Faros dan Dewa membuang wajahnya mereka berdua tidak bisa menyaksikan saat adiknya di lecehkan di depan matanya, Audrey hanya bisa menagis sejadi-jadinya hanya bisa berteriak agar orang jahat itu menghentikan aksinya. Tetapi mereka tidak mempedulikan teriakan Audrey mereka terus melancarkan aksinya bahkan mereka menampar wajah Audrey.
''Hei! kalian berdua lihatlah adik kalian itu,'' ujar Guntur.
''Kau benar-benar berhati setan kau melebihi binatang,'' ujar Faros.
Guntur bangkit dari tempat duduknya dia berjalan mendekati Faros dan Dewa Guntur kembali meremas wajah Faros.
''Saya bisa lebih kejam dari iblis jika kau mau melihatnya,'' sahut Guntur, ''lihat dia,'' ujar Guntur. Sambil memegang wajah Faros dan Dewa memaksa mereka agar menyaksikan Audrey di lecehkan oleh anak buahnya, Faros bersikeras membuang wajahnya agar dia tidak melihat kejadian itu.
..............
Tidak lama terdengar suara mobil polisi yang sudah mengepung rumah Keluarga Yusuf, Membuat Guntur cemas dan gundah karena dia akan di tangkap oleh polisi.
''Ayo lari semaunya polisi datang,'' ujar anak buah Guntur.
Guntur pun lari dari jalan belakang berapa anak buahnya tertangkap diluar rumah dan ada juga yang masih lolos.
Bi Inah langsung menghampiri Audrey dia menyelimuti tubuh Audrey yang habis di lecehkan oleh anak buah Guntur, bik Inah memeluk Audrey sambil menangis melihat keadaannya.
Faros dan Dewa di bantu oleh polisi untuk melepaskan ikatan tali yang mengikat tubuh mereka. Setelah lepas dari ikatan itu mereka langsung berlari mendekati jenazah ke dua orang tuanya yang sudah terbujur kaku Faros dan Dewa tidak bisa menahan kesedihannya melihat keadaan keluarganya yang sudah begitu hancur gara-gara seorang Guntur.
..................
Siang harinya ke dua orang tua mereka di makam kan berdampingan semua teman-teman Faros dan Dewa, dan juga warga-warga menemani mereka di pemakaman itu.
Setelah mengucapkan balasungkawa kepada korban. Satu-persatu meraka kembali ke rumah mereka masing-masing tinggallah Faros dan Dewa dan juga berapa teman mereka.
''Faros, Dewa kami pulang dahulu yang sabar ya,'' ujar teman Faros yang bernama Aidil.
Faros dan Dewa hanya menganggukkan kepalanya. Kini hanya tinggal Faros dan Dewa di pemakaman itu.
''Mama, papa Faros janji Faros akan membalas semua ini Faros akan cari Guntur dan keluarganya sampai dapat Faros akan membalas semuanya yang sudah dia lakukan kepada keluarga kita.''
Dewa hanya bisa melihat ke marahan kakaknya itu. Berapa jam kemudian Faros dan Dewa kembali pulang ke rumahnya.
Saat mereka sampai di rumah mereka mendengar suara bik Inah berteriak meminta tolong.
''Tolong-tolong.''
''Ada apa? dengan bik Inah kak?'' tanya Dewa.
Faros menggelengkan kepalanya mereka segera masuk kedalam rumah.
''Ada apa? bik,'' tanya Faros.
''Den Non Audrey tidak membuka pintu kamarnya den, bibik khawatir terjadi sesuatu di dalam,'' ujar bik Inah.
Mereka berdua segera menghampiri kamar Audrey, ''Audrey bukannya kakak mau masuk,'' ujar Faros dari balik pintu kamar Audrey. Tapi tidak ada jawaban dari dalam.
''Kak dobrak saja pintunya,'' ujar Dewa.
Mereka pun mundur berapa langkah dari pintu itu, pintu pun di dobrak. Setelah berapa kali di dobrak akhirnya pintu itu terbuka, Dewa dan Faros sangat terkejut melihat Audrey tergeletak di lantai kamarnya dengan mulut penuh dengan busa, Faros langsung mengejar Audrey dan memeluknya dengan erat.
''Audrey-Audrey,'' panggil Faros.
''Sebaiknya kita bawa Audrey ke rumah sakit kak,'' ujar Dewa.
................
Menuju rumah sakit terbesar di kota itu Faros dan Dewa segera membawa Audrey ke dalam rumah sakit tersebut.
''Dokter-Dokter,'' panggil Faros dengan suara keras.
Dokter dan berapa suster menghampiri mereka sambil membawa Brankar Faros segera meletakkan tubuh adiknya di atas Brankar tersebut.
''Ada apa? dengan dia?'' tanya dokter.
''Saya gak tahu dong tiba-tiba saja dia sudah seperti ini, tolong selamatkan adik saya dok,'' ujar Faros.
''Maaf kalian tunggu diluar saja,'' ujar seorang suster melarang mereka untuk masuk.
''Kenapa? keluarga kita jadi seperti ini kak, aku tidak bisa membayangkan kalau Audrey juga akan meninggalkan kita,'' ujar Dewa.
Faros mendekati Dewa dan memeluknya dia sudah tidak tahu harus berbuat apa yang telah menimpa keluarganya.
''Sudah jangan pikirkan yang tidak-tidak Audrey pasti akan baik-baik saja kakak yakin,'' sahut Faros sambil melepaskan pelukannya dari tubuh Dewa.
Hampir satu jam mereka menunggu diluar UGD. Akhirnya dokter pun keluar dari dalam UGD.
''Dok bagaimana dengan adik saya dok?'' tanya Faros.
Dokter hanya diam saja saat Faros bertanya kepadanya.
''Dok jawab perkataan kakak saya, bagaimana keadaan adik kami?'' tanya Dewa.
''Maaf adik Anda sudah tidak ada, dia telah meninggal,'' ujar sang Dokter.
''Jangan berkata seperti itu dok,'' sahut Faros sambil menarik kerah baju sang dokter.
''Saya tidak berbohong, dia sudah terlambat di bawa kesini seharusnya Anda lebih cepat membawanya maka semua ini tidak akan terjadi,'' ujar Dokter.
''Jadi Anda menuduh saya, yang dokter itu Anda atau saya!,'' ujar Faros begitu marah kepada dokter itu.
''Kami sudah berusaha untuk menyelamatkannya tapi tuhanlah yang menentukan takdir seseorang,'' ujar dokter dan pergi meninggalkan Faros dan Dewa.
Dewa dan Faros masuk ke dalam ruangan UGD dengan kaki yang tidak mampu lagi untuk berjalan saat melihat adik kesayangannya sudah terbujur kaku di atas. Brankar Faros dan Dewa memeluk tubuh Audrey dengan sangat erat seakan-akan mereka tidak ingin melepas kepergian adiknya itu.
''Kakak berjanji sama kamu kakak akan membalas semua perbuatan Guntur dan anak buahnya kakak janji, kakak janji!,'' ujar Faros sambil menangis di pelukan Audrey.
................
..DI KEDIAMAN KELUARGA YUSUF ADIJAYA..
Jenazah Audrey sudah berada di rumah duka bik Inah tidak berhenti menangis melihat anak majikannya itu yang sudah di anggapnya sebagai anak sendiri yang telah dia rawat dari bayi hingga dewasa sekarang terbujur kaku di depannya.
Di pemakaman, makam Audrey di letakkan di samping ibunya kini ada tiga makam yang berjejeran di hari yang sama, Dewa benar-benar tidak bisa menahan air matanya dia sangat menyayangi Audrey, Dewa memeluk batu nisan Audrey.
''Kakak juga akan membalas atas apa yang terjadi sama kamu kakak akan menghancurkan keluarga Guntur sebagaimana dia menghancurkan keluarga kita bahkan lebih kejam dari ini,'' batin Dewa.
Semua telah kembali ke rumah masing-masing Faros dan Dewa turun dari mobilnya berjalan menuju rumah. Mereka melihat rumah itu sepi seperti tidak ada artinya lagi rumah sebesar itu hanya tinggal kenangan saja, tidak ada lagi canda tawa di dalamnya hanya ada air mata dan darah yang mengalir di rumah itu.
.
.
.
. ... BERSAMBUNG...
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTAR VOTE BUNGA BINTANG FAVORIT TIPS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Flo aja
sedih bgt
2024-01-09
0
Nuhume
😭😭😭😭😭😭
2023-04-17
1
mawar hitam 🌹
gila sih Guntur
2023-03-27
0