Terpaksa Menikah Dengan Suami Orang 2
Hampir tengah malam Rima pun terbangun perutnya terasa sangat lapar.
Wajar saja dari pagi tadi tidak ada sebutir nasi pun yang masuk ke dalam perutnya, sedangkan ada nyawa lain yang juga membutuhkan asupan nutrisi selain dirinya. Kepalanya semakin terasa berat sesaat kemudian mencoba untuk mendudukan tubuhnya. Memijat kepalanya yang terasa pusing.
"Makan dulu,"
Tiba-tiba terdengar suara Aditya membuat Rima kesal seketika.
Ternyata Aditya sudah berdiri di dekat ranjang dan perlahan mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang.
"Ayo makan kamu tidak kasihan pada anak kita?" tanya Aditya berharap Rima bisa diluluhkan.
"Anakmu saja, aku tidak mau!" ketus Rima sambil terus memijat kepalanya.
Aditya pun terdiam sambil berpikir bagaimana caranya agar Rima mau menelan walaupun hanya sebutir nasi.
"Baiklah kamu maunya apa?" Aditya mencoba bertanya mungkin setelah itu bisa membuat Rima makan.
Rima menatap Aditya dengan tajam.
"Aku maunya cerai!" ujar Rima.
Aditya terdiam sejenak dan menimbang sesaat kemudian mengangguk setuju.
"Setelah anak itu lahir," ucap Aditya.
Rima pun terkejut mendengar ucapan Aditya barusan.
"Setelah anak itu lahir terserah padamu mau bagaimana kamu juga sepertinya tidak menginginkannya kamu boleh pergi tanpa membawa anakku," jelas Aditya lagi.
Rima pun dengan cepat mengangguk.
"Aku pegang janjimu,"
"Makan dulu," Aditya mencoba untuk menyuapi Rima.
Tetapi Rima memilih menolak dan makan dengan tangannya sendiri, entah mengapa dirinya tidak bisa menerima kenyataan tentang anak yang ada di rahimnya.
Setelah selesai makan ponsel Rima pun berdering tertulis nama Reno di sana. Dengan segera Aditya merebut ponsel tersebut dan membuat Rima berapi-api.
"Balikin," kesal Rima.
"Aku suamimu dan jangan menerima panggilan dari pria manapun," ucap Aditya.
"Tapi kami sudah berpacaran sebelum kita menikah dan kami belum bisa untuk berpisah," terang Rima tidak ingin kalah.
"Apapun alasannya aku adalah suamimu!" ucap Aditya.
"Aku tidak peduli kembalikan," Rima berusaha merebut ponselnya tetapi Aditya memilih mempertahankannya.
Rima menangis kesal, rasanya Aditya benar-benar menghancurkan dirinya.
"Kamu kenapa sih? kenapa kamu maksa banget pengen aku jadi istrimu aku nggak cinta sama kamu, aku benci sama kamu," seru Rima dengan berlinang air mata.
"Aku mencintai laki-laki lain, aku dan Reno saling mencintai," ucap Rima dengan nada suara meninggi satu oktaf.
Aditya mematung mendengarkan penjelasan Rima, jika mengatakan tidak mencintainya tidak masalah Aditya mengerti, tetapi ketika ada nama lain yang disebutkan sebagai cintanya, hati Aditya terbakar api cemburu yang luar biasa.
"Kenapa kamu mencintai suami orang?" tanya Aditya.
Rima yang menunduk pun mendongak mendengar perkataan Aditya yang begitu mengejutkan, mata Rima bertanya-tanya perihal suami orang yang disebutkan.
Suami orang?
"Ayo katakan kenapa kamu mau mencintai suami orang daripada belajar mencintai suamimu sendiri?" tanya Aditya lagi untuk kedua kalinya.
"Maksud kamu apa? Nggak usah sok ngarang cerita!" Rima tidak mengerti dengan pertanyaan Aditya.
Mencintai suami orang? Rima tidak akan segila itu tidak mungkin dirinya mau mencintai laki-laki yang sudah beristri.
"Tapi pria yang kau cintai itu sudah beristri. Apa kamu mau menjadi perusak rumah tangga orang lain?"
"Tidak usah menambahkan pertengkaran bahkan seakan membuat aku tersudut, aku ini masih waras tidak akan pernah mencintai suami orang tidak seperti mu laki-laki kurang ajar yang memaksa seorang wanita untuk menikah denganmu, dasar bujang lapuk! aku tidak tahu kau siapa, kita pun tidak pernah saling mengenal dengan baik hanya sebatas bertemu di rumah sakit, itu saja!" ucap Rima dengan nafas terengah-engah, air matanya terus menetes seiring dengan emosi yang tiada hentinya.
"Ikut aku!" Aditya menarik tangan Rima untuk ikut dengannya.
"Aku nggak mau kecuali antarkan aku pulang ke rumah Ibu dan Bapakku," tolak Rima.
"Cepat!" Aditya menarik Rima dengan kuat walaupun begitu tetap dengan langkah kaki yang pelan mengingat ada janin di rahim istrinya.
Membukakan pintu mobil dan memaksa Rima untuk masuk setelah itu Aditya pun ikut masuk dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Kamu mau bawa aku ke mana? kamu itu cuma bisanya maksa aja tanpa memikirkan perasaan orang lain, aku benci sama kamu!" ucap Rima.
Aditya hanya diam sekalipun mulut Rima terus mengucapkan cacian, hingga mobilnya memasuki sebuah gang dan memarkirkan mobilnya di sisi jalan, dengan cepat turun dan ikut meminta Rima untuk turun.
"Ngapain kamu bawa aku ke sini? ini rumah siapa?" Rima bingung dengan tangan yang masih dipegang oleh Aditya, seakan takut dirinya pergi dari depan pintu rumah sederhana itu.
Masih tidak ingin peduli, Aditya pun memilih mengetuk pintu rumah hingga pintu pun terbuka dan seorang wanita membukanya.
"Kita ngapain di sini?" tanya Rima lagi saat melihat wanita hamil yang membukakan pintu.
"Boleh kami masuk?" tanya Aditya tanpa mempedulikan Rima.
"Boleh silahkan!" wanita itu mengizinkannya dan mempersilahkan untuk duduk.
Rima dipaksa untuk masuk dan Aditya pun menunjukkan bingkai foto yang tergantung pada dinding.
"Kamu melihatnya?" tanya Aditya.
Rima pun terkejut melihatnya, itu adalah Reno lelaki yang pernah mengatakan cinta pada dirinya tetapi ada seorang wanita di sampingnya wanita yang barusan membuka pintu.
"Itu suami saya Mbak, maaf kalian ada apa ke rumah saya?" tanya wanita itu tidak mengerti dengan maksud dua orang bertamu malam-malam ke rumahnya.
"Su... suami?" tanya Rima terbata-bata.
"Sayang siapa yang bertamu malam-malam begini?" seorang pria keluar dari kamar dan penasaran ketika mendengar suara.
"Ada tamu!" jawab wanita tersebut yang belum tahu siapa nama tamunya dan ada maksud apa.
Rima terkejut melihat Reno, bukankah beberapa saat lalu Reno menghubungi dirinya? begitupun dengan Reno yang terkejut melihat Rima yang mendatangi kediamannya.
"Kamu" telunjuk Rima mengarah pada Reno dengan gemetaran, selama ini selalu mengatakan padanya cinta namun ternyata sudah memiliki istri.
Reno tampak gelagapan merasa terkejut dengan kedatangan Rima wanita masih berstatus kekasihnya.
"Kalian saling kenal? mereka tamu kamu Mas?" tanya wanita tersebut lagi.
"Kalau begitu aku buatkan minuman dulu," wanita itu belum mengerti sama sekali tentang apa yang sebenarnya terjadi sehingga masih menawarkan minuman bagi tamunya.
"Tidak perlu," Aditya pun segera menolak.
"Kamu istri pria ini?" tanya Aditya dengan jelas agar Rima mendengarnya.
"Iya kami sudah lama menikah. Ada apa? apa ada masalah?" tanya wanita itu kebingungan.
"Tidak ada masalah, sama sekali tidak ada," Aditya menatap Rima dengan menyindir.
"Kalau begitu selamat," Rima mengulurkan tangannya pada lelaki itu, setelah itu dengan cepat keluar dari rumah sederhana tersebut.
Aditya juga menyusul keluar menarik Rima kembali masuk ke dalam mobil.
Tidak ada penolakan, Rima menurut saja duduk di samping Aditya tanpa bicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Yg salah Rima nya keras kepala, Aditya segitu baiknya 🤦♀
Lanjut thor semangat 💪
2023-06-07
0
Yiping
Lanjut lagi thor buat rima dan aditya punya anak
2023-04-16
0
Rabiatul Addawiyah
Lama2 Rima semoga mau terima Aditya sbg suaminya.
Lanjut thor
2023-02-02
0