Kalah Cepat

Shaka melihat kakaknya yang dari tadi menatap Alana, padahal Alana sudah berlalu, tapi Fatih masih saja menatap ke arah di mana Alana masuk.

“Sudah tidak ada Alananya, masih ke sana terus natapnya. Kayaknya ada yang sedang falling in love nih?” ujar Shaka.

“Apaan sih, Ka? Gak begitu juga kali? Ya aku lihat Alana kok mirip seseorang, ya? Dari caranya dia bicara, senyum, pokoknya aku sering melihat orang yang seperti itu,” jawab Fatih.

“Ah masa? Kakak memang suka kali sama dia? Iya, kan?”

“Ya suka, suka dengan semangat kerjanya. Dia itu kerja part time lho di sini, pulangnya kadang sampai malam. Pagi sampai siang dia kuliah. Jarang anak seusia dia yang begitu,” ucap Fatih.

“Banyak, Kak. Teman Shaka kuliah saja banyak yang ikut kerja part time. Ada yang di restoran, cafe, angkringan, bahkan ada yang masang tarif sama om-om, atau jadi simpanan om-om. Zaman sekarang apa sih yang gak untuk cari duit buat gaya hidup. Kalau yang mikir untuk kebutuhan sehari-hari saja ya cukup ikut kerja di cafe atau restoran, kalau untuk memenuhi gaya hidup biar mewah ya jalan pintas di anggap pantas, Kak,” jelas Shaka.

“Kamu sepertinya hafal sekali yang begituan, Ka?” tanya Zhafran.

“Ya dulu banyak sih teman kuliah Shaka yang seperti itu. Demi tuntutan gaya hidup biar terlihat mewah akhirnya jadi simpanan om-om pengusaha, pejabat, kan dijamin tuh hidupnya, dibelikan apartemen mewah, mobil, hape yang bagus, sepatu, tas, baju branded. Pokoknya ya begitu setahu Shaka,” jelas Shaka. “Heran, cewek sekarang kok pada seperti itu. Gak sayang sama dirinya sendiri, kek begitu kan sama saja menyiksa diri, terjerat oleh kepuasan sesaat saja,” imbuh Shaka.

“Gak teman kamu saja, Ka. Banyak kok teman kakak di rumah sakit, ada juga yang sudah punya suami pacaran sama pria bersuami. Dunia ini sudah aneh, Ka. Jadi gak heran banyak yang seperti itu,” ucap Acha.

Shaka tahu kakaknya bicara tertuju ke mana. Sejak tadi kakaknya melihat Binka dengan dr. Alex bermesraan Acha jadi terbawa perasaan sendiri. Wajar jika dia marah, karena Binka istri dari saudaranya.

“Ya memang banyak yang seperti itu sih, dari dulu malah, dari zaman kita masih SMP ya, Dev?” ucap Arkan.

“Iya sih, banyak yang seperti itu. Biasanya yang seperti itu anak yang broken home. Gak dapat perhatian dari kedua orang tuanya, kadang juga ya anak yang memaksakan ingin berpenampilan mewah tapi tidak ada,” jelas Devan.

“Kalau perempuan itu dari keluarga yang cukup terpandang, dan perempuan itu juga menantu dari keluarga yang terpandang juga bagaimana, Pa? Masa bisa selingkuh gitu?” ucap Acha.

“Kak sudah dong, gak usah bahas ke situ?” Shaka tidak mau kalau kakaknya sampai keceplosan bicara pada Zhafran kalau istrinya selingkuh.

“Ya Cuma bilang saja, Ka? Kan memang seperti itu kenyataannya?” ucap Acha.

“Ya tapi gak usah dibahas dong? Kok mereka yang berulah kakak malah yang baper gini? Biarlah dosa juga ditanggung mereka, Kak?” ucap Shaka.

“Ya tapi kan?!”

“Kak, aku harus ketemu orang. Ayo aku antar kakak ke rumah sakit lagi. Katanya habis ashar kakak ada operasi? Ayo jangan mikirin orang itu, buruan!” Shaka menarik tangan Acha. Dia tidak mau kalau Acha sampai bilang pada Arkan dan Zhafran kalau Binka selingkuh, dan dia sering sekali memergokinya saat sedang bertugas. “Mari semuanya, kita pamit dulu.” Shaka langsung mengajak Acha keluar dari cafe.

Shaka benar-benar takut kakaknya akan nekat bicara pada Zhafran, kalau istrinya selingkuh. Shaka tahu kakaknya dulu pernah memiliki perasaan dengan Zhafran, mungkin melihat Binka selingkuh, ia kasihan dengan Zhafran yang memang sangat mencintai Binka, meski tahu kekurangan  Binka sejak masih pacaran. Binka memang sering  bergonta-ganti pacar sebelum menikah dengan Zhafran. Pun Zhafran, ia juga seperti itu. Namun, setelah bertemu Binka, Zhafran benar-benar setia dengan Binka, meskipun Binka bukan yang pertama kali melakukan dengannya.

“Kak sudah dong?  Aku tahu kamu marah sekali melihat Binka seperti itu. Tapi kakak jangan seperti itu, biar itu menjadi urusan mereka, biar Kak Zhafran tahu kalau istrinya selingkuh. Kakak jangan begini, itu urusan rumah tangga mereka. Adanya Kak Binka selingkuh, pasti ya ada apa-apa dalam rumah tangganya. Ada sebab ada akibat, Kak,” tutur Shaka.

“Iya sih, Ka? Tapi kakak benci sekali dengan perselingkuhan. Kakak kasihan sama Kak Zhafran, dia itu cinta banget sama Binka, tapi kok sampai hati Binka tega selingkuh seperti itu. Kak Zhafran sejak kenal Binka kan udah berubah, Ka? Gak main-main sama cewek lagi,” ucap Acha.

“Ya biarin saja, Kak? Itu urusan mereka. Apa kakak masih suka ya sama Kak Zhafran? Masih cinta, ya?” ucap Shaka.

“Ih apaan sih, Ka? Ya gak lah! Masa kakak masih suka sama Kak Zhafran. Dulu sih kagum sama dia, tahu sendiri Kak Zhafran itu seperti apa, kan? Tampan sekali, pintar, pokoknya pesonanya itu benar-benar menyegarkan mata kalau dilihat. Tapi, sejak kakak tahu Kak Zhafran sukanya begitu, gonta-ganti cewek, ya kakak gak mau. Makan hati tahu, kalau punya suami macam itu?” ucap Acha.

“Ya aku kira kakak masih suka?” ucap Shaka.

“Gak lah, kayak gak ada lelaki lain saja?” jawab Acha.

^^^

Alana masih terngiang ucapan ayahnya saat dulu, saat sebelum meninggal. Ayahnya menyampaikan hal mengejutkan pada dirinya, kalau dirinya bukan anak kandungnya. Setelah satu minggu ayahnya meninggal Alana baru bicara dengan ibunya, menanyakan kebenaran yang ayahnya sampaikan, ternyata benar bahwa dirinya bukan anak kandung ibu dan ayahnya. Dia anak angkat, bayi yang ditemukan di depan rumahnya, itu menurut cerita ibunya.

Alana sempat menanyakan apa ada bukti untuk dirinya supaya bisa mencari orang tua kandungnya, ternyata tidak ada bukti sama sekali, tidak ada sesuatu yang ditinggalkan orang tua kandung Alana.

“Bu, ibu tidak bohong dengan Alana, kan? Siapa orang tua kandungku? Tega sekali membuang aku di depan rumah ibu?” ucap Alana lirih sambil berjalan di trotoar, setelah pulang kerja.

Ia memilih berjalan untuk kembali ke kostnya. Bukan Alana tidak punya uang untuk naik angkutan umum, bus, atau ojek online, tapi ia hanya ingin berjalan sambil memikirkan ucapan ibunya tadi saat ditelefon, saat ia menanyakan lagi apa ada peninggalan orang tuanya saat dirinya dibuang.

Tint!!!

Alana terjingkat sebuah mobil berhenti di sampingnya dan membunyikan klakson. Alana menghentikan langkahnya, seorang di dalam mobil membuka kaca mobilnya.

“Alana!”

“Mas Fatih?”

“Kenapa jalan kaki?” tanya Fatih dari dalam mobil.

“Lagi pengin jalan kaki, Mas. Lagian dekat kok?” jawab Alana.

“Ayo masuk, aku antar kamu pulang.”

“Gak usah, Mas. Tidak jauh lagi kok?” tolak Alana.

“Sudah malam, bahaya perempuan jalan sendirian, ayo buruan masuk,” titah Fatih. Alana masih diam saja, kostnya memang masih sedikit jauh, tapi Alana memang masih ingin sendiri, ingin jalan di tengah kesunyian malam. “Ayo Alana ....” Fatih sedikit memaksa Alana untuk masuk ke dalam mobilnya.

“Ehm apa tidak merepotkan Mas Fatih?” tanya Alana.

“Kalau merepotkan, aku tidak akan meminta kamu masuk ke dalam mobil dong?”

“Baiklah,” jawab Alana.

Alana masuk ke dalam mobil Fatih. Fatih baru saja pulang dari kantor, ia terpaksa harus lembur karena besok ia akan ke luar kota menemui kliennya.

Sebuah mobil berhenti cukup jauh di belakang mobil Fatih, seseorang di dalam mobil tersebut mengamati mobil Fatih dari jauh, melihat Alana yang masuk ke dalam mobil Fatih. Alka memegang erat kemudinya, ia sebetulnya ingin mengajak Alana pulang bersama, tapi malah didahului oleh mobil Fatih.

“Sabar, Alka. Mulai besok rubah sikapmu di depan Alana. Benar kata Mas Ardha, kalau aku suka dengan Alana, aku tidak boleh membuat dia kesal,” gumam Alka.

Terpopuler

Comments

Zahraa

Zahraa

Mas Fatih co cweet bangett

2023-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Merindukan Ayleen
2 Dia Alana
3 Kebelet Nikah
4 Pesonamu Mengalihkan Dunia
5 Kalah Cepat
6 Selalu Mendoakan Ayleen
7 Kalah Cepat Lagi
8 Merindukan Ibu
9 Berlomba Mengirim Makanan
10 Kalian Mau NIkung Aku?
11 Kalian Bertiga Kompak Sekali
12 Ingin Mendengar Kisah Cinta Mama dan Papa
13 Siapa Yang Akan Menyayangiku Kalau Bukan Mama?
14 Sudah Saatnya Kalian Tahu
15 Kabar Bahagia
16 Terkuaknya Sandiwara
17 Dipecat
18 Bersaing Dengan Sehat
19 Aku Akan Menunggumu
20 Bertemu Lagi
21 Kecurigaan Fatih
22 Menikmati Dunia Barunya
23 Ingin Membuktikan
24 Makin Ke sini, Makin Tak Karuan
25 Penolakan Alana
26 Apa Aku Jatuh Cinta?
27 Cinta Tak Butuh Alasan
28 Semoga Dia Yang Terbaik
29 Menemukan Bukti
30 Makan Malam Penuh Kedukaan
31 Mendapat Sugar Daddy
32 Cinta Yang Tulus
33 Tidak Rela
34 Kamu Mencintainya?
35 Bagai Pinang Dibelah Dua
36 Harusnya Aku
37 Istri Terbaik
38 Kenang-Kenangan Dari Alana
39 Menerima Tantangan Zhafran
40 Bulan Madu Yang Tertunda
41 Kejujura Hati
42 Senyum Kemenangan
43 Kecanduan
44 Merindukan Alana
45 Cucu Sekaligus Menantu
46 Kembali Bertemu
47 Kado Yang Sama
48 Ibu Sambung Yang Sempurna
49 Pura-Pura Mencintai
50 Masih Mencintainya
51 Dua Garis Merah Di Dua Testpack Berbeda
52 Aku Mencintai Alana
53 Dia Yang Paling Mengerti Alana
54 Pernikahan Zhafran
55 Bertemu
56 Mengantar Check-Up
57 Menuruti Kemauan Alana
58 Rindu Ayah
59 Selamatkan Alana
60 Semua Mencintaimu
61 Aku Papanya!
62 Berdebat Soal Nama Bayi
63 Cemburu Dengan Kakak Kandung
64 Kabar Bahagia Dari Fatih
65 Kecurigaan Zhafran
66 Siapa Askara?
67 Momen Berharga Menjadi Ibu
68 Belum Siap Jatuh Cinta Lagi
69 Nikah, yuk?
70 Kamu Yang Terakhir
71 Jangan Menyimpan Dendam
72 Berbesanan Dengan Keponakan
73 Kutunggu Jandamu
74 Kamu Juga Papanya
75 Melamar
76 SAH
77 Negosiasi
78 Honeymoon Dadakan
79 Honeymoon Dadakan Part 2
80 Belum Bisa Move On
81 Liburan Ke Bali
82 Ikatan Batin Yang Cukup Kuat
83 Rencana Touring Jakarta - Yogyakarta
84 Jiwa Mudanya Masih Sangat Kental
85 Bagian Tersulit Bukanlah Patah Hati (Ending)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Merindukan Ayleen
2
Dia Alana
3
Kebelet Nikah
4
Pesonamu Mengalihkan Dunia
5
Kalah Cepat
6
Selalu Mendoakan Ayleen
7
Kalah Cepat Lagi
8
Merindukan Ibu
9
Berlomba Mengirim Makanan
10
Kalian Mau NIkung Aku?
11
Kalian Bertiga Kompak Sekali
12
Ingin Mendengar Kisah Cinta Mama dan Papa
13
Siapa Yang Akan Menyayangiku Kalau Bukan Mama?
14
Sudah Saatnya Kalian Tahu
15
Kabar Bahagia
16
Terkuaknya Sandiwara
17
Dipecat
18
Bersaing Dengan Sehat
19
Aku Akan Menunggumu
20
Bertemu Lagi
21
Kecurigaan Fatih
22
Menikmati Dunia Barunya
23
Ingin Membuktikan
24
Makin Ke sini, Makin Tak Karuan
25
Penolakan Alana
26
Apa Aku Jatuh Cinta?
27
Cinta Tak Butuh Alasan
28
Semoga Dia Yang Terbaik
29
Menemukan Bukti
30
Makan Malam Penuh Kedukaan
31
Mendapat Sugar Daddy
32
Cinta Yang Tulus
33
Tidak Rela
34
Kamu Mencintainya?
35
Bagai Pinang Dibelah Dua
36
Harusnya Aku
37
Istri Terbaik
38
Kenang-Kenangan Dari Alana
39
Menerima Tantangan Zhafran
40
Bulan Madu Yang Tertunda
41
Kejujura Hati
42
Senyum Kemenangan
43
Kecanduan
44
Merindukan Alana
45
Cucu Sekaligus Menantu
46
Kembali Bertemu
47
Kado Yang Sama
48
Ibu Sambung Yang Sempurna
49
Pura-Pura Mencintai
50
Masih Mencintainya
51
Dua Garis Merah Di Dua Testpack Berbeda
52
Aku Mencintai Alana
53
Dia Yang Paling Mengerti Alana
54
Pernikahan Zhafran
55
Bertemu
56
Mengantar Check-Up
57
Menuruti Kemauan Alana
58
Rindu Ayah
59
Selamatkan Alana
60
Semua Mencintaimu
61
Aku Papanya!
62
Berdebat Soal Nama Bayi
63
Cemburu Dengan Kakak Kandung
64
Kabar Bahagia Dari Fatih
65
Kecurigaan Zhafran
66
Siapa Askara?
67
Momen Berharga Menjadi Ibu
68
Belum Siap Jatuh Cinta Lagi
69
Nikah, yuk?
70
Kamu Yang Terakhir
71
Jangan Menyimpan Dendam
72
Berbesanan Dengan Keponakan
73
Kutunggu Jandamu
74
Kamu Juga Papanya
75
Melamar
76
SAH
77
Negosiasi
78
Honeymoon Dadakan
79
Honeymoon Dadakan Part 2
80
Belum Bisa Move On
81
Liburan Ke Bali
82
Ikatan Batin Yang Cukup Kuat
83
Rencana Touring Jakarta - Yogyakarta
84
Jiwa Mudanya Masih Sangat Kental
85
Bagian Tersulit Bukanlah Patah Hati (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!