Terpaksa Menikah Dengan Suami Orang 2

Terpaksa Menikah Dengan Suami Orang 2

Menurut saja!!!

Hampir tengah malam Rima pun terbangun perutnya terasa sangat lapar.

Wajar saja dari pagi tadi tidak ada sebutir nasi pun yang masuk ke dalam perutnya, sedangkan ada nyawa lain yang juga membutuhkan asupan nutrisi selain dirinya. Kepalanya semakin terasa berat sesaat kemudian mencoba untuk mendudukan tubuhnya. Memijat kepalanya yang terasa pusing.

"Makan dulu,"

Tiba-tiba terdengar suara Aditya membuat Rima kesal seketika.

Ternyata Aditya sudah berdiri di dekat ranjang dan perlahan mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang.

"Ayo makan kamu tidak kasihan pada anak kita?" tanya Aditya berharap Rima bisa diluluhkan.

"Anakmu saja, aku tidak mau!" ketus Rima sambil terus memijat kepalanya.

Aditya pun terdiam sambil berpikir bagaimana caranya agar Rima mau menelan walaupun hanya sebutir nasi.

"Baiklah kamu maunya apa?" Aditya mencoba bertanya mungkin setelah itu bisa membuat Rima makan.

Rima menatap Aditya dengan tajam.

"Aku maunya cerai!" ujar Rima.

Aditya terdiam sejenak dan menimbang sesaat kemudian mengangguk setuju.

"Setelah anak itu lahir," ucap Aditya.

Rima pun terkejut mendengar ucapan Aditya barusan.

"Setelah anak itu lahir terserah padamu mau bagaimana kamu juga sepertinya tidak menginginkannya kamu boleh pergi tanpa membawa anakku," jelas Aditya lagi.

Rima pun dengan cepat mengangguk.

"Aku pegang janjimu,"

"Makan dulu," Aditya mencoba untuk menyuapi Rima.

Tetapi Rima memilih menolak dan makan dengan tangannya sendiri, entah mengapa dirinya tidak bisa menerima kenyataan tentang anak yang ada di rahimnya.

Setelah selesai makan ponsel Rima pun berdering tertulis nama Reno di sana. Dengan segera Aditya merebut ponsel tersebut dan membuat Rima berapi-api.

"Balikin," kesal Rima.

"Aku suamimu dan jangan menerima panggilan dari pria manapun," ucap Aditya.

"Tapi kami sudah berpacaran sebelum kita menikah dan kami belum bisa untuk berpisah," terang Rima tidak ingin kalah.

"Apapun alasannya aku adalah suamimu!" ucap Aditya.

"Aku tidak peduli kembalikan," Rima berusaha merebut ponselnya tetapi Aditya memilih mempertahankannya.

Rima menangis kesal, rasanya Aditya benar-benar menghancurkan dirinya.

"Kamu kenapa sih? kenapa kamu maksa banget pengen aku jadi istrimu aku nggak cinta sama kamu, aku benci sama kamu," seru Rima dengan berlinang air mata.

"Aku mencintai laki-laki lain, aku dan Reno saling mencintai," ucap Rima dengan nada suara meninggi satu oktaf.

Aditya mematung mendengarkan penjelasan Rima, jika mengatakan tidak mencintainya tidak masalah Aditya mengerti, tetapi ketika ada nama lain yang disebutkan sebagai cintanya, hati Aditya terbakar api cemburu yang luar biasa.

"Kenapa kamu mencintai suami orang?" tanya Aditya.

Rima yang menunduk pun mendongak mendengar perkataan Aditya yang begitu mengejutkan, mata Rima bertanya-tanya perihal suami orang yang disebutkan.

Suami orang?

"Ayo katakan kenapa kamu mau mencintai suami orang daripada belajar mencintai suamimu sendiri?" tanya Aditya lagi untuk kedua kalinya.

"Maksud kamu apa? Nggak usah sok ngarang cerita!" Rima tidak mengerti dengan pertanyaan Aditya.

Mencintai suami orang? Rima tidak akan segila itu tidak mungkin dirinya mau mencintai laki-laki yang sudah beristri.

"Tapi pria yang kau cintai itu sudah beristri. Apa kamu mau menjadi perusak rumah tangga orang lain?"

"Tidak usah menambahkan pertengkaran bahkan seakan membuat aku tersudut, aku ini masih waras tidak akan pernah mencintai suami orang tidak seperti mu laki-laki kurang ajar yang memaksa seorang wanita untuk menikah denganmu, dasar bujang lapuk! aku tidak tahu kau siapa, kita pun tidak pernah saling mengenal dengan baik hanya sebatas bertemu di rumah sakit, itu saja!" ucap Rima dengan nafas terengah-engah, air matanya terus menetes seiring dengan emosi yang tiada hentinya.

"Ikut aku!" Aditya menarik tangan Rima untuk ikut dengannya.

"Aku nggak mau kecuali antarkan aku pulang ke rumah Ibu dan Bapakku," tolak Rima.

"Cepat!" Aditya menarik Rima dengan kuat walaupun begitu tetap dengan langkah kaki yang pelan mengingat ada janin di rahim istrinya.

Membukakan pintu mobil dan memaksa Rima untuk masuk setelah itu Aditya pun ikut masuk dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Kamu mau bawa aku ke mana? kamu itu cuma bisanya maksa aja tanpa memikirkan perasaan orang lain, aku benci sama kamu!" ucap Rima.

Aditya hanya diam sekalipun mulut Rima terus mengucapkan cacian, hingga mobilnya memasuki sebuah gang dan memarkirkan mobilnya di sisi jalan, dengan cepat turun dan ikut meminta Rima untuk turun.

"Ngapain kamu bawa aku ke sini? ini rumah siapa?" Rima bingung dengan tangan yang masih dipegang oleh Aditya, seakan takut dirinya pergi dari depan pintu rumah sederhana itu.

Masih tidak ingin peduli, Aditya pun memilih mengetuk pintu rumah hingga pintu pun terbuka dan seorang wanita membukanya.

"Kita ngapain di sini?" tanya Rima lagi saat melihat wanita hamil yang membukakan pintu.

"Boleh kami masuk?" tanya Aditya tanpa mempedulikan Rima.

"Boleh silahkan!" wanita itu mengizinkannya dan mempersilahkan untuk duduk.

Rima dipaksa untuk masuk dan Aditya pun menunjukkan bingkai foto yang tergantung pada dinding.

"Kamu melihatnya?" tanya Aditya.

Rima pun terkejut melihatnya, itu adalah Reno lelaki yang pernah mengatakan cinta pada dirinya tetapi ada seorang wanita di sampingnya wanita yang barusan membuka pintu.

"Itu suami saya Mbak, maaf kalian ada apa ke rumah saya?" tanya wanita itu tidak mengerti dengan maksud dua orang bertamu malam-malam ke rumahnya.

"Su... suami?" tanya Rima terbata-bata.

"Sayang siapa yang bertamu malam-malam begini?" seorang pria keluar dari kamar dan penasaran ketika mendengar suara.

"Ada tamu!" jawab wanita tersebut yang belum tahu siapa nama tamunya dan ada maksud apa.

Rima terkejut melihat Reno, bukankah beberapa saat lalu Reno menghubungi dirinya? begitupun dengan Reno yang terkejut melihat Rima yang mendatangi kediamannya.

"Kamu" telunjuk Rima mengarah pada Reno dengan gemetaran, selama ini selalu mengatakan padanya cinta namun ternyata sudah memiliki istri.

Reno tampak gelagapan merasa terkejut dengan kedatangan Rima wanita masih berstatus kekasihnya.

"Kalian saling kenal? mereka tamu kamu Mas?" tanya wanita tersebut lagi.

"Kalau begitu aku buatkan minuman dulu," wanita itu belum mengerti sama sekali tentang apa yang sebenarnya terjadi sehingga masih menawarkan minuman bagi tamunya.

"Tidak perlu," Aditya pun segera menolak.

"Kamu istri pria ini?" tanya Aditya dengan jelas agar Rima mendengarnya.

"Iya kami sudah lama menikah. Ada apa? apa ada masalah?" tanya wanita itu kebingungan.

"Tidak ada masalah, sama sekali tidak ada," Aditya menatap Rima dengan menyindir.

"Kalau begitu selamat," Rima mengulurkan tangannya pada lelaki itu, setelah itu dengan cepat keluar dari rumah sederhana tersebut.

Aditya juga menyusul keluar menarik Rima kembali masuk ke dalam mobil.

Tidak ada penolakan, Rima menurut saja duduk di samping Aditya tanpa bicara.

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Yg salah Rima nya keras kepala, Aditya segitu baiknya 🤦‍♀
Lanjut thor semangat 💪

2023-06-07

0

Yiping

Yiping

Lanjut lagi thor buat rima dan aditya punya anak

2023-04-16

0

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Lama2 Rima semoga mau terima Aditya sbg suaminya.
Lanjut thor

2023-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Menurut saja!!!
2 Bisa sendiri!!!
3 Aku hamil Bu!!!
4 Keadaan Rima,
5 Rencana Aditya!!!
6 Rencana Aditya 2!!!
7 Berjanji!!!
8 Maksa banget!!!
9 Butuh bayaran!
10 Pencuri?
11 Penawaran!!!
12 Merasa canggung!!!
13 Dulu?
14 Tidak ada yang seperti kamu!
15 Semakin ketergantungan!
16 Mulai luluh!
17 Menahan malu!
18 Senyuman yang kembali!
19 Menjenguk Rima!
20 Cuma orang yang tidak waras yang mengerti!
21 Tengah berada dalam kekhawatiran...
22 Lalu bagaimana jika selamanya?
23 Tidak berani bermimpi!
24 Keinginan Jessica!
25 Tidak selamanya kebahagiaan bisa di tukar dengan uang!
26 Kebersamaan!!!
27 Bertemu lagi!
28 Gangguan!
29 Ingin dirayu!
30 Tidak ingin diperiksa!
31 Banyak keanehan!
32 Alex harus tahu!
33 Permohonan!
34 Jangan tanya itu lagi!
35 Vanya!
36 Menjenguk Nayla!
37 Minggat!
38 Ingin di rayu!
39 Andai saja tahu dari awal!
40 Sedikit panik,
41 Dasar!
42 Pasien!
43 Kehangatan itu begitu terasa.
44 Saling cinta!
45 Operasi!
46 Kamu bisa melihatnya sendiri!
47 Semoga semua itu bisa terwujud.
48 Tidur untuk selamanya!
49 Mimpi buruk!
50 Terserah pada mu saja!
51 Ke luar kota!
52 Tidak percaya!
53 Sakitnya double!
54 Sepertinya punya dendam padamu!
55 Ini serius?
56 Entah apa yang harus dilakukannya.
57 Dirinya tidak sendirian!
58 Lahiran bersama!
59 Adnan dan Felix harus melihat ini,,
60 Mas, ngatain aku!
61 Hamil lagi!
62 Ompong!
63 Beberapa tahun kemudian!
64 Nikahi Rena!
65 Aku tidak akan mengatakannya!
66 Kenapa dia sangat menyebalkan?
67 Sana jauh-jauh!
68 Rumah Sakit punya Ayah mu. Kenapa bisa kau gila!
69 Di luar pikirannya.
70 Raka yang berbeda!
71 Akal licik yang sudah tersusun rapi.
72 Aku tunggu di kantor mu!
73 Lampu hijau..
74 Pertunangan!
75 Perasaan Adnan!
76 Boleh buat Adek, tapi tidak boleh jadi...
77 Terlalu terkejut...
78 Terlalu pintar menyembunyikan hati yang luka..
79 KTP Nenek mu!
80 Jantungku kenapa berdebar?
81 Tidak ada hubungannya dengan mereka!
82 Kenapa menatap ku begitu?"
83 Masakan Cahaya!
84 Rapat seperti apa yang kalian lakukan barusan?
85 Ayo kita menikah!
86 Menentang keras!
87 Diam dan tunggu!
88 Tidak tahu diri!
89 Bukannya dapat untung malah buntung!
90 Nasib sama!
91 Teror!
92 Sudah jatuh hati pada seorang wanita..
93 Salah paham!
94 Aku tidak masalah!
95 Memilih pergi.
96 Tanpa ingin berpindah lagi...
97 Merasa nyaman...
98 Agar hubungan keduanya tidak kandas...
99 Pernikahan akan tetap berlanjut!
100 Mari kita buktikan!
101 Tidak pernah melakukan hal itu..
102 Maaf!!!
103 Jurus gila!
104 Tidak bisa menuruti keinginannya...
105 Pikirkan juga nasib mu.
106 Aku cinta kamu!
107 Tampan sekali.
108 Figuran..
109 Membantu Nenek-nenek...
110 Tidak bosan memangnya?
111 Menjalani masa hukuman!
112 Bertemu!
113 Ke rumah Ratih!
114 Hilang entah kemana!
115 Pernikahan Felix dan Cahaya!
116 Menikah hari ini juga!
117 Calon suami mu mana?
118 Salah paham!!!!
119 Malam kedua!
120 Masih belum terbiasa!
121 Berbeda dengan pasangan satunya!
122 Kenapa tegang sekali?
123 Malu sekali!
124 Mencintai Adnan sungguh sangat indah...
125 Mas Adnan!
126 Jangan gila! Adnan..
127 Coba pegang dan perhatikan!
128 Tidak usah!
129 Terima kasih!
130 Nggak nolak!
131 Mengerjai Rena!
132 Ingin di akui!
133 Hidup sederhana!
134 Cinta pertama yang berkhianat dengan kejam...
135 Berpura-pura!
136 Ke club!
137 Bukan wanita murahan!
138 Aku masih perawan...
139 Kasihan!
140 Mimpi buruk yang sangat mengerikan...
141 Ampun!
142 Percaya diri!
143 Micin!
144 Mengantar Vanya!
145 Pajangan!
146 Tak ada yang dapat memiliki pria itu...
147 Kesalahan yang sama!
148 Semoga saja mereka berjodoh..
149 Kau bukan selera ku..
150 Perduli setan dengan tanggung jawab...
151 Menepis!
152 Kesalahan Vanya...
153 Membuatnya menjadi tidak karuan..
154 Dalam waktu tujuh hari saja..
155 Vanya dan Vanya...
156 Rindu!
157 Pacaran!
158 Menunggu Felix!
159 Mencoba hal baru!
160 Mainan baru?
161 Mau uang lagi?
162 Menurut saja!
163 Tak percaya rasanya..
164 Anak bau kencur yang sedang di mabuk asmara.
165 Seakan menemukan hal baru,
166 Hanya diam tanpa perduli sama sekali.
167 Aneh?
168 Kakak senior..
169 Kenal nggak?
170 Mainan mu itu hati..
171 Ada apa?
172 Wanita mana yang bisa membuat buaya kelaparan itu tunduk?
173 Gebetan baru!
174 Bocah itu memang sulit untuk di dapatkan,
175 Kapan orang tua mu di rumah?
176 Sangat lama untuk menunggu esok hari.
177 Tidak seperti dibayangkan..
178 Semakin bertekad!
179 Tak suka dengan pengkhianatan..
180 Ketahuan!
181 Malang sekali..
182 Ingin curhat.
183 Keanehan Vanya.
184 Asisten.
185 Gelar yang mencengangkan.
186 Sia-sia saja.
187 Aku kenapa?
188 Dulak..
189 Di usir.
190 Kau lupa punya janji?
191 Terluka lagi.
192 Bersedia menunggu.
193 Bodo amat..
194 Kamu kenapa?
195 Lupa jalan pulang.
196 Mas Riki.
197 Tidak berkurang sama sekali..
198 Dasar duda lapuk!
199 Sedang berada di sebuah jurang pemisah yang siap menerjang.
200 Cepat temui Ibunya.
201 Segera mengakhiri.
202 Hidup dengan masa depan bukan dalam masa lalu,
203 Anak nakal.
204 Tidak percaya.
205 Sejuta kekesalan.
206 Anak-anak kasmaran.
207 Ayah tunggu malam ini.
208 Siapa yang mau dengan mu?
209 Maksud mu?
210 Vanya hanya bisa diam.
211 Aku mencintainya.
212 Semuanya benar-benar sangat kacau.
213 Apakah kali ini juga harus terluka?
214 Bantuan Ninda.
215 Masa depanmu masih panjang.
216 Semua pasti ada jalan keluarnya.
217 Kapan kebahagiaan itu dirasakan olehnya.
218 Hanya ada kejengkelan.
219 Berjanji.
220 Mas janji.
221 Semuanya tidak akan semudah itu.
222 Masa lalu yang kelam adalah alasan dari segalanya.
223 Dia lebih membutuhkan pria itu dari pada kita!
224 Terserah Mas saja.
225 Ke rumah Riki..
226 Cobaan ini sangat berat.
227 Mungkin kali ini ada jalan terbaiknya.
228 Waktu satu bulan.
229 Awal dari sebuah kebahagiaan.
230 Di mana pun akan terasa indah.
231 Receh.
232 Menjijikan sekali.
233 Tidak menyangka bisa seperti ini.
234 Pingsan.
235 Kebahagiaan Adnan.
236 Merasa lega.
237 Terlalu jujur.
238 Kolam renang.
239 Penuh perjuangan.
240 Tidak mau calon istri kelelahan.
241 Membongkar rahasia.
242 Restu.
243 Kedatangan Reyna dan Nanda.
244 Sama-sama aneh.
245 Cenat-cenut.
246 Ujian untuk orang yang akan menikah.
247 Marahan.
248 Dasar bocah...
249 Merasa heran.
250 Hujan-hujanan.
251 Sekedar pelukan.
252 Felix saja sudah harus diseganinya.
253 Ketiduran.
Episodes

Updated 253 Episodes

1
Menurut saja!!!
2
Bisa sendiri!!!
3
Aku hamil Bu!!!
4
Keadaan Rima,
5
Rencana Aditya!!!
6
Rencana Aditya 2!!!
7
Berjanji!!!
8
Maksa banget!!!
9
Butuh bayaran!
10
Pencuri?
11
Penawaran!!!
12
Merasa canggung!!!
13
Dulu?
14
Tidak ada yang seperti kamu!
15
Semakin ketergantungan!
16
Mulai luluh!
17
Menahan malu!
18
Senyuman yang kembali!
19
Menjenguk Rima!
20
Cuma orang yang tidak waras yang mengerti!
21
Tengah berada dalam kekhawatiran...
22
Lalu bagaimana jika selamanya?
23
Tidak berani bermimpi!
24
Keinginan Jessica!
25
Tidak selamanya kebahagiaan bisa di tukar dengan uang!
26
Kebersamaan!!!
27
Bertemu lagi!
28
Gangguan!
29
Ingin dirayu!
30
Tidak ingin diperiksa!
31
Banyak keanehan!
32
Alex harus tahu!
33
Permohonan!
34
Jangan tanya itu lagi!
35
Vanya!
36
Menjenguk Nayla!
37
Minggat!
38
Ingin di rayu!
39
Andai saja tahu dari awal!
40
Sedikit panik,
41
Dasar!
42
Pasien!
43
Kehangatan itu begitu terasa.
44
Saling cinta!
45
Operasi!
46
Kamu bisa melihatnya sendiri!
47
Semoga semua itu bisa terwujud.
48
Tidur untuk selamanya!
49
Mimpi buruk!
50
Terserah pada mu saja!
51
Ke luar kota!
52
Tidak percaya!
53
Sakitnya double!
54
Sepertinya punya dendam padamu!
55
Ini serius?
56
Entah apa yang harus dilakukannya.
57
Dirinya tidak sendirian!
58
Lahiran bersama!
59
Adnan dan Felix harus melihat ini,,
60
Mas, ngatain aku!
61
Hamil lagi!
62
Ompong!
63
Beberapa tahun kemudian!
64
Nikahi Rena!
65
Aku tidak akan mengatakannya!
66
Kenapa dia sangat menyebalkan?
67
Sana jauh-jauh!
68
Rumah Sakit punya Ayah mu. Kenapa bisa kau gila!
69
Di luar pikirannya.
70
Raka yang berbeda!
71
Akal licik yang sudah tersusun rapi.
72
Aku tunggu di kantor mu!
73
Lampu hijau..
74
Pertunangan!
75
Perasaan Adnan!
76
Boleh buat Adek, tapi tidak boleh jadi...
77
Terlalu terkejut...
78
Terlalu pintar menyembunyikan hati yang luka..
79
KTP Nenek mu!
80
Jantungku kenapa berdebar?
81
Tidak ada hubungannya dengan mereka!
82
Kenapa menatap ku begitu?"
83
Masakan Cahaya!
84
Rapat seperti apa yang kalian lakukan barusan?
85
Ayo kita menikah!
86
Menentang keras!
87
Diam dan tunggu!
88
Tidak tahu diri!
89
Bukannya dapat untung malah buntung!
90
Nasib sama!
91
Teror!
92
Sudah jatuh hati pada seorang wanita..
93
Salah paham!
94
Aku tidak masalah!
95
Memilih pergi.
96
Tanpa ingin berpindah lagi...
97
Merasa nyaman...
98
Agar hubungan keduanya tidak kandas...
99
Pernikahan akan tetap berlanjut!
100
Mari kita buktikan!
101
Tidak pernah melakukan hal itu..
102
Maaf!!!
103
Jurus gila!
104
Tidak bisa menuruti keinginannya...
105
Pikirkan juga nasib mu.
106
Aku cinta kamu!
107
Tampan sekali.
108
Figuran..
109
Membantu Nenek-nenek...
110
Tidak bosan memangnya?
111
Menjalani masa hukuman!
112
Bertemu!
113
Ke rumah Ratih!
114
Hilang entah kemana!
115
Pernikahan Felix dan Cahaya!
116
Menikah hari ini juga!
117
Calon suami mu mana?
118
Salah paham!!!!
119
Malam kedua!
120
Masih belum terbiasa!
121
Berbeda dengan pasangan satunya!
122
Kenapa tegang sekali?
123
Malu sekali!
124
Mencintai Adnan sungguh sangat indah...
125
Mas Adnan!
126
Jangan gila! Adnan..
127
Coba pegang dan perhatikan!
128
Tidak usah!
129
Terima kasih!
130
Nggak nolak!
131
Mengerjai Rena!
132
Ingin di akui!
133
Hidup sederhana!
134
Cinta pertama yang berkhianat dengan kejam...
135
Berpura-pura!
136
Ke club!
137
Bukan wanita murahan!
138
Aku masih perawan...
139
Kasihan!
140
Mimpi buruk yang sangat mengerikan...
141
Ampun!
142
Percaya diri!
143
Micin!
144
Mengantar Vanya!
145
Pajangan!
146
Tak ada yang dapat memiliki pria itu...
147
Kesalahan yang sama!
148
Semoga saja mereka berjodoh..
149
Kau bukan selera ku..
150
Perduli setan dengan tanggung jawab...
151
Menepis!
152
Kesalahan Vanya...
153
Membuatnya menjadi tidak karuan..
154
Dalam waktu tujuh hari saja..
155
Vanya dan Vanya...
156
Rindu!
157
Pacaran!
158
Menunggu Felix!
159
Mencoba hal baru!
160
Mainan baru?
161
Mau uang lagi?
162
Menurut saja!
163
Tak percaya rasanya..
164
Anak bau kencur yang sedang di mabuk asmara.
165
Seakan menemukan hal baru,
166
Hanya diam tanpa perduli sama sekali.
167
Aneh?
168
Kakak senior..
169
Kenal nggak?
170
Mainan mu itu hati..
171
Ada apa?
172
Wanita mana yang bisa membuat buaya kelaparan itu tunduk?
173
Gebetan baru!
174
Bocah itu memang sulit untuk di dapatkan,
175
Kapan orang tua mu di rumah?
176
Sangat lama untuk menunggu esok hari.
177
Tidak seperti dibayangkan..
178
Semakin bertekad!
179
Tak suka dengan pengkhianatan..
180
Ketahuan!
181
Malang sekali..
182
Ingin curhat.
183
Keanehan Vanya.
184
Asisten.
185
Gelar yang mencengangkan.
186
Sia-sia saja.
187
Aku kenapa?
188
Dulak..
189
Di usir.
190
Kau lupa punya janji?
191
Terluka lagi.
192
Bersedia menunggu.
193
Bodo amat..
194
Kamu kenapa?
195
Lupa jalan pulang.
196
Mas Riki.
197
Tidak berkurang sama sekali..
198
Dasar duda lapuk!
199
Sedang berada di sebuah jurang pemisah yang siap menerjang.
200
Cepat temui Ibunya.
201
Segera mengakhiri.
202
Hidup dengan masa depan bukan dalam masa lalu,
203
Anak nakal.
204
Tidak percaya.
205
Sejuta kekesalan.
206
Anak-anak kasmaran.
207
Ayah tunggu malam ini.
208
Siapa yang mau dengan mu?
209
Maksud mu?
210
Vanya hanya bisa diam.
211
Aku mencintainya.
212
Semuanya benar-benar sangat kacau.
213
Apakah kali ini juga harus terluka?
214
Bantuan Ninda.
215
Masa depanmu masih panjang.
216
Semua pasti ada jalan keluarnya.
217
Kapan kebahagiaan itu dirasakan olehnya.
218
Hanya ada kejengkelan.
219
Berjanji.
220
Mas janji.
221
Semuanya tidak akan semudah itu.
222
Masa lalu yang kelam adalah alasan dari segalanya.
223
Dia lebih membutuhkan pria itu dari pada kita!
224
Terserah Mas saja.
225
Ke rumah Riki..
226
Cobaan ini sangat berat.
227
Mungkin kali ini ada jalan terbaiknya.
228
Waktu satu bulan.
229
Awal dari sebuah kebahagiaan.
230
Di mana pun akan terasa indah.
231
Receh.
232
Menjijikan sekali.
233
Tidak menyangka bisa seperti ini.
234
Pingsan.
235
Kebahagiaan Adnan.
236
Merasa lega.
237
Terlalu jujur.
238
Kolam renang.
239
Penuh perjuangan.
240
Tidak mau calon istri kelelahan.
241
Membongkar rahasia.
242
Restu.
243
Kedatangan Reyna dan Nanda.
244
Sama-sama aneh.
245
Cenat-cenut.
246
Ujian untuk orang yang akan menikah.
247
Marahan.
248
Dasar bocah...
249
Merasa heran.
250
Hujan-hujanan.
251
Sekedar pelukan.
252
Felix saja sudah harus diseganinya.
253
Ketiduran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!