...🌸🌸🌸...
Kendra tertegun usai memasukkan satu suapan sup itu. Rasanya membuatnya teringat akan mendiang sang ibu. Rasa yang sudah sangat lama tidak ia kecap.
" Kenapa rasanya bisa pas begini?"
Hilda yang berdiri di dekat meja makan tampak tersenyum manakala melihat reaksi tuannya, yang makan dengan berselera. Sudah sangat lama tuannya tidak makan dengan lahap seperti itu. Bahkan Hilda merasa senang karena tuannya mau datang ke mansion itu lagi.
" Apa gadis ini sengaja melakukan ini karena merasa bersalah kepadaku?" membatin dengan pikiran menebak.
Tanpa terasa semangkuk sup itu licin tanda tak bersisa. Mungkin saking enaknya. Atau bisa jadi, karena mungkin dia lapar.
" Apa masih ada?" bertanya lagi dengan tatapan penuh harap.
Hilda langsung mengangguk dengan wajah senang. " Apa tuan mau lagi?" menawarinya dengan senyum cerah.
Ia menggeleng cepat, " Aku sudah kenyang. Tapi, tolong kau amankan itu ya?"
Hilda ingin tertawa sebenarnya demi mendengar jawaban lucu Kendra. Ia tahu, Kendra pasti tidak pernah memakan masakan Megan kan? Megan yang cenderung hidup dalam orbit westernisasi memang jarang memasak makanan klasik seperti itu.
Setibanya Kendra dikamar, ia melihat kamar Kinar kosong.
" Kemana gadis itu?"
Namun sedetik kemudian, ia mendengar suara merdu di kamar mandi.
..." Ini begitu salah, tapi ini juga begitu benar untuk...."...
Membuat Kendra menatap pintu kamar mandi yang di dalamnya berisikan mahluk yang sedang konser.
" Lumayan juga suaranya!"
Kendra lantas melepas pakaiannya saat sayup-sayup nyanyian itu masih menggema di dalam sana. Pria itu akhirnya melempar punggungnya diatas sofa sembari memainkan ponsel dengan perut kenyang.
Kendra terlihat membuka email-email yang masuk dan mengeceknya satu persatu. Ia juga membuka beberapa situs penting yang berhubungan dengan likuiditas perusahaannya.
Namun sedetik kemudian, ia menjadi menyesal karena mengapa ia malah masuk ke kamar gadis itu. Takut kalau-kalau gadis kampung itu menjadi GR.
Namun terlambat, ketika Kendra akan beranjak pergi, suara pintu yang terbuka itu kontan membuatnya speechless.
CEKLEK!
Sial!
Di detik itu, mata Kendra seperti Dejavu saat melihat bahu berkulit kuning langsat yang kini hanya membebatkan handuk sebatas paha atas untuk menutup tubuh yang polos.
Damned!
Begitupun dengan Kinar. Gadis itu juga terlolong kaget saat membuka pintu kamar mandi, dan mendapati seorang Kendra Arion berada di sana, membuat Kinar spontan menghentikan nyanyiannya.
" Apa yang kau lakukan? Beraninya membuatku menunggu di sini!" ketus Kendra menutupi kecanggungan yang tiba-tiba memenuhi atmosfer ruangan itu.
" Apa? Aku kan sedang mandi. Mana aku tahu jika kau sudah kembali sialan!" menggerutu kesal dalam hati sebab Kendra tak pernah mau bersikap baik terhadapnya.
" Maaf tuan, tadi saya baru selesai memasak untuk anda. Jadi saya...."
" Banyak omong, minggir!"
Membuat ucapan tersebut menguap percuma ke udara.
Kinar bahkan sampai terhuyung-huyung saat sosok besar itu mendadak ngeloyor di hadapannya dan berhasil membuat tubuhnya hendak jatuh.
BRAK!
Pintu kamar mandi itu bahkan turut menjadi sasaran ketidakjelasan sikap seorang Kendra Arion detik itu juga.
" Astaga orang ini. Apa dia tidak bisa bersikap baik sebentar saja?"
Sadar akan kesempatan yang cukup langka itu, Kinar kini memilih untuk memulai apa yang ada dalam benaknya sejak beberapa hari terakhir. Ya, usai berpikir keras berkali-kali, Kinar akhirnya memilih mengikuti petunjuk dari hari kecilnya.
Ia menyingkirkan segala kemunafikan agar semua ini segera berlalu dan berakhir. Toh dia memang juga butuh uang banyak kan?
Kinar lantas membuka lemari besar itu dan langsung meringis geli saat melihat pakaian tak layak pakai yang sudah bergantung rapih di sana.
" Kenapa ada baju seperti ini sih? Kenapa dibuat kalau nantinya juga akan segera di lepaskan dengan cepat!" mencibir sebab ragu untuk mengenakannya.
Merasa waktunya semakin habis untuk berpikir, ia buru-buru memilih menggunakan pakaian menerawang yang sedikit lebih tertutup namun masih membuat dia jijik sendiri dengan dirinya.
"Astaga, aku tidak percaya aku telah memakai baju aneh ini. CK!"
Namun, sebuah pesan bernada intimidasi yang beberapa saat lalu ia terima membuatnya meruntuhkan segala ketakutannya.
" Apa yang kau dapat saat ini jangan kau kira tak ada harganya. Kau sedang berlindung di mansionku dari kejaran seseorang kan. Maka lakukan tugasmu dengan cepat agar semua ini segera berakhir!"
Membuat Kinar semakin memantapkan diri untuk memulai semua hal ini. Biarlah, biar Tuhan tahu jika ia tak memiliki pilihan. Lagipula, ia sudah dinikahi oleh pria itu. Meski, ia tahu jika semua ini memiliki tujuan lain.
Ia sudah membaca beberapa artikel dari situs dewasa tentang bagaimana membangkitkan gelora seorang pria. Haish, benar-benar terlihat seperti seorang maniak.
Ia bahkan juga telah mengenakan parfum yang sudah tersedia disana. Sengaja memilih wewangian yang bisa membangkitkan gairah dari rekomendasi jejaring sosial yang tadi sempat dia baca.
Oh my God!
Gadis itu juga tampak menepukkan lotion ke seluruh tubuhnya, memastikan tubuhnya tak mengeluarkan aroma yang mungkin membuat Kendra mual. Ia juga memastikan aroma napasnya dengan mouth spray. Jangan sampai saat pria itu mulai mencumbunya, bau tempat sampah malah membuat pria itu pingsan.
Terakhir, ia menyisir rambutnya serapih mungkin lalu memoleskan liptin rasa Cherry guna menyempurnakan semua persiapannya.
Sempurna.
Ia sudah terlihat seperti wanita yang akan melakukan dinas malam secara eksklusif. Panas dan menggairahkan.
CEKLEK!
"Mati aku!"
Sorot penuh keterkejutan dari dua manik mata seorang Kendra Arion, tak lagi bisa ia sembunyikan manakala melihat tampilan hot Kinar yang berdiri lugu di depan sana.
What the hell?
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Zaitun Laharima
./Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
2024-02-12
0
Nur Denis
siap² langsung tubruk dah itu🤣🤣🤣
2023-02-20
0
Ayuk Vila Desi
apakah Kan berjalan lancar ..
2023-02-13
0