Bab 8.Pov ardi

Sebenarnya berat sekali untukku melangkahkan kaki meninggalkan bu mayang serta kedua anaknya di rumah sebesar ini malah di tengah hutan begini,tapi mau bagaimana? aku sudah terlanjur mengatakan pada bu mayang akan mencari desa itu pagi ini juga.

Apalagi saat aku mengatakan padanya untuk berhati hati dan juga berkata bahwa sosok itu agresif,bisa ku lihat wajah bu mayang menjadi datar.sebenarnya aku tak bermaksud mengatakan hal demikian tapi mau bagaimana lagi hati kecil ini sangat menghawatirkan mereka,aku bukan bermaksud untuk menakut nakutinya hanya sekedar memperingati saja.

Aku pergi dengan menggunakan mobil milik bu mayang untuk mencari desa itu,tapi aku memilih untuk berjalan ke arah sebaliknya tidak melewati jalan yang kemarin meskipun itu adalah jalan alternatif dan cukup dekat menuju desa tersebut.

Tapi ku urungkan niat untuk melewati jalanan itu lagi, kejadian kemarin masih membuatku trauma dan bergidik ngeri.Bagaimana tidak? bu mayang yang secara tiba tiba pergi meninggalkanku sendiri di sana bersama seorang kakek tua yang hampir tertabrak oleh mobil yang ku kendarai.

Tapi untungnya kakek itu mau menemaniku disana sambil menunggu bu mayang kembali menjemput,tapi hal itu tak berlangsung lama saat matahari mulai terbenam kakek itu mengatakan kalau dia harus segera pulang karna hari sudah mulai gelap.Aku sempat mencegahnya agar tetap di sini sampai bu mayang datang tapi dengan halus dia menjawab

"Maafkan saya nak ardi,saya tidak bisa menemanimu lebih lama lagi di sini karna hari sudah mulai gelap.Aku harus segera pulang karna istri dan cucu ku sudah menunggu di rumah."

Itulah yang di ucapkan beliau sebelum pergi.setelah peninggalan nya aku memilih untuk tetap duduk di sebuah batu di pinggir jalan sendirian dengan berbekal senter handphone sebagai penerangan ku.

Dan tak berapa lama aku melihat ada sebuah cahaya berjalan mengarah ke arah tempat ku duduk saat itu.Saat cahaya itu semakin mendekat aku merasa lega melihat mobil milik bu mayang sudah tiba.

Dengan sigap aku langsung bangkit dan menghampirinya,aku terus memanggil manggilnya namun tak ada jawaban.Aku sempat frustasi di buatnya dan sempat berfikir dia bukanlah bu mayang melainkan sosok yang menyerupai bu mayang.Tapi pikiran itu segera ku tepis saat bu mayang berteriak dari dalam menyuruh ku untuk masuk dan sialnya bersamaan dengan itu sosok mengerikan tiba tiba saja menghampiri kami.Namun atas izin sang maha kuasa kejadian itu tak berlangsung lama sosok itu menghilang dan kami bisa melanjutkan perjalanan kembali.

******

Ku hentikan mobil ini saat aku melihat sebuah tulisan "Kawasan hutan candralaras"

Ku edarkan pandangan ku ke sekitar tempat ini tak terlalu banyak di tumbuhi oleh pohon seperti jalanan sebelumnya.

Dan sekarang aku baru menyadari bahwa inilah awal pintu masuk memasuki kawasan hutan,sedangkan jalan yang kemarin kami lalui bukanlah awal jalan memasuki hutan.Aku baru teringat pesan pak nanda yang menyarankan agar aku melewati jalan dari arah barat saja,karna jalan itu adalah jalan alternatif menuju rumah mewah tersebut.

Sekita 2 kilo meter dari tempat yang bertuliskan "KAWASAN HUTAN CANDRALARAS" aku melihat ada sebuah desa penduduk di depan sana.Segera ku tambah kecepatan dan buru buru ingin sampai di tempat itu lalu aku akan langsung menelpon bu mayang untuk memberitahukan padanya bahwa aku telah menemukan desa yang ku maksud.

Saat mobil ku melaju memasuki kawasan rumah penduduk terlihat orang orang tengah beraktivitas di luar rumah,namun ketika aku keluar dari dalam mobil semua mata menatap ke arahku dengan tatapan penuh menyelidik yang membuatku menelan saliva.