Berlian yang merasa tertantang ingin melihat kira-kira respon Devano Bagaimana jika dirinya menolak Perjodohan ini, sebab menurutnya pria itu sangat menyebalkan tidak pernah disaring dulu kata-kata yang dilontarkan entah dirinya menerima atau tidak pun tidak dipedulikan sama sekali.
Semua orang di situ merasa heran ketika melihat Devano datang sendirian dan tidak ada Berlian yang ikut dengannya, membuat mereka mulai menerka-nerka kira-kira apa yang terjadi dengan kedua anak muda itu sampai-sampai masih tercipta jarak diantara keduanya.
"Loh kok kamu sendirian, Memangnya Berlian ke mana? Awas ya kamu sampai menakut-nakutinya dengan wajah menyebalkan kamu itu, karena Mama bakalan memarahi kamu sampai habis-habisan sampai kamu merasa kapok dan tidak akan pernah mengulanginya lagi! "tegur Maria yang sangat paham dengan sikap putranya itu dan juga kebiasaannya selama ini.
Devano mengangkat bahunya pertanda ya bukanlah seorang babysitter ataupun bodyguard-nya Berlian jadi kemanapun Wanita itu pergi dirinya harus selalu mendampingi, sedangkan Sofia sepertinya merasa ada perasaan yang tidak enak karena biar bagaimanapun berlian itu merupakan harta berharga milik dirinya dan juga Bima satu-satunya di dunia ini dan kebahagiaan yang merupakan hal yang utama tidak akan pernah tergantikan oleh hal duniawi yang lainnya.
Berlian menuju ke arah tempat semua orang tua duduk dan ada Devano di sana yang dari tadi selalu menatap lekat ke arahnya, membuat dirinya ingin sekali tertawa karena menurutnya saat inilah yang hal yang paling tepat yang harus ia lakukan adalah agar Devana selalu memikirkan setiap ucapan yang dikeluarkan.
"kalian kok masuknya terpisah Memangnya kalian dari tadi itu ngomong atau tidak sih ? "Sosor Maria ketika melihat Berlian yang masuk beberapa menit setelah Devano.
"ya setelah berbicara dengan anaknya Tante maka dari itu saya memutuskan bahwa saya menolak perjodohan ini, sebab Biar bagaimanapun saya masih muda karir saya masih panjang dan saya juga tidak terikat apapun serta tidak pernah berlebih dalam hidup saya harus menikah dengan seorang abdi negara! "perkataan berlian itu membuat semua orang yang ada di dalam ruangan itu spontan menatap tak percaya ke arahnya tak terkecuali Devano.
"loh Bukannya tadi dia tidak menolak sama sekali bahkan ingin agar kehidupannya kedepannya aku tidak ikut campur sama sekali, dan aku pun menyanggupi hal itu kenapa sekarang malah tiba-tiba dia menolak Perjodohan ini secara langsung tanpa memberikan alasan yang pasti! "batin Devano yang tidak percaya sama sekali dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Berlian tadi seolah-olah ini merupakan sesuatu hal yang merendahkan harga dirinya sebagai seorang pria.
"Memangnya anak Tante tidak sesuai dengan kriteria kamu ya, Perasaan semua orang itu mau mendekati Devano karena merasa bangga dengan pekerjaannya Tetapi kok kamu berbeda? Apa karena sikap dinginnya itu membuat kamu merasa tidak betah atau tidak nyaman, pokoknya kamu tenang saja nanti Tante bakalan berubah dia menjadi manusia yang mencair tidak seperti es batu! "tawar Maria tetapi Berlian menggelengkan kepalanya.
"setiap orang kan punya pemikiran dan juga keinginan dalam hidup itu berbeda-beda, tidak bisa harus sama dan juga tidak bisa sejalan maka dari itu ya Ini sudah keputusanku sudah mutlak dan juga bulat! "tampik Berlian yang tetap kokoh pada pendiriannya membuat sang Papa yaitu Bima menghembuskan nafasnya kasar karena tidak percaya anaknya itu harus membuat dirinya kecewa tepat dihadapan Abraham.
Sofia hanya bisa diam tidak bisa menambahkan apalagi mengurangi setiap perkataan yang sudah terdengar di meja makan saat ini, bahkan sarapan yang begitu menggugah selera tidak dipedulikan sama sekali seolah-olah makanan itu sudah basi dan tidak pantas untuk dikonsumsi.
"kamu mau membuat Papa kecewa dengan penolakan yang kamu lakukan itu, memangnya selama ini apa sih yang kami minta daripada kamu selain hal ini? "tanya Bima dengan suaranya yang sedikit tercekat.
Berlian mengerutkan keningnya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Papanya tadi, karena itu sebenarnya sudah masuk di dalam sikap yang memaksa agar orang lain mau mendengarkan apa yang ia mau tetapi tidak mau menghargai Apa yang dipikirkan oleh dirinya.
"kalau aku menolak hal ini otomatis tidak merugikan siapapun kan, Jadi kenapa sih Kalian sepertinya tertekan begitu? "cecar Berlian.
"kamu tidak paham dan juga tidak akan pernah paham jadi sekarang biar Papa yang mengambil alih semuanya, Terserah kamu mau menerimanya atau tidak Tapi keputusan sudah dibuat dan itu mutlak tidak ada bantahan sama sekali!" Hardik Bima kasar.
"ya Saya juga setuju dengan apa yang dikatakan Om tadi kalau sebenarnya pendapat dari seorang wanita itu tidak terlalu mutlak Untuk didengar, Bukankah dia hanya tahunya di rumah saja dan kepala keluarga yang mencari nafkah jadi seharusnya dia jangan terlalu keras kepala juga kan! "Devano menimpali apa yang dikatakan oleh Bima tadi Dengan begitu santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
good luck thor lanjut
2023-04-26
0