*Episode 18

Ucapan itu langsung membuat papa Jona melirik Jesi yang kini masih diam dengan wajah tertunduk.

"Apa yang terjadi, Jesi?"

"Maafkan aku, Pa. Aku teledor dalam menjaga putra papa," ucap Jesi lirih.

Papa Jona langsung menyentuh pundak Jesi dengan lembut.

"Bukan salah kamu. Ini adalah kecelakaan yang .... "

"Apa kamu bilang? Ini adalah kecelakaan?" Mama Jona langsung memotong ucapan suaminya dengan cepat. Dengan wajah penuh amarah, dia menatap suaminya.

"Anak kita hampir mati karena percobaan bunuh diri yang dia lakukan, Pa. Kamu bilang ini hanya kecelakaan? Apa kamu sudah tidak waras lagi sekarang, hah!"

"Ma. Semua ini juga tidak bisa kita salahkan pada Jesi seorang. Mama tahu bagaimana Jona selama ini, bukan?"

"Mama tahu, Pa. Karena itu mama bicara dengan menyalahkan dia." Mama Jona kembali menuding, Jesika.

"Jona itu tidak akan kambuh jika tidak ada yang membangkitkan perasaan sedih yang dia pendam. Dan mama yakin, perempuan ini sudah membangkitkan perasaan sedih itu," kata mama Jona lagi sambil menatap tajam ke arah Jesi.

"Ma. Semua sudah berlalu. Jesi mungkin melakukan kesalahan itu karena dia belum mengetahui semuanya tentang Jona. Jadi, tolong mama jangan marah-marah lagi sekarang."

"Hah? Papa tetap membela perempuan ini?" Mama Jona berucap dengan nada tinggi karena sangat kesal.

"Bukan begitu, Ma."

"Jadi, kalau bukan begitu, lalu seperti apa, Pa? Hah? Seperti apa?"

Papa Jona langsung memberi kode pada dokter Dana untuk membantunya. Si dokter muda sungguh pintar membaca isyarat. Dia pun langsung ambil alih dengan menjadi penengah.

"Mm ... tante. Sekarang tante tenang dulu ya. Jona butuh istirahat yang baik, jadi tante jangan terbawa emosi. Tante juga harus istirahat agar emosi tante bisa stabil lagi." Dana berucap sambil menyentuh kedua bahu mama Jona dengan lembut.

"Kamu juga sama. Kalian sama saja," kata mama Jona kesal. Tapi, dia melakukan apa yang dokter Dana katakan.

Dia meninggalkan kamar tersebut dengan langkah yang sepertinya sedikit di hentak-hentakkan. Tapi sebelum itu, dia sempat menatap tajam Jesika.

Setelah kepergian mama Jona, papa Jona langsung menghampiri Jesika kembali.

"Kamu jangan ambil hati apa yang mamamu katakan ya, Jes. Dia seperti itu karena sedang cemas dan terlalu panik dengan keadaan Jona saja. Dia akan kembali normal nanti setelah hatinya dingin."

"Aku gak ambil hati kok, Pa. Aku tahu, kalau apa yang Jona alami memang kesalahan dari diriku sendiri. Aku yang memang sangat teledor dalam menjaga Jona. Aku tidak bisa menjaga dia dengan baik." Jesi berucap dengan nada yang tenang.

Tapi sebenarnya, dalam hati, dia sangat sedih juga terluka. Dia di salahkan lagi dan lagi oleh orang terdekat yang dia kenal. Terutama, orang yang bergelar mama. Sama seperti mama angkat yang selalu membenci dirinya.

Papa Jona pun mengajak Jesi untuk duduk agar lebih tenang. Kini, tinggal mereka bertiga di kamar itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi tadi, Jes? Kenapa Jona bisa sampai kambuh seperti ini?" tanya papa Jona memulai obrolan setelah mereka sama-sama duduk.

"Itu ... aku mengajaknya nonton lewat ponsel ...." Jesi tiba-tiba mengantungkan kalimatnya saat ingat dengan gawai yang Jona lempar.

Dia pun melihat ke arah gawai nya yang rusak dan tak tertolong lagi. Hatinya sungguh sangat sedih. Ingin rasanya dia berlari ke arah ponsel tersebut. Tapi sekuat tenaga dia tahan. Dia tidak ingin terlihat menyedihkan di hadapan papa Jona.

"Oh, kalian melihat ponsel tadi? Apa kalian melihat berita soal pewaris nomor satu yang sedang bahagia karena kelahiran anak pertama mereka?" tanya dokter Dana ikut bicara.

"Iy-- iya. Aku tidak sengaja saat membuka ponsel langsung terputar berita itu."

"Pantas saja sakitnya kambuh," ucap dokter Dana pelan.

"Ke-- kenapa memangnya?" Jesi berucap dengan nada gelagapan karena bingung sekaligus penasaran.

"Jesi, kamu lihat kamar ini, bukan? Di sini tidak ada televisi. Jona juga tidak punya ponsel. Itu karena kita selalu berjaga-jaga dengan sangat baik. Kita menjaga perasaan Jona supaya jangan dapat kabar tentang Sean dan Marisa." Papa Jona pula angkat bicara.

Penjelasan itu semakin membuat Jesika bingung. Dia tatap wajah Dana dan papa Jona secara bergantian. Berharap, mereka bisa memberikan penjelasan yang lebih jelas agar hatinya tidak merasa penasaran lagi.

"Dana, tolong jelaskan pada Jesika agar dia paham. Om akan menemui tante mu untuk bicara," ucap papa Jona sambil bangun dari duduknya.

Setelah kepergian papa Jona, dokter Dana pun langsung memulai pembicaraan mereka berdua. "Aku teman Jona. Teman baik, tapi terpisah karena study luar negeri yang aku ambil," ucap dokter Dana malah menceritakan tentang dirinya.

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

Semoga mama Sesilia ud g marah² lagi nanti sm Jesi, 😌

2023-02-12

3

Patrick Khan

Patrick Khan

.jona trauma bgt..kasian jesi juga..kasih jona sembuh y kak

2023-02-06

1

Clara Anastasia

Clara Anastasia

Thor jangan buat mana jona salahin jesi trs. dan buat jona sadar thor dan sayang ama jesi....

2023-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 *Episode 1
2 *Episode 2
3 *Episode 3
4 *Episode 4
5 *Episode 5
6 *Episode 6
7 *Episode 7
8 *Episode 8
9 *Episode 9
10 *Episode 10
11 *Episode 11
12 *Episode 12
13 *Episode 13
14 *Episode 14
15 *Episode 15
16 *Episode 16
17 *Episode 17
18 *Episode 18
19 *Episode 19
20 *Episode 20
21 *Episode 21
22 *Episode 22
23 *Episode 23
24 *Episode 24
25 *Episode 25
26 *Episode 26
27 *Episode 27
28 *Episode 28
29 *Episode 29
30 *Episode 30
31 *Episode 31
32 *Episode 32
33 *Episode 33
34 *Episode 34
35 *Episode 35
36 *Episode 36
37 *Episode 37
38 *Episode 38
39 *Episode 39
40 *Episode 40
41 *Episode 41
42 *Episode 42
43 *Episode 43
44 *Episode 44
45 *Episode 45
46 *Episode 46
47 *Episode 47
48 *Episode 48
49 *Episode 49
50 *Episode 50
51 *Episode 51
52 *Episode 52
53 *Episode 53
54 *Episode 54
55 *Episode 55
56 *Episode 56
57 *Episode 57
58 *Episode 58
59 *Episode 59
60 *Episode 60
61 *Episode 61
62 *Episode 62
63 *Episode 63
64 *Episode 64
65 *Episode 65
66 *Episode 66
67 *Episode 67
68 *Episode 68
69 *Episode 69
70 *Episode 70
71 *Episode 71
72 *Episode 72
73 *Episode 73
74 *Episode 74
75 *Episode 75
76 *Episode 76
77 *Episode 77
78 *Episode 78
79 *Episode 79
80 *Episode 80
81 *Episode 81
82 *Episode 82
83 *Episode 83
84 *Episode 84
85 *Episode 85
86 *Episode 86
87 *Episode 87
88 *Episode 88
89 *Episode 89
90 *Episode 90
91 *Episode 91
92 *Episode 92
93 *Episode 93
94 *Episode 94
95 *Episode 95
96 *Episode 96
97 *Episode 97
98 *Episode 98
99 *Episode 99
100 *Episode 100
101 *Episode 101
102 *Episode 102
103 *Episode 103
Episodes

Updated 103 Episodes

1
*Episode 1
2
*Episode 2
3
*Episode 3
4
*Episode 4
5
*Episode 5
6
*Episode 6
7
*Episode 7
8
*Episode 8
9
*Episode 9
10
*Episode 10
11
*Episode 11
12
*Episode 12
13
*Episode 13
14
*Episode 14
15
*Episode 15
16
*Episode 16
17
*Episode 17
18
*Episode 18
19
*Episode 19
20
*Episode 20
21
*Episode 21
22
*Episode 22
23
*Episode 23
24
*Episode 24
25
*Episode 25
26
*Episode 26
27
*Episode 27
28
*Episode 28
29
*Episode 29
30
*Episode 30
31
*Episode 31
32
*Episode 32
33
*Episode 33
34
*Episode 34
35
*Episode 35
36
*Episode 36
37
*Episode 37
38
*Episode 38
39
*Episode 39
40
*Episode 40
41
*Episode 41
42
*Episode 42
43
*Episode 43
44
*Episode 44
45
*Episode 45
46
*Episode 46
47
*Episode 47
48
*Episode 48
49
*Episode 49
50
*Episode 50
51
*Episode 51
52
*Episode 52
53
*Episode 53
54
*Episode 54
55
*Episode 55
56
*Episode 56
57
*Episode 57
58
*Episode 58
59
*Episode 59
60
*Episode 60
61
*Episode 61
62
*Episode 62
63
*Episode 63
64
*Episode 64
65
*Episode 65
66
*Episode 66
67
*Episode 67
68
*Episode 68
69
*Episode 69
70
*Episode 70
71
*Episode 71
72
*Episode 72
73
*Episode 73
74
*Episode 74
75
*Episode 75
76
*Episode 76
77
*Episode 77
78
*Episode 78
79
*Episode 79
80
*Episode 80
81
*Episode 81
82
*Episode 82
83
*Episode 83
84
*Episode 84
85
*Episode 85
86
*Episode 86
87
*Episode 87
88
*Episode 88
89
*Episode 89
90
*Episode 90
91
*Episode 91
92
*Episode 92
93
*Episode 93
94
*Episode 94
95
*Episode 95
96
*Episode 96
97
*Episode 97
98
*Episode 98
99
*Episode 99
100
*Episode 100
101
*Episode 101
102
*Episode 102
103
*Episode 103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!