Maksa banget!!!

Setelah memastikan bahwa Rima sudah lebih baik, Nayla dan Devan pun berpamitan pulang mereka akan kembali esok hari agar Rima bisa beristirahat dan segera pulih.

Setelah Nayla dan Devan pulang, Rima pun terlelap, terbangun di saat hari sudah sore dan melihat Aditya sudah terlelap di kursi sambil menelungkupkan kepalanya pada sisi brankar yang menjadi tempat Rima berbaring, sejenak Rima terdiam menatapnya, melihat Aditya selalu sabar menghadapinya membuat hati Rima terketuk, mungkinkah dirinya terlalu kasar tapi masalahnya adalah Aditya yang menjebaknya masuk dalam pernikahan ini.

Sulit sekali untuk memaafkannya, bagaimanapun pernikahan adalah masa depan lantas bagaimana juga dengan Reno yang ternyata suami orang?

"Kurang ajar! aku pikir aku diduakan ternyata aku yang kedua," gumam Rima kesal mengingat wajah Reno yang tiba-tiba muncul dibenaknya.

Ingin rasanya Rima mengucek-ngucek wajah pria itu, belum lagi Rima berusaha bersusah payah untuk bisa bertemu dengan Reno tanpa sepengetahuan Aditya.

Ya ampun ini gila! sama sekali tidak pernah terlintas di benaknya berpacaran dengan suami orang dan malah terjadi, yang lebih menggelikan lagi ternyata Reno sudah memiliki istri dan Rima sudah memiliki suami, seperti wanita dan pria menjijikan mencari kesenangan di luar sana.

Kacau!!!

Pikiran Rima sangat kacau, coba saja jika di labrak istri sah, dirinya akan dicap sebagai pelakor.

Itu adalah mimpi buruk paling mengerikan selama hidupnya.

"Kamu sudah bangun?"

Rima pun tersadar dari pikiran-pikirannya setelah mendengar suara Aditya, entah sejak kapan Aditya bangun tapi melihat wajah Aditya juga merasa muak.

"Belum aku masih tidur, nggak lihat mataku udah kebuka, masih bertanya!" ketus Rima.

Saat itu bertepatan dengan Mia yang masuk, rasanya ada emosi yang ingin meluap begitu saja melihat dan mendengar putrinya yang kasar pada suaminya sendiri, Mia tahu Aditya adalah orang baik buktinya dengan penuh kesungguhan mengakui kesalahannya dan bersedia bertanggung jawab atas perbuatannya.

Saat di situ saja sudah memiliki tempat di hati Mia, walaupun Mia belum tahu sebenarnya Aditya berbohong demi mendapatkan Rima.

"Rima Kenapa kamu bicara seperti itu? dia ini suamimu, Ibu malu sekali kalau begini, Ibu ini sepertinya gagal mendidik anak sendiri," kata Mia penuh kekecewaan.

"Bu dia..."

"Nggak Bu, kami memang biasa seperti itu mungkin jika orang yang baru melihatnya akan bertanya-tanya, tapi kami memang biasa seperti itu dan saya pun biasa seperti itu pada Rima, kami sudah nyaman dalam rumah tangga seperti teman," jelas Aditya tidak ingin Rima tersudutkan ataupun mendapatkan amarah dari Mia.

Aditya tahu Rima butuh waktu untuk menerima dirinya, Aditya sabar menunggunya sampai kapanpun, lagi pula pikiran Mia sedang bercabang dua jika Rima yang menjawab pasti berusaha mengelak dengan jawaban yang lain, bisa saja semakin memperkeruh suasana, tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik.

"Tidak bisa begitu! sikap istri terhadap suami harus lembut, sopan, tidak boleh kurang ajar!" tegas Mia kemudian beralih menatap putrinya.

"Biasakan menghormati orang lain terutama suami, kalau tidak untuk orang lain minimal jaga harga diri Ibu sebagai orang tua agar tidak dipandang gagal mendidik anaknya,"

Setelah memarahi Rima seketika Mia melengos pergi kembali ke ruangan suaminya untuk mendinginkan suasana hati yang panas.

"Puas!" kesal Rima meluapkannya pada Aditya.

Aditya pun hanya diam tanpa menjawab.

"Kamu pasti sekarang ngetawain aku kan? Ibu aku aja membela kamu," ucap Rima lagi.

Aditya tidak menjawab sama sekali karena istrinya itu memang masih terlalu muda membuatnya mengerti dengan keadaan emosi yang belum stabil, belum lagi faktor hormon kehamilan yang masih butuh penyesuaian.

"Kamu merasa hebat setelah mengetahui aku pacaran sama suami orang? ngaku aja! kamu juga nggak lebih baik" ucap Rima lagi.

Aditya masih memilih diam tidak peduli pada setiap ocehan Rima, paling tidak keadaan Rima sudah lebih baik sehingga bisa mengomel tanpa henti-hentinya, itu saja Aditya sudah sangat bersyukur.

"Dok, Anda mendengar saya atau tidak?" Rima kesal saat merasa di acuhkan, kadang Aditya itu seperti kulkas lima pintu, dinginnya luar biasa.

Sulit sekali jika ingin bertanya jawab selayaknya manusia biasa.

Kapan Aditya bisa hangat? tidak pernah, paling langsung panas karena menarik paksa dirinya saat bercinta, itu pun tanpa kata hanya tangan dan tubuhnya yang bekerja.

"Makan!" Aditya memasukkan sepotong buah apel pada mulut Rima yang sedang terbuka karena terus berceloteh.

Dengan kesal Rima pun mengunyah nya dan menelannya, ingin membuangnya tetapi rasa apel itu sangat enak jika memakannya pun gengsi masih begitu besar.

Lagi pula aneh-aneh saja, saat dirinya mengomel malah Aditya memasukkan sepotong buah pada mulutnya.

"Dok kalau..."

Lagi-lagi Rima hanya berakhir dengan mengunyah buah yang dimasukkan Aditya ke dalam mulutnya.

"Ishhh," dengan kesalnya Rima mengunyah bahkan hingga terdengar suara dari mulutnya.

"Bisa nggak..."

Sampai akhirnya untuk yang ketiga kalinya Rima pun menggigit tangan Aditya saat mencoba memasukkan buah ke dalam mulutnya.

"Aduh," Aditya mengaduh merasa sakit pada jari-jari tangannya.

Rima tersenyum puas melihat Aditya meringis kesakitan.

"Rasain!" ejek Rima.

Aditya pun segera berdiri dari duduknya, mencengkram erat rahang Rima dan mencium bibir Rima dengan gemas.

"Dok!" Rima mendorong wajah Aditya kesal bukan main.

"Kenapa sih nggak sopan banget jadi laki-laki, itu tindakan kriminal! mau saya laporkan ke pihak berwajib?" ancam Rima agar Aditya tidak mengulanginya lagi.

Aditya tidak menjawab hanya diam sambil terus menatap Rima, sedikit keadaan Rima sudah membaik sehingga bibirnya kembali mengoceh tanpa hentinya.

"Ingat yah Dok, kalau aku lapor pada pihak berwajib reputasi anda sebagai seorang Dokter akan hancur!" ucap Rima.

"Em!" Aditya mengangguk seakan mengerti walaupun dalam hati merasa aneh tapi Rima memang lucu dan lain dari yang lain.

Untung saja sudah menjadi miliknya sehingga tidak ada yang bisa menahan dirinya saat bersentuhan dengan Rima.

"Isshh sana pergi!" usir Rima.

"Kalau begitu biar aku tambah saja agar laporanmu itu cepat ditanggapi oleh pihak berwajib," Aditya kembali menarik tengkuk Rima dan menciumnya.

"Dok," Rima kembali mendorong dada bidang Aditya kesal rasanya.

"Dok, kenapa Anda selalu sesukanya? saya juga sampai hamil begini" ucap Rima.

"Sudahlah kamu masih sakit lebih baik istirahat agar segera sembuh dan kita bisa pulang," ucap Aditya.

"Nggak," tolak Rima.

"Mau lagi?" tanya Aditya.

"Iya aku tidur,"

"Cepat!"

"Ishh maksa banget deh,"

"Mau aku lecehkan lagi?"

"Nggak," ucap Rima cepat.

"Tidur!"

"Dasar Dokter gila, kebanyakan bertemu orang gila!"

"Kamu salah satunya!" ucap Aditya.

"Aku nggak gila tapi kalau sering-sering ketemu Anda aku bisa gila,"

"Panggil Mas,"

"Ogah!"

Rima pun kembali menutup matanya, dirinya kembali merasakan kantuk, lebih baik istirahat agar segera pulih pikirnya, sedangkan Aditya tersenyum melihat tingkah konyol Rima.

Terpopuler

Comments

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Lanjut thor

2023-02-06

1

Rahmad Wicakj Sono

Rahmad Wicakj Sono

lanjut thor

2023-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Menurut saja!!!
2 Bisa sendiri!!!
3 Aku hamil Bu!!!
4 Keadaan Rima,
5 Rencana Aditya!!!
6 Rencana Aditya 2!!!
7 Berjanji!!!
8 Maksa banget!!!
9 Butuh bayaran!
10 Pencuri?
11 Penawaran!!!
12 Merasa canggung!!!
13 Dulu?
14 Tidak ada yang seperti kamu!
15 Semakin ketergantungan!
16 Mulai luluh!
17 Menahan malu!
18 Senyuman yang kembali!
19 Menjenguk Rima!
20 Cuma orang yang tidak waras yang mengerti!
21 Tengah berada dalam kekhawatiran...
22 Lalu bagaimana jika selamanya?
23 Tidak berani bermimpi!
24 Keinginan Jessica!
25 Tidak selamanya kebahagiaan bisa di tukar dengan uang!
26 Kebersamaan!!!
27 Bertemu lagi!
28 Gangguan!
29 Ingin dirayu!
30 Tidak ingin diperiksa!
31 Banyak keanehan!
32 Alex harus tahu!
33 Permohonan!
34 Jangan tanya itu lagi!
35 Vanya!
36 Menjenguk Nayla!
37 Minggat!
38 Ingin di rayu!
39 Andai saja tahu dari awal!
40 Sedikit panik,
41 Dasar!
42 Pasien!
43 Kehangatan itu begitu terasa.
44 Saling cinta!
45 Operasi!
46 Kamu bisa melihatnya sendiri!
47 Semoga semua itu bisa terwujud.
48 Tidur untuk selamanya!
49 Mimpi buruk!
50 Terserah pada mu saja!
51 Ke luar kota!
52 Tidak percaya!
53 Sakitnya double!
54 Sepertinya punya dendam padamu!
55 Ini serius?
56 Entah apa yang harus dilakukannya.
57 Dirinya tidak sendirian!
58 Lahiran bersama!
59 Adnan dan Felix harus melihat ini,,
60 Mas, ngatain aku!
61 Hamil lagi!
62 Ompong!
63 Beberapa tahun kemudian!
64 Nikahi Rena!
65 Aku tidak akan mengatakannya!
66 Kenapa dia sangat menyebalkan?
67 Sana jauh-jauh!
68 Rumah Sakit punya Ayah mu. Kenapa bisa kau gila!
69 Di luar pikirannya.
70 Raka yang berbeda!
71 Akal licik yang sudah tersusun rapi.
72 Aku tunggu di kantor mu!
73 Lampu hijau..
74 Pertunangan!
75 Perasaan Adnan!
76 Boleh buat Adek, tapi tidak boleh jadi...
77 Terlalu terkejut...
78 Terlalu pintar menyembunyikan hati yang luka..
79 KTP Nenek mu!
80 Jantungku kenapa berdebar?
81 Tidak ada hubungannya dengan mereka!
82 Kenapa menatap ku begitu?"
83 Masakan Cahaya!
84 Rapat seperti apa yang kalian lakukan barusan?
85 Ayo kita menikah!
86 Menentang keras!
87 Diam dan tunggu!
88 Tidak tahu diri!
89 Bukannya dapat untung malah buntung!
90 Nasib sama!
91 Teror!
92 Sudah jatuh hati pada seorang wanita..
93 Salah paham!
94 Aku tidak masalah!
95 Memilih pergi.
96 Tanpa ingin berpindah lagi...
97 Merasa nyaman...
98 Agar hubungan keduanya tidak kandas...
99 Pernikahan akan tetap berlanjut!
100 Mari kita buktikan!
101 Tidak pernah melakukan hal itu..
102 Maaf!!!
103 Jurus gila!
104 Tidak bisa menuruti keinginannya...
105 Pikirkan juga nasib mu.
106 Aku cinta kamu!
107 Tampan sekali.
108 Figuran..
109 Membantu Nenek-nenek...
110 Tidak bosan memangnya?
111 Menjalani masa hukuman!
112 Bertemu!
113 Ke rumah Ratih!
114 Hilang entah kemana!
115 Pernikahan Felix dan Cahaya!
116 Menikah hari ini juga!
117 Calon suami mu mana?
118 Salah paham!!!!
119 Malam kedua!
120 Masih belum terbiasa!
121 Berbeda dengan pasangan satunya!
122 Kenapa tegang sekali?
123 Malu sekali!
124 Mencintai Adnan sungguh sangat indah...
125 Mas Adnan!
126 Jangan gila! Adnan..
127 Coba pegang dan perhatikan!
128 Tidak usah!
129 Terima kasih!
130 Nggak nolak!
131 Mengerjai Rena!
132 Ingin di akui!
133 Hidup sederhana!
134 Cinta pertama yang berkhianat dengan kejam...
135 Berpura-pura!
136 Ke club!
137 Bukan wanita murahan!
138 Aku masih perawan...
139 Kasihan!
140 Mimpi buruk yang sangat mengerikan...
141 Ampun!
142 Percaya diri!
143 Micin!
144 Mengantar Vanya!
145 Pajangan!
146 Tak ada yang dapat memiliki pria itu...
147 Kesalahan yang sama!
148 Semoga saja mereka berjodoh..
149 Kau bukan selera ku..
150 Perduli setan dengan tanggung jawab...
151 Menepis!
152 Kesalahan Vanya...
153 Membuatnya menjadi tidak karuan..
154 Dalam waktu tujuh hari saja..
155 Vanya dan Vanya...
156 Rindu!
157 Pacaran!
158 Menunggu Felix!
159 Mencoba hal baru!
160 Mainan baru?
161 Mau uang lagi?
162 Menurut saja!
163 Tak percaya rasanya..
164 Anak bau kencur yang sedang di mabuk asmara.
165 Seakan menemukan hal baru,
166 Hanya diam tanpa perduli sama sekali.
167 Aneh?
168 Kakak senior..
169 Kenal nggak?
170 Mainan mu itu hati..
171 Ada apa?
172 Wanita mana yang bisa membuat buaya kelaparan itu tunduk?
173 Gebetan baru!
174 Bocah itu memang sulit untuk di dapatkan,
175 Kapan orang tua mu di rumah?
176 Sangat lama untuk menunggu esok hari.
177 Tidak seperti dibayangkan..
178 Semakin bertekad!
179 Tak suka dengan pengkhianatan..
180 Ketahuan!
181 Malang sekali..
182 Ingin curhat.
183 Keanehan Vanya.
184 Asisten.
185 Gelar yang mencengangkan.
186 Sia-sia saja.
187 Aku kenapa?
188 Dulak..
189 Di usir.
190 Kau lupa punya janji?
191 Terluka lagi.
192 Bersedia menunggu.
193 Bodo amat..
194 Kamu kenapa?
195 Lupa jalan pulang.
196 Mas Riki.
197 Tidak berkurang sama sekali..
198 Dasar duda lapuk!
199 Sedang berada di sebuah jurang pemisah yang siap menerjang.
200 Cepat temui Ibunya.
201 Segera mengakhiri.
202 Hidup dengan masa depan bukan dalam masa lalu,
203 Anak nakal.
204 Tidak percaya.
205 Sejuta kekesalan.
206 Anak-anak kasmaran.
207 Ayah tunggu malam ini.
208 Siapa yang mau dengan mu?
209 Maksud mu?
210 Vanya hanya bisa diam.
211 Aku mencintainya.
212 Semuanya benar-benar sangat kacau.
213 Apakah kali ini juga harus terluka?
214 Bantuan Ninda.
215 Masa depanmu masih panjang.
216 Semua pasti ada jalan keluarnya.
217 Kapan kebahagiaan itu dirasakan olehnya.
218 Hanya ada kejengkelan.
219 Berjanji.
220 Mas janji.
221 Semuanya tidak akan semudah itu.
222 Masa lalu yang kelam adalah alasan dari segalanya.
223 Dia lebih membutuhkan pria itu dari pada kita!
224 Terserah Mas saja.
225 Ke rumah Riki..
226 Cobaan ini sangat berat.
227 Mungkin kali ini ada jalan terbaiknya.
228 Waktu satu bulan.
229 Awal dari sebuah kebahagiaan.
230 Di mana pun akan terasa indah.
231 Receh.
232 Menjijikan sekali.
233 Tidak menyangka bisa seperti ini.
234 Pingsan.
235 Kebahagiaan Adnan.
236 Merasa lega.
237 Terlalu jujur.
238 Kolam renang.
239 Penuh perjuangan.
240 Tidak mau calon istri kelelahan.
241 Membongkar rahasia.
242 Restu.
243 Kedatangan Reyna dan Nanda.
244 Sama-sama aneh.
245 Cenat-cenut.
246 Ujian untuk orang yang akan menikah.
247 Marahan.
248 Dasar bocah...
249 Merasa heran.
250 Hujan-hujanan.
251 Sekedar pelukan.
252 Felix saja sudah harus diseganinya.
253 Ketiduran.
Episodes

Updated 253 Episodes

1
Menurut saja!!!
2
Bisa sendiri!!!
3
Aku hamil Bu!!!
4
Keadaan Rima,
5
Rencana Aditya!!!
6
Rencana Aditya 2!!!
7
Berjanji!!!
8
Maksa banget!!!
9
Butuh bayaran!
10
Pencuri?
11
Penawaran!!!
12
Merasa canggung!!!
13
Dulu?
14
Tidak ada yang seperti kamu!
15
Semakin ketergantungan!
16
Mulai luluh!
17
Menahan malu!
18
Senyuman yang kembali!
19
Menjenguk Rima!
20
Cuma orang yang tidak waras yang mengerti!
21
Tengah berada dalam kekhawatiran...
22
Lalu bagaimana jika selamanya?
23
Tidak berani bermimpi!
24
Keinginan Jessica!
25
Tidak selamanya kebahagiaan bisa di tukar dengan uang!
26
Kebersamaan!!!
27
Bertemu lagi!
28
Gangguan!
29
Ingin dirayu!
30
Tidak ingin diperiksa!
31
Banyak keanehan!
32
Alex harus tahu!
33
Permohonan!
34
Jangan tanya itu lagi!
35
Vanya!
36
Menjenguk Nayla!
37
Minggat!
38
Ingin di rayu!
39
Andai saja tahu dari awal!
40
Sedikit panik,
41
Dasar!
42
Pasien!
43
Kehangatan itu begitu terasa.
44
Saling cinta!
45
Operasi!
46
Kamu bisa melihatnya sendiri!
47
Semoga semua itu bisa terwujud.
48
Tidur untuk selamanya!
49
Mimpi buruk!
50
Terserah pada mu saja!
51
Ke luar kota!
52
Tidak percaya!
53
Sakitnya double!
54
Sepertinya punya dendam padamu!
55
Ini serius?
56
Entah apa yang harus dilakukannya.
57
Dirinya tidak sendirian!
58
Lahiran bersama!
59
Adnan dan Felix harus melihat ini,,
60
Mas, ngatain aku!
61
Hamil lagi!
62
Ompong!
63
Beberapa tahun kemudian!
64
Nikahi Rena!
65
Aku tidak akan mengatakannya!
66
Kenapa dia sangat menyebalkan?
67
Sana jauh-jauh!
68
Rumah Sakit punya Ayah mu. Kenapa bisa kau gila!
69
Di luar pikirannya.
70
Raka yang berbeda!
71
Akal licik yang sudah tersusun rapi.
72
Aku tunggu di kantor mu!
73
Lampu hijau..
74
Pertunangan!
75
Perasaan Adnan!
76
Boleh buat Adek, tapi tidak boleh jadi...
77
Terlalu terkejut...
78
Terlalu pintar menyembunyikan hati yang luka..
79
KTP Nenek mu!
80
Jantungku kenapa berdebar?
81
Tidak ada hubungannya dengan mereka!
82
Kenapa menatap ku begitu?"
83
Masakan Cahaya!
84
Rapat seperti apa yang kalian lakukan barusan?
85
Ayo kita menikah!
86
Menentang keras!
87
Diam dan tunggu!
88
Tidak tahu diri!
89
Bukannya dapat untung malah buntung!
90
Nasib sama!
91
Teror!
92
Sudah jatuh hati pada seorang wanita..
93
Salah paham!
94
Aku tidak masalah!
95
Memilih pergi.
96
Tanpa ingin berpindah lagi...
97
Merasa nyaman...
98
Agar hubungan keduanya tidak kandas...
99
Pernikahan akan tetap berlanjut!
100
Mari kita buktikan!
101
Tidak pernah melakukan hal itu..
102
Maaf!!!
103
Jurus gila!
104
Tidak bisa menuruti keinginannya...
105
Pikirkan juga nasib mu.
106
Aku cinta kamu!
107
Tampan sekali.
108
Figuran..
109
Membantu Nenek-nenek...
110
Tidak bosan memangnya?
111
Menjalani masa hukuman!
112
Bertemu!
113
Ke rumah Ratih!
114
Hilang entah kemana!
115
Pernikahan Felix dan Cahaya!
116
Menikah hari ini juga!
117
Calon suami mu mana?
118
Salah paham!!!!
119
Malam kedua!
120
Masih belum terbiasa!
121
Berbeda dengan pasangan satunya!
122
Kenapa tegang sekali?
123
Malu sekali!
124
Mencintai Adnan sungguh sangat indah...
125
Mas Adnan!
126
Jangan gila! Adnan..
127
Coba pegang dan perhatikan!
128
Tidak usah!
129
Terima kasih!
130
Nggak nolak!
131
Mengerjai Rena!
132
Ingin di akui!
133
Hidup sederhana!
134
Cinta pertama yang berkhianat dengan kejam...
135
Berpura-pura!
136
Ke club!
137
Bukan wanita murahan!
138
Aku masih perawan...
139
Kasihan!
140
Mimpi buruk yang sangat mengerikan...
141
Ampun!
142
Percaya diri!
143
Micin!
144
Mengantar Vanya!
145
Pajangan!
146
Tak ada yang dapat memiliki pria itu...
147
Kesalahan yang sama!
148
Semoga saja mereka berjodoh..
149
Kau bukan selera ku..
150
Perduli setan dengan tanggung jawab...
151
Menepis!
152
Kesalahan Vanya...
153
Membuatnya menjadi tidak karuan..
154
Dalam waktu tujuh hari saja..
155
Vanya dan Vanya...
156
Rindu!
157
Pacaran!
158
Menunggu Felix!
159
Mencoba hal baru!
160
Mainan baru?
161
Mau uang lagi?
162
Menurut saja!
163
Tak percaya rasanya..
164
Anak bau kencur yang sedang di mabuk asmara.
165
Seakan menemukan hal baru,
166
Hanya diam tanpa perduli sama sekali.
167
Aneh?
168
Kakak senior..
169
Kenal nggak?
170
Mainan mu itu hati..
171
Ada apa?
172
Wanita mana yang bisa membuat buaya kelaparan itu tunduk?
173
Gebetan baru!
174
Bocah itu memang sulit untuk di dapatkan,
175
Kapan orang tua mu di rumah?
176
Sangat lama untuk menunggu esok hari.
177
Tidak seperti dibayangkan..
178
Semakin bertekad!
179
Tak suka dengan pengkhianatan..
180
Ketahuan!
181
Malang sekali..
182
Ingin curhat.
183
Keanehan Vanya.
184
Asisten.
185
Gelar yang mencengangkan.
186
Sia-sia saja.
187
Aku kenapa?
188
Dulak..
189
Di usir.
190
Kau lupa punya janji?
191
Terluka lagi.
192
Bersedia menunggu.
193
Bodo amat..
194
Kamu kenapa?
195
Lupa jalan pulang.
196
Mas Riki.
197
Tidak berkurang sama sekali..
198
Dasar duda lapuk!
199
Sedang berada di sebuah jurang pemisah yang siap menerjang.
200
Cepat temui Ibunya.
201
Segera mengakhiri.
202
Hidup dengan masa depan bukan dalam masa lalu,
203
Anak nakal.
204
Tidak percaya.
205
Sejuta kekesalan.
206
Anak-anak kasmaran.
207
Ayah tunggu malam ini.
208
Siapa yang mau dengan mu?
209
Maksud mu?
210
Vanya hanya bisa diam.
211
Aku mencintainya.
212
Semuanya benar-benar sangat kacau.
213
Apakah kali ini juga harus terluka?
214
Bantuan Ninda.
215
Masa depanmu masih panjang.
216
Semua pasti ada jalan keluarnya.
217
Kapan kebahagiaan itu dirasakan olehnya.
218
Hanya ada kejengkelan.
219
Berjanji.
220
Mas janji.
221
Semuanya tidak akan semudah itu.
222
Masa lalu yang kelam adalah alasan dari segalanya.
223
Dia lebih membutuhkan pria itu dari pada kita!
224
Terserah Mas saja.
225
Ke rumah Riki..
226
Cobaan ini sangat berat.
227
Mungkin kali ini ada jalan terbaiknya.
228
Waktu satu bulan.
229
Awal dari sebuah kebahagiaan.
230
Di mana pun akan terasa indah.
231
Receh.
232
Menjijikan sekali.
233
Tidak menyangka bisa seperti ini.
234
Pingsan.
235
Kebahagiaan Adnan.
236
Merasa lega.
237
Terlalu jujur.
238
Kolam renang.
239
Penuh perjuangan.
240
Tidak mau calon istri kelelahan.
241
Membongkar rahasia.
242
Restu.
243
Kedatangan Reyna dan Nanda.
244
Sama-sama aneh.
245
Cenat-cenut.
246
Ujian untuk orang yang akan menikah.
247
Marahan.
248
Dasar bocah...
249
Merasa heran.
250
Hujan-hujanan.
251
Sekedar pelukan.
252
Felix saja sudah harus diseganinya.
253
Ketiduran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!