"Benar sekali tuan, aku sependapat denganmu. meskipun anda dijodohkan dengan wanita yang tidak anda kenal dan cintai, namun tuan muda sangat tenang dalam menghadapi permasalahan ini." terang Rey.
"Ya, dan aku melakukan semua ini demi opa. karena saat ini, cuma menikahi gadis yang bernama Vella jalan satu-satunya yang bisa membuat opa bahagia di hari tuanya." jawab Alexander lalu melangkah pergi, tanpa mengetahui bahwa orang yang sudah dia tolong barusan adalah calon istri nya sendiri.
Sampai di mention, Alex tidak bisa memejamkan mata sama sekali, pikiran nya kembali menerawang membayangkan gadis yang baru saja ditemui nya. namun seketika dia kembali tersadar lalu menepis pikiran nya.
***
"Ravela, kamu kenapa menangis dan mengunjungi ku tengah malam begini?" tanya Elisa kaget dan penasaran karena kedatangan Vella yang tiba-tiba.
"Aku kecewa dengan sikap mama dan kak Sena, mereka hanya memanfaatkan aku dan tidak pernah menyayangiku selama ini hick.... hick." tangis Ravela kembali pecah, ketika teringat perkataan mamanya dan kak Sena. dadanya tiba-tiba terasa sesak dalam pelukan sahabatnya.
"Sudahlah Vella, kamu yang sabar ya." bujuk Elisa mengelus punggung Vella, karena dia juga tidak bisa membantu permasalahan sahabatnya.
"Aku boleh tinggal dirumah mu, untuk beberapa hari ini?"
"Tentu boleh Vella, ayo masuk dan istrahat lah dikamarku." ajak Elisa.
"Terimakasih sudah mau menampung ku." jawab Ravela sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Elisa mengajak nya masuk kedalam kamar, Vella naik keatas ranjang untuk memulai tidur malamnya, berharap hari esok akan jauh lebih baik dari hari-hari yang sudah dia lewati bersama keluarga angkat yang dia pikir selama ini adalah keluarga kandung nya sendiri.
Dulunya, Ravela selalu memimpikan untuk menikah dengan laki-laki yang mencintai dan dicintai nya. menikmati bulan madu yang syahdu dan romantis, layaknya pengantin baru lainya.
Pagi hari yang cerah, dengan sinar matahari yang menyambut hangat setiap orang yang bersemangat menjalani hari-harinya, namun tidak dengan Ravela. gadis itu terbangun dengan kepala yang masih terasa berat. sedangkan di dapur, Elisa sudah menyiapkan menu untuk sarapan pagi mereka berdua.
Segelas susu rasa vanilla hangat kesukaan Ravela, susu coklat untuk Elisa, serta omelette telur dan roti tawar untuk sarapan mereka berdua pagi ini.
***
Dikediaman keluarga Wilson, sedang terjadi perdebatan sengit antara mama Arini dan putri nya Sena.
"Bagaimana ini ma, nanti siang Ravela harus fitting baju dengan kakek tua itu. sedangkan sampai saat ini dia masih menghilang?" ucap Sena panik.
"Jika Vella tidak ditemukan sebelum siang, tamatlah riwayat kita berdua Sena."
"Sekarang kita harus bagaimana ma?"
"Tidak ada pilihan lain, seandainya Vella tidak ditemukan, suka atau tidak. kamu harus menjadi pengantin pengganti nya." ucap mama menatap tajam Sena.
"Tidak ma, apa yang bisa dilakukan oleh laki-laki tua itu, membayangkan untuk berhubungan intim dengan nya saja sudah membuat ku ingin muntah. ditambah lagi dengan kondisinya yang cacat. oh tuhan...aku tidak sanggup jika harus menagung beban ini, lebih baik aku pergi saja dari rumah ini laku menikah dengan Nick. dari pada harus menerima dan menjadi pengantin pengganti untuk Vella." teriak Sena.
"Makanya kamu usaha dong untuk menemukan Ravela secepatnya." bentak mama.
"Ma, aku yakin jika Vella pasti kabur kerumah Elisa. karena cuma Elisa orang terdekat Vella selama ini." ucap Sena tiba-tiba.
"Kamu benar sekali, kenapa dari awal kita tidak kepikiran kesana ya." ucap mama.
"Ma, kita harus bertindak cepat. sebelum Vella kabur lebih jauh lagi." menyambar kunci mobilnya.
"Baiklah sayang." Sena dan mamanya segera meluncur kerumah Elisa.
Ravela yang tengah menikmati sarapan dengan Elisa, tiba-tiba dikagetkan dengan ketukan pintu yang beruntun, mengisyaratkan jika tamu tersebut tidak sabaran untuk segera masuk ke dalam.
"Vella, sepertinya itu Sena dan mamanya. apa kamu ingin bertemu dengan mereka?" tanya Elisa.
"Ya, aku sudah memutuskan untuk menerima perjodohan ini. dengan pergi dari rumah mama, kehidupan ku akan lebih baik, paling tidak kak Sena dan mama bisa hidup bahagia berdua tanpa ada aku lagi yang akan menjadi beban hidup mereka. cukup sudah mereka membesarkan dan merawat ku selama ini, sekarang saatnya aku membalas Budi huuuffp." Vella menarik nafas berat.
Elisa akhirnya membukakan pintu, nampak Sena dan mama Arini sudah berdiri didepan pintu masuk. begitu pintu dibuka, mereka berdua langsung menerobos masuk tanpa menunggu atau dipersilahkan oleh Elisa selaku tuan rumah.
"Ravela sayang, maafkan mama nak. jika perkataan kami sudah membuat mu bersedih, mama sangat menyesal sayang hick....hick.." tangis sandiwara mama pecah seraya memeluk hangat Ravela.
"Iya dek, maafkan kakak. yang tidak sengaja membuat mu bersedih. kakak janji setelah pernikahan mu selesai, aku dan mama akan mengurus perceraian mu dengan laki-laki tua itu secepatnya, sehingga kamu bisa kembali bebas menjadi Ravela adikku yang manis dan ceria." bujuk Sena.
"Iya nak, pernikahan ini cuma formalitas saja. untuk memenuhi syarat yang diajukan tuan Jean, bahkan mama dengar dia sudah sering sakit-sakitan. jadi kamu tidak perlu kawathir. palingan setelah nikah dia langsung mati."
Tidak ada satu katapun yang keluar dari bibir Ravela, dia hanya diam dan menurut saja saat mama dan kakaknya menuntun langkahnya untuk kembali pulang kerumah.
"Nanti siang kamu jadikan fitting baju dengan kakek tua itu?" ucap Sena tanpa peduli perasaan Ravela yang masih terluka.
"Aku tidak mau."
Ravela kesusahan mengucapkan kata-kata tersebut, yang membuat dadanya terasa sesak dan panas, sikap mama dan Sena sudah membuat jiwa nya terguncang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
fatin Rahman
Bagus
2024-01-04
1
Fatah Liverpooldlian
ter
2023-12-15
0
Fatah Liverpooldlian
cang
2023-12-15
0