Malam itu anak buah Faros melancarkan aksinya untuk menculik anak perempuan Guntur yang di perintahkan oleh bos mereka yaitu Faros. Di malam pesta ulang tahun putri Guntur yang cukup meriah tersebut. Mereka mencari akal agar bisa menculik gadis itu.
''Bagaiamana cara kita untuk menculik wanita itu?''
''Kita harus mencari solusi dan berhati-hati untuk melakukannya karena anak buah Guntur ada dimana-mana,'' sahut yang lainnya.
Jam satu malam pesta masih sangat meriah anak buah Faros menyamar sebagai mengantar minuman untuk para tamu di acara itu. Saat itu gadis yang mereka incar masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaiannya.
''Cepat tangkap wanita itu dia sedang berada di kamarnya!.''
Berapa anak buah pun Menganggukkan kepala mereka, mereka pun segera masuk kedalam kamar anak Guntur tersebut.
Dengan cepat mereka memukul gadis itu dan memasukinya kedalam kantong plastik besar berwarna hitam yang biasa di gunakan untuk membuang sampah atau yang lainnya.
Anak buah Faros pun segera pergi dari rumah Guntur, tanpa sepengetahuan dari anak buah Guntur. Dengan sangat santai mereka melewati anak buah Guntur yang berada di setiap sudut rumah.Tidak lama ponsel Faros berdering panggilan telepon dari anak buahnya, Faros pun segera mengangkat ponselnya.
''Bagaimana apa kalian berhasil menculik gadis itu?'' tanya Faros.
''Iya bos kami berhasil menculiknya, kemana? kami akan membawanya?'' tanya anak buah.
''Nanti saya akan kirimkan alamatnya kalian bawa gadis itu,'' sahut Faros sambil mematikan ponselnya.
Faros merasa puas dengan hasil kerja anak buahnya yang telah berhasil menculik anak Guntur dia tersenyum miring karena dendamnya sebentar lagi akan di mulai.
''Guntur atau paman tersayang ku, hari ini saya akan memulai permainan kamu yang dulu, dimana kau telah menghabisi nyawa ke dua orang tuaku dan juga adikku. Kini saya akan membalasnya sedikit, sehingga balasan saya ini membuat mu tidak akan bisa tidur nyenyak,'' ucap Faros kepada dirinya sendiri.
Faros pun segera menyalakan mobilnya dan pergi menuju ke tempat yang sudah dia janjikan kepada anak buahnya. Setelah sampai ke tempat tujuan Faros menunggu ke datangan anak buahnya dia berdiri di samping mobilnya sambil menyalakan sebatang rokok.
Satu jam berlalu anak buah Faros sampai ke tempat itu mereka langsung turun dari mobil mereka. Salah satu dari mereka mendekati Faros.
''Bos gadis itu sudah kami bawa,'' ucap anak buah.
''Masukkan dia ke dalam mobil saya,'' sahut Faros sambil menghisap rokoknya.
''Baik bos.''
''Ayo bawa gadis ini ke dalam mobilnya bos.''
mereka menganggukkan kepala dan segera mengeluarkan gadis itu dari dalam mobil dan membawanya ke hadapan Faros.
''Lepasakan! saya siapa kalian,'' ujar wanita itu yang bernama Qiana.
''Jangan berisik!,'' ujar anak buah kepada Qiana.
''Masukkan dia ke dalam mobil saya,'' titah Faros.
Anak buah pun segera mendorong tubuh Qiana ke dalam mobil Faros dan menutup pintu mobil itu.
''Hai! kalian mau apa lepaskan! saya,'' ujar Qiana sambil meronta-ronta di dalam mobil itu.
''Kalian tunggu disini karena masih ada tugas untuk kalian nanti,'' ujar Faros sambil berjalan masuk ke dalam mobilnya.
Anak buahnya segera menjauh dari mobil Faros.
''Bos bilang apa?'' tanya yang lain.
''Dia menyuruh kita tunggu disini karena masih ada tugas untuk kita,'' sahut yang lainnya.
Faros membuka tutup mata gadis itu, saat Qiana membuka matanya dia sangat terkejut melihat seseorang memakai topeng pas di depannya, Qiana sangat takut melihat orang bertopeng tersebut dia tidak tahu apa yang akan terjadi kepada dirinya.
''Siapa kamu? kenapa kamu mambawa saya kesini? apa salah saya?'' tanya Qiana.
Faros hanya diam saja mendengarkan perkataan Qiana, dia hanya menatap Qiana dan tersenyum di balik topengnya melihat Qiana begitu ketakutan.
Faros meremas mulut Qiana. Dia membayangkan bagaimana Guntur meremas wajahnya saat itu. Dia juga membayangkan bagaimana Audrey sangat menderita di perlakukan oleh anak buah Guntur.
''Lepaskan! tangan mu dari wajah ku,'' ucap Qiana sambil memegang tangan Faros karena wajahnya sangat sakit di remas oleh Faros.
''Diam!, ini semua tidak seberapa sakit seperti apa yang saya rasakan selama ini, saya akan menghancurkan kamu dalam semalam seperti orang tua mu yang telah menghancurkan keluarga ku. Ohh tapi tidak saya akan menjadi bayang-bayangan mu sampai kamu tidak sanggup untuk hidup dan juga keluarga mu,'' ujar Faros panjang lebar.
Qiana hanya diam mendengarkan perkataan Faros, yang dia sendiri tidak mengerti yang dia tahu keluarganya sangat baik.
''Apa maksud mu keluarga ku sangat baik kepada siapapun,'' sahut Qiana.
Faros tertawa terbahak-bahak saat mendengar perkataan Qiana kalau keluarganya itu baik kepada siapapun.
''Apa? apakah saya tidak salah dengar bisakah kamu mengulanginya sekali lagi?, keluarga mu sangat baik kamu bilang, keluarga kamulah yang telah menghancurkan keluarga saya!,'' ujar Faros begitu marah.
''Saya tidak percaya apapun yang kamu katakan, cepat lepaskan! saya,'' sahut Qiana.
''Kau tidak akan pulang ke rumah mu sampai kapanpun kau tidak akan bisa kembali ke rumah mu dan keluarga mu!,'' ujar Faros.
''Apa? maksud mu?'' tanya Qiana.
''Saya akan menghabisi kamu seperti keluarga mu yang sudah menghabisi orang tua saya,'' sahut Faros.
.............
Malam itu Faros melakukan apa yang telah di lakukan oleh anak buah Guntur kepada adiknya Audrey malam itu. Kini dia melakukannya kepada Qiana anak dari pamannya tersebut. Tetapi Faros masih berbaik hati dia tidak melakukannya di depan keluarga Guntur, Faros masih memakai topengnya dia tidak memperlihatkan wajahnya kepada Qiana.
Setelah Faros membalaskan satu dendamnya dia pun memperintahkan kepada anak buahnya untuk membuang Qiana. Saat itu Qiana dalam keadaan pingsan karena di siksa oleh Faros, sebagai mana adiknya di siksa malam itu, seperti itulah Faros membalaskan kepada Qiana.
''Buang wanita ini, dan pastikan bahwa dia sudah mati!,'' ujar Faros sambil masuk ke dalam mobilnya.
''Baik bos,'' sahut anak buah.
Mobil Faros pun segera pergi dari tempat itu di dalam mobil Faros membuka topengnya dia tersenyum sinis karena satu-persatu dendamnya sudah terbalaskan.
Qiana pun sudah di bawa oleh anak buah Faros meraka kembali memasukan tubuh Qiana ke dalam sebuah plastik hitam besar.
''Kemana kita akan membuang mayat wanita ini?'' tanya salah satu anak buah Faros.
''Kita buang dia dari atas tebing ini saja karena jalan ini jarang di lewati oleh mengendara lain,'' sahut Erik dia adalah bosnya dari anak buah Faros.
''Baik bang,'' sahut anak buahnya.
Mereka pun segera melempar Qiana dari atas tebing tersebut, dan mereka pun langsung meninggalkan tempat tersebut.
............
....DI RUMAH BIK INAH....
Bik Inah sedang menunggu Dewa pulang dari tempat kerjanya saat ini Dewa hanya berkerja sebagai pengantar bunga pesanan orang-orang yang memesan bunganya.
.
.
.
.
.... BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
ds
lanjut
2023-03-18
0
Juliantary
smngt kk
aku mampir😊
2023-02-19
0
DawnLover❣️
Semangat Kaka❤️❤️
2023-02-19
0