*Episode 15

Jesi pun berjalan mendekat ke arah Jonathan. Sebelumnya, dia sudah menarik napas dalam-dalam. Berusaha mengusir rasa gugup yang ada dalam hati. Karena ini adalah kali pertama dia melakukan tugas tersebut.

"Jona."

Tidak ada jawaban atas panggilan itu. Jona tetap mematung dengan posisi sebelumnya.

"Jonathan. Aku ... Jesi. Mulai dari sekarang, aku yang akan mengurus semua kebutuhan kamu. Dan sekarang, waktunya kamu makan. Aku sudah bawa makanan buat kamu. Ayo makan!"

Sudah susah payah Jesika bicara. Tapi tetap saja, Jona masih tidak bergeming. Jangankan menjawab, menoleh saja tidak dia sekarang.

"Ya Tuhan .... " Jesika berucap lirih sambil mendengus pelan.

Jesika pun berusaha mengumpulkan semua keberanian yang dia miliki hanya untuk menyentuh tangan Jona. Dengan rasa sangat berat, Jesika pun menyentuh pelan tangan pria tampan yang saat ini sudah berstatus sebagai suaminya.

"Jona. Waktunya makan," ucap Jesi dengan sangat lembut sambil tersenyum manis.

Kali ini, usaha Jesi untuk bicara dengan Jona tidak sia-sia. Meski tidak mendapatkan jawaban, tapi setidaknya, Jona merespon apa yang Jesi katakan.

Jona menatap lekat Jesi. Tapi hanya untuk sesaat. Karena selanjutnya, Jona langsung membuang muka dari Jesi dengan cepat.

Jesika berusaha untuk memahami Jona. Jona butuh waktu untuk menerima kehadiran dirinya. Untuk itu, dia tidak ingin ambil pusing dengan sikap Jona saat ini. Meski itu rasanya cukup tidak nyaman.

"Ayo makan dulu, Jona. Jangan buat orang yang menyayangi kamu jadi sedih," ucap Jesi sambil menyendok kan makanan ke mulut Jonathan.

Jonathan masih diam. Namun, dia melakukan apa yang Jesi katakan. Membuka mulut, lalu menerima suapan dari Jesika barusan.

Entah mengapa, tiba-tiba saja, Jesi merasa agak sedih dengan tatapan sayu yang Jona berikan padanya saat ini. Tatapan yang tidak punya gairah untuk hidup. Tatapan kesepian yang dipenuhi dengan kesedihan mendalam. Tatapan itu, membuat Jesi bisa ikut merasakan apa yang Jona rasakan sekarang.

Jesi meletakkan piring yang ada di tangannya ke atas nakas. Lalu, entah mendapatkan bisikan dari mana, dia tiba-tiba saja sangat ingin memberikan semangat buat pria tampan yang seperti tidak punya roh di dalam jasat nya saat ini agar tetap bisa melanjutkan hidup layaknya manusia normal pada umumnya.

"Jona. Apa kamu percaya dengan yang dinamakan garis takdir?" Jesi berucap sambil menatap mata pria itu dengan tatapan lembut dan penuh dengan kehangatan sambil mengukir senyum di bibir tentunya.

"Kalau aku percaya. Karena semua yang terjadi di atas muka bumi ini, tidak ada yang terjadi dengan sendirinya. Semua sudah di tetapkan oleh yang maha kuasa dengan yang namanya, garis takdir."

Jesi terus berucap, bicara sendiri dengan hati yang bahagia. Meskipun tidak mendapatkan jawaban dari orang yang dia ajak bicara. Tapi Jesi tidak merasa putus asa. Dia tetap saja bicara apa saja yang ingin dia bicarakan. Sambil sesekali, makanan dia suap ke mulut Jonathan.

Pria sakit mental itu juga kini sedikit berbeda dari yang biasanya. Dia bahkan tidak menarik tangannya dari tangan Jesi. Entah kenapa, Jona bisa merasa nyaman bersama Jesi. Padahal, dia adalah orang baru yang seharusnya tidak Jona terima dengan mudah keberadaannya di sekitar dia.

Sementara itu, dua pasang mata sedang berada di luar kamar. Mereka melihat dengan perasaan senang apa yang sedang terjadi di dalam kamar tersebut.

"Ssttt. Mama sini," ucap papa Jona bicara dengan nada pelan saat melihat istrinya dari kejauhan.

Sang istri yang baru saja muncul, langsung menatap dengan tatapan bingung.

"Apa-apaan sih, Pa? Ada apa, hm? Apa yang terjadi?"

"Sst ... jangan berisik, mama. Pelan kan suara kamu itu," ucap papa Jona dengan nada agak kesal.

"Ih. Ada apa sih?"

"Ke sini sajalah kamu dulu. Maka kamu akan tahu apa yang sedang terjadi di dalam sana."

Mama Jona datang dan bergabung dengan suami juga kepala pelayannya yang sudah ada di sana sebelum dia datang. Karena penasaran dengan apa yang suaminya katakan, perempuan itu langsung melihat ke dalam kamar sang anak.

Mata mama Jona sedikit melebar saat melihat kedekatan anaknya dengan orang asing yang belum genap satu hari datang ke rumah mereka. Dia sungguh merasa tidak percaya dengan apa yang matanya lihat. Jonathan yang biasanya sulit berdekatan dengan orang asing setelah mengalami sakit mental. Kini, dia bisa-bisanya terlihat nyaman dengan kehadiran orang asing di dekatnya.

"Ini tidak mungkin," ucap Sesilia, mama Jonathan. Sambil menggelengkan kepalanya, dengan mata yang terus menatap lurus ke arah sang anak.

"Kamu sudah melihat dengan mata kepalamu sendiri, tapi kamu masih saja bilang tidak mungkin, Ma. Kamu ini .... "

"Tapi, Pa. Aku benar-benar tidak bisa percaya dengan apa yang aku lihat sekarang. Jona bisa seakrab itu dengan orang asing? Benar-benar tak habis pikir mama, Pa."

"Itu tandanya, pilihan papa tidak salah, bukan? Pilihan papa yang terbaik, bukan?"

"Siapa bilang? Aku tidak mengakui kalau pilihan kamu yang terbaik, Pa. Ini baru awal, kita lihat saja nanti ke depannya. Apa yang anak angkat itu bisa lakukan untuk Jona."

"Baik."

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

Thor jangan biarkan Jesika tersiksa lagi bikin dia bahagia selalu dengan suami nya itu
dan bikin ibu mertua nya itu menyayangi nya

2023-02-21

5

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

Semoga Aj Jona akan terus seperti ini ke Jesika bhkan semakin baik dan akhirnya nanti sembuh,,,,

2023-02-12

1

Ayu Sulistyawati

Ayu Sulistyawati

wahh makin seru nih thorr...
semangat Thor💪💪💪

Jesika apa pun yang terjadi jangan patah semangat,buat Jona kembali sembuh walau nantinya banyak cobaan yg akan datang .

2023-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 *Episode 1
2 *Episode 2
3 *Episode 3
4 *Episode 4
5 *Episode 5
6 *Episode 6
7 *Episode 7
8 *Episode 8
9 *Episode 9
10 *Episode 10
11 *Episode 11
12 *Episode 12
13 *Episode 13
14 *Episode 14
15 *Episode 15
16 *Episode 16
17 *Episode 17
18 *Episode 18
19 *Episode 19
20 *Episode 20
21 *Episode 21
22 *Episode 22
23 *Episode 23
24 *Episode 24
25 *Episode 25
26 *Episode 26
27 *Episode 27
28 *Episode 28
29 *Episode 29
30 *Episode 30
31 *Episode 31
32 *Episode 32
33 *Episode 33
34 *Episode 34
35 *Episode 35
36 *Episode 36
37 *Episode 37
38 *Episode 38
39 *Episode 39
40 *Episode 40
41 *Episode 41
42 *Episode 42
43 *Episode 43
44 *Episode 44
45 *Episode 45
46 *Episode 46
47 *Episode 47
48 *Episode 48
49 *Episode 49
50 *Episode 50
51 *Episode 51
52 *Episode 52
53 *Episode 53
54 *Episode 54
55 *Episode 55
56 *Episode 56
57 *Episode 57
58 *Episode 58
59 *Episode 59
60 *Episode 60
61 *Episode 61
62 *Episode 62
63 *Episode 63
64 *Episode 64
65 *Episode 65
66 *Episode 66
67 *Episode 67
68 *Episode 68
69 *Episode 69
70 *Episode 70
71 *Episode 71
72 *Episode 72
73 *Episode 73
74 *Episode 74
75 *Episode 75
76 *Episode 76
77 *Episode 77
78 *Episode 78
79 *Episode 79
80 *Episode 80
81 *Episode 81
82 *Episode 82
83 *Episode 83
84 *Episode 84
85 *Episode 85
86 *Episode 86
87 *Episode 87
88 *Episode 88
89 *Episode 89
90 *Episode 90
91 *Episode 91
92 *Episode 92
93 *Episode 93
94 *Episode 94
95 *Episode 95
96 *Episode 96
97 *Episode 97
98 *Episode 98
99 *Episode 99
100 *Episode 100
101 *Episode 101
102 *Episode 102
103 *Episode 103
Episodes

Updated 103 Episodes

1
*Episode 1
2
*Episode 2
3
*Episode 3
4
*Episode 4
5
*Episode 5
6
*Episode 6
7
*Episode 7
8
*Episode 8
9
*Episode 9
10
*Episode 10
11
*Episode 11
12
*Episode 12
13
*Episode 13
14
*Episode 14
15
*Episode 15
16
*Episode 16
17
*Episode 17
18
*Episode 18
19
*Episode 19
20
*Episode 20
21
*Episode 21
22
*Episode 22
23
*Episode 23
24
*Episode 24
25
*Episode 25
26
*Episode 26
27
*Episode 27
28
*Episode 28
29
*Episode 29
30
*Episode 30
31
*Episode 31
32
*Episode 32
33
*Episode 33
34
*Episode 34
35
*Episode 35
36
*Episode 36
37
*Episode 37
38
*Episode 38
39
*Episode 39
40
*Episode 40
41
*Episode 41
42
*Episode 42
43
*Episode 43
44
*Episode 44
45
*Episode 45
46
*Episode 46
47
*Episode 47
48
*Episode 48
49
*Episode 49
50
*Episode 50
51
*Episode 51
52
*Episode 52
53
*Episode 53
54
*Episode 54
55
*Episode 55
56
*Episode 56
57
*Episode 57
58
*Episode 58
59
*Episode 59
60
*Episode 60
61
*Episode 61
62
*Episode 62
63
*Episode 63
64
*Episode 64
65
*Episode 65
66
*Episode 66
67
*Episode 67
68
*Episode 68
69
*Episode 69
70
*Episode 70
71
*Episode 71
72
*Episode 72
73
*Episode 73
74
*Episode 74
75
*Episode 75
76
*Episode 76
77
*Episode 77
78
*Episode 78
79
*Episode 79
80
*Episode 80
81
*Episode 81
82
*Episode 82
83
*Episode 83
84
*Episode 84
85
*Episode 85
86
*Episode 86
87
*Episode 87
88
*Episode 88
89
*Episode 89
90
*Episode 90
91
*Episode 91
92
*Episode 92
93
*Episode 93
94
*Episode 94
95
*Episode 95
96
*Episode 96
97
*Episode 97
98
*Episode 98
99
*Episode 99
100
*Episode 100
101
*Episode 101
102
*Episode 102
103
*Episode 103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!