbalik menghadap Bayu.
“Setelah pakaian baruku datang, pakaian yang kotor ini harus kamu bersihkan seperti semula. Jika tidak, kamu harus menggantinya” ancam Bayu. Yasmin mengangguk ketakutan.
“Kemeja dan jas ini harganya sama dengan satu bulan gaji kamu. Mengerti!!" sambung Bayu geram.
Yasmin hanya melongo tidak percaya. "Ya, Allah, bisa habis gajiku satu bulan, kalau nanti aku tidak bisa membersihkan noda kopi di pakaiannya nanti" pikir Yasmin.
“Baik, Pak. Insya Allah akan saja ganti kalau nanti tidak bersih" janji Yasmin.
Mau tak mau dia harus mengganti yang baru jika pakaian itu nanti sampai tidak bersih.
“Silahkan keluar!” perintah Bayu.
Yasmin keluar dari ruangan Bayu dengan wajah tidak bersemangat karena memikirkan gajinya selama satu bulan bakalan melayang.
"Ya, Tuhan, kenapa nasibku hari ini tidak beruntung?" Yasmin menggerutui dirinya yang malang.
***
"Sepertinya dia datang lebih pagi hari ini" gumam Bayu sambil mengamati Yasmin dari meja kerjanya.
Ketika masuk ke dalam ruangannya. Bayu juga kaget melihat ada sosok perempuan berjilbab sedang membereskan meja kerjanya.
Bayu memang lupa untuk membereskan meja kerjanya ketika pulang kemarin. Entah kenapa, setelah tahu dari Ririn bahwa Yasmin akan dilamar seseorang, Bayu agak sedikit kacau kemarin.
Yasmin memang tidak menyadari kehadiran Bayu karena pikirannya sudah ke mana-mana. Akibatnya, dia kaget melihat ada Bayu di ruangan itu. Alhasil pakaian Bayu kotor terkena semburan kopi yang dibawa Yasmin.
Bayu teringat kembali bagaimana ekspresi wajah Yasmin yang ketakutan sambil membersihkan noda kopi di kemejanya.
"Kira-kira dia mendengar debaran jantungku tidak, ya" gumam Bayu menyunggingkan senyuman.
Bayu marah dengan Yasmin agar segera menyingkirkan tangannya dari dada Bayu karena takut Yasmin akan mendengar suara detak jantungnya yang berdebar kencang.
"Kita lihat saja nanti. Apakah kamu bisa membersihkan noda kopi itu atau tidak" ujar Bayu.
Tok.Tok.Tok
"Permisi, Bu. Saya mau mengantarkan pakaian Mas Bayu" ujar seorang bapak-bapak menemui Yasmin.
"Oh, Iya. Sini Pak pakaian, nanti akan saya berikan kepada Pak Bayu" balas Yasmin ramah.
Pak Karyo, sopir pribadi papi Bayu pun menyerahkan sebua paper bag kepada Yasmin.
"Terima kasih, Bu ..."
"Yasmin, Pak" sambung Yasmin memberitahukan namanya.
"Iya, terima kasih Bu Yasmin" ulang Pak Karyo tersenyum.
"Iya, Pak. Sama-sama" balas Yasmin.
Setelah Pak Karyo keluar, Yasmin pun mengetuk pintu ruangan Bayu.
"Masuk" perintah Bayu sambil melihat ke arah pintu.
Yasmin berjalan mendekati meja Bayu. Melihat Yasmin membawa paper bag yang berisi pakaiannya, Bayu berdiri dari kursinya lalu mendekati Yasmin.
"Ini, Pak, baju ganti dari Pak Karyo" ucap Yasmin menyerahkan paper bag yang dipegangnya.
Yasmin masih berdiri di dekat Bayu menunggu perintah selanjutnya.
"Ngapain kamu masih berdiri di situ?" tanya Bayu. Yasmin bergeming.
"Kamu mau lihat saya ganti baju?" sambung Bayu sambil tangannya seolah-olah ingin melepaskan kemejanya.
"Tidak ... tidak!!" ucap Yasmin lalu bergegas cepat keluar dari ruangan Bayu. Tanpa sadar Bayu tersenyum kecil melihat tingkah Yasmin.
Yasmin duduk lagi di kursinya sambil mengatur nafasnya. "Ih, siapa lagi yang mau melihatnya ganti baju" omel Yasmin. Gadis itu pun melanjutkan lagi pekerjaannya.
Tak lama kemudian suara bel panggilan dari Bayu berbunyi.
"Baru juga duduk, sudah dipanggil lagi. Makanya tadi aku belum mau keluar dari ruangannya. Ganti baju kan, bisa di toilet yang ada di ruangannya" gerutu Yasmin sambil beranjak dari kursinya menuju ke ruangan Bayu.
"Ada apa lagi, Pak?" tanya Yasmin hanya berdiri di muka pintu. Dia melihat Bayu sudah duduk kembali di kursi kebesarannya.
"Itu baju kotor tadi. Jangan lupa kamu bawa" tunjuk Bayu ke arah paper bag yang dia letakkan di meja sofa yang tidak jauh dari pintu ruangannya.
Mata Yasmin melirik ke arah tempat yang ditunjuk jari Bayu. Dia lalu berjalan mengambil paper bag tersebut.
"Jangan lupa, ya. Kalau tidak bersih. Gaji satu bulan kamu saya potong" ujar Bayu mengingatkan Yasmin.
"Iya, Pak" sahut Yasmin tanpa senyuman sedikit pun.
Tidak perlu diingatkan lagi, dia juga akan selalu ingat dengan ucapan bosnya itu. Yasmin lalu keluar meninggalkan ruangan Bayu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
sepertinya Bayu mulai jatuh cinta kepada Yasmin
2023-01-25
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
mulai deh Bayu modus biar bisa Deket yasmin
2021-04-08
0
smile
di bos kehabisan sabun. cuci nie kayaknya
2021-04-02
1