Bab 16.Lampu padam

Kini kevin dan keenan sudah tertidur dengan pulas di atas tempat tidur,sedang kan aku masih setia memegangi ponsel ku sambil terus membolak balikkannya berulang kali.

"Telpon,tidak? Telpon,tidak?"

"Aaargh...sudah lah lain kali saja aku menanyakan nya pada mas nanda"

"Tapi aku sangat penasaran!!"

"Tapi,kalau aku telpon mas nanda sekarang,bagaimana kalau dia sedang sibuk? atau dia sudah tidur?"

Ku lihat jam yang ada di ponsel ku.

"Tidak,tidak mungkin mas nanda sudah tidur ini masih pukul 6.30".

Aku terus saja meracau tak jelas,aku sangat penasaran apa yang dikatakan oleh mas nanda tadi padaku.Kenapa saat aku menanyakan kenapa dia membeli rumah di tengah hutan bukannya jawaban yang ku dapat tapi dia malah melemparkan pertanyaan padaku,yang aku sendiri tidak tau jawabannya.

"Aduuuh...mas! mas! gara gara ucapan mu yang belum selesai aku jadi seperti orang gila bicara sendiri".geram ku

Beberapa detik kemudian ponsel yang ada di tangan ku berdering,tanpa ba bi bu nga nge ngo aku langsung menjawab telpon itu.

"Hallo mas".sapa ku

"Mas,mas,mas!! panggil aku mbak niar".jawab seorang wanita dari sebrang sana,yang membuat ku langsung melihat nama kontak yang menelpon ku sekarang ini.

"Yaaah, ternyata kamu niar".jawab ku dengan lesu

"Aelaaah...gitu amat suara kamu may.Kayaknya gak suka banget aku telpon!".protesnya

"Yasudah,kalau gitu aku matiin aja deh bye!"

"E-eeeh jangan dong!".cegah ku buru buru

"Apaaa?".ketusnya

"Maaf!! sebenarnya aku berharap mas nanda menelpon ku kembali,tapi ternyata dia tak juga menelpon"

"Memangnya kenapa?".tanyanya mulai kepo

"Tidak,bukan apa apa!".

"Kebiasaan".ucapnya terdengar jengkel yang membuat ku mengulum senyum.

"Ada apa? kenapa kamu menelpon ku? kalau cuma mau bahas yang kemarin malam aku tidak punya waktu".ucap ku to the point

"Astaghfirullah mayang!! sampe segitunya"

"Aku menelpon mu untuk sekedar memberitahu kalau aku akan mengunjungi mu besok! tapi yang jadi masalahnya aku tidak tau alamat rumah mu".ucapnya mengutarakan niatnya.

"Seriusan kamu mau ke sini?".tanya ku memastikan

"Dua rius lagi,jujur perasaan aku gak enak banget may! aku terus saja memikirkan kalian di sana"

Aku hanya diam tak menanggapi ucapannya,aku terus berpikir keras bagaimana cara nya aku memberi tau niar bahwa tempat ini tidak aman,karna banyak hal hal aneh yang terus bermunculan di sini.Mulai dari hantu perempuan berbaju putih dengan wajah hancur serta terus mengeluarkan banyak darah dan memiliki senyuman lebar namun sangat mengerikan di tambah lagi sosok yang tadi siang ku lihat yang mengenakan baju merah daaaan....ihhh aku tak sanggup untuk mendeskripsikan kembali sosok itu!

"Mayang?? kenapa diam aja si? buruan kasih alamatnya".desaknya pada ku

"Eemm...niar"

"Sebaiknya kamu datangnya nanti saja deh,jangan sekarang!"

"Loh kenapa?".jawabnya mulai sewot

"Itu...apa?".

"Duuuh kok jadi gugup gini sih?".batin ku kesal

"Apaaa!"

"Rumah ku masih sangat berantakan,aku masih belum membersihkannya karna aku sangat kelelahan akibat perjalanan jauh".ucapku hati hati agar niar tak curiga pada ku

"Memangnya sejauh apa si may? ayo cepat kasih alamat kamu sekarang padaku! jangan pelit pelit ah".rengeknya yang membuat ku semakin kebingungan

"Kalau soal rumah kamu yang masih berantakan,itu soal belakangan aku akan membantumu beres beres nanti".sambungnya

"Emmmmmm gimana ya?".jawabku ragu ragu

"Jangan am,em,am,em mulu! buruan kirimin,kalau gak share lok deh aku tunggu sampe besok pagi byeee!"

"Tut tut tut".telpon terputus

Aku langsung membanting ponsel milikku di atas tempat tidur,rasa penasaran yang ada di hati serta pikiran ku belum juga hilang,di tambah lagi masalah baru kalau niar sahabat ku ingin datang kemari.

Bukannya aku tidak mengizinkan nya untuk datang,teror teror itu masih berlangsung yang membuat ku cemas akan niar.Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya saat dia datang berkunjung ke rumah ku?

Dengan pikiran yang masih kacau,aku memilih untuk segera merebahkan tubuh ku di samping anak anak untuk sekedar merilekskan pikiran ku.

Sekitar 10 menitan aku merebahkan tubuhku,tiba tiba saja mati lampu yang membuat ku panik serta langsung bangkit mengambil ponsel milik ku

"Duuh...dimana si? perasaan aku letakkan di sini".ucapku sambil terus meraba raba

"nah! ketemu".batin ku senang saat tangan ini menyentuh benda pipih tersebut

Tanpa menunggu lama,aku langsung menyalakan lampu flash,ku gerakkan ponsel ku mengitari kamar ini untuk sekedar memastikan bahwa tak ada suatu hal aneh di sini.

Setelah merasa aman kembali ku rebah kan diri ini ke kasur,setelah meletakkan ponsel ku di atas nakas dengan posisi terbalik,sehingga membuat lampu flash di ponsel ku dapat menerangi kamar walau pun hanya sekedarnya.

Saat aku ingin berbalik dan memeluk tubuh keenan,awalnya aku tak merasakan ada yang aneh! tapi lama kelamaan aku merasakan kalau tubuh keenan perlahan membesar seperti orang dewasa serta tubuhnya yang tadinya hangat sekarang berubah dingin.

Segera ku lepaskan pelukan ku dari tubuhnya,dan beberapa detik kemudian aku mencium bau busuk yang sangat menyengat masuk ke dalam indra penciumanku.

"Bau apa ini?".batin ku sambil terus mengendus ngendus dari mana bau ini berasal.

"Apa kau mencium aroma ini?".Ucap seorang wanita tepat di samping ku

Sontak saja aku langsung melihat ke arah samping betapa terkejutnya aku,sosok wanita yang ku lihat tadi siang sedang berbaring di samping ku

"Aaaaaaaaaaaaaaaaa".Sosok itu tiba tiba saja berteriak dengan suara melengking yang membuat gendang telingaku hampir pecah,dan bersamaan dengan itu lampu yang ada di kamarku terus berkedip kedip.

"Pergi kamuuuu".teriak ku yang kini sudah bangkit dari tempat tidur dan berdiri jauh darinya.

"Pergi?". tanya nya dengan suara parau lalu perlahan bangkit dan melayang ke arah ku

"Ja-jangan! jangan mendekat".ucap ku berjalan mundur

"Mamaaaah kemarilah".ucap sosok itu menyerupai suara keenan yang membuat jantung ku hampir lepas mendengarnya,bagaimana bisa dia menirukan suara keenan dengan begitu jelasnya?

Masih dengan nafas yang bergemuruh dengan lantang ku lafal kan ayat kursi yang ku kira dapat membuatnya kepanasan dan pergi meninggalkan ku.Tapi hal itu tak seperti yang ku pikirkan! sosok itu malah langsung dengan cepat menyambar leher ku serta mencekiknya hingga aku hampir kehilangan napas.

"Le-lepas kan A-ku"

Terpopuler

Comments

Bunda Silvia

Bunda Silvia

kalau bu mayang Muslim kenapa dari awal datang sampe seharian nggak sholat paling tidak untuk menetralisir hawa di dalam rumah

2024-01-31

0

Mey-mey89

Mey-mey89

,,,.

2023-12-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!