Balada Foto Selfie

Dua hari setelah memeriksakan kesehatannya dan Dokter menyatakan Monika sehat, tidak menderita atau tertular penyakit apapun. Monika masih saja menjaga jarak dari Ervan suaminya, tidur dipisah oleh bantal guling, duduk pun diberi jarak satu bangku kosong.

Ervan mulai merasa tidak nyaman dengan sikap Monika kepadanya, seolah dia adalah virus atau sumber penyakit yang perlu dijauhi.

Apa dia jijik padaku setelah tau aku suka bergonta ganti pasangan? Bukankah dari awal dia sudah tau kalau aku seorang pria Cassanova? Apakah dia menyesal telah menikah dengan pria sepertiku?

Ervan memberi kode kepada Monika kalau dia ingin berbicara empat mata dengannya, Monika langsung meninggalkan ruang tv meninggalkan Erick dan Elanor disana.

Ervan menyeret Monika dan membawanya ke halaman depan rumah.

"Ada apa Mas?" Tanya Monika.

"Seharusnya aku yang bertanya kepadamu, bukan kamu!" Ervan marah.

"Mas mau bertanya apa?"

"Kenapa kamu menjauhi aku? Apa karena pengakuan Ayu yang pernah menghabiskan malam denganku? Kamu merasa jijik padaku begitu?" Tuduh Ervan.

"Apa Mas marah padaku karena aku melakukan hal itu?"

"Iya, aku marah,"

"Apa Mas tersinggung?"

"Tentu saja aku tersinggung, masa begitu saja harus diberi tau?"

"Baiklah, aku meminta maaf Mas. Aku tidak akan melakukan hal ini lagi pada Mas. Tapi Mas harus berjanji satu hal dulu padaku,"

"Berjanji apa?" Ervan mengerutkan kulit dahinya.

"Berjanjilah untuk pensiun menjadi pria Cassanova, berhentilah meniduri perempuan lain selain aku," pinta Monika dengan penuh percaya diri.

"Apa kamu sedang menuntut aku untuk setia? Apa kamu lupa dengan isi perjanjian pra nikah kita? Kamu tidak boleh ikut campur dengan urusan pribadiku terutama soal wanita!"

"Kalau begitu, jangan pernah meminta jatah b*rcinta lagi padaku!"

Monika pergi, dia mengabaikan Ervan yang terus memanggil manggil namanya. Ervan mengepalkan kedua tangannya, dia kesal karena istrinya sudah berani mengancam dan membuat perhitungan dengannya.

Tadinya Ervan pikir Monika adalah gadis lugu yang gampang diatur, tapi ternyata pikirannya salah.Monika hanya lugu diluar, tapi didalam ganas,galak dan keras kepala. Pernikahan itu akan berjalan dengan sulit, sesulit Ervan untuk setia pada satu wanita saja.

*****

Ervan sedang sibuk membersihkan diri didalam kamar mandi, diam diam Monika membajak ponsel Ervan yang tergeletak diatas meja begitu saja.

Monika berfoto selfie dengan pose manis, lalu menjadikan foto itu sebagai foto profil di WhatsApp milik Ervan. Monika juga menjadikan fotonya sebagai wallpaper dilayar utama ponsel Ervan.

Tak berapa lama, banyak pesan masuk ke ponsel Ervan. Hampir semuanya berasal dari wanita. Monika menaruh kembali ponsel Ervan diatas kasur dan keluar dari kamar dengan senyum yang lebar.

Ervan pasti akan dimarahi oleh kekasih kekasihnya itu, baru membayangkannya saja sudah senang, apa lagi kalau bayangan itu menjadi kenyataan. Kenapa Monika melakukan hal itu pada Ervan, dia sendiri tidak tau. Dia hanya ingin para wanita gatal itu tau kalau Ervan tak lagi sendiri.

Selesai mandi, Ervan meraih ponselnya. Alangkah terkejutnya dia saat mendapati foto Monika ada dilayar ponselnya, juga limapuluh chat WhatsApp masuk dari beberapa wanita simpanannya.

"Apa tujuan Monika melakukan semua ini? Apa dia sedang menunjukan eksistensinya pada kekasih kekasihku?" Ervan menggerutu.

Meski kesal, Ervan merasa apa yang dilakukan oleh Monika adalah hal yang lumrah. Semua istri pasti akan melakukan hal itu pada suaminya. Membajak ponsel pasangan adalah kegiatan kecil yang menyehatkan. Karena bisa membuat senam jantung dan senam bibir.

*****

"Monika!" Panggil seseorang.

Monika menoleh dan mendapati Elanor tengah berjalan menghampirinya.

"Ada apa El?"

"Aku ingin minta maaf padamu,"

"Soal apa?"

"Soal kemarin dan kemarin lagi,"

"Aku tau maksudmu. Sudah, jangan dibahas lagi. Aku sudah memaafkan mu,"

"Benarkah? Kalau begitu kita bisa memulai pertemanan dari awal," Elanor mengulurkan tangan kepada monika.

Saat Monika ingin menjabat tangan pria itu, tiba tiba Ervan muncul menepis tangan Elanor.

"Berhenti menggodanya!"

"Aku tidak menggodanya,tanyakan saja padanya,"

"Jangan berlebihan, dia hanya minta maaf saja padaku,"

"Baguslah,kalau kalian berdua bisa akur."

Ada yang aneh dari sikap Ervan, pria itu tidak memarahi monika atas tindakan konyol membajak ponselnya. Pria itu terlihat biasa saja,seolah tidak terjadi apa apa.Merasa penasaran, Monika membajak ponsel Ervan lagi saat dia lengah dan meninggalkan ponselnya.

Monika membuka aplikasi WhatsApp dan membuka chat yang masuk kedalamnya.

Lala : "Siapa wanita itu sayang?"

Widia : "Apa dia istrimu? Dia tidak lebih cantik dariku,"

Ariana : "Hey, kita belum putus.cBagaimana bisa kamu memajang foto wanita lain huh?"

Astaga, pria macam apa suamiku itu? Berapa banyak j*lang yang dia koleksi diluar sana?Menggelikan!

Ervan kembali untuk mengambil ponselnya, tapi dia melihat Monika tengah sibuk mengotak atiknya. Entah apa lagi yang sedang wanita itu perbuat, Ervan terus memantaunya dari jarak dekat.

"Ehem..." Ervan berdehem.

Sadar si pemilik ponsel telah kembali,Monika langsung memberikan ponsel itu pada Ervan tanpa diminta.

"Kamu sedang apa?" Ervan menatap tajam.

"Aku hanya meminjam ponselmu sebentar," Monika meringis.

Apa yang harus aku lakukan sekarang?

Tubuh Monika sedikit gemetaran, dia takut Ervan akan memukul atau menarik rambutnya.

"Meminjam ponsel tanpa izin adalah perubahan yang buruk, kamu tau kan?" Omel Ervan.

"Iya, aku tau,"

"Lalu kenapa kamu masih melakukannya?"

"Aku ingin tau isi chat pribadimu. Hi... Hi... Hi..." Monika menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Hanisah Nisa

Hanisah Nisa

lanjut Thor.....

2023-02-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!