Bayu Rizky Mahendra, CEO perusahaan Golden Corp. mengetuk-ngetuk bolpointnya di atas meja kerjanya. Dia tampak sedang memikirkan sesuatu.
Sudah berapa kali dia gonta-ganti sekretaris. Di matanya, sekretaris sebelumnya tidak ada yang becus. Sekarang dia menugaskan Fauzan, Manager HRD sekaligus sahabatnya untuk mencarikan sekretaris yang sesuai dengan dengan kriterianya, berpakaian sopan, tidak pecicilan dan cekatan. Rencananya hari ini, Fauzan akan memperlihatkan CV dari beberapa pelamar untuk menjadi sekretaris barunya.
Tok. Tok. Tok.
Suara pintu ruangan Bayu diketuk. Fauzan membuka pintu ruangan Bayu.
“Eh, kamu, Zan. Masuklah” perintah Bayu.
Fauzan masuk dan duduk di depan meja kerja Bayu.
“Ini ada beberapa lamaran yang masuk, kamu pilih sendiri” ujar Fauzan sambil menyerahkan beberapa surat lamaran sekretaris barunya.
Setelah melihat sekilas surat lamaran yang diberikan Fauzan barusan, Bayu kemudian melemparkan semua kertas-kertas itu di atas mejanya.
"Tidak ada yang sesuai dengan kriteriaku" gumam Bayu kesal.
“Dibaca dulu, Bay. Jangan langsung tolak begitu, dong” gerutu Fauzan.
"Dari sekilas isi lamarannya saja, aku tidak tertarik. Dan foto yang ada di map mereka semua, bukan kriteriaku" tegas Bayu.
“Kamu tuh cari sekretaris, bukan cari istri, lho" dengus Fauzan ikut kesal dengan sikap Bayu. Soalnya sudah banyak lamaran yang Bayu tolak.
Tok.Tok.Tok.
Bayu dan Fauzan serempak melihat ke arah pintu yang sedang diketuk seseorang.
“Masuk” perintah Bayu.
Rupanya Ririn sekretaris Fauzan. Dia masuk lalu berjalan menghampiri Fauzan.
“Ada apa, Rin?” tanya Fauzan.
“Maaf, Pak. Ada satu lamaran lagi ada di saya. Sebenarnya surat lamaran ini punya teman saya, tapi dia bukan melamar untuk menjadi sekretaris melainkan staf keuangan. Tapi karena bagian staf keuangan belum membutuhkan karyawan baru, bagaimana kalau dia menjadi sekretaris Pak Bayu" jawab Ririn menjelaskan tentang surat lamaran yang dia bawa.
“Coba aku lihat dulu, Rin” pinta Fauzan meraih map yang diserahkan Ririn kepadanya.
Fauzan kemudian melihat biodata lamaran yang diberikan oleh Ririn. Fauzan pun tersenyum setelah membaca dan melihat foto si pelamar.
“Bay, cocok banget nih dengan kriteria kamu" ucap Fauzan sambil menyodorkan map merah berisi surat lamaran itu.
Bayu pun mengambil map tersebut. Dia melihat ada foto seorang gadis berjilbab di sana.
”Fresh graduate" pikir Bayu sambil membaca CV pelamar yang bernama Yasmin Aprillia itu.
“Hmm. Pak, teman saya itu sudah ada di luar. Kalau Bapak ingin wawancara dengannya langsung, nanti saya panggil ke sini" ucap Ririn antusias.
“Gimana, Bay?” tanya Fauzan melihat ke arah Bayu.
Bayu hanya mengangguk. "Apa salahnya ku lihat dulu" batin Bayu.
“Ok. Suruh dia masuk. Kalian berdua boleh lanjutkan urusan masing-masing” ujar Bayu setuju. Dia menyuruh Fauzan dan Ririn keluar karena tidak mau diganggu ketika dia sedang mewawancarai teman Ririn tersebut.
Di luar ruangan, Yasmin melihat Ririn dan seorang laki-laki keluar dari ruangan yang bertuliskan CEO di atas pintu. Ririn pun menghampiri Yasmin yang duduk di kursi tunggu.
“Bagaimana, Rin?” tanya Yasmin cemas ketika Ririn menghampirinya.
"Aku pasti ditolak lagi karena penampilanku" batin Yasmin sedih.
“Hey, kenapa murung kayak begitu? Kamu disuruh masuk. Pak Bayu mau wawancara langsung dengan kamu" jawab Ririn.
“Benarkah?” seru Yasmin tidak percaya.
“Buruan masuk. Nanti dia berubah mood" ucap Ririn tersenyum.
“Oke. Doain aku, ya, Rin” Yasmin lalu berjalan mendekati ruangan CEO itu.
"Bismillah" Yasmin kemudian mengetuk pintu ruangan CEO dengan jantung berdebar.
Tok. Tok. Tok.
“Masuk” Yasmin mendengar suara bas dari dalam menyuruhnya masuk.
“Assalamualaikum" sapa Yasmin ramah.
Gadis itu melihat seorang laki-laki duduk di balik meja kerja sedang membelakanginya.
"Dia tidak menjawab salamku. Mungkin dia non muslim" lamun Yasmin.
Yasmin memperhatikan di atas meja kerja ada papan nama yang bertuliskan nama Bayu Rizky Mahendra.
Tak lama Bayu berbalik menghadap Yasmin. Bayu menatap Yasmin dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Deg. Mata mereka bertemu. Yasmin menunduk.
"Masya allah laki-laki di depanku ini begitu dingin tatapannya. Wajahnya sih ganteng, sepertinya blasteran. Tapi namanya Indonesia banget" ucap Yasmin di dalam hatinya.
“Yasmin Aprillia" panggil Bayu menyebutkan nama lengkap gadis yang ada di hadapannya.
“Ini surat lamaran kerja atau buku diary" ujar Bayu sambil melempar map lamaran Yasmin di atas meja kerjanya.
Jantung Yasmin pun berdegup kencang. "Ya Tuhan, aku malu sekali. Surat lamaran yang ku masukkan ke dalam map ternyata proposal ta’arufku yang tidak jadi kemaren" ucap hati Yasmin.
Keringat dingin sudah membanjiri punggungnya. Tatapan dingin Bayu membuat hatinya mengkeret.
“Ma ... maaf, Pak. Saya salah kirim” ucap Yasmin sedikit gemetar melihatnya.
"Haduh, ini pengalaman pertamaku diwawancarai" batinnya.
“Kamu bisa apa untuk menjadi sekretarisku? Ku lihat di biodata ini, pendidikkanmu bukan jurusan sekretaris. Tidak ada hubungannya” ujar Bayu sinis.
“Saya bisa beberapa aplikasi di komputer, Pak. Saya memang belum punya pengalaman sebagai sekretaris tapi saya mau belajar, Pak" ujar Yasmin menyakinkan Bayu.
"Ya, aku butuh pekerjaan ini untuk mencari pengalaman dan juga untuk membantu umi membiayai kuliah adikku."
“Well, untuk sekarang kamu saya terima sebagai sekretaris saya. Tapi kalau pekerjaan kamu tidak becus, saya tidak segan untuk langsung memecat kamu" tegas Bayu masih menatap tajam Yasmin. Bayu ingin memberikan kesempatan kepada gadis yang sepertinya masuk ke dalam kriteria yang dia inginkan
“Terima kasih, Pak” ucap Yasmin tersenyum bahagia. Tapi tidak sedikit pun Bayu membalas senyumannya.
"Bodo amat, dah, yang penting aku diterima bekerja" teriak hati Yasmin bahagia.
“Satu yang perlu kamu ingat” pesan Bayu tetap dengan wajah datarnya.
“Ya, Pak” sahut Yasmin cepat.
“Kamu jangan pernah jatuh cinta dengan atasanmu" lanjut Bayu menatap tajam Yasmin. Gadis itu hanya melongo mendengarkan ucapan Bayu.
“Ihh, percaya diri sekali, sih” gumam Yasmin pelan sekali. "Belum tentu juga aku naksir manusia kutub kayak kamu" gumam Yasmin lagi.
“Apa kamu bilang!!” bentak Bayu seperti mendengar ucapan Yasmin.
“Eh ... nggak, Pak” kata Yasmin takut.
“Kamu boleh keluar. Tanya dengan Ririn, apa tugas yang harus kamu kerjakan” perintah Bayu.
“Baik, Pak. Saya permisi. Assalamualaikum,” pamit Yasmin langsung keluar dari ruangan itu.
----------------
Yasmin tampak bahagia sekali bisa mendapatkan pekerjaan meskipun bosnya itu dingin sekali. Ririn juga ikut senang dia bisa bekerja satu tempat dengan Yasmin walaupun berbeda ruangan.
“Ya, ampun, Rin. Pak Bayu itu orangnya dingin banget, tidak ada senyum-senyum sama sekali” ucap Yasmin sebel.
“Hmm. Itulah Pak Bayu, tidak ada yang betah menjadi sekretarisnya. Orangnya perfectsionis, dingin, disiplin dan tegas" jelas Ririn. Yasmin menghela napas mendengar ucapan Ririn.
“Semoga saja kamu betah, Yas” sambung Ririn.
“Insya Allah" balas Yasmin pelan. “Eh, dia belum nikah, kan?” tanya Yasmin ragu.
Ririn terbahak-bahak mendengar pertanyaan Yasmin.
“Kenapa kamu tertawa ?” tanya Yasmin heran.
“Wajahnya memang ganteng, Yas. Tapi tidak ada yang berani mendeketi dia. Kamu lihat sendirikan orangnya seperti apa” jawab Ririn.
“Iya juga, sih. Pada keder duluan perempuan yang mau mendekatinya" timpal Yasmin setuju.
Yasmin kemudian berpamitan pulang. Besok dia akan mulai bekerja di perusahaan yang sama dengan Ririn. Dia akan mencoba dan berusaha untuk bekerja sebaik mungkin. Kalau pun nantinya dia tidak betah bekerja sebagai sekretaris Bayu nantinya, toh dia tinggal mengundurkan diri saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Teh Ai..
lanjy
2024-06-01
0
Paryadij Paryadi
👍
2023-06-12
0
devymariani
Biar dia dingin kayak es yg penting Yasmin bisa kerja
2023-06-05
0