Aditya mengusap wajahnya yang sedikit membiru, bahkan ada secercah noda merah yang keluar dari sudut bibirnya, biar saja calon mertuanya itu memukul dirinya lagi pula sampai di sini Aditya semakin bahagia akan mendapatkan Rima secara cepat. Dengan perlahan Mamat pun kembali duduk, Mia terus berusaha untuk mendinginkan suasana.
"Kamu tidak berpikir sudah merusak anak ku!" amarah Mamat belum juga bisa diredam sehingga ingin sekali mencekik Aditya hingga tinggal nama.
"Pak sudah," suara lembut Mia lagi-lagi terdengar, dirinya takut nantinya Aditya tidak mau bertanggung jawab atas anaknya.
Bagaimanapun anaknya sudah rusak ditambah lagi Rima semakin gila menjalin hubungan istimewa dengan suami orang.
Itu jauh lebih menjijikan, percuma bersekolah tinggi jika tidak memiliki harga diri, lagi pula tidak ada kebahagiaan yang abadi dari hasil merebut milik orang lain.
Pikiran kedua orang tua Rima begitu kuno, dengan mudahnya percaya pada ucapan Aditya yang hanya omong kosong belaka.
"Saya mencintai anak Bapak, saya takut kehilangan dia, sehingga saya merusaknya dan saat ini saya ingin menikahinya karena saya takut kehilangan dia," jelas Aditya untuk meyakinkan bahwa cintanya memang begitu besar, hingga mengulangi ucapannya terus menerus.
"Bapak sudahlah! Bapak mau Rima jadi perusak rumah tangga wanita lain?" ucap Mia.
Mamat pun terdiam menimbang apa yang dikatakan oleh istrinya, mungkin apa yang dikatakan oleh Mia adalah yang terbaik.
Mamat terdiam walaupun perasaannya kacau, seorang Ayah pasti ingin anaknya menikah dengan cara baik-baik, tetapi jika jalannya memang begini Mamat pun mencoba berlapang dada.
"Nak Aditya kami bukan orang berada, kami ini hanya orang miskin, lihatlah rumah gubuk kami ini, Rima pun kuliah karena beasiswa dan hasil menjual sawah, jika memang kamu menikahi anak kami coba pikirkan dulu," Mia pun mengingatkan akan status sosial yang berbeda.
Aditya datang ke rumahnya dengan menggunakan mobil mewah seorang Dokter pula, ditambah lagi dari gaya berpakaiannya terlihat begitu rapi sudah dipastikan berasal dari keluarga berada.
"Saya sudah lama tahu Bu, saya pun tidak memandang itu semua, saya hanya ingin menikahi wanita yang saya cintai dan berharap Ibu merestui kami," ucap Aditya lagi.
"Pak," Mia meminta suaminya untuk berbicara bagaimanapun anaknya sudah tidak berarti.
Mereka dari keluarga miskin selalu menganggap seorang wanita tidak lagi memiliki harga diri setelah kehilangan kesucian sebelum menikah, itulah yang kini terjadi pada Rima.
Mamat pun mengangguk sebagai jawaban setuju. Percuma saja untuk menolak kelakuan Rima sudah sangat membuatnya menjadi hampir tidak bisa bernapas.
Menikahkan dengan Aditya adalah terbaik, paling tidak anaknya tidak terus melakukan perbuatan haram dengan laki-laki lainnya.
"Besok saya dan Rima akan menikah Pak, mungkin malam ini Rima tidak pulang karena dia berada di rumah saya," bohong Aditya.
"Memalukan!" Mamat meremas tangannya ingin menampar wajah anaknya yang tidak tahu malu itu.
Mereka memang berasal dari keluarga miskin tetapi tidak pernah Mamat mengajarkan hal buruk pada anaknya, sejak kapan anaknya tersebut menjadi wanita rendahan.
"Bukan Pak, sebenarnya Rima tidak mau di rumah saya, hanya saja keadaan Mama saya sedang sakit sehingga tidak ingin Rima meninggalkannya, dan itu juga salah satu penyebab saya harus menikah dengan Rima, keinginan Mama yang sedang sakit ingin memiliki anak perempuan, Rima adalah wanita terbaik dia tidak salah semua salah saya sebagai lelaki dewasa seharusnya mengarahkan yang terbaik bukan merusaknya, saya salah Pak tolong nikahkan kami dan saya akan membahagiakan anak Bapak," jelas Aditya dengan panjang lebar.
Pertama kalinya Aditya berbicara dengan baik, menjawab dan menjelaskan secara rinci, jelas tanpa harus ada yang menahan emosi karena dirinya selama ini disebut irit berbicara, lagi-lagi cinta bertahta di atas segalanya, orang waras pun bisa menjadi gila bila sudah menyangkut tentang cinta, apalagi Aditya seorang Dokter jiwa yang jatuh cinta pada seorang wanita, Rima harus menjadi miliknya apapun caranya.
"Baiklah kami ikut saja jika itu sudah yang terbaik," Mia pun mengikut saja dirinya yang polos bisa langsung percaya pada seorang pria yang baru dilihatnya.
"Besok akan ada yang menjemput Bapak dan Ibu, tidak perlu khawatir Pak, Bu. Saya orang baik-baik dan niat saya juga baik," Aditya lagi-lagi berusaha untuk meyakinkan Mamat dan Mia agar tidak sampai akhirnya membatalkan pernikahan tersebut.
Mengingat jika saja pernikahannya batal dengan Jessica dan tidak ada penggantinya maka Arini yang baru saja sembuh dari kanker bisa drop kembali.
Semuanya penuh resiko sehingga dia tidak akan membiarkan rencana ini gagal terus meyakinkan kedua orang tua Rima adalah jalan terbaik.
Sedangkan Rima kini berada di luar kota bersama dengan beberapa perawat lainnya, menghantarkan pasien dengan ambulans berpindah rumah sakit.
"Terima kasih Bu, Pak. Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya memang bersalah, ini sepenuhnya kesalahan saya," tutur Aditya sebelum meninggalkan kediaman kedua orang tua Rima.
Peduli setan dengan harga diri, Aditya lebih memilih dianggap jahat daripada nantinya khilaf karena ulah Rima yang terus menggoda dirinya.
Sudah mati-matian menahan diri tapi kadang otak dewasanya tidak dapat diajak berkompromi.
Suatu hari nanti akan menceritakan yang sebenarnya terjadi sehingga pikiran buruk hari ini tidak akan menjadi beban bagi kedua orang tua yang kini kecewa akan sikap anaknya sendiri.
Sepanjang perjalanan menuju rumah perasaan Aditya campur aduk, was-was memikirkan esok hari, sampai akhirnya mengutus beberapa orang untuk berjaga-jaga di sekitar rumah kedua orang tua Rima.
Sebagian lagi memastikan bahwa Rima belum kembali dari luar kota sampai esok hari.
Aditya pun baru saja mengambil ponsel milik Mamat diam-diam tapi besok setelah acara selesai Aditya akan mengembalikan secara diam-diam, mungkin dengan meletakkan di teras rumah.
"Sepertinya aku butuh Dokter jiwa karena otak ku ini sudah gila, apa yang aku lakukan," Aditya pun bingung dengan dirinya mengapa bisa berbuat begitu nekat.
Flashback off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
2023-02-05
0
ATIN Supriatin
next
2023-02-05
0
Rahmad Wicakj Sono
lanjut thor ditunggu upnya
2023-02-05
0