Tidak perlu memperdulikan komentar negatif dari orang lain. Tetaplah produktif, jalani hidup kita dengan penuh semangat dan suka cita.
...****************...
Monika datang kerumah sakit ,dia menjenguk Josua dan membawakan banyak makanan untuknya.
Klak,,,
Pintu ruangan terbuka, kedatangan Monika langsung disambut hangat oleh kakaknya dan Josua.
"Bagaimana kabarmu tampan?" Tanya Monika.
"Aku baik baik saja. Tante dari mana? Kenapa baru datang menjengukku sekarang?" Wajah Josua terlihat kesal.
"Tante sedang sibuk mempersiapkan pernikahan. Maaf ya, Tante jadi telat menjenguk mu. Ini Tante bawakan makanan kesukaanmu," Monika menyodorkan sebuah kantong kresek pada Josua.
"Asyik, terimakasih Tante,"
"Sama sama."
Maria merangkul pinggang Monika, dia senang karena secara tidak langsung Monika telah membantu proses penyembuhan putranya.
"Kapan dia diperbolehkan pulang?"
"Beberapa hari lagi. Maaf ya, aku tidak bisa menghadiri acara pernikahanmu," Maria terlihat sedih.
"Tidak apa apa, doakan saja agar acarnya berjalan dengan lancar,"
"Semua yang baik semoga selalu ada untukmu," Maria mencubit pipi adiknya pelan.
"Amin. Terimakasih Kakakku sayang."
Waktu menunjukan pukul 21.00 malam, Monika pamit pulang karena besok dia harus pergi ke restauran untuk berpamitan pada rekan-rekan kerjanya. Setelah menikah dengan Ervan, Monika tidak di perbolehkan bekerja sebagai tukang cuci piring ditempat itu lagi.
Monika terpaksa menaiki Taxi, hari sedang hujan akan sangat membahayakan jika dia memaksakan naik ojeg online. Tidak lucu jika dihari H nanti dia terserang demam, flu dan batuk-batuk.
Usai membayar ongkos Taxi sesuai tarif, Monika melangkah menuju teras rumahnya. Tak disangka, tetangga sebelah keluar rumah dan kembali menyapanya dengan senyum khasnya. Senyum berbisa yang bisa membunuh mental seseorang secara perlahan.
"Baru pulang nduk?" Tanya Bu Erna.
"Iya Bu, dari rumah sakit jenguk Josua," sahut Monika sambil menyunggingkan senyum.
"Bagaimana kabar Josua? Ibu belum sempat pergi kesana untuk menjenguknya,"
"Keadaanya sudah membaik Bu. Sebentar lagi juga diperbolehkan pulang, Ibu bisa menjenguk dirumah saja,"
"Oh, begitu ya. Ibu dengar calon suamimu ya yang membiayai semua pengobatan Josua? Senang ya punya calon suami kaya, bisa lepas dari kesulitan ekonomi," ucap Bu Erna setengah menyindir.
"Iya dong Bu, punya muka cantik harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Contohnya untuk mencari calon suami kaya, biar ada perubahan dalam hidup. Tidak enak jadi orang miskin terus,sering dihina dan direndahkan orang lain. Aku permisi masuk kedalam dulu ya Bu,"
"Iya,silahkan!" Bu Erna menekuk wajahnya separuh.
Monika membuka pintu, dia masuk kedalam rumah sambil mengelus dada. Kalau saja dia tidak pandai membalas serangan mulut orang lain, pasti dia sudah gila atau terkena serangan struk ringan.
*****
Bangun tidur, Monika lngsung pergi mandi dan bersiap menuju restoran tempatnya bekerja. Tak disangka, Ervan datang menjemputnya. Monika naik kedalam mobil Ervan, mereka berdua pergi bersama ke restoran.
Belum sampai tempat tujuan kepala Monika sudah pusing, dia memikirkan bagaimana reaksi teman temannya saat melihat dirinya berangkat kerja bersama Bos. Berkali kali dia menggigit ujung bibirnya dan memainkan ujung kemeja yang dikenakannya.
"Kamu kenapa? Kok terlihat was was begitu?" Ervan penasaran.
"Anu Pak, kita kan berangkat ke restoran sama sama. Aku memikirkan bagaimana reaksi karyawan bapak yang lain jika melihat kita datang bersama," sahut Monika.
"Dibawa santai saja, toh rencananya aku memang mau memperkenalkan kamu sebagai calon istriku hari ini," celetuk Ervan.
"Hah? Apa tidak terlalu terburu buru Pak? Lagi pula, apa Bapak tidak malu punya calon istri tukang cuci piring?"
"Kenapa aku harus malu? Kamu bukan pencuri, kamu juga bukan seorang penjahat. Ada-ada saja kamu," Ervan tertawa kecil.
Mobil Ervan parkir di halaman restoran, mereka berdua turun dari mobil secara bersamaan. Benar tebakan Monika, beberapa rekan kerjanya menatap mereka berdua dengan tatapan aneh penuh selidik.
Meski berusaha untuk bersikap santai, hati Monika seperti dipenuhi petasan yang meledak ledak. Jantungnya berdetak tak karuan sampai keluar keringat dingin.
Ervan mengumpulkan para pegawainya di halaman restoran, dia mulai memberikan pengumuman yang mungkin akan membuat mereka terkena spot jantung.
"Hari ini aku akan membuat sebuah pengumuman, aku harap kalian semua mendengarkannya dengan baik. Dua hari lagi aku akan menikah dengan Monika, kalian semua kami undang untuk datang ke acara pernikahan kami. Khusus untuk tanggal tiga puluh besok, restoran ini tutup satu hari ya." Ucap Ervan panjang lebar tanpa jeda.
Ayu melempar tatapan sinis pada Monika, sejak lama Ayu menyukainya Pak Ervan. Dia selalu melakukan segala cara untuk mendapatkan hati pria itu, tapi ternyata pria yang menjadi pujaan hatinya akan menikah dengan temannya sendiri. Dia benar benar merasa sangat kecewa.
Selesai memberikan pengumuman, Ervan membubarkan pegawainya dan meminta mereka melanjutkan pekerjaan masing masing. Monika berlari menghampiri Ayu yang terlihat terburu buru menjauhinya.
"Ayu, tunggu!" Monika meraih tangan kanan Ayu tapi gadis itu menepisnya.
"Ayu, dengarkan penjelasan ku dulu,"
"Kamu itu pagar yang makan tanaman. Kamu kan tau aku suka dengan Pak Ervan, kenapa kamu malah menggoda dan merayunya?"
"Aku tidak merayunya Ayu, sumpah!"
"Tidak merayu, tapi kamu main dukun kan?Kalau tidak, mana mungkin Pak Ervan mau menikah dengan gadis lusuh dan dekil seperti kamu!"
"Ayu, jadi itu pandangan kamu tentang aku selama ini? Aku pikir kita sahabat dekat,"
"Mulai detik ini, aku tidak mau bersahabat dengan kamu lagi!"
Ayu pergi meninggalkan Monika sendirian, Monika merasa sedih karena kehilangan sahabat baiknya. Apa lagi selama ini hanya Ayu yang mau bersahabat denganya.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Hanisah Nisa
lanjut Thor....
2023-02-07
0
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺
Mohon dukungannya untuk karya ini ya teman teman semuanya.Jangan lupa untuk memberikan like,vote dan komen sebanyak banyaknya.Terimakasih...😘
2023-02-06
0