"Uuuhh...oooohhh, It feels good, Natali love you."
Terdengar ceracauan tidak jelas keluar dari mulut Alex, Vella yang mendengarnya hanya bisa tersenyum getir, seraya mengatur pernafasannya.
"Aku tidak berhak untuk cemburu, aku hanya perempuan yang dijual ibu angkat ku. meskipun begitu aku masih bersyukur, karena pria yang menjadi suamiku, bukanlah pria tua yang cacat."
Vella tidak ingin berfikir terlalu jauh lagi, karena hal itu hanya akan membuat nya merasa sedih, Vella memilih memejamkan mata karena merasa sangat lelah dan tubuhnya terasa sakit semua, menjelang pagi Alex kembali mengulangi permainan nya, seakan dia mempunyai tenaga ekstra yang tidak pernah lelah.
Vella tertidur begitu saja, dia tidak ingat apa-apa lagi. begitu membuka mata sudah tidak ada lagi Alex yang semula tidur disebelah nya.
"Kemana dia, apa sudah berangkat kerja?"
Vella berusaha untuk duduk, namun saat hendak menggerakkan sebelah kakinya dia kembali kesakitan.
"Aduuuh perih banget."
Vella mencoba menggerakkan anggota tubuh nya, dia kembali terbaring lemas, pandangan matanya tertuju pada noda merah yang terdapat di sepray putih.
"Tok tok tok."
"Masuk!"
"Selama pagi nona muda." asisten Rani masuk kedalam kamar nya yang masih berantakan.
"Nona, saya akan membantu memandikan anda."
"Baiklah, terimakasih Rani."
Meski malu tubuh polosnya yang terdapat banyak tanda merah terlihat Rani, namun Vella tidak mempunyai pilihan lain. karena dia benar-benar tidak mampu untuk melangkah sendiri.
Rani dengan telaten membantu nya mandi, dengan aromaterapi yang memberikan ketenangan tersendiri bagi Vella. setelah itu Rani kembali membantunya berpakaian lalu mendandani Vella. tidak lama, pelayan bagian dapur datang membawa troli berisi banyak makanan kesukaan Vella.
"Silakan sarapan dulu, nona muda. setelah itu minumlah jamu kebugaran ini, agar tubuh Anda kembali fit." bujuk Rani.
"Tapi aku tidak menyukai minuman ini." tolak Vella.
"Minumlah, ini demi kebaikan Nona sendiri." dengan penuh kelembutan, Rani terus melayani dan membujuk Vella, sehingga segelas jamu habis diminum nya.
"Sudah lama aku tidak menghubungi sahabat ku Elisa? apa kabar nya dia sekarang." Vella mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi Elisa.
"Vella, apa kabar mu, aku kangen tau. semenjak menikah kamu tidak pernah menghubungi ku lagi."
"Aku juga kangen saat kebersamaan kita, tapi kamu tahu sendiri bagaimana kehidupan ku sekarang." balas Vella.
"Apa tuan tampan itu memperlakukan mu dengan baik, atau malah menyakiti mu?" tanya Elisa tidak sabaran.
"Tidak, dia memperlakukan aku dengan baik. kamu tidak perlu kawathir."
"Syukurlah."
Vella menghabiskan setengah jam, untuk ngobrol-ngobrol dengan sahabatnya Elisa. sebenarnya dia ingin keluar dan menikmati jalan-jalan berdua lagi, tapi mengingat kondisi nya, terpaksa Vella membatalkan niatnya.
***
Alex sengaja datang pagi-pagi, karena akan memimpin rapat besar yang sempat tertunda kemaren.
Senyum mengembang dibibir Alex, menunjukkan jika itu bukan dia yang sesungguhnya. meskipun begitu, tidak menyurutkan wajah tegang dari peserta rapat. terutama bagi mereka yang sudah melakukan kesalahan.
Pikiran Alex teringat pada pergulatan nya dengan Vella semalam, sesekali pria tampan itu mengusap wajahnya. bahkan dia tidak konsentrasi sama sekali dalam memimpin rapat.
"Rey, kamu lanjutkan rapat ini. apapun hasil nya segera laporkan."
"Baik, tuan."
Alex pergi menuju ruangan kerjanya, menatap dalam pada foto dirinya yang tengah merangkul mesra Natali.
"Semoga pernikahanku dan Vella, tidak menjadi penghalang. kesempatanku untuk bersatu dengan Natali, aku yakin, cepat atau lambat Natali pasti akan kembali demi aku." gumam Alex yang terkadang sempat berfikir, jika seandainya opa tiada. itu adalah kesempatan baik untuk nya dan Natali bersatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
anfi rucs
sekarang aja ngomong kaya gitu tpi nanti klo di tinggal nangis
2024-03-09
0
juria ria
dh biasa zaman skrng mah...laki"kya gtu .
2024-02-10
0
fatin Rahman
lelaki mana pernah cukup..ada yg halal mau juga yg haram😪
2024-01-04
0