Rumah Yasmin
Sejak terungkapnya fakta bahwa Bayu sudah mempunyai calon istri. Yasmin lebih banyak menghindar darinya. Dia hanya menemui Bayu di ruangannya seperlunya saja. Semua pekerjaan Yasmin kerjakan tepat waktu sehingga Bayu tidak perlu repot-repot menemui Yasmin.
Yasmin malu pada dirinya sendiri. Menanam perasaannya kepada Bayu bahkan dia mulai memupuk rasa itu sehingga tumbuh subur. Kini harus dia cabut paksa rasa itu sampai ke akar-akarnya agar tidak tumbuh lagi. Oh, malangnya hati Yasmin.
Bayu juga sekarang lebih sibuk dan jarang berada di kantor. Mungkin dia di luar bertemu dengan calon istrinya. Yasmin selalu menebak begitu ketika Bayu memberitahunya akan keluar kantor.
Di rumahnya Yasmin sedang sibuk mempersiapkan akad nikah Dahlia. Yasmin tidak yakin bahwa Bayu akan datang. Akad nikah adiknya tidak mewah, sehingga tidak berkelas untuk dia datangi.
“Yasmin, Dahlia sudah siap?,” tanya Umi Lusi masuk ke dalam kamar.
Yasmin melihat Dahlia dirias di dalam kamarnya. Cantik sekali adiknya kalau sudah berias.
“Sebentar lagi, Mi,” jawab Yasmin.
“Yusuf dan keluarganya sudah datang,” kata Umi Lusi memberitahu mereka berdua.
Tak lama kemudian Yasmin menuntun adiknya ke luar dari kamar. Pengantin pria sudah duduk di depan penghulu. Karena abi Yasmin sudah meninggal maka wali Dahlia diwakilkan oleh pamannya, adik abi Yasmin yang jauh-jauh datang dari Kalimantan. Karena beliau bertugas di sana. Yasmin duduk di samping Dahlia. Matanya melihat ke depan menyusuri rombongan dari keluarga Yusuf.
Deg. Matanya berhenti pada sosok laki-laki berbaju batik duduk tidak jauh dari Yusuf. Laki-laki itu pun melihat ke arah Yasmin. Tanpa sadar mereka pun saling menatap.
"Astaghfirullah," gumam Yasmin pelan. Gadis itu lalu menundukkan pandangannya. Jantungnya sudah berdebar kencang.
"Pak Bayu datang," batin Yasmin.
Yasmin masih tidak percaya. Dia lalu mengangkat lagi kepalanya untuk melihat sosok Bayu. Mungkin itu hanya halusinasinya saja telah melihat Bayu hadir di acara akad nikah adiknya. Ternyata Bayu masih menatap ke arahnya.
"Oh, tidak!! Ini nyata. Dia masih melihat ke arahku" jerit batin Yasmin.
Yasmin jadi serba salah ditatap Bayu seperti itu. Lamunannya entah sudah ke mana. Tiba-tiba dia mendengar suara penghulu sudah mengatakan SAH.
"Ya, Tuhan. Aku jadi tidak khusyuk mengikuti acara akad Dahlia gara-gara kehadiran Pak Bayu" ucap Yasmin di dalam hati.
Umi Lusi memeluk Dahlia, kemudian bergantian kini Yasmin yang memeluknya. Yasmin menangis sambil memeluk Dahlia. Apalagi ketika Dahlia memberikan cincin kepadanya sebagai hadiah dan permintaan maaf karena sudah mendahuluinya menikah.
"Ah, adikku ini tidak ada yang tahu jodoh sudah tercatat di lauh mahfuzh, duluan lahir belum tentu duluan menikah" pikir Yasmin.
Yasmin melihat para tamu perempuan sudah kasak-kusuk sedang melihat seorang laki-laki yang duduk di antara keluarga Yusuf.
"Oh,Tuhan, mereka heboh melihat Pak Bayu" Yasmin pun hanya geleng-geleng kepala.
Yasmin kemudian mempersilahkan keluarga Yusuf dan rombongan untuk makan. Sementara untuk para tamu undangan adalah tugas kakaknya, Melati yang mengarahkan mereka. Yasmin melihat Bayu masih duduk bersila di lantai sedang memainkan ponselnya. Yasmin lalu mendekatinya untuk mengajak Bayu ke meja makan.
“Pak Bayu!” panggil Yasmin berdiri di hadapan Bayu.
Bayu pun mendonggakkan kepalanya melihat Yasmin. Ada senyuman di sudut bibir Bayu.
“Silahkan ke meja makan, Pak” tawar Yasmin. Bayu lalu berdiri tepat di hadapan gadis itu.
“Yasmin!” panggil Umi Lusi.
Yasmin dan Bayu serempak menoleh ke arah Umi Lusi yang berjalan menghampiri mereka. Uminya sedikit kaget melihat Bayu kemudian menatap Yasmin dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Oh, ayolah Umi. Nanti aku jelaskan. Jangan menatapku seperti itu" batin Yasmin melihat Uminya.
“Umi, ini Pak Bayu, atasan Yasmin di kantor,” jelas Yasmin sebelum Uminya bertanya yang aneh-aneh. Bayu tersenyum lalu memperkenalkan dirinya kepada Umi Lusi.
“Oh, ya ... ya. Atasan kamu diajak makan dulu, Yas" Umi Lusi lalu meninggalkan mereka berdua.
Yasmin melihat antrian makan masih panjang. Lalu mengalihkan lagi pandangannya ke arah Bayu.
“Pak Bayu tunggu di sini. Saya ambilkan saja, ya” tawar Yasmin lalu berjalan.
“Eh, nggak usah, Yas" tolak Bayu sambil menarik lengan baju Yasmin. Tapi tidak sampai menyentuh pergelangan tangannya. Yasmin pun berhenti lalu melihat ke arah tangannya.
“Maaf" ucap Bayu. Dia spontan melepaskan pegangan tangannya. Yasmin hanya tersenyum kecil.
“Saya titip ini saja buat adik kamu" kata Bayu sambil mengeluarkan amplop putih dari saku kemeja batiknya lalu menyerahkannya kepada Yasmin.
“Akan saya sampaikan” Yasmin menerima amplop itu. "Tapi, ayo makan dulu, Pak.”
“Terima kasih. Saya pulang dulu, ya" pamit Bayu lalu berjalan.
Yasmin pun mengikuti Bayu dari belakang. Dia akan mengantar Bayu sampai keluar dari pagar rumah.
“Pak Bayu, terima kasih sudah mau datang” ucap Yasmin.
Bayu hanya tersenyum. “Yakin tidak mau makan dulu?” tanya Yasmin lagi.
“Nggak usah, saya udah kenyang” jawab Bayu.
Yasmin kaget melihat Bayu. "Kenyang dari mana. Makan juga belum" pikir Yasmin.
“Kenyang udah melihat kamu” bisik Bayu. “Assalamualaikum” sambung Bayu berpamitan lalu berjalan ke arah mobilnya.
Yasmin masih terpaku sambil mencerna kalimat Bayu barusan.
“Waalaikumsalam" balas Yasmin pelan. Pipinya sudah merah merona.
"Ah, bisa-bisanya dia ngegombal" batin Yasmin.
Setelah mobil Bayu berlalu pergi, Yasmin berjalan memasuki halaman rumah sambil memegangi wajahnya yang menghangat.
"Kak Yasmin!" panggil seorang gadis menghampirinya.
"Eh, Bella. Ada apa?" tanya Yasmin.
"Siapa cowok super ganteng itu?" tanya Bella, sahabat Dahlia sambil tersenyum.
"Atasan Kakak, kenapa?" tanya Yasmin lagi.
"Titip salam, ya, Kak" jawab Bella. Entah serius atau hanya main-main saja dengan ucapannya. Yasmin hanya menanggapinya dengan tersenyum.
Gadis zaman sekarang, kok tidak malu menitip salam tanda dia suka dengan laki-laki itu.
"Nggak usah ngarep, Bel. Gadis seperti kamu buka tipe manusia kutub seperti Pak Bayu" batin Yasmin sambil menyunggingkan senyuman.
Yasmin masuk kembali ke dalam rumah. Seorang laki-laki sedang mengobrol dengan Yusuf, melihat Yasmin. Yasmin yang sadar ada seseorang sedang memperhatikannya, bergegas masuk ke dalam kamarnya.
Gadis itu duduk di tepi ranjang. Dia sempat melihat sekikas wajah laki-laki yang duduk di dekat adik iparnya itu.
"Apa laki-laki itu yang mau mengajakku kenalan?" gumam Yasmin menebak sendiri.
Penampilan teman Yusuf itu lumayan juga. Rapi. Apa dia seorang dosen juga? Lha, kok jadi kepo. Kalau tidak mau diajak kenalan ngapain kepo. Yasmin menepis jauh-jauh pikirannya.
Dia lalu teringat kembali dengan ucapan Bayu sebelum masuk ke dalam mobilnya. Entah kenapa hatinya menjadi berbunga-bunga mengingatnya. Yasmin jadi senyum-senyum sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
🌹🌹💓💓💓💓hati ku
2023-01-26
0
Arniyanti Arsimin
bayu cpt dong
2021-04-24
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kok jd saya yg senyum" ya
2021-04-08
0