Part 20 Membawamu dan Cintaku Pulang

Hari kedua Bayu di Bangka. Di kamar hotel Bayu menyadarkan badannya di kepala ranjang. Bayu teringat akan kejadian kemarin. Wajah Yasmin begitu pucat.

'Eh, ternyata dia belum sarapan. Mau nggak mau pamit duluan dengan Om Danu,' gumam Bayu membayangkan peristiwa di acara pesta nikahan anak Danu.

Setelah Bayu mengajak Yasmin makan di luar barulah kondisi Yasmin agak baikan. Kecemasan Bayu jadi berkurang setelah melihat wajah Yasmin tidak sepucat di tempat acara tadi.

'Bisa-bisanya dia pergi tanpa sarapan. Harusnya dia bilang, kan bisa sarapan dulu di hotel sebelum berangkat. Dasar gadis bodoh,' gerutu Bayu sambil tersenyum jika mengingatnya lagi.

Bayu tidak menyangka, liburan di Bangka ternyata membuatnya sangat bahagia. Bagaimana tidak bahagia, Yasmin yang sudah menghilang hampir dua minggu akhirnya bertemu juga di sans. Bayu tidak ingin kehilangan Yasmin dan dia tidak akan membiarkan gadis itu pergi lagi.

Bayu lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Yasmin.

[Assalamualaikum.]

Lama belum ada balasan. Bayu pun mengirim pesan sekali lagi.

[Yasmin, lagi sibuk ya?]

Bayu menunggu balasan dari Yasmin masih sambil bersandar di tempat tidur. Tidak lama ponselnya berbunyi, tanda ada pesan yang masuk. Bayu tersenyum karena Yasmin telah membalas pesan darinya.

(Waalaikumsalam. Nggak, Pak. Ada apa?)

(Besok saya pulang, Yas. Kamu nggak mau pulang barengan denganku?)

(Gimana, ya...)

(Surat resign kamu, aku tolak. Jadi, lusa nanti kamu masuk kerja lagi. Ok)

(Hah...tapi, Pak...)

(Nggak ada tapi-tapi, Yas)

(Tapi saya belum beli tiket.)

(Gampang soal itu. Nanti aku beli dua tiket, gimana?)

( I will follow you )

Bayu tersenyum membaca balasan dari Yasmin.

(Fine...sampai jumpa besok, ya. Assalamualaikum.)

(Waalaikumsalam)

Bayu mengakhiri aktivitasnya berkirim pesan dengan Yasmin. Gadis itu paling malas menelponnya jika dia sms. Bayu tersenyum sendiri ketika mengulangi membaca balasan pesan dari Yasmin tadi. "Yasmin mau pulang bersamaku," gumam Bayu.

***

Hari ketiga. Waktunya pulang.

Bayu menunggu Yasmin di bandara. Lima belas menit lagi pesawat akan berangkat. Bayu melihat Yasmin dari jauh sedang berlari kecil sambil toleh kanan-kiri mencarinya. Bayu pun melambaikan tangannya ke arah Yasmin agar gadis itu melihatnya. Akhirnya Yasmin melihat Bayu juga kemudian berjalan mendekati Bayu.

'Tahu begini, pergi bareng saja tadi. Eh, tapi aku belum tahu di mana rumah kakaknya. Bisa-bisa nanti aku yang terlambat karena memakan waktu mencari rumah kakaknya,' batin Bayu.

“Maaf, Pak. Keponakan saya ngamuk-ngamuk tahu saya mau pergi. Jadi saya membujuknya dulu,” jelas Yasmin sambil mengatur napasnya.

“Its ok. Ayo kita ke pesawat sebentar lagi berangkat” ajak Bayu.

Di pesawat mereka duduk bersebelahan. Kebetulan dapat tiket yang bisa duduk berdekatan. Yasmin duduk di samping jendela pesawat sementara Bayu duduk di tengah, dan disebelahnya duduk seorang bapak-bapak paruh baya.

“Yas, kamu udah makan kan?” tanya Bayu melihat Yasmin. Bayu takut kejadian seperti kemarin terulang lagi.

“Udah, Pak,” jawab Yasmin tersenyum.

“Besok masuk kerja, ya,” ujar Bayu mengingatkan Yasmin.

“Hmm nggak janji, deh,” sahut Yasmin sambil tersenyum kecil.

“Yasmin!!,” tatap Bayu tajam menoleh ke arah Yasmin.

Yasmin masih mesem-mesem saja. Dia hanya ingin bercanda saja dengan Bayu. Tak lama pesawat berjalan semakin cepat dan berguncang tanda pesawat mau lepas landas. Senyum Yasmin tiba-tiba menghilang berganti dengan wajah menjadi ketakutan. Bayu melihat Yasmin memejamkan matanya sambil berdoa, dan tanpa sadar tangannya telah mencengkram erat pergelangan tangan Bayu. Laki-laki tampan itu tersenyum saja melihatnya.

'Aku yakin ini pertama kalinya dia naik pesawat,' tebak Bayu di dalam hatinya.

“Aaaa!! Kenapa lama sekali ? Apa yang terjadi dengan pesawatnya?,” gerutu Yasmin cemas.

“Yas, tidak apa-apa. Pesawatnya mau lepas landas,” Bayu mencoba untuk menenangkan Yasmin.

Yasmin masih memejamkan matanya. Bayu melihat wajah Yasmin sudah pucat pasi.

“Buka matamu sekarang. Kita sudah di atas awan,” ujar Bayu memberitahu Yasmin.

Yasmin membuka matanya perlahan lalu mengarahkan pandangannya ke samping jendela. Dia melihat awan di sana. Kemudian Yasmin baru menyadari bahwa tangannya memegang sesuatu. Dia pun tersentak kaget ketika melihat tangannya memegang tangan Bayu. Yasmin spontan langsung melepaskan pegangannya dan terlihat salah tingkah.

“Dipegang lama-lama juga nggak apa,” bisik Bayu tersenyum.

“Ihh. Pak Bayu apaan, sih,” ujar Yasmin tersipu.

Yasmin menoleh ke arah jendela sambil tersenyum malu. Bayu pun terkekeh melihat Yasmin.

"Kamu baru pertama kali naik pesawat, Yas ? Kok takut banget seperti itu," tanya Bayu penasaran.

"Tidak. Aku hanya shock saja, Pak. Karena dulu pernah naik pesawat dan pesawatnya hampir terjadi kecelakaan," jelas Yasmin.

Makanya dia sudah lama sekali tidak naik pesawat. Selagi bisa di tempuh dengan jalur darat ataupun laut, Yasmin berusaha untuk menghindari perjalanan menggunakan pesawat.

***

Bayu sudah dijemput Karyo, sopir pribadi papinya di bandara. Bayu pun akan mengantar Yasmin pulang ke rumahnya terlebih dahulu.

"Lho, Mba Yasmin. Akhirnya ketemu juga. Pantas saja dari jauh Mas Bayu kelihatan semangat sekali," ujar Karyo menegur Yasmin sambil tersenyum lebar.

Yasmin mengeryitkan dahinya sambil melihat ke arah Bayu yang tampak salah tingkah.

"Udah buruan barangnya masukkan ke dalam bagasi," perintah Bayu kepada Karyo.

"Iya, Mas," sahut Karyo menurut.

Setelah semua barang masuk ke dalam bagasi mobil. Karyo duduk kembali di balik kemudi. Bayu duduk di sebelahnya dan Yasmin duduk di kursi bagian belakang tepat di belakang Bayu.

"Kita antar Yasmin ke rumahnya dulu , Pak," ujar Bayu memberitahu.

"Oke," sahut Karyo cepat.

Bayu baru membaca pesan dari maminya kalau beliau menitip makanan khas Bangka jika pulang nanti. Bayu menepuk dahinya. Dia lupa untuk membelikannya. Padahal maminya sudah SMS sebelum dia memesan tiket.

"Kenapa, Mas?" tanya Karyo melihat ekspresi anak majikannya itu.

"Mami nitip oleh-oleh khas Bangka, Pak. Aku lupa beli," jawab Bayu.

"Beli di sini juga nggak apa, Pak. Aku tahu toko yang jual makanan khas dari Bangka," usul Yasmin.

"Tuh, Mba Yasmin tahu. Minta antar Mba Yasmin saja ke sana, Mas," sela Karyo.

"Nggak apa Yas kalau kamu mengantar kita beli oleh-oleh untuk mamiku dulu?," tanya Bayu dulu kepada Yasmin. Takutnya Yasmin keberatan.

"Iya, Pak. Nggak masalah. Aku akan mengantar Bapak ke sana," jawab Yasmin setuju.

"Iya, Mba. Kalau sampai nggak dibelikan, wah bisa ngomel Nyonya," ujar Karyo.

Yasmin hanya tersenyum geli mendengarkan ucapan Karyo dengan logat jawanya yang masih kental. Yasmin mengarahkan Karyo agar menuju ke toko makanan Bangka yang Yasmin maksud.

Tiba di sana, Bayu malah meminta Yasmin yang memilihkan oleh-oleh untuk maminya itu.

"Kamu juga sekalian pilih saja untuk Umi kamu," ujar Bayu.

"Ah, nggak usah Pak," tolak Yasmin. Dia bisa pulang ke rumah tanpa biaya sama sekali sudah merasa bersyukur.

"Mba, tolong dipacking double sama seperti yang ini isinya," tunjuk Bayu kepada pelayan toko yang ada di dekat mereka.

"Baik, Mas," sahutnya tersenyum melihat Bayu.

"Pak...Nggak usah," sekali lagi Yasmin ingin menolak pemberian Bayu. Dia jadi merasa tidak enak.

Bayu pura-pura tidak mendengarkan agar Yasmin tidak menolak pemberian darinya. Hitung-hitung pendekatan dengan calon mertua. Meskipun dia belum mengungkapkan perasaannya dengan Yasmin. Bayu kemudian menuju ke kasir untuk membayar semua belanjaannya tadi.

Dengan terpaksa Yasmin pun menerima pemberian Bayu. Bayu heran sendiri melihat sikap Yasmin, dikasih orang oleh-oleh kok cemberut. Justru hal itulah yang membuat Bayu terpikat dengan Yasmin.

'Kamu memang berbeda dengan wanita lain yang aku kenal,' batin Bayu.

***

Bayu mengantar Yasmin setelah selesai membeli oleh-oleh.

"Terima kasih, Pak," ujar Yasmin setelah Karyo mengeluarkan kopernya dari bagasi.

"Sampai jumpa di kantor. Assalamualikum," balas Bayu.

Yasmin hanya mengangguk lalu membalas salam Bayu. Karyo pun melajukan mobilnya.

Setelah mobil Bayu pergi menjauh dari depan rumah. Yasmin baru melangkahkan kakinya masuk ke halaman rumah. Suasana rumah tampak sepi.

'Di mana Umi?,' batin Yasmin.

Tok.Tok.Tok

Yasmin mengetuk pintu rumah. Tak lama menunggu. Pintu rumah pun terbuka.

"Yasmin!!," seru Umi Lusi kaget melihat anak gadisnya sudah berdiri di depan pintu rumah. Dia tidak tahu kalau Yasmin akan pulang dari Bangka.

Yasmin meraih tangan Umi Lusi dan mencium punggung tangannya. "Kamu kok tidak memberitahu umi kalau mau pulang," ujar Umi Lusi sambil mengiringi Yasmin masuk.

"Keadaan Bang Rizal udah agak mendingan, Mi. Aku juga nggak enak tinggal di sana kalau Bang Rizal sudah  ada di rumah," jelas Yasmin lalu duduk di sofa. Dia ingin melepas lelah sebentar.

"Bagaimana kabar Annisa dan Fatiyah cucu umi itu?," tanya Umi Lusi ikut duduk di samping Yasmin.

"Fatiyah menangis terus, Mi. Dia tidak mau aku tinggal pergi. Annisa juga kelihatan sedih gitu," jawab Yasmin jadi ikut sedih teringat kembali dengan keponakannya.

"Mereka senang sekali bertemu kamu karena Mela sering cerita tentang kamu dan Lia. Jangan sampai mereka tidak tahu kalau mereka punya Tante yang cantik dan sholehah," ujar Umi Lusi.

Yasmin hanya tersenyum. Memang kedua keponakannya itu menurut sekali dengannya selama dia di berada Bangka.

"Terus rencana kamu apa sekarang? Kamu kan sudah berhenti kerja," tanya Umi Lusi.

"Hmm. Pak Bayu menawariku untuk kembali bekerja lagi, Mi," jawab Yasmin tersenyum.

Umi Lusi tersenyum lebar. "Alhamdulillah. Jadi dia belum mencari sekretaris baru selama kamu pergi?," tanya Umi Lusi.

"Iya, Mi. Oya, aku lupa," ujar Yasmin berdiri lalu mengambil oleh-oleh yang dibelikan Bayu tadi.

"Apa ini? Oleh-oleh dari Bangka? Tidak perlu beli sebanyak ini, Yas. Kamu boros sekali," ucap Umi Lusi melihat banyak aneka makanan khas Bangka.

"Bukan aku yang beli, Mi. Pak Bayu yang membelikan sekalian dia beli juga untuk Maminya," jelas Yasmin.

Umi Lusi menatap anak gadisnya itu dengan tatapan curiga. "Sudah sejauh itu perkembangan hubungan kalian," celetuk Umi Lusi.

"Umi, apaan sih. Tidak ada apa-apa antara kami," elak Yasmin sambil tersenyum malu. Dia lalu berpamitan untuk ke kamar membebeskan kopernya.

Memang begitulah kenyataannya menurut Yasmin. Bayu memang orangnya baik dan tidak sayang dengan uang.

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

gimna crita 15menit mau brangkat pesawatnya baru dateng/Facepalm/

2024-06-17

0

Jhon Carter

Jhon Carter

iya visual fotonya biar lebih menglalu 🫰🫰

2024-06-06

0

Mahdalena

Mahdalena

tolong dong visual foto fto x

2021-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Telpon dari Teman Lama
2 Part 2 Sekretaris
3 Part 3 Meeting With Bos
4 Part 4 Jangan Jatuh Cinta Denganku
5 Part 5 Gara-gara Secangkir Kopi
6 Part 6 Makan Siang Berdua
7 Part 7 Sinyal-sinyal Cinta (1)
8 Part 8 Sinyal-sinyal Cinta (2)
9 Part 9 Ada Yang Aneh
10 Part 10 Perubahan
11 Part 11 Bertepuk Sebelah Tangan
12 Part 12 The Fact, You Love Me
13 Part 13 Akad Nikah Dahlia
14 Part 14 Feeling Seorang Ibu
15 Part 15 Resign
16 Part 16 Menjadi Babysitter
17 Part 17 Pertemuan Tak Terduga (1)
18 Part 18 Pertemuan Tak Terduga (2)
19 Part 19 Menepati Janji
20 Part 20 Membawamu dan Cintaku Pulang
21 Part 21 Kembali Kerja
22 Part 22 Dinner
23 Part 23 Kejutan
24 Part 24 Will You Be My Wife
25 Part 25: Flashback (Lamaran)
26 Part 26: Flashback (Meminta Saran)
27 Part 27: Flashback (Sisi Lain Yasmin)
28 Part 28: Flashback (Marah)
29 Part 29: Flashback (Bertengkar)
30 Part 30: Flashback (Tumbang)
31 Part 31: Flashback (Janjian)
32 Part 32: Flashback (Cek and Ricek)
33 Part 33: Flashback (Sah...Sah...Sah)
34 Part 34: Flashback is Over (Walimatul 'Ursy)
35 Part 35: After Married
36 Part 36: Tidak Seperti Biasanya
37 Part 37: Arisan
38 Part 38: Tidak Disangka
39 Part 39: Ternyata Positif
40 Part 40: Kutub Selatan dan Kutub Utara
41 Part 41: Bersyukur
42 Part 42: Keinginan Ibu Hamil
43 Part 43: Menginap di rumah Umi
44 Part 44: Masakan Umi
45 Part 45: Lahiran
46 Part 46: Menanti Buah Hati
47 Part 47: Baby Ganteng
48 Part 48: Teman
49 Part 49: Peka Tingkat Tinggi
50 Part 50: Dia Milikku
51 Part 51: Malu Sendiri
52 Part 52: Tidak Percaya
53 Part 53: Karyawan Baru
54 Part 54: Siapa Dia ?
55 Part 55: Curiga
56 Part 56: Cooling Down
57 Part 57: Suka ku dan Duka mu
58 Part 58: Ujian Hidup
59 Part 59: Lunch
60 Part 60: Kecewa
61 Part 61: Weekend
62 Part 62: Berkenalan
63 Part 63: Curhat
64 Part 64: Ketahuan
65 Part 65: Pekerjaan Baru
66 Part 66: Ketegasan
67 Part 67: Romantic Gift
68 Part 68: Bertemu Calon Mertua
69 Part 69: Keterkejutan Yasmin
70 Part 70: Berterus Terang
71 Part 71: Lamaran
72 Part 72: Best Friend
73 Part 73: Teman Tapi Demen
74 Part 74: Ijab Qabul Kedua
75 Part 75: Bukan Malam Pertama
76 Part 76: Keluarga Kecil
77 Part 77: Double Dinner
78 Part 78: Gendut?
79 Part 79: Dijodohkan
80 Part 80: Lamaran Dadakan
81 Part 81: Resepsi Pernikahan
82 Part 82: Fauzan dan Bella
83 Part 83: Berdua
84 Part 84: Baby Twins
85 Pengumuman
86 SEASON 2 Part 1. Campur Aduk
87 Part 2. Garis Lurus
88 Part 3. Melihat Si Kembar
89 Part 4 Aroma Parfum
90 Part 5 Merasa Asing
91 Part 6. Kedatangan Ririn
92 Part 7. Demam
93 Part 8. Lebih Dekat
94 Part 9. Kembali Bekerja
95 Part 10. Ke Luar Kota
96 Part 11. Pesona Lingerie
97 Part 12. Diam
98 Part 13. Airmata Bayu
99 Part 14. Yasmin Yang Dulu
100 Part 15. Tuntutan Bayu
101 Part 16. Queen Butique
102 Part 17. Nomor Telpon
103 Part 18. Kecewa
104 Part 19. Bertemu Juga
105 Part 20. Foto Diam-diam
106 Part 21. Makan Siang Gratis
107 Part 22. Makan Siang Gratis (2)
108 Part 23. Terlambat
109 Part 24. Perasaan Rayya
110 Part 25. Kepergok
111 Part 26. Dafa yang Sederhana
112 Part 27. Menghilang
113 Part 28. Mencari Informasi
114 Part 29. Malaysia
115 Part 30. Jalan-Jalan
116 Part 31. Istana Kesultanan Melaka
117 Part 32. Buat Heboh
118 Part 33. Lamaran
119 Part 34. Baru Tahu
120 Part 35. Surprise For Rafisqy
121 Part 36. Anggota Baru Keluarga Mahendra
122 Part 37. Back To Melaka
123 Part 38. Secret Admire
124 Part 39. Ketahuan
125 Part 40. Menghindar
126 Part 41. Aku dan Kamu Sama
127 Part 42. Cafe Latte Nana
128 Part 43. Tidak Disangka
129 Part 44. Nana Cemburu
130 Part 45. Penjelasan
131 Part 46. Mr.Resek dan Gadis Jutek
132 Part 47. Makan Siang Dafi
133 Part 48. Sayang
134 Part 49. Merasa Kehilangan
135 Part 50. Dafi Terkejut
136 Part 51. Kekesalan Dafi
137 Part 52. Kabar Dari Rayya
138 Part 53. Kecebur Kolam Cinta
139 Part 54. Perasaan Dafi
140 Part 55. Ijab Qabul
141 Part 56. Tegang
142 Part 57. Airmata Dafi
143 Part 58. Salah Menduga
144 Part 59. Selera Lidah CEO
145 Part 60. Ditraktir Hanif
146 Part 61. Kumpul Keluarga
147 Part 62. Fitting Baju
148 Part 63. Hari Bahagia Dafi
149 Part 64. Kekasih Halal
150 Part 65. Si Misterius H.A.F
151 Part 66. Apakah Aku Salah?
152 Part 67. Kecelakaan
153 Part 68. Hadiah Terimakasih
154 Part 69. Makan Siang Mengejutkan
155 Part 70. Keputusan Difa
156 Part 71. Jawaban Bayu
157 Part 72. Telpon Dari Hanif
158 Part 73. Demam
159 Part 74. Cincin Nikah
160 Part 75. Malam Lamaran
161 Part 76. Menemani Abi Belanja
162 Part 77. Diantar Pulang
163 Part 78. Hanif Sakit
164 Part 79. Tamu di Pagi Hari
165 Part 80. Tidak Bisa Menolak
166 Part 81. Akad Nikah Difa
167 Part 82. Satu Kamar
168 Part 83. Walimatul Ursy Di-Han
169 Part 84. Dibalik Walimatul Ursy Di-Han
170 Part 85. Telpon Kangen
171 Season Kisah Sahabat Part 86. Pindah Rumah
172 Part 87. Belanja Dengan Dokter
173 Part 88. Karena Mama
174 Part 89. Ayu Jutek
175 Part 90. Undangan Fans
176 Part 91. Tawaran Bu Dekan
177 Part 92. Bertemu Mantan
178 Part 93. Lobster dan Cumi
179 Part 94. Bertemu Lagi
180 Part 95. Pijatan Kangen
181 Part 96. Salman vs Juan
182 Part 97. Tamu
183 Part 98. Kabar Bahagia
184 Part 99. Calon Istri Dokter
185 Part 100. Diantar Kaisar
186 Part 101. Izin Menikah
187 Part 102. Kunjungan
188 Part 103. Nomor Kontak
189 Part 104. Akad Nikah Ayu dan Salman
190 Part 105. Menemui Calon Kakak Ipar
191 Part 106. Romantis Rafisqy dan Dafa
192 Part 107. Weekend Ala Dafi-Zain
193 Part 108. Macet
194 Part 109. Lamaran Haura
195 Part 110. Berita Mengejutkan
196 Part 111. Tanpa Pengantin Wanita
197 Part 112. Sudah Halal
198 Part 113. Vampir Cinta
199 Part 114. Lunch Kiss
200 Part 115. Masa Lalu Ayu
201 Part 116. Positif Juga
202 Pengumuman (visual)
203 Part 117. Dia Seorang Manajer
204 Part 118. Napas Buatan
205 Part 119. Hadiah
206 Part 120. Aku Mau
207 Part 121. Menantu Ibnu dan Ririn
208 Part 122. Mana Tahan
209 Part 123. CEO Baru
210 Part 124. Masa Lalu Hanif
211 Part 125. Sebuah Permintaan
212 Part 126. The First Meeting
213 Part 127. Fitnah Lucu
214 Part 128. Kemesraan
215 Pengumuman
Episodes

Updated 215 Episodes

1
Part 1 Telpon dari Teman Lama
2
Part 2 Sekretaris
3
Part 3 Meeting With Bos
4
Part 4 Jangan Jatuh Cinta Denganku
5
Part 5 Gara-gara Secangkir Kopi
6
Part 6 Makan Siang Berdua
7
Part 7 Sinyal-sinyal Cinta (1)
8
Part 8 Sinyal-sinyal Cinta (2)
9
Part 9 Ada Yang Aneh
10
Part 10 Perubahan
11
Part 11 Bertepuk Sebelah Tangan
12
Part 12 The Fact, You Love Me
13
Part 13 Akad Nikah Dahlia
14
Part 14 Feeling Seorang Ibu
15
Part 15 Resign
16
Part 16 Menjadi Babysitter
17
Part 17 Pertemuan Tak Terduga (1)
18
Part 18 Pertemuan Tak Terduga (2)
19
Part 19 Menepati Janji
20
Part 20 Membawamu dan Cintaku Pulang
21
Part 21 Kembali Kerja
22
Part 22 Dinner
23
Part 23 Kejutan
24
Part 24 Will You Be My Wife
25
Part 25: Flashback (Lamaran)
26
Part 26: Flashback (Meminta Saran)
27
Part 27: Flashback (Sisi Lain Yasmin)
28
Part 28: Flashback (Marah)
29
Part 29: Flashback (Bertengkar)
30
Part 30: Flashback (Tumbang)
31
Part 31: Flashback (Janjian)
32
Part 32: Flashback (Cek and Ricek)
33
Part 33: Flashback (Sah...Sah...Sah)
34
Part 34: Flashback is Over (Walimatul 'Ursy)
35
Part 35: After Married
36
Part 36: Tidak Seperti Biasanya
37
Part 37: Arisan
38
Part 38: Tidak Disangka
39
Part 39: Ternyata Positif
40
Part 40: Kutub Selatan dan Kutub Utara
41
Part 41: Bersyukur
42
Part 42: Keinginan Ibu Hamil
43
Part 43: Menginap di rumah Umi
44
Part 44: Masakan Umi
45
Part 45: Lahiran
46
Part 46: Menanti Buah Hati
47
Part 47: Baby Ganteng
48
Part 48: Teman
49
Part 49: Peka Tingkat Tinggi
50
Part 50: Dia Milikku
51
Part 51: Malu Sendiri
52
Part 52: Tidak Percaya
53
Part 53: Karyawan Baru
54
Part 54: Siapa Dia ?
55
Part 55: Curiga
56
Part 56: Cooling Down
57
Part 57: Suka ku dan Duka mu
58
Part 58: Ujian Hidup
59
Part 59: Lunch
60
Part 60: Kecewa
61
Part 61: Weekend
62
Part 62: Berkenalan
63
Part 63: Curhat
64
Part 64: Ketahuan
65
Part 65: Pekerjaan Baru
66
Part 66: Ketegasan
67
Part 67: Romantic Gift
68
Part 68: Bertemu Calon Mertua
69
Part 69: Keterkejutan Yasmin
70
Part 70: Berterus Terang
71
Part 71: Lamaran
72
Part 72: Best Friend
73
Part 73: Teman Tapi Demen
74
Part 74: Ijab Qabul Kedua
75
Part 75: Bukan Malam Pertama
76
Part 76: Keluarga Kecil
77
Part 77: Double Dinner
78
Part 78: Gendut?
79
Part 79: Dijodohkan
80
Part 80: Lamaran Dadakan
81
Part 81: Resepsi Pernikahan
82
Part 82: Fauzan dan Bella
83
Part 83: Berdua
84
Part 84: Baby Twins
85
Pengumuman
86
SEASON 2 Part 1. Campur Aduk
87
Part 2. Garis Lurus
88
Part 3. Melihat Si Kembar
89
Part 4 Aroma Parfum
90
Part 5 Merasa Asing
91
Part 6. Kedatangan Ririn
92
Part 7. Demam
93
Part 8. Lebih Dekat
94
Part 9. Kembali Bekerja
95
Part 10. Ke Luar Kota
96
Part 11. Pesona Lingerie
97
Part 12. Diam
98
Part 13. Airmata Bayu
99
Part 14. Yasmin Yang Dulu
100
Part 15. Tuntutan Bayu
101
Part 16. Queen Butique
102
Part 17. Nomor Telpon
103
Part 18. Kecewa
104
Part 19. Bertemu Juga
105
Part 20. Foto Diam-diam
106
Part 21. Makan Siang Gratis
107
Part 22. Makan Siang Gratis (2)
108
Part 23. Terlambat
109
Part 24. Perasaan Rayya
110
Part 25. Kepergok
111
Part 26. Dafa yang Sederhana
112
Part 27. Menghilang
113
Part 28. Mencari Informasi
114
Part 29. Malaysia
115
Part 30. Jalan-Jalan
116
Part 31. Istana Kesultanan Melaka
117
Part 32. Buat Heboh
118
Part 33. Lamaran
119
Part 34. Baru Tahu
120
Part 35. Surprise For Rafisqy
121
Part 36. Anggota Baru Keluarga Mahendra
122
Part 37. Back To Melaka
123
Part 38. Secret Admire
124
Part 39. Ketahuan
125
Part 40. Menghindar
126
Part 41. Aku dan Kamu Sama
127
Part 42. Cafe Latte Nana
128
Part 43. Tidak Disangka
129
Part 44. Nana Cemburu
130
Part 45. Penjelasan
131
Part 46. Mr.Resek dan Gadis Jutek
132
Part 47. Makan Siang Dafi
133
Part 48. Sayang
134
Part 49. Merasa Kehilangan
135
Part 50. Dafi Terkejut
136
Part 51. Kekesalan Dafi
137
Part 52. Kabar Dari Rayya
138
Part 53. Kecebur Kolam Cinta
139
Part 54. Perasaan Dafi
140
Part 55. Ijab Qabul
141
Part 56. Tegang
142
Part 57. Airmata Dafi
143
Part 58. Salah Menduga
144
Part 59. Selera Lidah CEO
145
Part 60. Ditraktir Hanif
146
Part 61. Kumpul Keluarga
147
Part 62. Fitting Baju
148
Part 63. Hari Bahagia Dafi
149
Part 64. Kekasih Halal
150
Part 65. Si Misterius H.A.F
151
Part 66. Apakah Aku Salah?
152
Part 67. Kecelakaan
153
Part 68. Hadiah Terimakasih
154
Part 69. Makan Siang Mengejutkan
155
Part 70. Keputusan Difa
156
Part 71. Jawaban Bayu
157
Part 72. Telpon Dari Hanif
158
Part 73. Demam
159
Part 74. Cincin Nikah
160
Part 75. Malam Lamaran
161
Part 76. Menemani Abi Belanja
162
Part 77. Diantar Pulang
163
Part 78. Hanif Sakit
164
Part 79. Tamu di Pagi Hari
165
Part 80. Tidak Bisa Menolak
166
Part 81. Akad Nikah Difa
167
Part 82. Satu Kamar
168
Part 83. Walimatul Ursy Di-Han
169
Part 84. Dibalik Walimatul Ursy Di-Han
170
Part 85. Telpon Kangen
171
Season Kisah Sahabat Part 86. Pindah Rumah
172
Part 87. Belanja Dengan Dokter
173
Part 88. Karena Mama
174
Part 89. Ayu Jutek
175
Part 90. Undangan Fans
176
Part 91. Tawaran Bu Dekan
177
Part 92. Bertemu Mantan
178
Part 93. Lobster dan Cumi
179
Part 94. Bertemu Lagi
180
Part 95. Pijatan Kangen
181
Part 96. Salman vs Juan
182
Part 97. Tamu
183
Part 98. Kabar Bahagia
184
Part 99. Calon Istri Dokter
185
Part 100. Diantar Kaisar
186
Part 101. Izin Menikah
187
Part 102. Kunjungan
188
Part 103. Nomor Kontak
189
Part 104. Akad Nikah Ayu dan Salman
190
Part 105. Menemui Calon Kakak Ipar
191
Part 106. Romantis Rafisqy dan Dafa
192
Part 107. Weekend Ala Dafi-Zain
193
Part 108. Macet
194
Part 109. Lamaran Haura
195
Part 110. Berita Mengejutkan
196
Part 111. Tanpa Pengantin Wanita
197
Part 112. Sudah Halal
198
Part 113. Vampir Cinta
199
Part 114. Lunch Kiss
200
Part 115. Masa Lalu Ayu
201
Part 116. Positif Juga
202
Pengumuman (visual)
203
Part 117. Dia Seorang Manajer
204
Part 118. Napas Buatan
205
Part 119. Hadiah
206
Part 120. Aku Mau
207
Part 121. Menantu Ibnu dan Ririn
208
Part 122. Mana Tahan
209
Part 123. CEO Baru
210
Part 124. Masa Lalu Hanif
211
Part 125. Sebuah Permintaan
212
Part 126. The First Meeting
213
Part 127. Fitnah Lucu
214
Part 128. Kemesraan
215
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!