Bab 13

"Memangnya siapa yang datang?".tanya ku ingin tau

"Tidak tau mah,tante laras tidak mengatakan siapa yang akan mengunjungi rumah kita"

"Baiklah,nanti kita akan tau setelah seseorang itu datang! sekarang kalian mandi dulu gih,keburu hujan nanti kalian kedinginan terus sakit".ucap ku

"Iya mah,ayo keenan kita mandi".ajak kevin pada keenan sambil mengulurkan tangan dan keenan pun menyambut uluran itu.

"Jangan lama lama ya sayang! kalau sudah panggil mamah".teriak ku

"Oke maaaa"

Sementara menunggu mereka selesai mandi,aku memutuskan mencoba menelpon nomor ku sendiri melalui telpon rumah yang kebetulan sudah tersedia di sana,aku harap telpon itu masih bisa di gunakan.

"Tit tit tit"

Ku tekan nomor ponsel ku lalu mengangkat gagang telpon dan menempel kan nya di telinga

"Tut tut tut"

"Alhamdulillah tersambung".batin ku

Beberapa detik kemudian terdengar suara deringan ponsel ku berada di luar rumah,segera aku berlari ke arah sumber suara.Dan benar saja benda pipih itu berada di atas meja.

"Syukurlah,ternyata aku meletakkan nya di sini".ucap ku lega

Sekarang aku harus segera menelpon ardi,aku khawatir ada sesuatu terjadi pada nya apalagi sebentar lagi akan turun hujan,angin pun bertiup sangat kencang

"Tut tut tut"

Terdengar suara telpon tersambung namun dia tak mengangkat telpon dari ku,ku tekan kembali tombol telpon tapi masih juga dia tak menjawab.

"Ardi ayo angkat".Ucap ku gelisah

"Hallo bu mayang"

"Iya hallo di, akhirnya kamu menjawab telpon saya! kenapa lama sekali menjawabnya? sudah ber ulang kali saya menelpon kamu lo di".protes ku

"Aduuuh...maaf bu mayang"

"Saya tadi tidak mendengar nya".ucap nya dengan nada bersalah

"Ya baik lah,sekarang kamu di mana? segera lah pulang sudah mau hujan saya takut jalanan akan licin dan membuat mu kesulitan saat menyetir"

"Saya sudah berada di desa bu mayang,maaf karna saya belum memberitahukan soal ini pada ibu"

"Saya akan pulang sebentar lagi,ibu jangan cemas saya akan baik baik saja".ucap nya meyakinkan ku,tapi tetap saja hati ini masih mencemaskan diri nya.

"Lalu bagaimana? apakah letak desa itu jauh dari sini di?"

"Tidak terlalu jauh bu mayang,hanya berjarak sekitar 5 kilometer"

"Bu mayang jangan khawatir ya,saya benar baik baik saja! saat ini saya berada di rumah salah satu penduduk desa mereka baik pada saya".sambung nya

"Siapa nama pemilik rumah itu di?".tanya ku sedikit penasaran,sambil melangkah masuk ke dalam rumah lalu menutup pintu dan tak lupa mengunci nya.

"Namanya kek salman,beliau ini orang yang sama yang hampir saya tabrak pada malam itu bu.Beliau tinggal bersama istri beserta cucu nya bernama mala"

"Yasudah kalau begitu saya lega,segera lah pulang saya akan menunggu mu di sini".ucap ku memutuskan telpon sepihak.

Tak sengaja pandangan ku menatap kembali ruangan itu,aku bisa merasakan ada hawa yang berbeda di dalam sana.Entah itu hanya perasaan ku saja atau apa! tapi yang pasti aku merasakan hawa negatif di sana.

Sepertinya aku harus menjauhi ruangan itu,lalu mengunci nya,aku takut kalau sosok itu bersemayam di sana dan tanpa sepengetahuan ku kevin dan keenan memasukinya.

Dengan tangan yang gemetar perlahan ku putar kunci yang menggantung di sana.

Dan terdengar bunyi

"Cklek! cklek".

Yang menandakan bahwa pintu ini sudah terkunci,dengan jantung yang hampir lepas aku segera berlari terbirit birit meninggalkan ruangan itu menuju kamar ku.

Saat aku membuka pintu kamar dan ingin melangkah ke dalam ku lihat keenan sedang berdiri di depan cermin dengan handuk yang melilit tubuhnya.

"Keenan kamu sudah selesai mandi sayang?".tanya ku namun dia tak bergeming sedikit pun

"Keenan".panggil ku lagi ingin menghampiri nya

"Maah".panggil kevin yang membuat ku sedikit terlonjak

"Mamah manggil siapa? keenan kan di sini mah".ucap kevin yang tengah membantu melilitkan handuk di tubuh keenan.

Dengan cepat langsung ku alihkan pandangan ku ke arah cermin! dan betapa terkejutnya aku keenan yang ku lihat berdiri di sana sudah menghilang.Berulang kali ku kedip kedip kan mata ini untuk memastikan sosok yang menyerupai keenan tadi sudah benar benar hilang.

"Astaghfirullah apa lagi ini".batin ku

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***