"Alex, besok malam adalah pesta peluncuran produk kecantikan terbaru. aku juga akan tampil sebagai salah seorang model terbaik nya. kamu datang ya." pinta Natali.
"Oke, aku akan usahakan untuk datang. anggap saja sebagai hadiah karena kita sudah lama tidak bertemu." jawab Alex.
Tiba-tiba Alex begitu ingin mengajak Vella untuk menghadiri pesta. sehingga tanpa pikir panjang dia meminta asisten Rani untuk memilihkan gaun terbaik dan menandani Vella untuk tampil secantik mungkin, meskipun Rey sempat mempertanyakan alasan sang bos.
"Ini acara besar, yang diliput oleh berbagai media. aku tidak ingin opa mengetahui jika aku datang ke pesta tersebut tanpa membawa Ravela. opa pasti akan salah paham lalu mempertanyakannya." jawab Alex.
"Bisa jadi."
***
Vella yang tengah asyik rebahan, kaget begitu asisten Rani menghampirinya dengan membawa sebuah gaun dan peralatan makeup.
"Nona muda, tuan memintaku untuk mendandani anda. karena malam ini dia akan mengajak mu menghadiri sebuah pesta besar." ucap Rani.
"Tapi aku tidak pernah datang ke acara penting seperti itu." seketika ekspresi Vella berubah kawathir.
"Ini perintah tuan muda, Nona."
"Baiklah."
Rani yang sudah terlatih, mulai membantu memasangkan gaun, lalu mendadani Vella. sehingga terlihat begitu cantik dan mempesona.
"Nona benar-benar cantik!"
"Rani, kamu bisa saja menyenangkan hati ku. tapi semua ini berkat kamu juga sih."
Vella tersenyum percaya diri dengan penampilannya, setelah memperhatikan pantulan kaca seakan bukan dirinya yang berdiri di sana.
"Tidak terlalu wah, terlihat sederhana namun elegan. itulah aku yang sesungguhnya."
"Ayo nona, tuan sudah menunggu dibawah."
"Baiklah."
Vella melangkah anggun, diikuti tatapan kagum dan bangga dari Rani yang merasa sukses membuat Vella tampil sempurna malam ini, bahkan Alex seakan lupa cara bernafas. terpana akan pesona sang istri.
"Bussyet..., Vella ternyata sangat cantik!"
Alex segera tersadar dan menguasai keadaan, dengan wajah yang masih memerah dia mendengus kesal.
"Kamu sudah membuatku menunggu, disaat acara penting seperti ini." dengan wajah kesal dan dingin. berusaha menyembunyikan wajah senang dan senyum bangga memiliki seorang istri secantik Ravela.
"Maaf tuan."
Alex langsung berjalan menuju mobilnya, dimana Rey sudah siap sedia membukakan pintu mobil untuk mereka berdua.
Mobil mulai melaju membelah jalanan ibukota yang ramai, sepanjang perjalanan Vella lebih suka menatap keluar jendela kaca mobil. dia sengaja menjaga jarak dari Alex., menetralkan detak jantungnya dengan pikiran yang tidak menentu.
"Tuan, sebenarnya saya tidak biasa datang ke acara besar seperti ini." Vella bersuara karena tidak bisa menahan rasa gugupnya. namun Alex hanya mengabaikannya.
Vella menghela nafas berusaha untuk meyakinkan diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja selagi dia bisa bersikap tenang dan tetap semangat menghadapi apapun yang akan dia hadapi nanti.
"Sesuai pesan Alex, bahwa aku harus mengikuti apa yang diperintahkanya."
"Lagian, aku juga tidak sudi ngaku-ngaku sebagai istri sah dari pria arogan ini." gumam Vella mengerucutkan bibirnya.
"Kamu, sedang apa?"
"Ooo..maaf tuan, bibirku tiba-tiba kesemutan." ucap Vela gugup.
"Jangan coba-coba membuat ku malu, atau berfikir macam-macam."
"Ya, aku mengerti." jawab Vella seraya mengepalkan tangannya, berusaha menyembunyikan kekesalannya terhadap Alex.
Mereka memasuki area yang luas dan megah, tidak lama seorang wanita cantik berpakaian wah' tersenyum menyambut kedatangan mereka, Natali merentangkan kedua tangannya pada Alex.
"Hi honey, Miss you."
Wanita cantik dengan rambut tergerai, langsung mendaratkan pelukan dan ciuman hangat. tanpa peduli dengan orang-orang disekitar mereka. terutama Vella yang tidak dapat memungkiri kecantikan yang dimiliki perempuan itu.
"Honey, siapa perempuan ini?"
"Dia adalah?" Alex terlihat kebingungan untuk menjelaskan, Rey yang paham langsung ikut berbicara.
"Namanya Ravela, asisten khusus yang ditunjuk opa untuk mendampingi tuan muda kemampuan dia pergi."
"Asisten khusus?" tanya Natali seakan tidak percaya.
"Perkenalkan, namaku Ravela."
Vella menjulurkan tangannya untuk berkenalan, seraya tersenyum ramah, namun Natali mengabaikan nya.
"Kamu tahu sendiri bagaimana opa selama ini, jika tidak ada Ravela, aku tidak akan bisa datang ketempat ini."
"Ya, aku paham. tapi kenapa harus gadis yang terlihat kampungan seperti ini." ucap Natali melonggos kesal, dalam hatinya dia merasa sudah memiki seorang saingan yang lebih berat dan jauh lebih cantik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
fatin Rahman
tergugat nampak🤣🤣🤣
2024-01-04
0
Umi Maryam
aku berharap kamu vella jangan mau di tinda jadilah wanita yg g cerdas da elegan ,lawan lah dengan kata2 yg lembut tapi menohok dan membuat lawan mu tak berkutik...
2024-01-03
1
Fatah Liverpooldlian
lazi
2023-12-16
0