Guntur Adijaya dia adalah adik tiri dari Yusuf Adijaya, dia menjadi musuh keluarga Adijaya. Dari dahulu dia selalu iri kepada kakak tirinya itu dia sangat membenci Yusuf Adijaya bahkan semua anak-anaknya.
Yusuf Adijaya selalu berhasil dalam kerja sama dengan perusahaan lain diluar negeri maupun di dalam negeri dia selalu berhasil, karena itulah Guntur Adijaya membenci kakak tirinya itu karena dia selalu kalah saing dalam perusahaan, selain itu Guntur Adijaya juga seorang penipu, banyak perusahaan lain di tipunya agar dia bisa mendapatkan keuntungan bahkan dia juga pernah membunuh bosnya sendiri agar perusahaan itu jatuh ke tangannya tapi dia tidak pernah puas dengan hasil yang dia dapatkan.
Dan dia juga menginginkan perusahaan Yusuf Adijaya kakak tirinya itu. Dia akan mendapatkan apapun yang dia mau dia juga berniat ingin menghabisi Yusuf Adijaya agar perusahaan Yusuf Adijaya juga jatuh ke tangannya.
Malam berikutnya Guntur Adijaya membuat sebuah rencana agar dia bisa menghabisi keluarga Yusuf Adijaya. Malam itu dia dan beberapa anak buahnya menuju kediaman keluarga Yusuf Adijaya. Berapa anak buahnya membawa senjata semua sudah di rencanakannya.
''Sekarang kita mau kemana bos?'' tanya anak buah Guntur.
''Malam ini kita akan silaturahmi ke rumah kakak saya yang tercinta!,'' ucap Guntur tersenyum miring, ''kalian juga harus ikut bersama saya dan bawa anak buah kamu yang lainnya,'' ujar Guntur lagi.
''Baik bos,'' sahut anak buah sambil berjalan keluar ruangan kerja Guntur.
''Kakak ku tersayang habisilah waktu bersama keluarga mu malam ini, karena sebentar lagi malaikat maut akan menjemput mu!'' Batin Guntur dengan wajah ganas penuh dengan kebencian.
Tiga buah mobil masuk kedalam pekarangan rumah Yusuf Adijaya. Saat itu keluarga Yusuf sedang menikmati makan malam bersama keluarganya, tidak lama bell rumah berbunyi membuat mereka menghentikan makannya.
''Siapa yang datang malam-malam seperti ini?'' tanya Yusuf.
seorang asisten rumah tangga membuka pintu utama yang besar itu dengan warna ke emasan.
''Selamat malam,'' ujar Guntur kepada asisten yang membuka pintu.
''Selamat malam juga pak mau ketemu dengan siapa?'' tanya Asisten itu.
''Saya mau bertemu dengan pak Yusuf Adijaya apa dia ada di rumah?'' tanya Guntur.
Asisten itu tidak mengetahui bahwa Guntur adalah adik tiri majikannya.
''Apa bapak sudah membuat janji, dengan pak Yusuf?'' tanya Asisten itu.
''Saya hanya ingin bertemu dengan kakak saya apa itu perlu izin,'' ujar Guntur tersenyum.
''Oh.. Maafkan saya pak saya tidak tahu,'' ucap Asisten itu sambil menundukkan kepalanya di depan Guntur.
''Tidak apa-apa,'' sahut Guntur.
Sang asisten pun mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumah mewah itu, Guntur berjalan memasuki rumah itu dia duduk di sebuah kursi dengan meja seperti yang ada di caffe-caffe lemarinya penuh dengan minum-minuman bir, tapi tidak untuk di minum hanya untuk di pajang saja agar terlihat lebih menarik.
''Sebentar pak saya panggil pak Yusuf dahulu,'' ujar asisten itu.
Guntur hanya menganggukkan kepalanya, dan asisten pun pergi meninggalkannya di ruangan itu.
''Mohon maaf Pak diluar ada tamu,'' ucap Asisten yang bernama Siska.
''Siapa?'' tanya Yusuf.
''Katanya dia adalah adik Anda pak,'' sahut Siska sang asisten dia pun langsung pergi dari ruangan makan itu.
''Ada apa ini pa, kenapa Guntur datang ke rumah kita mama mesra ada yang aneh pa,'' ujar Bu Daisy merasa cemas dengan kedatangan Guntur ke rumahnya semua yang ada di meja makan terdiam termasuk Audrey, Dewa dan juga Faros mereka hanya diam.
''Gak apa-apa ma, ayo kita temui dia kita akan bertanya kenapa dia datang ke rumah kita dan apa yang dia mau,'' ujar pak Yusuf.
Semuanya pergi meninggalkan meja makan dan berjalan menuju ruang tamu yang seperti aula itu.
''Selamat malam kakak ku, sudah lama kita tidak bertemu mungkin sudah bertahan-tahun,'' ujar Guntur sambil memeluk kakak tirinya itu.
''Katakan apa maksud kedatangan kamu kesini, karena saya tahu kamu datang bukan untuk memperbaiki masalah!,'' ujar Yusuf.
''Oh... Tidak kakak kenapa kamu berprasangka buruk terhadap ku, kakak ipar katakan kepada kakak ku ini, saya datang dengan baik-baik!,'' ucap Guntur ''dan sekarang kaponakan-kaponakan saya sudah dewasa cantik dan juga tampan-tampan,'' ujarnya lagi.
''Kenapa kamu mambawa anak buah mu sebanyak ini kemari jika kamu datang dengan baik-baik kamu tidak akan membawa anak buah sebanyak ini,'' ujar Yusuf.
Guntur melihat ke arah anak buahnya yang berdiri berjejeran dengan gayanya masing-masing dan dengan wajah sangar mereka.
''Kenapa kalian cuma berdiri saja, ayo duduk ini adalah rumah kakak saya, ayo duduk,'' ujar Guntur menyuruh mereka duduk di ruangan itu.
semua anak buahnya duduk di sebuah kursi mewah dengan kaki tanpa melepaskan sepatu mereka. Mereka benar-benar tidak sopan.
''Hai! kalian harus melepaskan sepatu kalian jika ingin masuk kedalam rumah orang, ini benar-benar tidak sopan!,'' ujar Yusuf.
'' Hai! tidak ada yang bisa memarahi anak buah saya, kecuali saya, kamu siapa bisa memarahi mereka!,'' ucap Guntur.
''Anda siapa bisa membentak papa saya!,'' ujar Faros mendekati Guntur.
''Wow seperti inikah kamu mengajari anak-anak mu tidak sopan kepada orang lebih tua,'' ucap Guntur mendorong tubuh Faros dengan sangat kuat.
Membuat Faros terjungkal ke belakang, Dewa dan Audrey langsung berlari mendekati Faros dan membantu Faros untuk berdiri.
''Wah saudara yang baik saling membantu, aku suka seperti ini, tapi kenapa kakak saya ini tidak seperti kalian,'' ujar Guntur.
''Kau hanya mementingkan diri mu sendiri, kau juga menipu orang lain hanya demi kepentingan dan misi kajam mu itu, saya tidak suka orang seperti kamu!'' ujar Yusuf.
Guntur menatap lurus ke mata Yusuf penuh kebencian dalam dirinya rasanya dia ingin menghabisi Yusuf saat itu juga di depan anak-anak dan istrinya.
''pak sapam pak Luky,'' panggil Yusuf tetapi tidak ada seorang pun yang menyahut panggilannya.
Guntur tertawa terbahak-bahak karena panggilannya tidak di sahut oleh orang-orang yang menjaga keamanan rumahnya.
''Kau tidak perlu berteriak sekeras seperti itu, karena orang-orang kepercayaan mu itu, sudah saya sekap jauh-jauh dari sini mereka tidak akan mendengar teriakan kamu!,'' ujar Guntur.
''Apa yang kau inginkan dari saya?'' tanya Yusuf.
''Pertanyaan yang bagus, saya menginginkan perusahaan kamu jatuh ke tangan saya!,'' ujar Guntur.
''Apa kamu bilang, apa saya gak salah dengar, dengan hak apa kamu meminta perusahaan saya ha!,'' ujar Yusuf.
''Berani sekali kau menolak permintaan saya, tanda tanganni sekarang juga kalau tidak saya akan menghabisi kamu di depan keluarga mu!,'' ancam Guntur sambil melemparkan dokumen pengalihan perusahaan.
.
.
.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTAR VOTE BUNGA BINTANG FAVORIT TIPS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Flo aja
nyimak dl
2024-01-07
1
Nuhume
Jahat banget dah, makan tuh harta🔪🔪🔪😭
2023-04-17
0
Putri Tidur
aku mampir kakak
2023-03-18
0