Bab 3. Menikahlah dengan suamiku!

...🌸🌸🌸...

Kendra masuk kedalam mobil dengan wajah yang mendung. Sangat berbeda dengan wajah Megan yang tampak cerah.

" Ayolah Ken, percayalah jika ini adalah awal kita untuk hidup bahagia!" seru sang istri yang mulai mengenakan sabuk pengaman.

Kendra yang diajak berbicara terlihat murung dan enggan bereaksi. Ia sungguh tak mengharap hal ini terjadi.

" Megan, kalau kau mau bersabar sedikit saja, kita bisa mencobanya sekali lagi. Kita tidak perlu melakukan hal ini!" kata Kendra meyakinkan memeringatkan lagi dengan wajah resah.

" Sampai kapan?"

Kendra terdiam usai Megan melayangkan pertanyaan itu dengan wajah kecewa.

" Bersabar sampai semuanya hanya menjadi sebuah kesia-siaan?"

Megan berusaha meyakinkan suaminya jika hanyalah ini jalan terbaik dan tercepat untuk kelangsungan keberadaan pewaris mereka

" Sayang, kau hanya perlu membuat dia melahirkan anakmu. Hanya sampai anak itu lahir dan semua akan berjalan sesuai dengan keinginan kita!"

Kendra lagi-lagi menghela napas saat ia tak bisa mendebat istrinya yang benar-benar antusias. Entahlah, ia sendiri juga tidak tahu kenapa istirnya begitu gencar melaksanakan hal gila ini.

Ya, Megan pagi ini meminta Kendra untuk ikut bersamanya guna menemui Kinar. Kendra yang pagi itu sudah mengenakan tuxedo beserta jas kantornya terlihat begitu berkharisma. Garis wajahnya yang tegas benar-benar memancarkan sisi maskulinitas.

Keduanya sampai dirumah sakit dan mendapat penghormatan oleh dokter senior yang sudah tahu akan kedatangan keduanya.

" Apa dia sudah lebih baik?" tanya Megan yang berjalan menggamit lengan kekar suaminya yang berwajah datar.

" Sesuai dengan yang anda minta nyonya. Kami juga sudah memberinya pakaian yang lebih layak!"

" Bagus!"

Kendra tampak tak menikmati kunjungan ke rumah sakit kali ini, dia yang kini telah berada di ambang pintu kamar yang dihuni oleh Kinar tampak bersiap.

" Silahkan Tuan, Nyonya. Jika perlu sesuatu, saya standby di ruangan!"

" Terimakasih banyak dokter Adam!"

Pria paruh baya itu mengangguk hormat sesaat sebelum meninggalkan Kendra dan istrinya.

Saat keduanya masuk, kamar itu kosong dan mereka mendengar suara gemericik di kamar mandi. Menegaskan jika gadis itu pasti sedang mandi.

" Sayang, kau tunggulah disini sebentar, aku akan mengambil surat yang di bawa Xander di lantai bawah. Dia sedang terburu-buru untuk menemui client kita!"

Kendra mengangguk tanpa mendebat lagi. Pria itu lebih memilih untuk membuka ponselnya guna membunuh kebosanan diruang dengan bau obat itu.

JEGLEK!

Baik Kinar maupun Kendra kini saling menatap saat gadis itu terlihat menyembul di tengah gawang pintu kamar mandi.

" Aaaa!!!! Siapa kau?" teriak Kinar yang terkejut dengan sesosok pria yang tatapannya begitu mengiris.

Kendra yang melihat Kinar hanya membalut tubuhnya dengan handuk sebatas lutut seketika membuang pandangannya. Sial!

" Apa kau tidak bisa memakai bajumu dulu sebelum kau keluar!"

" Apa dia bilang? Apa dia tidak lihat jika bajuku ada di luar. Sudah buta ya?"

Kinar yang mendengar suara tak ramah itu merasa dejavu dengan suara anak buah tuan tanah di kampung yang keras seperti itu.

Sejurus kemudian, Kendra lebih memilih untuk keluar dengan membanting pintu itu dan membuat Kinar ketakutan.

BRAK!

" Siapa dia, kenapa dia ada disini? Benar-benar tidak sopan!" Kinar bermonolog kesal dengan perasaan malu yang bercampur takut.

Secepat kilat, gadis itu akhirnya menyambar pakaian yang sudah diberikan oleh perawat tadi dengan buru-buru. Takut kalau-kalau pria itu masuk lagi.

Diluar, Kendra yang semakin kesal dengan sikap kampungan gadis tadi benar-benar kehilangan moodnya.

" Dia bahkan terlihat sangat kampungan!" kesal Kendra dalam hati.

" Sayang, kenapa kamu diluar?" tanya Megan sedikit terkejut.

" Megan dengar...aku rasa kau harus membatalkan rencana ini sekarang juga!"

" Apa yang kau bicarakan Ken?" tanya Megan kembali bingung.

" Apa gadis kampungan dan bodoh tadi lah yang akan melahirkan anakku?" tanya Kendra dengan wajah serius. Membuat Megan tergelak.

" Memang itu yang aku inginkan. Jika dia bodoh dan kampungan, aku tidak perlu khawatir perasaanmu akan berubah kepadaku!"

" Jadi kau sudah bertemu dengannya ya. Tenanglah, ayo kita harus segera menjelaskan perjanjian ini!"

Kendra lagi-lagi mendecah tak percaya dengan kemauan istrinya itu. Istrinya itu bahkan sama sekali tidak notice dengan ucapannya.

Sungguh, semua ini membuat Kendra tak suka.

Mereka kembali masuk dan mendapati Kinar sudah rapi dengan rambut yang masih basah. Membuat Kendra menatap gadis muda itu tak senang.

" Kinar, kenalkan ini suamiku, Kendra Arion!"

" Jadi dia suami Nyonya Megan? Astaga, dia bahkan sudah melihat bahuku. Tapi lihatlah dia, laki-laki itu benar-benar terlihat sombong!"

" Kinara!" gadis itu menggantungkan tangannya namun Kendra sama sekali tak berminat untuk menjabat. Membuat Megan mengambil alih suasana yang begitu canggung.

" Baiklah Kinar. Kedatanganku kemari karena ada satu hal yang penting yang akan ingin aku bahas denganmu!"

Kinar yang semula kesal terhadap Kendra kini mengalihkan pandangannya terhadap Megan yang mendudukkan tubuhnya keatas sofa.

" Ada apa Nyonya? Apa saya sudah boleh pergi?" terka Kinar yang mengira jika Megan akan memintanya pulang.

Megan tampak duduk lalu mengeluarkan sebuah surat yang tadi dibawa oleh Xander. Membuat hati Kinar semakin bertanya-tanya.

" Kau tahu, biaya rumah sakit disini tidaklah murah. Dan...semua pertolongan yang aku berikan bukanlah gratis!"

Membuat Kinar tersentak.

" Maksud anda, saya harus membayar biaya rumah sakit?" tanya Kinar mulai pias.

Kendra tampak diam dan benar-benar ingin pergi dari tempat itu. Namun, Megan tampak berdiri lalu mendekat ke arah Kinar yang berdiri dengan wajah bingung.

" Aku membutuhkan rahimmu untuk melahirkan pewaris laki-laki untuk keluarga kami. Dan jika kau tidak bersedia, kau harus membayar biaya rumah sakit ini sekarang juga!"

" Apa?" dengan wajah pias, bibir Kinar kini ternganga tak percaya akan apa yang ia dengar.

" Apa maksud anda Nyonya?" tanya Kinar kembali tentu saja dengan muka syok.

" Menikahlah dengan suamiku, lalu lahirkan anak untuk kami atau...kau akan tau sendiri konsekuensinya!" ucap Megan menatap tajam Kinar dengan suara penuh penekanan.

Membuat Kinar bagai di sambar petir detik itu juga meski tak ada hujan apalagi mendung.

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

nikmati aja kinn yg penting bisa makan dulu😁

2023-05-09

0

Nur Denis

Nur Denis

menolong tapi ujung-ujungnya pamrih😒

2023-02-19

0

Surya_anggri

Surya_anggri

jahat kali....org kaya selalu bertindak semauny....

2023-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lari dari kejaran
2 Bab 2. Permintaan gila
3 Bab 3. Menikahlah dengan suamiku!
4 Bab 4. Perjanjian
5 Bab 5. Mansion kedua
6 Bab 6. Menjadi yang kedua
7 Bab 7. Serigala jantan
8 Bab 8. Program kehamilan
9 Bab 9. Kegelisahan hati sang suami
10 Bab 10. Tertampar ucapan
11 Bab 11. Sup buntut
12 Bab 12. What the hell?
13 Bab 13. Seorang perawan
14 Bab 14. I hope he grows up soon
15 Bab 15. Terjatuh
16 Bab 16. Hukuman
17 Bab 17. Bersama para pekerja
18 Bab 18. Jaga dia untukku!
19 Bab 19. Senyum ironi
20 Bab 20. Sebenernya peduli
21 Bab 21. Berselera jika di tunggu sang bapak
22 Bab 22. Keresahan sang bapak
23 Bab 23. Kecemburuan Megan
24 Bab 24. USG
25 Bab 25. Untuk kebahagiaan Kendra
26 Bab 26. Bukan rumor biasa
27 Bab 27. Semangkuk berdua
28 Bab 28. Satu permintaan
29 Bab 29. Serakah sejenak saja
30 Bab 30. Melahirkan
31 Bab 31. Kelahiran sang pewaris
32 Bab 32. Female baby
33 Bab 33. Baby Flo
34 Bab 34. Akhirnya bertemu
35 Bab 35. Kebimbangan Kendra
36 Bab 36. Mencemaskanmu
37 Bab 37. Dibawah sinar terang benderang
38 Bab 38. Merasa bersalah
39 Bab 39. Dua sisi yang berbeda
40 Bab 40. Konspirasi
41 Bab 41. Mencari Flo part 1
42 Bab 42. Mencari Flo part 2
43 Bab 43. Sebuah pengakuan
44 Bab 44. Dua pria dua sikap jantan yang berbeda
45 Bab 45. Mengutarakan kejujuran
46 Bab 46. Dua hati
47 Bab 47. Spinal cord injury
48 Bab 48. Pijar kehidupan yang mulai meredup
49 Bab 49. Benci sikapnya, bukan orangnya
50 Bab 50. Perbincangan dua istri
51 Bab 51. Gengsi, bilang bos!
52 Bab 52. Obrolan para CEO
53 Bab 53. Rasa ini
54 Bab 54. Duka untuk semua
55 Bab 55. Kekeliruan
56 Bab 56. Satu tahun Flo
57 Bab 57. Undangan makan
58 Bab 58. Hansen
59 Bab 59. Menyadari kebodohan
60 Bab 60. Kalang kabut
61 Bab 61. meet you
62 Bab 62. Tidak semudah yang dibayangkan
63 Bab 63. Aku merindukanmu
64 Bab 64. Pada titik sepi
65 Bab 65. Rasa hati
66 Bab 66. Dari hati yang paling dalam
67 Bab 67. Epilog ( perasaan Kendra)
68 Bab 68. Epilog ( masih perasaan Kendra)
69 Bab 69. Surya yang tenggelam
70 Bab 70. Akhir kisah Kendra dan Kinar
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. Lari dari kejaran
2
Bab 2. Permintaan gila
3
Bab 3. Menikahlah dengan suamiku!
4
Bab 4. Perjanjian
5
Bab 5. Mansion kedua
6
Bab 6. Menjadi yang kedua
7
Bab 7. Serigala jantan
8
Bab 8. Program kehamilan
9
Bab 9. Kegelisahan hati sang suami
10
Bab 10. Tertampar ucapan
11
Bab 11. Sup buntut
12
Bab 12. What the hell?
13
Bab 13. Seorang perawan
14
Bab 14. I hope he grows up soon
15
Bab 15. Terjatuh
16
Bab 16. Hukuman
17
Bab 17. Bersama para pekerja
18
Bab 18. Jaga dia untukku!
19
Bab 19. Senyum ironi
20
Bab 20. Sebenernya peduli
21
Bab 21. Berselera jika di tunggu sang bapak
22
Bab 22. Keresahan sang bapak
23
Bab 23. Kecemburuan Megan
24
Bab 24. USG
25
Bab 25. Untuk kebahagiaan Kendra
26
Bab 26. Bukan rumor biasa
27
Bab 27. Semangkuk berdua
28
Bab 28. Satu permintaan
29
Bab 29. Serakah sejenak saja
30
Bab 30. Melahirkan
31
Bab 31. Kelahiran sang pewaris
32
Bab 32. Female baby
33
Bab 33. Baby Flo
34
Bab 34. Akhirnya bertemu
35
Bab 35. Kebimbangan Kendra
36
Bab 36. Mencemaskanmu
37
Bab 37. Dibawah sinar terang benderang
38
Bab 38. Merasa bersalah
39
Bab 39. Dua sisi yang berbeda
40
Bab 40. Konspirasi
41
Bab 41. Mencari Flo part 1
42
Bab 42. Mencari Flo part 2
43
Bab 43. Sebuah pengakuan
44
Bab 44. Dua pria dua sikap jantan yang berbeda
45
Bab 45. Mengutarakan kejujuran
46
Bab 46. Dua hati
47
Bab 47. Spinal cord injury
48
Bab 48. Pijar kehidupan yang mulai meredup
49
Bab 49. Benci sikapnya, bukan orangnya
50
Bab 50. Perbincangan dua istri
51
Bab 51. Gengsi, bilang bos!
52
Bab 52. Obrolan para CEO
53
Bab 53. Rasa ini
54
Bab 54. Duka untuk semua
55
Bab 55. Kekeliruan
56
Bab 56. Satu tahun Flo
57
Bab 57. Undangan makan
58
Bab 58. Hansen
59
Bab 59. Menyadari kebodohan
60
Bab 60. Kalang kabut
61
Bab 61. meet you
62
Bab 62. Tidak semudah yang dibayangkan
63
Bab 63. Aku merindukanmu
64
Bab 64. Pada titik sepi
65
Bab 65. Rasa hati
66
Bab 66. Dari hati yang paling dalam
67
Bab 67. Epilog ( perasaan Kendra)
68
Bab 68. Epilog ( masih perasaan Kendra)
69
Bab 69. Surya yang tenggelam
70
Bab 70. Akhir kisah Kendra dan Kinar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!