Jujur

Berlian tidak bisa menahan air mata yang terus jatuh di pipinya karena tak percaya Jika keputusan yang diambil oleh orang tuanya membuat Adrian benar-benar terluka seperti saat ini, padahal Ia saja belum menyetujuinya tetapi kenapa Papanya malah mengambil keputusan sepihak dan juga langsung mengatakan hal tersebut kepada Adrian tanpa memikirkan perasaannya terlebih dahulu.

Adrian terlihat begitu frustasi dengan masalah yang ada sampai-sampai kebingungan harus bersikap bagaimana untuk menghadapi semuanya, Jika ditanya apakah dirinya ikhlas ketika hubungannya dengan kekasihnya saat ini ditolak oleh orang tua maka jawabannya Tentu saja tidak.

Adrian hanya sangat menyayangkan ketika Berlian yang tidak pernah mengatakan kejujurannya tentang siapa pria yang mengantarkannya ke rumah sakit tadi pagi, kalau sudah mengatakannya dari awal tanpa harus ia dengarkan dari orang lain yang mungkin dirinya sedikit merasa lega karena sudah mendapatkan penjelasan Tetapi kalau seperti begini rasanya penjelasan apapun pasti sangat terlambat.

"Apa benar kalau memang pria tadi yang mengantarkan kamu itu bukan Sepupu melainkan calon suami, dan kamu tidak pernah ngomong kepadaku karena dengan diam-diam mungkin kamu mau meninggalkanku begitu saja?"tanya Adrian dengan suaranya yang begitu serak Percayalah menangis seperti ini bukanlah keinginannya apalagi di hadapan wanita yang sangat ia cintai terlihat dirinya begitu rapuh.

Berlian berada pada posisi yang serba salah mau mengatakan bahwa dirinya menolak Perjodohan ini Takutnya nanti Adrian merasa bahwa dirinya sedang memberikan harapan, sedangkan ia sendiri tahu kalau Papanya Itu sangat sulit untuk dibantah dan setiap keinginannya Maunya harus didengar tanpa mau mendengarkan orang lain.

"kalau misalnya aku ngomong bahwa Perjodohan ini aku tidak tahu sama sekali dan siapa pria itu pun selama ini aku tidak tahu tinggal di mana ataupun melakukan apa, memangnya kamu mau percaya dengan semua penjelasanku setelah tadi apa yang Papa lakukan kepada kamu yang jelas-jelas menentang keberadaan kamu di sekitarku?"tanya Berlian dengan suaranya yang begitu serak karena tidak percaya jika pria yang sangat ia cintai harus dirinya pula yang melukainya sampai seperti ini.

Adrian ingin sekali berteriak mengatakan kepada semua orang kalau dirinya sangat mencintai Berlian sampai tembus masuk ke dalam jantungnya, kalau sampai ia tidak bisa memiliki wanita itu maka lebih baik ambil saja nyawanya karena percuma jika selama ini ternyata definisi menjaga jodohnya orang dirinya pula yang mengalaminya.

"Kenapa tadi pagi kamu tidak jujur tentang status kalian berdua biar tadi saat Papa kamu menjelaskan aku tidak terlihat seperti orang bodoh, mungkin dengan dia menjelaskan tadi setelah aku tahu duduk masalahnya ya pasti mungkin aku bisa membantahnya ataupun bisa memperjuangkan hubungan kita? Kalau sudah seperti begini pun rasanya Percuma saja karena di mataku kamu memang tidak ada niatan untuk jujur dari awal, Kalaupun kamu ada niatan untuk jujur ya pasti orang tua kamu tadi mungkin bisa mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu? "Adrian tidak tahu lagi harus bagaimana dan hasil akhirnya ia pun terpaksa menyalahkan wanita yang sangat ia cintai itu yang meskipun hasil akhirnya dirinya pulalah yang menggoreskan luka tetapi Percayalah rasa sakit hatinya kali ini membuat dirinya tidak bisa berpikir dengan jernih.

Berlian hanya menundukkan kepalanya karena memang dirinya tidak punya pembelaan sama sekali dengan masalah ini, hanya satu di dalam hatinya dan yang ia inginkan agar Adrian tahu kalau pria itu segala-galanya bagi kehidupannya Tidak ada orang lain di dalam hatinya hanya ada Adrian sendiri.

"aku minta maaf kepadamu dari lubuk hatiku yang paling dalam tanpa ada unsur paksaan siapapun Percayalah kalau aku tidak pernah tahu tentang rencana Papa melakukan semua ini, bahkan lebih parahnya lagi mereka menjodohkan ku saat aku belum tahu apapun tentang dunia ini seolah-olah hidupku memang sudah mereka gadai dari aku masih bayi! kalau misalnya kamu tidak percaya kepadaku sekarang pertanyaannya aku harus berteriak kepada siapa lagi untuk mengerti masalah ini, aku begitu bingung untuk mencerna semuanya karena mau menolak bagaimanapun mereka tidak punya rasa balas kasih! "lirih Berlian sampai-sampai kakinya pun tidak mampu menopang beban tubuhnya karena saking terlukanya dengan masalah yang tiba-tiba menghampirinya Padahal selama ini hidupnya adem anyem saja.

Adrian mendekati kekasihnya itu mengusap pelan pipinya sebab biar bagaimanapun ia tahu kalau Berlian tidak mungkin berbohong kepadanya, hubungan yang mereka jalani bukan hanya sehari doang jadi tidak bisa mengenal karakter masing-masing . Apalagi ilmu kedokteran yang sudah mereka kuasai yang bisa membaca jalan pikiran orang lain Tentu saja tidak bisa dianggap remeh, melihat hal ini membuat Berlian tambah merasakan sakit di jantungnya merasakan luka tapi tak berdarah karena terlihat Adrian sepertinya memang sangat menyayanginya sampai-sampai berusaha menerima segala macam keputusannya nanti.

"Aku percaya kalau kamu tidak mungkin mengkhianati cinta kita, Maafkan Aku jika tadi sudah Sempat berpikir kalau kamu sudah mengetahui Perjodohan ini tapi tetapi memilih untuk diam! kita akan berjuang sama-sama dan aku pasti bisa mendapatkan restu dari orang tua kamu, tetapi tolong selalu ada di belakangku dukung segala macam keputusan yang akan aku ambil nantinya! "Adrian menatap Intens ke arah Berlian berharap agar kekasihnya itu menyetujui apa yang ia katakan tadi.

Berlian memegang tangan Adrian kemudian mengecupnya, sambil menggelengkan kepala dirinya memaksakan untuk tersenyum meskipun rasanya begitu hambar.

"kamu tidak mungkin bisa melawan papa dan juga sahabatnya itu yang jelas-jelas bukan merupakan orang biasa, kalau Kamu nekat masa depan kamu yang bakalan menjadi taruhan dan aku tidak mau apa yang sudah kamu kejar bertahun-tahun lamanya malah sia-sia saja!" Berlian tidak mungkin egois hanya demi ingin hubungannya dengan Adrian tetap berjalan maka ia harus mengorbankan masa depan dari pria itu yang jelas-jelas masa depannya masih sangat panjang.

Episodes
1 Prolog
2 Dijodohkan
3 Perkenalan
4 Menolak
5 Tak Menerima
6 Tidak peduli
7 Tertunda
8 Mogok bicara
9 Seharian
10 Kasar
11 Biarkan
12 Maafkan aku
13 Kebenaran
14 Semuanya
15 Ketahuan
16 Diusir
17 Jelas
18 Jujur
19 Tetap Bertahan
20 Pemaksaan
21 Menikah
22 Sofia
23 Menikah
24 Akhirnya
25 Kecewa
26 Pulang
27 Kecewa
28 Kecewa
29 Pasrah
30 Pergi
31 Perusak
32 Dilema
33 Menjaga
34 Tidak Bisa
35 Mencari
36 Mencari 2
37 bertengkar
38 Menghilang
39 Menemani
40 Panik
41 Mencari Berlian
42 Kecewa
43 Bahaya
44 Pecundang
45 pergi
46 perpisahan
47 Pamit Mah
48 Papua
49 Wah
50 Tetangga Baik
51 Malam Yang Buruk
52 Frustasi
53 Heran
54 Lebay
55 Panas
56 Kangen
57 Jengah
58 Mencari Tahu
59 Heran
60 Tidak Terima
61 Kangen
62 Cemburu
63 Oh Tuhan
64 Marah
65 Istri Durhaka
66 Seharian
67 Bertahan
68 Menolak Tua
69 Curiga
70 Berbohong
71 Acuh
72 Silahkan
73 Tak peduli
74 Heran
75 Tak Berminat
76 Oh Ya
77 Casandra
78 Tak peduli
79 Capek??
80 Pindah
81 Datang
82 Maaf!
83 Aku Kangen
84 Pulang
85 Orang luar
86 Percaya
87 Heran
88 Panik
89 Wow...
90 Maksudnya
91 Ternyata...
92 Keren
93 Luka tak Berdaya...
94 Sakit...
95 Canggung
96 Nekat
97 Malam Pertama(gagal)
98 Percuma
99 Rumah Tangga?
100 Bingung
101 Tolonglah
102 Berlibur
103 Tak peduli
104 Sebulan saja!
105 Gelisah
106 Bodoh Amat!
107 Bertemu Devano
108 Stress
109 Ternyata
110 Bima
111 Heran
112 Masalah
113 Jujur Saja!
114 Maaf!
115 Pergilah!
116 Dilema
117 Tolong
118 Ada Apa?
119 Tega...
120 Astaga...
121 Canggung
122 Orang Aneh
123 Pergi,tidak?
124 Emosi
125 Biarkan Saja!
126 Adrian
127 Berubah?
128 Aku Salah
129 Bima
130 Kena Batunya
131 Cari Istriku
132 Masih Sakit?
133 Dasar Aneh
134 Tolong
135 Maaf
136 Jangan Pernah
137 Sarah. .
138 Maaf
139 Menjemput Istri
140 Pisah?
141 Pergi Saja
142 Tersinggung
143 Hari Baru
144 Hari Indah
145 Percaya
146 Astaga
147 Malu
148 B Aja
149 Fika
150 Sayang?
151 Sudahlah!
152 Sakit parah?
153 Maksudnya?
154 Orang Aneh
155 Kamu Benar!
156 Malas!
157 Demi Dia
158 Devano
159 Tolong
160 Please
161 Capek...
162 Terlalu?
163 Pergi...
164 Perceraian
165 Sarah
166 Adrian Datang
167 Heran
168 Kenapa?
169 Terpaksa
170 Syifa
171 Sabar
172 Tolong Ya!
173 Wanita Aneh
174 Pulang Ya!
175 Emosi
176 Maaf?
177 Sarah
178 Bekerja
179 Hari Baru
180 Pisah Aja!
181 Semangat!
182 Aneh
183 Terserah
184 Masalah Baru?
185 Ada saja
186 Bisa Bicara?
187 Maaf!
188 Aman
189 Abraham vs Bima
190 Sakit Hati...
191 Gugatan
192 Akhirnya
193 Kok Bisa?
194 Sofia
195 Mencari
196 Bertemu Sofia
197 Ayo Bercerai!
198 Pindah
199 Aneh
200 Tolong lah
201 Meminta Maaf
202 Hamil?
203 Positif
204 Bahagia
205 Kesayangan
206 Berkunjung
207 Keren
208 Kehamilan Simpatik
209 End
Episodes

Updated 209 Episodes

1
Prolog
2
Dijodohkan
3
Perkenalan
4
Menolak
5
Tak Menerima
6
Tidak peduli
7
Tertunda
8
Mogok bicara
9
Seharian
10
Kasar
11
Biarkan
12
Maafkan aku
13
Kebenaran
14
Semuanya
15
Ketahuan
16
Diusir
17
Jelas
18
Jujur
19
Tetap Bertahan
20
Pemaksaan
21
Menikah
22
Sofia
23
Menikah
24
Akhirnya
25
Kecewa
26
Pulang
27
Kecewa
28
Kecewa
29
Pasrah
30
Pergi
31
Perusak
32
Dilema
33
Menjaga
34
Tidak Bisa
35
Mencari
36
Mencari 2
37
bertengkar
38
Menghilang
39
Menemani
40
Panik
41
Mencari Berlian
42
Kecewa
43
Bahaya
44
Pecundang
45
pergi
46
perpisahan
47
Pamit Mah
48
Papua
49
Wah
50
Tetangga Baik
51
Malam Yang Buruk
52
Frustasi
53
Heran
54
Lebay
55
Panas
56
Kangen
57
Jengah
58
Mencari Tahu
59
Heran
60
Tidak Terima
61
Kangen
62
Cemburu
63
Oh Tuhan
64
Marah
65
Istri Durhaka
66
Seharian
67
Bertahan
68
Menolak Tua
69
Curiga
70
Berbohong
71
Acuh
72
Silahkan
73
Tak peduli
74
Heran
75
Tak Berminat
76
Oh Ya
77
Casandra
78
Tak peduli
79
Capek??
80
Pindah
81
Datang
82
Maaf!
83
Aku Kangen
84
Pulang
85
Orang luar
86
Percaya
87
Heran
88
Panik
89
Wow...
90
Maksudnya
91
Ternyata...
92
Keren
93
Luka tak Berdaya...
94
Sakit...
95
Canggung
96
Nekat
97
Malam Pertama(gagal)
98
Percuma
99
Rumah Tangga?
100
Bingung
101
Tolonglah
102
Berlibur
103
Tak peduli
104
Sebulan saja!
105
Gelisah
106
Bodoh Amat!
107
Bertemu Devano
108
Stress
109
Ternyata
110
Bima
111
Heran
112
Masalah
113
Jujur Saja!
114
Maaf!
115
Pergilah!
116
Dilema
117
Tolong
118
Ada Apa?
119
Tega...
120
Astaga...
121
Canggung
122
Orang Aneh
123
Pergi,tidak?
124
Emosi
125
Biarkan Saja!
126
Adrian
127
Berubah?
128
Aku Salah
129
Bima
130
Kena Batunya
131
Cari Istriku
132
Masih Sakit?
133
Dasar Aneh
134
Tolong
135
Maaf
136
Jangan Pernah
137
Sarah. .
138
Maaf
139
Menjemput Istri
140
Pisah?
141
Pergi Saja
142
Tersinggung
143
Hari Baru
144
Hari Indah
145
Percaya
146
Astaga
147
Malu
148
B Aja
149
Fika
150
Sayang?
151
Sudahlah!
152
Sakit parah?
153
Maksudnya?
154
Orang Aneh
155
Kamu Benar!
156
Malas!
157
Demi Dia
158
Devano
159
Tolong
160
Please
161
Capek...
162
Terlalu?
163
Pergi...
164
Perceraian
165
Sarah
166
Adrian Datang
167
Heran
168
Kenapa?
169
Terpaksa
170
Syifa
171
Sabar
172
Tolong Ya!
173
Wanita Aneh
174
Pulang Ya!
175
Emosi
176
Maaf?
177
Sarah
178
Bekerja
179
Hari Baru
180
Pisah Aja!
181
Semangat!
182
Aneh
183
Terserah
184
Masalah Baru?
185
Ada saja
186
Bisa Bicara?
187
Maaf!
188
Aman
189
Abraham vs Bima
190
Sakit Hati...
191
Gugatan
192
Akhirnya
193
Kok Bisa?
194
Sofia
195
Mencari
196
Bertemu Sofia
197
Ayo Bercerai!
198
Pindah
199
Aneh
200
Tolong lah
201
Meminta Maaf
202
Hamil?
203
Positif
204
Bahagia
205
Kesayangan
206
Berkunjung
207
Keren
208
Kehamilan Simpatik
209
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!