pencarian orang hilang

Dewa Segera pergi ke rumah dokter Anita, dokter Anita adalah dokter di kampung itu. Dewa langsung berlari dan menghampiri dokter Anita yang tengah mengobrol di halaman rumahnya bersama suaminya.

''Dokter-Dokter,'' panggil Dewa dengan dada naik turun karena berlari.

''Ada apa?'' tanya dokter Anita.

''Dokter ayo pergi ke rumah saya sebentar ada seseorang di rumah saya,'' ujar Dewa.

''Ya sudah ayo,'' sahut dokter Anita, ''Pak ibu ke rumah bik Inah dahulu ya,'' ujar dokter Anita kepada suaminya.

Mereka pun segera pergi dari rumah dokter Anita menuju rumah bik Inah. Dokter Anita pun langsung masuk ke dalam kamar bik Inah dimana gadis itu terbaring di atas tempat tidur.

''Siapa gadis ini bik?'' tanya dokter Anita.

''kami juga tidak tahu dok, anak saya si Dewa menemukan dia di jalanan mungkin saja dia Korba bengal,'' sahut bik Inah.

Dewa hanya menunggu di luar kamar dia hanya mendengarkan dokter Anita dan bik Inah bicara tentang gadis itu.

''Kenapa? wajahnya bisa terluka seperti ini ya bik?'' tanya dokter Anita.

''Kata Dewa dia menemukan gadis ini di dalam sebuah plastik besar seperti plastik sampah mungkin saja gadis ini di buang sama tukang begal itu,'' sahut bik Inah sambil mengusap-usap kepala gadis itu.

Dokter Anita pun memperiksa gadis tersebut, Dewa tidak tahu bahwa gadis yang sudah dia tolong adalah anak dari musuh keluarganya sendiri karena waktu itu Dewa tidak begitu jelas melihat wajahnya karena tertutup oleh darah yang sudah mengering.

Dokter Anita menggelengkan kepalanya bahwa dia tahu kalau. Gadis itu bukan karena di begal tapi sengaja ingin di habisi oleh seseorang.

''Bagaimana dengan keadaannya?'' tanya bik Inah.

''Gadis ini tidak di begal bik, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Tapi gadis ini korban pemerkosaan!, sepertinya dia sengaja ingin di habisi,'' ujar dokter Anita.

Bik Inah sangat terkejut mendengar ucapan dari dokter Anita, Dewa yang berdiri di luar kamar pun tidak kalah terkejutnya saat mendengar bahwa gadis itu korban pemerkosaan.

''Apa! dok, bagaimana dokter Anita tahu kalau gadis ini korban pemerkosaan?'' tanya bik Inah.

''Semua dokter pasti tahu bik kalau ciri-ciri seperti ini adalah korban pemerkosaan apa lagi tidak ada luka lainnya, kenapa tidak laporkan ke polisi saja bik polisi akan mencari bukti tentang gadis ini,'' ujar dokter Anita.

''Baik dok, terimakasih,'' sahut bik Inah jawaban bik Inah memang tidak jelas karena dia takut berurusan dengan polisi.

''Ya sudah kalau seperti itu saya permisi pulang dahulu bik,'' ujar dokter Anita. Dokter Anita pun keluar dari kamar.

Dewa mengantar dokter Anita ke halaman rumah.

''Kamu harus menjaga gadis itu, saat saya menatap matanya ada. Trauma yang mendalam kepada gadis itu,'' ujar dokter Anita sebelum dia pulang ke rumahnya.

Dewa hanya menganggukkan kepalanya, dan dokter Anita pun pergi.

..........

Pagi harinya seperti biasa Dewa harus berangkat kerja sebagai pengantar bunga, bik Inah sudah menyiapkan sarapan pagi Dewa pun langsung sarapan pagi itu, setelah beberapa menit berlalu Dewa selesai sarapan dia pun langsung pamit kepada bik Inah.

''Tunggu den,'' ujar bik Inah menghentikan langkah Dewa.

''Iya bik ada apa?'' tanya Dewa sambil membalikkan badannya.

''Den, apa tidak sebaiknya kita laporkan masalah ini kepada polisi saja mana tahu keluarga gadis itu mencarinya,'' ujar bik Inah.

''Gak bik, ini akan menambah masalah kita biar Dewa aja yang akan mencari tahu siapa gadis itu,'' sahut Dewa.

Bik Inah menganggukkan kepalanya, Dewa pun segera pergi dengan motor almarhum suami bik Inah. Bik Inah kembali masuk ke dalam rumah.

....DI WARUNG KEVIN....

''Selamat pagi pak saya mau memperikan. Poster pencarian orang hilang kalau bapak melihat wanita yang ada di dalam. Poster ini tolong hubungi kami nomor telepon sudah tertulis di situ,'' ujar orang tersebut kepada karyawan Kevin.

''Baik pak nanti kalau saya melihatnya saya akan hubungi ke nomor ini,'' sahut Karyawan.

Orang itupun segera pergi dari tempat itu mereka menempelkan. Poster pencarian orang hilang itu di setiap tiang yang ada di jalanan.

Karyawan Kevin pun membawa poster itu ke dalam warung.

.......DI RUMAH BIK INAH.......

''Mbak sekarang mbak makan dulu ya biar mbak cepat sembuh,'' ujar bik Inah sambil menyuapi makanan ke mulut gadis itu bik Inah belum tahu siapa nama gadis tersebut.

Gadis itu membuka mulutnya dan memakan sarapan yang di suapkan oleh bik Inah.

''Kalua bibik boleh tahu nama mbak siapa?'' tanya bik Inah.

''Qiana,'' jawabnya singkat.

''Nama yang bagus, ayo makan lagi,'' ujar bik Inah sambil terus menyuapi Qiana.

''Buk ini bunga pesanan ibu ya?'' tanya Dewa sambil mengeluarkan seikat bunga mawar merah dari motornya.

''Iya mas itu pesanan saya,'' sahutnya mengambil bunga itu dari tangan Dewa.

''Terima kasih buk,'' ucap Dewa dan kembali melajukan motornya.

''Buk ganteng banget ya cowok yang antar bunga kalau seperti itu saya juga pengen pesan bunga tiap hari sama dia,'' ucap ibu-ibu genit.

''Betul buk, wajahnya saja seperti anak orang kaya ganteng kayak gitu,'' ujar yang lainnya.

.......DI WARUNG KEVIN.......

''Poster apa yang sedang kamu pengang itu?'' tanya Kevin kepada karyawannya.

''Ini mas poster pencarian orang hilang,'' sahut karyawan berjalan mendekati Kevin.

''Coba saya lihat.''

Karyawan pun memberikan. Poster tersebut kepada Kevin, Kevin melihat foto yang ada di dalam poster itu. Sayangnya Kevin tidak mengenali siapa gadis hilang itu, Kevin kembali membaca nama yang sudah tertulis di dalam poster tersebut.

''Qiana putri Guntur, Guntur sepertinya gue tahu nama ini, inikan nama pamannya Dewa. Tapi Kayak nya gak mungkin deh, yang nama Gunturkan pasti banyak tidak mungkin juga kalau anak pamannya Dewa hilang,'' batin Kevin, ''Gue buang saja deh,'' Kevin pun berjalan menuju tong sampah dan membuang poster itu.

''Mas kenapa di buang posternya, kalau kita bisa menemukan wanita yang hilang itu kita bisa mendapatkan imbalan yang besar,'' ujar karyawan Kevin.

''Jangan emang kamu mau berurusan sama polisi di tanya-tanya emang kamu mau,'' sahut Kevin.

''Ya gak juga sih mas,'' sahutnya.

''Udah biarkan saja itu jadi urusan polisi kita gak usah ikut campur,'' ujar Kevin kembali masuk ke dalam warungnya.

Karyawan pun juga ikut masuk ke dalam warung tersebut.

Dewa pun selesai mengantar semua pesanan bunga dia melanjutkan perjalanan menuju warung Kevin. Dia tidak ingin pulang lebih awal. Sampainya Dewa di sana Kevin langsung menyambut ke datangannya.

''Hay Bro kok lo telat banget datangnya?'' tanya Kevin duduk di sebelah Dewa.

''Ya kerjaan gue baru selesai maka dari itu gue telat datang,'' sahut Dewa.

''Oh iya tadi pas gue mau ke sini gue lihat ada orang tempel-tempel poster gitu emang ada acara apa?'' tanya Dewa.

.

.

.

.

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!