Sistem Kebalikan

Sistem Kebalikan

Awal mula

Di tepi jalan yang begitu gelap, terlihat seorang pemuda sedang berbahagia sambil memandangi nasi bungkus di depannya yang sudah menjadi sampah untuk sebagian orang, namun dirinya tetap berbahagia karena makanan sisa seperti itu seperti berlian yang bersembunyi di dalam lumpur.

"Waah… syukurlah aku bisa makan! Sudah beberapa hari ini aku menahan rasa lapar." Dengan penuh senyuman bahagia, pemuda itu langsung melahap makanannya dengan perlahan untuk menikmati setiap kenikmatan yang terdapat di dalamnya.

Butuh waktu puluhan menit hingga akhirnya makanan sisa itu sudah ludes dimakan olehnya. Dia terus berucap syukur sambil menggulung kembali kertas nasi tersebut, kemudian dilempar olehnya kedalam tong sampah yang berada didekatnya.

Usai melakukan itu, dia menyandarkan tubuhnya di tembok untuk menunggu waktu sampai makanannya selesai dicerna dengan baik. 

Tapi, saat-saat seperti itu, dirinya terkejut dan tertegun ketika melihat layar biru sedang mengambang di depannya. Dia mengucek matanya beberapa kali, namun layar tersebut tidak pernah menghilang dari pandangannya.

"... A-apa ini…?" Pemuda itu terus mengibaskan tangannya di dekat layar tersebut, namun tetap saja layarnya tak kunjung hilang.

Karena sudah lelah untuk melakukan sesuatu yang sia-sia, akhirnya dia menyerah kemudian kembali ke posisi awalnya. Dia duduk sambil memejamkan matanya dan merasakan angin malam yang berhembus santai melewati pori-porinya. 

Kesunyian kota begitu sebuah berkah baginya, karena jika tidak, dia harus terus menjaga kesabaran nya dan rela untuk dihina, dicaci, diludahi, serta direndahkan oleh orang-orang yang berlalu-lalang di depannya.

Tentu saja ia berpikir itu merupakan hal wajar, karena dirinya sangat bau, dekil, jelek, dan juga kurus. Intinya, dia sangat tidak layak untuk dihormati maupun disetarakan dengan orang-orang yang hidup dengan serba tercukupi.

Peran dirinya di dunia luar hanya sebagai samsak yang cocok untuk dijadikan apapun. Bahkan dirinya bisa meredakan stres seseorang hanya dengan merelakan tubuhnya menjadi samsak tinju pelampiasan mereka.

Kembali lagi kepada pemuda itu, yang kini sudah membuka kembali matanya, dan menatap layar biru di depannya yang sudah berubah tampilan serta di dalamnya terdapat kalimat yang membingungkan baginya.

"Hmm? Apa yang dikatakan olehnya? Se… la… mat, an… da…, arghhhhh aku tidak paham dengan perkataan dia!!" Pemuda itu berteriak karena kesal tidak bisa membaca kalimat yang ditunjukkan oleh layar di depannya.

Dia kembali mencoba, namun dirinya kembali merasakan perasaan kesal karena tetap tidak bisa membaca kalimat tersebut. Hingga pada akhirnya, layar di depannya berbicara di dalam pikirannya yang membuat pemuda tersebut menjadi terkejut dan melompat hingga mengedarkan pandangannya untuk mencari sumber suara tersebut.

Namun, dirinya kembali dibuat terkejut oleh suara tersebut yang mengatakan:

[Tenang saja, Tuan. Saya berada di dalam jiwa anda, namun ketika saya berbicara, suara saya akan terkirim ke otak anda. Jadi, bisa disimpulkan jika saya sedang berbicara di dalam otak anda!] 

Suara tersebut sengaja menjelaskan panjang lebar supaya pemuda yang dipanggil sebagai "Tuan" olehnya bisa memahami situasinya.

"S-siapa kamu!? Kenapa kamu berada di kepalaku! Apa kamu otakku!?" Pemuda itu terus melontarkan pertanyaan yang jelas-jelas sudah dijelaskan oleh suara sebelumnya.

[Haa… lupakan saja. Dari pada seperti itu, bagaimana jika saya mengatakan kalau anda bisa menjadi orang kaya!? Atau bisa saja menjadi orang hebat!]

Suara tersebut kembali menjelaskan dengan riang.

Mendengar itu, pemuda tersebut kembali duduk, kemudian merenungi makna dari ucapan tersebut. Dengan jari tak berhenti untuk mengelus dagunya, dia memejamkan matanya secara paksa sambil berpikir keras. Hingga pada akhirnya dia mendapatkan titik cerah dan memahami ucapan sebelumnya.

"Apa aku bisa menjadi orang kaya?"

[Tentu saja!]

"Apa aku bisa menjadi orang hebat?"

[Tentu saja!]

"Apa aku bisa menghapus suaramu?"

[Tentu saja!]

"Baiklah, jelaskan bagaimana caranya?"

[E-eh, tunggu Tuan! Bukan seperti itu maksud saya! Anda tidak bisa menghapus suara saya dengan seenaknya!!]

Suara tersebut terkejut serta panik ketika mendengar permintaan Tuannya yang ingin menghapus suaranya atau bisa dibilang menghapus keberadaannya.

"Kamu ini ya… mana mungkin aku bisa menjadi orang kaya yang selalu mempunyai uang, dan aku juga tidak bisa menjadi orang hebat karena tubuhku sangat kurus untuk memukul…" Pemuda tersebut berucap dengan sedih.

[Tapi Tuan, anda bisa melakukan semua itu dan bahkan bisa menjadi orang hebat diantara orang hebat lainnya!]

Jelas suara tersebut membujuk.

"Tapi bagaimana caranya? Aku membaca saja tidak bisa, dan jangankan untuk menjadi orang hebat, keseharian ku saja selalu terkena pukulan di kepala. Mereka melakukan seperti ini dan boom! Tubuhku langsung berubah menjadi ungu. Mereka sangat hebat bisa merubah kulitku yang semula hitam menjadi ungu seperti itu… tapi… itu sangat menyakitkan…" Pemuda itu menceritakan pengalamannya sambil memperagakan saat dirinya dihajar oleh para preman.

Meskipun suara tersebut tidak diprogram untuk mempunyai perasaan, namun saat mendengar cerita itu, dirinya merasa iba dan tak kuasa untuk mengabaikan situasi tersebut.

[Tapi, apakah anda ingin menjadi seperti mereka?]

Suara tersebut bertanya dengan nada lebih rendah.

Pemuda itu langsung menghentikan gerakan anehnya saat mendengar suara di kepalanya, dia kembali duduk, namun kali ini dirinya bersila dengan tangan menekan betisnya. 

"Ya… aku ingin seperti mereka, tapi aku ingin menjadi orang yang selalu bahagia, tidak seperti mereka yang selalu terlihat penuh amarah dan beban pikiran yang banyak. Aku hanya ingin hidup bahagia dan juga makan sesuatu yang lebih enak dari nasi putih…" Ucap pemuda tersebut sambil menggoyangkan tubuhnya ke kiri dan kanan.

Merasa rencananya sudah hampir berhasil, suara tersebut langsung melancarkan serangan terkahirnya.

[Saya bisa mengabulkan semua keinginan anda.]

Pernyataan suara tersebut membuat pemuda itu menjadi terkejut seolah tak percaya. Tapi setelah itu dirinya kembali tersenyum dan merasa jika suara asing itu hanya ingin menghiburnya. Meski begitu dia tetap mengikuti alur perbincangan dengan sangat baik.

"Kalau seperti itu, baiklah." Pemuda itu akhirnya setuju hingga membuat suara asing menjadi bahagia.

[Itu jawaban yang saya nantikan! Baiklah, jika anda ingin menjadi seperti itu, maka silahkan tekan tombol "Y" dan "A" untuk menerima persyaratannya! Anda tahu dengan yang saya maksud, bukan?]

Suara asing tersebut menjelaskannya dan memerintahkan dia untuk menekan tombol "Ya".

"Tentu saja aku mengerti maksudmu." 

Setelah mengatakan itu, pemuda tersebut langsung mencari tombol yang dimaksud dengan teliti dan mengabaikan tulisan panjang lebar yang merupakan sebuah penjelasan.

[Sistem Kebalikan telah memilih anda sebagai Tuannya. Karena itu, anda dipastikan akan mendapatkan sesuatu yang menguntungkan dan menjamin bahwa kehidupan anda akan menjadi lebih baik jika menerima persyaratan tersebut;

1, Sistem akan mengirim jiwa anda ke dunia paralel. Di dunia itu anda akan memasuki tubuh seorang pemuda yang tidak lain adalah salinan anda sendiri.

2, Setelah tahapan satu sudah dilaksanakan, anda akan mendapatkan ingatan, dan kepribadian dari pemilik tubuh aslinya. Namun, anda juga akan tetap membawa ingatan asli anda.

3, Tugas akan terus berjalan, tapi memiliki jadwal yang pasti. Setiap tugas yang sudah anda tuntaskan terdapat hadiah acak yang tentunya sangat menguntungkan bagi anda.

4, Seiring berjalannya waktu kepribadian anda perlahan akan semakin berubah mengikuti kepribadian kedua.

5, Sistem akan melekat terus di jiwa anda dan akan terhapus keberadaannya jika jiwa anda sudah hancur sepenuhnya. Namun, jika jiwa anda tetap bertahan meski tubuh anda sudah mati, maka terdapat kesempatan untuk bereinkarnasi ke dunia selanjutnya.

Apa anda ingin menerima semua persyaratan ini?

Ya/Tidak                                                                ]

Pemuda itu terus menatap teliti hingga pada akhirnya dirinya menemukan tombol yang dimaksud, dan tanpa pikir panjang pemuda itu langsung menekan tombol tersebut.

Terpopuler

Comments

Ra dhiraemon

Ra dhiraemon

Sebagai penyuka cerita sistem aku izin mampir thor

2023-02-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!