...🌸🌸🌸...
Hari-hari selanjutnya Kinar selalu sendiri, sudah empat hari ini Kendra tidak pulang ke mansion kedua. Kinar yang tak memiliki teman selalu memohon kepada Hilda untuk mengizinkannya memasak meski dibawah pengawasan serta penjagaan pelayan.
Kepolosan serta kebaikan nona mudanya inilah yang membuat Hilda tak tega. Lagipula, itu bukan hal yang merugikan. Selain itu, tak memiliki aktifitas tentu membuat istri kedua tuannya itu pastilah bosan.
Kinar lantas berjalan-jalan berkeliling mansion yang luas itu sembari membawa hasil masakannya. Hilda memberi izin sebab iya yakin Kinar tak akan berani kabur dari area itu, mengingat mansion memiliki pagar yang menjulang tinggi dan mustahil untuk didaki.
Lagipula, banyaknya penjaga yang mengawasi area itu membuat siapapun pasti ciut nyali karenanya.
Ia terus berjalan di temani seorang pelayan bernama Sofia sampai akhirnya ia tiba di sebuah peternakan sapi perah yang berada tak jauh dari mansion.
Tempat itu luas dan terlihat bersih, terlihat para pekerja sibuk membawa tabung-tabung steril besar berisikan susu segar.
" Apa semua ini juga milik orang itu? Sebenarnya seberapa kaya dia?" bergumam saat ia larut dalam kekaguman.
" Permisi paman!"
Yang di panggil terlihat syok manakala melihat Kinar berada di tempat itu.
" Nona, apa yang anda lakukan disini?" menjawab kaget dan langsung menarik lengan Sofia yang terlihat murung.
" Anda mengenal saya?" tanya Kinar polos namun sedikit bingung saat melihat Sofia yang malah di tarik menepi.
"Tentu saja semua orang di mansion ini mengenal anda. Tapi apa yang anda lakukan di sini nona, dan kau..." menunjuk ke arah Sofia yang terlihat takut.
" Paman jangan marahi dia, aku tidak akan membuat masalah, percayalah! Aku hanya bosan, tolong jangan marah. Lebih baik kita makan sama-sama ayo!"
Paman berkumis yang bernama Dores itu membelalak kaget saat melihat Kinar yang malah menggelar sebuah tikar lembut bak orang piknik.
" Sofia, ayo bantu aku!" berkata tanpa memperdulikannya Dores yang terlolong.
Bagai buah simalakama, menolong mendapat masalah, tidak menolong dia tambah akan celaka.
" Bagiamana bisa kau membawanya kemari, tuan Xander bisa memarahiku nanti!" berbisik di telinga Sofia yang sedari tadi pias.
" Aku kasihan ayah, dia mengatakan kalau dia bosan!" menjawab dengan wajah kusut. Memang itulah kenyataannya.
" Paman, mari kita makan dulu. Tak baik menolah berkat dari Tuhan!" seru Kinar saat ia sudah mengeluarkan satu persatu kotak-kotak berisikan makanan.
Maka Dores seketika berjalan dengan hati ketar-ketir. Jelas ini tak benar. Ia tahu siapa yang dibawa putrinya kesana. Meskipun orang asing, tapi dia tetaplah istri dari seorang Kendra Arion.
" Nona, anda sebaik-baiknya tidak ada disini!" masih berusaha menolak agar ia tak kena masalah.
" Paman, tenanglah sedikit. Aku hanya ingin makan disini sebentar setelah itu aku akan mengajak Sofia pulang. Semakin lama Paman berfikir, aku juga tidak akan segera kembali ke mansion!"
Membuat Sofia menahan tawa karena seperti nona mudanya ini berhasil membuat ayahnya kehabisan kata-kata. Yes!
" Tito, cepat kau panggil dan bawa lima orang pekerja itu kemari!"
Meski tampak bingung, namun yang di panggil langsung tergopoh-gopoh memenuhinya titah dari Dores.
Kinar membuka beberapa kota berisikan masakan hasil tangannya, ia juga terlihat membuka sop buah yang tampak menggoda untuk ia nikmati bersama.
Setibanya para pekerja yang juga kaget tapi tak berani berkata itu Sofia langsung membagikan makanan itu kepada meraka.
" Silahkan, ini ada banyak. Selamat makan semua, ayo Sof kita makan juga. Ah semua ini membuatku rindu kampung ku!" seru Kinar bersukacita dan sejenak tak lagi memikirkan Kendra yang menakutkan.
Walau ragu, ayah dari Sofia itu akhirnya melahap masakan Kinar dan terkejutlah dia. Dores tak menyangka jika masakan nona mudanya itu begitu lezat. Dan satu lagi, ia semakin tak percaya jika wanita ayu itu mau duduk bersila dengan para pekerja yang masih bersimbah keringat.
Dan jujur, Sofia sangat menyukai pribadi Kinar yang periang. Sangat berbeda dengan Megan yang tegas dan jarang berinteraksi dengan para maid disana.
" Siapa sebenarnya anda nona, kenapa anda mau berkumpul dengan orang-orang seperti kami?"
" Ah akhirnya kenyang juga. Terimakasih semua sudah menemaniku makan. Ini kalian makan nanti ya, sayang kalau dibuang. Sofi, ayo kita kembali. Paman itu sudah sangat tidak nyaman kelihatannya!" menyindir Dores yang memang sedang ketar-ketir.
Dores benar-benar bingung harus berbuat apa. Baru kali ini ada orang mansion yang datang ketempat itu.
" Sofi, jangan sampai dia kenapa-kenapa atau kita akan mendapat masalah!" berbisnis kepada putrinya dengan sembunyi-sembunyi.
" Baik ayah!" Sofia membalas dengan suara lirih.
Selanjutnya Sofia tampak menggeser tubuhnya mendekat ke arah Kinar, dengan maksud untuk membisikkan sesuatu.
" Nona, ayo kita kembali!"
" Sebentar, aku ingin berselfie dulu!"
Membuat Dores semakin kalang kabut.
" Nona, sebaiknya and..."
" Iya paman, iya. Aku sudah akan pulang, jangan khawatir. Terimakasih semua, ayo Sof!" mengajak Sofia bangkit sebab ia tahu jika Dores terus saja tidak tenang dan gelisah.
Sofia turut mengangguk kepada Dores saat mereka bergegas pulang ke mansion. Walau hanya sebentar, namun Kinar merasa ini lebih dari cukup.
" Paman itu memarahimu ya tadi?" bertanya untuk membunuh suasana sunyi kala melewati jalan.
Sofia menggeleng. " Dia ayahku nona!"
" Apa, dia ayahmu?" menoleh kaget.
Yang di tanya kembali mengangguk, " Kami bertahun-tahun hidup melayani keluarga tuan Kendra meski pria itu jarang datang kemari selama enam tahun ini!"
Membuat Kinar tertegun.
" Jadi kau tahu kalau dia..." bertanya ragu kepada gadis pendiam itu.
" Anda istri kedua kan?" tersenyum tenang menatap Kinar.
Kinar terkejut saat mendengar ucapan tanpa tedeng aling-aling itu. Tapi ia buru-buru menutupi keterkejutannya itu dengan sebuah senyuman.
" Ya tentu saja, semua orang tahu jika aku ini istri kedua laki-laki itu. Hah, pasti mereka semua berpikir buruk tentangku!"
" Sof?"
" Ya nona?"
Kinar ragu-ragu untuk melanjutkan pertanyaannya atau tidak. Tapi rasa ingin tahu yang menggebu-gebu membuat usaha menahan dirinya menjadi sia-sia.
" Kau kenal dengan orang yang dipukuli oleh bibi Hilda kemarin?"
Melirik ekspresi wajah Sofia. Takut kalau-kalau pertanyaannya menimbulkan kesan kepo.
" Maaf nona, saya dilarang untuk membahas hal itu!"
" Tuh kan, kenapa sih semua orang di mansion itu tidak ada yang mau mengatakannya? Aku kan penasaran!"
" Sofia ayolah, kita bisa berteman sekarang. Aku sangat penasaran, aku janji tidak akan marah!" masih berusaha meyakinkan.
Sofia lagi-lagi menggeleng sungkan, dan sepanjang perjalanan menuju mansion,. Sofia terus saja menolak meski Kinar terus merengek.
Perjalanan menuju mansion akhirnya mereka habiskan untuk ngobrol seputar hal yang bersifat forbidden.
" Intinya kami para pelayan dilarang untuk membicarakan kehidupan tuan Kendra, maupun keluarganya. Semua itu sudah ada di aturan pekerjaan kami nona!"
" Tunggu dulu sofi!" menarik lengan Sofi dengan wajah murung. Membuat langkah gadis itu terhenti.
" Jadi kalian tahu kalau Kendra, maksudku suamiku telah menikahi ku untuk...."
" Untuk apa nona?" memotong pertanyaan bernada ragu itu, dan membuat Kinar seketika terdiam. Sepertinya Sofia tak mengetahui alasan Kendra menikahinya.
" Kau benar-benar tidak tahu?"
" Nona, selain karena kami tidak berani membahas hal serahasia itu, setahu kami orang menikah karena cinta kan?"
" Bukankah wajar jika seorang yang sukses memiliki istri lebih dari satu?"
Membuat Kinar langsung terdiam.
" Sayangnya itu bukan karena cinta Sof!"
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
moerni🍉🍉
menarikkkkk
..seperti novel² karya momssss
2023-03-26
0
Ayuk Vila Desi
sabar kinar belum waktunya mommy bikin Kendra Bucin🤭🤭
2023-02-20
0
Surya_anggri
tenang aj kinar...kamu bakalan jd prioritas....
2023-02-17
0