''Apa? membuat kalian datang kemari? tanya Faros yang telah duduk si sofanya.
''Kami punya kabar buruk bos,'' ujar Erik sambil melirik teman-temannya.
''Kabar buruk apa? kenapa? kalian seperti ketakutan begitu?'' tanya Faros menatap satu-persatu anak buahnya.
''Ini bos gadis yang kita buang waktu itu masih hidup bos,'' ujar anak buah Faros.
Dng.....
Faros melebarkan matanya dia terkejut mendengar bahwa wanita yang telah dia buang dan yang sempat di habisinya masih hidup, Faros merasa bahwa. Dendamnya masih belum terbalaskan.
''Dari mana kalian tahu, kalau wanita itu masih hidup apa kalian melihat dia di jalanan?'' tanya Faros.
''Tidak bos tadi kami sempat pergi ke tempat kita membuang wanita itu dan ternyata di sana sudah tidak ada apa-apa, mungkin saja wanita itu di selamatkan oleh seseorang yang melewati jalanan itu,'' ujar Erik.
''Sekarang kalian semua cari wanita itu sampai ketemu dan serahkan kepada saya!'' ujar Faros dengan mata memerah.
''Baik bos kami permisi dahulu,'' ucap anak buahnya.
Mereka pun pergi dari rumah Faros. Begitu juga setelah anak buahnya pergi semua, dia pun juga pergi dengan terbaru-buru.
...KEDIAMAN KELUARGA GUNTUR...
''Pa gimana ini Pa sudah berhari-hari tapi anak buah Lapa itu belum juga menemukan Qiana putri kita Pa,'' ujar Zera.
''Sabar dong Ma, mereka juga lagi usaha mencari anak kita,'' sahut Guntur.
''Mama akan menghubungi Alvaro di Amerika agar dia pulang dan mencari Qiana," ujar Zera.
"Buat apa sih Ma?" tanya Guntur.
"Bukan urusan Papa anak buah papa itu tidak becus" sahut Zera pergi dari hadapan Guntur.
Malam harinya Dewa masuk ke dalam kamarnya Qiana saat itu bi Inah tidak ada di rumah dia pergi ke rumah tetangga melihat orang sakit.
"Ini adalah kesempatan gue untuk menghancurkan perempuan itu," ujar Dewa tersenyum miring Dewa Segera memakai hoodie warna hitamnya dan menggunakan topeng hitam dia masuk melalui jendela kamar Qiana.
Saat itu Qiana sedang tidur nyenyak di kamarnya dan tiba-tiba dia mendengar di hempaskan jendela, dia pun segera bangkit dari tempat tidurnya dia melihat jendela sudah terbuka lebar.
"Siapa disana?" tanya Qiana yang mulai ketakutan karena dia sendiri di rumah itu.
Qiana pun bangkit dari tempat tidurnya berjalan mendekati jendela kamar dia melihat keluar jendela tidak ada siapa-siapa Qiana kembali menutup jendela tersebut.
Saat Qiana membalikkan tubuhnya dia sangat terkejut melihat sosok orang bertopeng berdiri di depan matanya.
"Kenapa? kamu ada disini kenapa kamu selalu mengikuti ku, pergi! kamu apa kamu belum puas sudah menghancurkan aku malam itu, pergi kamu pergi" ujar Qiana ketakutan dia berlari ke arah pintu kamar dia ingin keluar dari kamar itu.
Dengan cepat orang bertopeng itu menutup pintu kamar dia membuang kunci pintu itu ke bawah tempat tidur.
"Kamu mau? apa ha, siapa kamu sebenarnya kenapa? kamu selalu ingin menyakitiku apa salah ku," ujar Qiana menjauhi orang itu.
Orang bertopeng terus berjalan mendekati Qiana sehingga Qiana terjatuh ke lantai kamar.
''Jangan dekati saya pergi!'' ujar Qiana.
Orang bertopeng tersebut berjongkok didepan Qiana dan meremas wajahnya membuat Qiana meringis kesakitan dibagian wajahnya.
''Ingat sampai ke hujung dunia pun kau lari aku pasti akan mengejar mu,'' ucap orang bertopeng itu.
Tiba-tiba dia mendengar seseorang berjalan memasuki rumah, dengan cepat orang bertopeng itu pergi dari kamar Qiana dia keluar melalui jendela kamar.
''Mba Qiana kenapa?'' tanya bi Inah setelah masuk kedalam kamar dengan lengan baju yang robek Qiana pun terus menangis.
''Apa yang terjadi?'' tanya bi Inah lagi.
Tapi Qiana tetap tidak mau menjawab pertanyaan dari bi Inah dia hanya terus menangis.
''Aden, den Dewa,'' panggil bi Inah.
''Ada apa? bi,'' sahut Dewa sambil mengucek-ucek matanya karena dia pura-pura baru bangun tidur.
''Aden dari mana saja, apa aden tidak tahu kalau ada orang datang ke rumah dan mengganggu mba Qiana?'' tanya bi Inah.
''Gak bi aku gak tahu, aku baru bangun tidur,'' sahut Dewa sambil berjongkok didepan Qiana dia menatap Qiana dengan sinis.
Qiana yang masih menangis tersedu-sedu melihat ke arah Dewa. Dia malah berteriak saat melihat Dewa di depannya dia begitu trauma melihat seorang laki-laki.
''Kenapa? kamu ketakutan seperti itu saat melihat saya?'' tanya Dewa.
Saat Dewa ingin memegang tangannya, Qiana menepis tangan Dewa dia tidak ingin Dewa menyentuhnya.
''Jangan sentuh aku pergi, pergi! dari sini,'' ucap Qiana.
Dewa melebarkan matanya saat Qiana bicara seperti itu kepadanya.
''Ya sudah den, biar bibi saja yang menjaga mbak Qiana,'' ujar bi Inah.
Dewa pun kembali keluar kamar dia berdiri di depan pintu dia tersenyum miring melihat Qiana begitu ketakutan terhadap apa yang dia lakukan, Dewa pun kembali ke kamarnya.
''Topeng ini apa masalah Qiana dengan topeng ini, kenapa? perempuan itu sangat takut saat melihat topeng ini, apa orang yang telah melecehkan dia menggunakan topeng ini juga, siapa orang yang sudah melakukannya,'' ujar Dewa kepada dirinya sendiri.
...............
Pagi harinya Dewa berangkat berkerja setelah dua hari cuti karena tidak ada pesanan bunga.
Setelah Dewa menyelesaikan pekerjaannya dia pun datang ke warung Kevin.
''Hay lo kemana? aja gak ada kabar?'' tanya Kevin.
''Dari tempat kerja,'' sahut Dewa.
''Lo mau makan apa?'' tanya Kevin.
''Apa aja,'' sahut Dewa.
...KEDIAMAN KELUARGA YUSUF ADIJAYA...
''Ada? kabar apa hari ini?'' tanya Faros kepada anak buahnya.
''Tidak ada bos, tapi saya sempat dengar dari anak buah saya yang lain, kalau Guntur akan kepulangan anaknya dari Amerika, bos,'' sahut Erik.
''Anaknya dari Amerika?'' tanya Faros.
''Iya bos,'' Sahut Erik.
''Untuk apa?'' tanya Faros.
''Guntur ingin anak laki-lakinya itu pulang untuk mencari gadis yang kita buang waktu itu bos,'' sahut Erik.
''Baiklah nanti siang Kalian semua harus datang ke rumah saya,'' ujar Faros.
''Baik bos,'' sahut Erik.
Faros pun segera mematikan ponselnya dia melempar ponselnya ke atas meja kerjanya dia mulai tertawa sendiri saat dia tahu Guntur menyuruh anaknya pulang dari luar negeri hanya untuk mencari anak gadisnya.
''Guntur-Guntur kamu tidak akan bisa menemukan anak mu itu karena dia sudah mati, jika pun dia belum mati saya yang akan dulu mendapatkannya,'' ucap Faros.
Siang itu semua anak buah Faros berkumpul di rumahnya.
''Ada apa? bos kita di suruh datang kemari?'' tanya Erik.
''Saya mau mengajak kalian untuk pergi bersama saya ke rumah bibi saya karena saya sudah lama tidak berkunjung kesana,'' ujar Faros.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
mawar hitam 🌹
lanjut thor
2023-03-16
0