"Vell, bersiaplah. malam ini kamu harus datang kekediaman keluarga Jean. mereka mengundang mu untuk makan malam." ucap Arini seraya membawa sebuah gaun milik Sena.
"Iya ma."
"Pakailah gaun ini, agar penampilan mu menjadi lebih menarik." bujuk Arini.
"Tapi ini gaun milik kak Sena, ma."
"Ngak udah dipikirin, biar mama yang atur. nanti setelah menikah kamu akan memiliki segalanya, jadi tidak perlu minjam gaun Sena lagi."
Arini membantu menandani vella , sehingga terlihat sangat cantik. setelah itu Arini membibing tangan Vella melangkah turun kebawah, dimana seorang sopir pribadi utusan dari kekuarga Jean sudah duduk menunggu diteras utama.
"Silahkan masuk, Nona Ravela. Tuan muda sudah menunggu kedatangan Anda." ucap sopir menundukkan kepalanya hormat.
"Ravela, jaga sikap mu nanti, jangan sampai malu-maluin." bisik Arini, seraya membantu memegangi gaun Vella dengan hati-hati saat anak angkatnya itu masuk kedalam mobil mewah keluaran terbaru milik Alexander.
Sepanjang perjalanan Vella larut dalam pikirannya sendiri, dia tidak menyadari jika mobil sudah berhenti di halaman utama sebuah rumah mewah.
"Nona, kita sudah sampai, silahkan turun." ucap sopir sambil membukakan pintu mobil.
"Terimakasih, pak."
Vella tergagap lamunannya seketika buyar, sebelum melangkah masuk Vella menarik nafas dalam-dalam lalu mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, membuat sopir yang melihat tertegun.
Vella dipersilahkan memasuki sebuah ruangan khusus yang sangat mewah, lalu diminta untuk menunggu kedatangan tuan muda.
"Silahkan Nona, sebentar lagi tuan muda akan datang menemuimu."
"Baik."
Sesekali Vella mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan yang luas, namum hanya dia seorang diri disana. perlahan Vella memperhatikan bentuk wajahnya yang masih gugup melalui kaca besar yang ada disampingnya seraya melatih bibirnya untuk tersenyum.
"Yah, seburuk dan setua apapun calon suamiku nanti. aku harus tetap tersenyum dihadapan tuan Jean, seperti pesan mama. lagian apa sih yang bisa dilakukan oleh pria tua dan cacat? oh tuhan, cobaan macam apa ini!"
Vella, memejamkan mata. seakan menahan benda ribuan ton yang tengah menghimpit dada yang tiba-tiba terasa sesak.
Pintu ruangan terbuka tiba-tiba, seorang pria dan wanita paruh baya yang terlihat angkuh duduk seraya menyilang kan sebelah kakinya dihadapan Vella. Vella mersakan tubuh nya gemetaran, namun dia tidak memiliki keberanian untuk bertanya, selain diam dan menundukkan kepalanya dalam.
"Rey, tolong jelaskan pada gadis ini beberapa aturan selama dia menjadi menantu ku nantinya." ucap Melinda.
Degh! menatap asisten Rey, merasa pernah bertemu dengan Pria itu sebelumnya.
"Ah, mungkin ini kebetulan saja." gumam Vella kembali menepis pikiran nya.
"Nona Vella, sebelum pernikahan dilangsungkan. ada beberapa poin penting yang harus kamu pahami. apakah anda sudah siap?" terang Rey.
"Ya, saya siap."
"Poin pertama, kamu harus mengikuti semua peraturan yang dibuat tuan muda."
"Poin ke-dua, jangan berharap lebih pada pernikahan ini." ucap Rey.
"Maaf apa maksudnya, jika aku tidak boleh berharap lebih." tanya Vella.
"Pernikahan ini hanya formalitas, tanpa dilandasi cinta ataupun keinginan dari tuan muda sendiri. jadi kamu tidak boleh mencampuri urusan pribadinya, namun kamu harus mengikuti semua peraturan yang sudah ditentukan oleh tuan muda." balas Rey.
"Nona Vella, kenapa anda terdiam. apa ada pertanyaan?" ulang Rey.
Vella merasa dirugikan oleh peraturan yang mereka buat, namun dia berharap ada sedikit celah yang meringankan nya.
"Kalau begitu, bagaimana dengan kehidupan pribadi ku, tidak mungkin aku menghabiskan waktu sepanjang hari dengan dirumah saja."
"Apa maksudmu?"
"Apakah aku masih bisa untuk melanjutkan pendidikan atau mencari kesibukan ku sendiri?" tanya Vella berharap.
"Tentu, meskipun begitu. kamu tidak diizinkan untuk dekat dengan pria lain. bagaimanapun status mu adalah seorang nyonya dari pria terhormat." balas Rey.
"Baiklah, aku sangat setuju dengan keputusan ini."
"Kalau begitu, silahkan tanda tangan." Rey menyodorkan selembar kertas yang berisi poin-poin kesepakatan mereka barusan.
Akhirnya, sebuah tanda tangan cantik ditorehkan Vella dikertas putih, yang merupakan babak baru kehidupannya kedepan akan segera dia mulai.
"Jika kamu berani-berani merusak nama baik keluarga kami, bukan kamu saja yang akan hancurkan, tetapi perusahaan peninggalan papamu termasuk mama dan saudara perempuanmu." Melinda ikut berbicara setelah Vella selesai menandatangani surat perjanjian.
"Ternyata rumor yang mengatakan jika keluarga Jean sangat kejam dan semena-mena benar adanya, tidak lebih." bathin Vella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
fatin Rahman
lagi..lagi dan lagi😁😂
2024-01-04
0
Fatah Liverpooldlian
la
2023-12-15
0
Fatah Liverpooldlian
fell
2023-12-15
0