Ting ... Tong...
Bel rumah berdering, Monika yang saat itu berada diruang tv langsung keluar untuk membuka pintu. Monika syok berat saat mendapati tamu yang datang berkunjung adalah Sonya, mantan pacar suaminya yang pernah dia temui saat sedang berbulan madu.
"Hallo, ada yang bisa aku bantu?" Monika berusaha bersikap ramah.
"Mana Ervan," ucap Sonya ketus.
"Dia belum pulang kerja,"
Sonya tak percaya dengan kata kata Monika, dia menerobos masuk ke dalam rumah dan membuat keributan disana. Merasa terusik, Elanor keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah.
"Aku sudah bilang padamu, dia belum pulang kerja," Monika kesal karena tamu tak diundang itu bersikap tidak sopan.
Sonya mendorong Monika dengan kuat, dia terhuyung dan hampir saja menabrak tembok. Untung saja Elanor sigap menangkapnya.
"Wanita gatal, beraninya kamu bersikap kasar pada pemilik rumah? Apa kamu mau aku tampar?" Hardik Elanor.
"Tidak usah ikut campur dengan urusan wanita!"
"Segala hal yang menyangkut kakak ipar ku, akan menjadi urusanku juga."
Ervan pulang kerumah, dia melihat pemandangan yang sangat tidak enak untuk dilihat dan didengar. Elanor sedang ribut dengan Sonya menggunakan kata kata kasar, mereka bahkan saling tunjuk dan saling dorong satu sama lain.
Darimana dia bisa tau tempat tinggal ku?
Elanor terpaku menyaksikan pertengkaran manusia rimba itu, yang satu mirip singa betina,yang satu lagi mirip serigala lapar.
"Sonya, sedang apa kamu disini?" Ervan mencoba menegur mantan kekasihnya dengan nada rendah.
"Sayang..." Sonya berlari dan memeluk tubuh atletis Ervan.
Segera, Ervan mendorong Sonya menjauh darinya dan mengusap sisa bedak milik Sonya yang menempel disana.
"Sayang, aku tidak mau putus darimu. Aku merindukanmu, aku mau kita bersama sama lagi seperti dulu," air mata buaya keluar dari kedua mata Sonya. Bukanya iba, Ervan malah merasa mual melihatnya.
"Pergi dari rumah ini, jangan pernah mencari aku lagi,"
"Aku tidak mau, aku tidak bisa hidup tanpamu Ervan. Aku mohon, kembalilah padaku," Sonya semakin menjadi.
"Pergi dari sini sekarang juga, atau aku akan memanggil hewan peliharaan ku untuk mengigit dan menyeret mu keluar dari rumah ini!" Ervan mulai meninggikan suaranya. Jangankan Sonya, Monika pun mengkerut takut.
"Tapi..." Sonya terbata.
"Tapi apa? Uang kompensasi dariku waktu itu kurang?"
"Aku tidak butuh uang darimu Ervan, aku hanya butuh kamu. Aku benar benar menyukai dirimu, tapi kamu malah memperlakukan aku seperti seorang j*lang," Sonya menangis tersedu sedu.
Elanor melirik kearah Monika, wanita itu terdiam sambil meneteskan air mata. Seolah Monika bisa merasakan kekecewaan yang tengah dirasakan oleh Sonya. Mereka sama sama wanita, tentu saja dia bisa merasakannya.
"Aku sudah bilang padamu sejak awal kita berpacaran, jangan terlalu serius dengan hubungan kita tapi kamu malah ngeyel. Sekarang, rasakan sendiri akibatnya,"
Elanor beranjak pergi, Sonya menahannya tapi Elanor mendorong wanita itu hingga jatuh tersungkur keatas lantai.
"Mas, jangan terlalu kasar padanya.Dia seorang perempuan," protes Monika.
"Masuk ke kamarmu sekarang juga!" perintah Ervan.
Monika mematuhi perintah suaminya, dia berjalan estafet menuju kamarnya meninggalkan Sonya dan Elanor di sana.
Awalnya Elanor merasa benci pada Sonya, tapi sekarang dia merasa kasihan.
Dasar wanita bodoh! Sudah tau kakakku playboy, tapi masih mau dipacari.
***
Didalam kamar Monika menangis,dia menyesal telah menikahi Cassanova yang memiliki kepribadian ganda itu. Hatinya begitu terasa sakit seperti disayat sembilu saat Ervan menghardiknya di depan orang lain.
Apa tidak terlambat jika Monika minta bercerai pada Ervan? Tapi, bagaimana caranya dia mengembalikan uang Ervan yang telah dipakai untuk berobat keponakannya?
Klak...
Pintu kamar terbuka, Ervan masuk kedalam lalu membanting dan mengunci pintu.
Monika memalingkan wajahnya,dia tidak mau melihat tampang penjahat wanita yang bersembunyi dibalik wajah tampan itu.
Ervan mendekati Monika, meraih dagunya dan menatap mata wanita itu lekat lekat.
"Kenapa kamu menangis?" Tanya Ervan.
"Mas menghardik ku tadi,"
"Itu salahmu, kamu mencampuri urusanku," Ervan membela diri.
"Apa kelak Mas juga akan memperlakukan aku seperti Sonya?"
"Itu tergantung bagaimana cara kamu melayani dan menyenangkan aku,"
"Aku tidak mau melayani Mas lagi, aku benci Mas!"
Ervan murka, dia melucuti semua yang dikenakan Monika lalu memaksanya untuk memuaskan b*rahinya.
***
Tengah malam, Ervan terbangun dari tidurnya. Dia mencari keberadaan Monika yang tidak ada disisinya.
Kemana wanita itu pergi malam malam begini?
Ervan khawatir, dia mencari keberadaan Monika di setiap sudut rumah. Mulai dari kamar mandi, dapur, hingga ruang tv, tapi wanita itu tidak ada disana.
Tak sengaja, Ervan melihat pintu halaman belakang terbuka. Ervan segera menuju kesana untuk mencari keberadaan istrinya. Benar saja, Monika sedang duduk terpaku disana. Menatap bintang di langit dengan tatapan kosong.
"Monika, sedang apa kamu disini?" Tanya Damian.
Wanita itu menoleh, tapi tidak segera menjawab pertanyaan suaminya.
"Aku sedang merenung, kenapa aku bisa memiliki suami seperti Mas,"
"Jadi, kamu menyesal telah menikah denganku?" Ervan melotot kesal.
"Andai Mas bukan seorang playboy mungkin aku tidak akan menyesal,"
Ervan terdiam,dia merasa tertampar oleh kata kata sederhana wanita itu.Mungkin memang sudah saatnya dia pensiun menjadi Cassanova,apa lagi umurnya sudah tidak muda lagi.
Sudah saatnya baginya untuk menjalin hubungan serius,memiliki beberapa orang anak dan membahagiakan orangtuanya.Tapi,apa dia bisa?Sementara jiwa kelakuannya selalu bergejolak setiap melihat wanita cantik,apa lagi kalau masih muda.
"Aku akan berusaha berubah untukmu,"celetuk Ervan.
"Berubah jadi apa?Ultraman?Batman?Spiderman atau ant man?"Monika sedikit menahan tawa.Meski begitu matanya masih membendung sedikit air mata.
"Aku akan berubah menjadi pria yang baik untukmu," tegas Ervan.
"Benarkah?" Monika sedikit terkejut. Dia tidak mengira kalau pria cuek itu bisa mengambil sebuah keputusan dalam waktu singkat.
"Maafkan aku, aku suka memaksakan kehendak dan membuat mu kecewa," Ervan merasa sedikit bersalah pada Monika.
"Sudahlah, jangan bahas masalah ini lagi. Kepalaku pusing dibuatnya,"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Hanisah Nisa
semangat lanjut upnya Thor...
2023-02-22
0