Ciuman terus berlanjut ke area sensitif Vella, Alex beraksi dengan sangat baik, hingga dia tidak tahan lagi dengan permainan nya sendiri, Alex kembali menuju kamar pribadinya. untuk menyudahi sesuatu yang sudah hampir mencapai puncak.
Senyum kepuasan tersungging dibibir Alex, dia sudah lupa dengan ucapannya sendiri yang mengatakan tidak akan menyentuh Vella. karena cintanya hanya untuk Natali.
Pagi nya Vella terbangun, dia merasa ada yang aneh dengan tubuh nya. badan pegal-pegal, bibirnya terasa menebal dan kedua buah ******* yang baru mulai berkembang terasa sakit. seperti habis diremas-remas.
Ravela berjalan masuk kedalam kamar mandi, setelah selesai menggosok gigi, dia bercermin di kaca depan Wahstafel.
"Aaaahhk........ aaahhk tidak, tidak. kenapa dengan leherku." gadis itu berteriak keras karena syok, begitu melihat begitu banyak tanda merah di lehernya.
Tok tok tok....
Pintu kamar diketuk dari luar, segera Vella tersadar lalu berjalan membukakan pintu. meskipun akal sehatnya belum terima dan masih berusaha memikirkan apa yang terjadi padanya semalam.
"Kalian, siapa?"
"Selamat pagi, Nona muda."
"Perkenalkan kami dari team WO, kami ditugaskan untuk mendandani nona secantik mungkin dengan pakaian pengantin ini." ucap salah seorang dari mereka.
"Bolehkah kami masuk!"
"Silahkan."
Tiga orang wanita masuk ke dalam kamar, mereka membawa beberapa buah pakaian pengantin dan sebuah koper berisi peralatan makeup.
"Pakaian pengantin? mati aku. bagaimana dengan tanda merah ini."
"Itu sudah biasa nona, kami sudah sering menangani bekas kissmark seperti ini. setelah diolesi dengan cream semua akan kembali seperti semula."
"Syukurlah, meskipun aku masih bingung kenapa tanda ini tiba-tiba muncul dileher ku." umpat Vella. yang membuat ketiga wanita itu mengerutkan keningnya bingung.
Vella didandani oleh tenaga profesional, sehingga penampilannya jauh berubah cantik bak seorang putri.
"Nona benar-benar cantik, tuan muda begitu beruntung mendapatkan Anda." puji mereka.
Dalam hatinya Vella membenarkan, perkataan mereka.
"Tentu tua bangka itu jelas beruntung, bisa menikahi gadis belia seperti ku." bathin Vella, yang tiba-tiba teringat kejadian semalam, seketika wajah nya beruban pucat.
"Aku tidak boleh gegabah, sebaik aku ikuti saja permainan ini. kita lihat saja siapa yang akan muncul jadi pemenang, aku atau makhluk jadi-jadian seperti Jean itu." Vella perang bathin dengan perasaan nya sendiri.
"Nona, semua sudah menunggu kedatangan Anda. apa anda sudah siap?"
"Ya, aku sudah sangat siap."
Vella dibawa menuju sebuah gedung yang sudah didekorasi seindah mungkin, dia disambut berjalan diatas red karpet. semua mata tertuju padanya, banyak yang memuji kecantikan yang dimiliki Vella, yang sudah melekat gaun pengantin yang sangat indah.
"Mana dia, calon suamiku?"
Tidak lama, mata Vella tertuju pada sosok pria tinggi bertubuh tegap berjalan menuju kearahnya. Vella masih bisa mengingat dengan jelas, cara pria ini berjalan sama persis dengan sosok misterius yang muncul dikamar nya semalam.
Stelan jas biru tua menambah pesona elegan, dilengkapi dengan dada yang bidang. sepasang kaki lurus sempurna yang mengarah kearah Vella, yang semakin lama semakin mendekat. sudut tatapan pria itu memiliki aura yang begitu kuat.
"Sangat tampan, dan penuh kharisma." terdengar ucapan Sena yang berdiri tidak jauh dari Vella, bahkan dia berharap bisa menjadi pengantin pengganti, seandainya Vella bersedia mundur.
"Sena, jaga sikapmu. jangan buat keluarga kita malu." bisik Arini.
"Tapi ma, Alex benar-benar tampan. aku nyesal sekarang, ma." balas Sena menatap iri pada Vella, apa yang dia rencanakan berbanding terbalik dengan kenyataan.
Dalam hatinya, Ravela masih penasaran, sehingga dia berusaha untuk mengimbangi langkah panjang Alex, yang terlihat tenang dan santai menuju tempat diadakannya akad nikah.
"Selamat datang cucuku, Alex. Opa sangat bahagia bisa menyaksikan pernikahan mu." ucap tuan Jean. sedangkan Vella seakan ingin pingsan antara kaget sekaligus lega, begitu mendapati kenyataan jika yang akan menikahinya bukan lah seorang laki-laki tua yang cacat dihadapannya, melainkan seorang pria tampan yang bernama Alexander, meskipun tidak ada cinta diantara mereka. namun hal ini tidak seburuk yang Vella pikirkan sebelumnya.
"Ini kesempatan untukku, membalas perbuatan kak Sena dan mama yang ingin menjerumuskan aku. semoga mereka masih bisa tersenyum atas pernikahan ku ini." bathin Vella yang mencuri pandang kearah Sena yang terlihat seperti cacing kepanasan.
Alex bisa dengan mudah memilih wanita manapun yang dia inginkan. untuk sekedar menemaninya dan sebagai salah satu pria yang paling memenuhi syarat yang sempurna. Cinta bukanlah yang utama bagi Alex. Prioritasnya saat ini hanyalah menghadapi tekanan dari sang Opa. menuntut dirinya untuk segera menikah dengan Ravela. juga salah satu syarat untuk mendapatkan warisan kekayaan Opa yang tidak akan habis tujuh turunan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Fatah Liverpooldlian
cacing
2023-12-15
0
Fatah Liverpooldlian
kepanasan
2023-12-15
0
Mey-mey89
,,,
2023-11-29
0