"Nona muda, ini ponsel baru untuk Anda." Rani memberikan sebuah ponsel mahal keluaran terbaru.
"Mana ponsel ku yang lama?"
"Sudah disimpan tuan muda, karena menurutnya itu barang langka yang harus segera dimuseumkan." tutur Rani menirukan gaya Alex semalam yang menyita ponsel Vella tanpa sepengetahuan nya.
"Sombong sekali, tuan muda itu."
Vella memperhatikan ponsel barunya, kemudian senyum terukir indah. sebuah kontak tersimpan dengan nama "suamiku."
"Ternyata, dia sudah menyimpan no ponselnya disini."
Vella kembali menjadi dirinya yang ramah dan ceria, dia tidak segan-segan mengajak para pelayan untuk ngobrol-ngobrol bareng, atau sekedar menemaninya membuat kue-kue untuk mengurangi kebosanan nya dirumah.
Sore harinya, Vella mengenakan pakaian training, berlari-lari kecil mengelilingi lapangan halaman Muntions utama yang luas, keringat membasahi wajah cantik Vella, namun semua itu tidak menyurutkan semangat nya untuk berolahraga.
Cukup lama Vella berlari memutari lapangan, dia berhenti dengan meluruskan kakinya kedepan. ke-dua tangannya bertumpu pada kedua lututnya. Vella lalu menghabiskan sebotol minuman mineral yang selalu dia bawa, tanpa dia ketahui jika semua gerak geriknya terus dipantau sang suami.
Dikantor, Alex mengusap layar ponselnya mulai memperhatikan kesibukan Vella melalui camera yang terhubung, lalu Alex tersenyum.
"Dia sangat menyadari jika status nya adalah nyonya Alexander, sehingga dia begitu menjaga kebugaran dan bentuk tubuhnya. meskipun begitu, posisi Natali dihatiku tidak akan bisa tergantikan." gumam Alex.
"Itulah yang menarik dari nona muda, padahal semua peralatan olahraga fitness, yoga dan erobik dan instruktur khusus sudah tersedia. namun dia lebih memilih yang murah meriah." tutur Rey.
"Karena dia, bukan wanita berkelas." ucap Alex mencemooh, namun matanya seolah-olah tidak bisa berbohong, mengagumi tubuh langsing Vella, terutama bokong dan bagian buah dadanya yang padat berisi. bahkan dia sudah pernah mencicipi meskipun itu secara sembunyi-sembunyi, Alex begitu gengsi mengakui jika pesona Vella sudah mulai mengusiknya.
"Aaaagghhh...sial, kenapa aku malah terus mengingat gadis itu." umpat Alex, yang tidak mampu menepis bayang wajah lugu Vella seakan mengikuti arah pandangannya.
Tiba-tiba Alex bangkit, keinginannya untuk pulang dan segera bertemu dengan Vella. membuatnya langsung membatalkan rapat penting yang akan segera dimulai.
"Rey, atur ulang jadwal ku hari ini."
"Tapi ini klien penting, tuan."
"Apa, kamu berani membantah ku?"
"Maaf tuan, baiklah saya akan mengatur ulang jadwal nya." balas Rey ketakutan setelah melihat tatapan tajam dari Alex.
Alex segera pergi meninggalkan ruangan kerja, melakukan mobilnya menuju muntions utama. langkah panjang Alex langsung terarah pada kamar yang ditempati Vella.
Vella yang baru memejamkan mata, merasa seperti bermimpi ketika mendengar seseorang memegang handel pintu.
Ceklek....
Langkah pelan mulai mendekati nya, Vella mengerjap kan mata untuk memastikan penglihatannya.
"Begini caramu, menyambut suami saat dia pulang kerja." ucap Alex.
"Maaf tuan, aku ketiduran."
"Siapkan air hangat."
"Untuk apa tuan?"
"Aku ingin mandi, memangnya kamu tidak membaca semua yang tertulis dalam poin-poin pranikah kita."
"I...iya baiklah."
Vella segera masuk kedalam kamar mandi, mengisi bak dengan air hangat, menyediakan peralatan mandi. saat hendak berbalik. refleks dia menabrak tubuh kekar Alex yang sudah berdiri dibelakang nya.
"Aaaahhk..."
"Maaf tuan anda mengagetkanku." ucap Vella gugup, seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya, mata polos nya sudah ternoda melihat tubuh polos Alex.
"Buka matamu, lalu mandikan aku."
"Maaf, aku tidak bisa, tuan."
Vella segera keluar, namun sial pintu kamar mandi sudah terkunci otomatis. sehingga dia hanya bisa pasrah, menuruti kemauan Alex dengan membatunya keramas.
"Tuan, aku tidak menyangka. seorang yang mempunyai pengaruh dan kuasa seperti anda. menikmati mandi dihadapan orang lain." ucap Vella hati-hati.
Alex segera berbalik, pandangan mereka seketika bertemu. sebelah tangannya menarik Vella hingga ikut terjerembab jatuh dalam pangkuannya dalam bactub yang sudah terisi penuh.
"Sekarang, aku mandi tidak sendirian lagi, cepat buka pakaian mu. sehingga kita sama-sama polos." perintah Alex. yang seketika membuat wajah Vella merah padam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Borahe 🍉🧡
bisa gitu yan. hahaha
2024-04-17
1
neni onet
gustii,
ini banyak yang comment tapi ga dibenerin juga 🤣🤣
2024-01-06
0
fatin Rahman
ego sang suami🤪
2024-01-04
1