TIGABELAS

saat itu aku sedang membaca buku yang sempat aku pinjam dari Ninda malam itu. Buku itu berisi tentang kisah perjalanan hidup seseorang yang dirundung kemalangan, namun tak hilang tujuan hidupnnya. Bisa dikatakan itu sebuah buku motivasi.

Bukunya cukup tebal, pasti akan melelahkan mata jika membacanya sekaligus. Awalnya Ninda tidak menyarankan aku membaca buku itu. Katanya buku motivasi hanya akan membuatku membandingkan jalan hidupku dengan tokoh dari buku tersebut, lalu berakhir dengan, kenapa dia bisa dan aku tidak?

Ujungnya, aku hanya akan merasa lebih lemah dari tokoh dalam buku itu. Ironis bukan?

Buku yang harusnya bisa membangkitkan semangat, tapi kadang bisa membuat runtuh semangat, itu menurut Ninda. Tapi waktu itu tetap bersikeras ingin membaca buku motivasi itu

Mungkin Ninda merasa sudah cukup mengenalku, dan merasa tahu apa yang aku perlukan. Awalnya aku tidak setuju dengan itu namun, setelah aku membaca lebih jauh buku itu, ternyata itu benar adanya

malam itu, Ninda juga meminjamkan aku buku lain. Katanya buku itu yang aku perlukan. Buku itu adalah Novel petualangan

Ninda bilang, Novel itu berisi kesenangan, dan disaat begini itu yang aku perlukan. Katanya hatiku butuh dihibur.

mengingat itu, kemudian aku menutup rapat buku motivasi yang sebelumnnya aku baca. Lalu beralih ke buku yang Ninda sarankan untukku.

beberapa halaman sudah kubaca, ternyata buku benar menyenangkan. Aku hingga terlalut melupakan waktu. Kadang aku tertawa sendiri, hingga mungkin kopi hitam yang menemaniku akan mengatakan aku sudah gila.

lalu tak lama, aku mendapatkan notifikasi dari Ninda. Sebuah pesan singkat, dia mengatakan sudah sampai di Singapura. Dia juga menyertakan fotonya yang tersenyum dibandara.

pesan singkat itu telah memberi kejutan kecil dalam diriku, seperti sebuah sengatan listrik yang memicu rasa senang disana. Aku sendiri tidak mengerti yang apa demikian itu. aku juga sedikit merasa menjadi seorang yang spesial. Aahh tapi mungkin itu hanya perasaan dari kepercayaan diriku yang berlebih saja.

Perasaan adalah sesuatu yang tidak bisa kita kontrol ataupun mengerti. seperti air yang mengalir dikerongkongan, dan manusia hanya bisa menelannya. tak peduli bagaimanapun rasanya itu.

Saat itu aku benar-benar tersenyum membacanya. senyum yang terlukiskan oleh perasaan senang. yang aneh adalah, aku tidak bisa menjawab atas dasar apa aku merasa begitu.

...****************...

Sepulang dari mengamen, aku sedikit heran melihat pintu kamar yang ada disebelahku terbuka, nampak juga sinar lampunya menjalar keluar. Aku berjalan perlahan menuju kamarku sembaribmerogoh setiap saku yang ada pada pakaianku. Ahh sial.. dimana tadi kunci kamarku?

kamar kostku terdiri dari dua lantai, ada 3 kamar dibawah dan 2 diatas. Kamar yang ada disebelahku sudah lama kosong, bahkan sejak aku pindah kesini, kamar itu tetap belum menemukan tuannya.

Lalu sebuah siluet banyangan terlihat dilantai dekat pintu kamar itu saat aku semakin mendekat. kemudian aku berpapasan dengan seorang wanita berambut panjang teurai. mungkin dia adalah penghuni baru disini.

Aku sedikit tersenyum sewajarnya, berusaha bersikap ramah walau canggung tetap ada.

dia membalas senyumku dengan senyum ramah. Aku berjalan saja melauinya, kemudian berusaha membuka kamarku.

"mas yang isi kamar sebelah ya?" Tiba-tiba dia menegurku

"hmm iya mbak, mbak ngisi kamar ini?" kataku kemudian

"iya ini baru selesai ngerapihin hehe, btw salam kenal. Saya Angel." dia menawarkan jabat tangan

Aku menyambut jabat tangan itu.

"Damir, nama saya Damir.."

"semoga kita bisa bertetangga dengan baik ya mas Damir"

sepertinya dia cukup ramah. Dilihat dari rupanya, mungkin dia masih berusia sekitar duapuluh tahun atau mungkin dibawah itu. Dia benar-benar terlihat muda dan bugar.

Kami tidak sempat berbincang lebih lama, karena ia juga sepertinya masih sedikit sibuk menata kamar barunya. Aku sendiri juga terlalu lelah nampaknya untuk itu.

Kurebahkan tubuhku, menghela nafas. Membuang semua lelah yang ada. Kuhitung uang yang kudapat hari ini.

huft.. Hanya ada 37ribu saja, tapi masih bisa untuk menyambung hidup sepertinya.

kubuka handphone ku, tidak ada notifikasi apapun dari situ. tidak ada kabar apapun lagi dari Ninda. Hah? Kenapa aku berharap sekali dia ngebariku?

sesuatu seperti itu terjadi lagi. Perasaan yang aneh dalam diriku.

hingga seminggu berlalu ,tidak ada kabar apapun dari Ninda. Ia seperti menghilang di negeri orang. aku sebenarnya ingin menanyakan kabarnya lebih dulu. Tapi saat kuketik pesan di Hpku, tiba-tiba hilang beraniku.

di Jakarta aku hanya bisa menunggu. aku baru menyadari, ternyata menunggu itu bukan perkara pertarunganku dengan waktu, melainkan dengan hasrat rasaku.

...****************...

beberapa hari yang lalu, aku mendapat telepon dari Mang Dodo. Katanya ada seseorang yang ingin membeli rumah di Ciwidey. Tentu kutolak tawarnya itu tanpa perlu pikir panjang.

bagiku rumah itu sangat berharga. Rumah itu bukan sekedar bangunan. didalamnya terukir setiap momen terindah dalam hidupku bersama Ibu dan Rega. Dan itu semua tidak bisa aku biarkan hilang begitu saja bukan?

sore hari saat matahari terbalut jingganya yang indah. Aku duduk ditaman kota. Bersamaan dengan daun yang jatuh, jatuh pula air mataku saat aku melihat sebuah keluarga kecil bercengkrama dengan hangat di taman itu.

Kulihat seorang ibu pemulung dengan pakaian yang lusuh duduk ditepi taman bersama anak perempuannya. Anaknya terbaring lelap dalam pangkuannya, sementara ia terus membelai anaknya itu. Belaian yang lebih lembut dari hembusan angin.

Itu pemandangan yang indah. Lebih indah dari senja, tapi kenapa justru pemandangan indah itu yang membuat air mataku tumpah.

pemandangan itu seperti mesin waktu yang membawaku kepada masa lalu. Dan itu sangat menyakitkan ketika ingatanku kembali ke kenyataan yang ada sekarang.

Belakangan ini aku mudah teringat kepada sesuatu yang tidak ada. Kadang aku teringat Ninda, kadang aku teringat Ibu dan Rega. mengingat sesusatu yang sudah hilang itu benar-benar menyebalkan. Kadang aku berandai-andai, bagaimana jika ingatanku hilang? Apakah hidup akan lebih damai? Atau akan lebih menyusahkan karena segudang pertanyaan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!