*Episode 14

Jona pun langsung menoleh ke arah pak Dimas. Kemudian, dia langsung pula melihat ke arah Jesi. Tapi, itu hanya sesaat. Melirik sekilas saja. Karena selanjutnya, Jona kembali melihat ke arah luar melalui jendela kamarnya.

"Sudah ku bilang. Aku tidak butuh istri. Kenapa papa tidak mengerti juga?"

Ucapan itu tentu saja membuat Jesi membulatkan mata karena merasa heran. Bagaimana tidak? Sebelumnya, dia pikir kalau Jona itu benar-benar mirip dengan orang sakit jiwa pada umumnya. Tidak bisa diajak bicara. Sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak akan paham dengan apa yang kita bicarakan padanya.

Namun, saat mendengar Jona bicara barusan, mendadak, perkiraan itu langsung lenyap begitu saja. Karena sekarang, pria yang di kabarkan rusak mental ini bicara layaknya manusia normal pada umunya. Manusia yang tidak mengalami gangguan sedikitpun.

"Tuan muda, tuan besar ingin anda punya sahabat yang bisa anda ajak bicara. Juga bisa menjaga anda dengan baik siang dan malam. Tanpa ada batasan sedikitpun tentunya."

"Sudah aku bilang, aku tidak butuh semua itu. Kenapa kalian tidak mengerti juga?"

"Tuan muda .... "

"Sekarang, aku ingin sendiri. Tinggalkan aku sendiri, pak Dimas." Jona berucap cepat memotong perkataan pak Dimas.

Pria paruh baya itu tidak ingin semakin membuat majikannya bertambah kesal. Dia pun memilih langsung mengajak Jesi keluar dari kamar tersebut.

Jesi pun mengikuti apa yang pak Dimas katakan. Namun, hati penasarannya tetap tidak bisa dia tahan terlalu lama. Dia pun langsung mengutarakan pertanyaan sesaat setelah meraka berada di depan pintu kamar Jonathan.

"Pak Dimas, barusan ... dia bicara normal? Apa .... "

"Tuan muda kami tidak bisu, nona Jesika. Tentu saja dia bisa bicara layaknya manusia normal." Pak Dimas memotong perkataan Jesi dengan cepat. Terdengar nada kesal juga di sana.

"Bukan itu maksud saya, pak. Itu ... maaf sebelumnya. Tuan muda kalian, kan di kabarkan sedang mengalami gangguan mental. Tapi barusan, dia bicara layaknya orang yang tidak mengalami gangguan sedikitpun." Jesika berucap dengan hati-hati agar pak Dimas tidak salah memahami maksud dari perkataannya.

"Oh, soal itu. Tuan muda memang bisa diajak bicara dengan baik, jika yang mengajak dia bicara itu adalah orang yang sudah kenal sangat dekatnya. Tapi, itu juga tidak seterusnya. Karena tuan muda tidak akan menanggapi pembicaraan kita jika dia tidak ingin atau jika tidak ada dorongan yang kuat dari hatinya."

"Intinya, dia tidak akan menanggapi apa yang kita katakan jika tidak ada dorongan yang sangat kuat dari hatinya," kata pak Dimas lagi menegaskan maksud dari ucapan sebelumnya.

"Oh, jadi tadi itu ada dorongan yang sangat kuat?"

"Bisa di katakan seperti itu, Nona. Tapi, jika kita terus mengajak dia bicara, maka dia akan berubah jadi tertekan. Hal itu akan memicu emosi yang besar dalam hatinya. Akibatnya, dia akan hilang kendali dan itu sangat tidak baik. Dia akan ngamuk secara brutal yang bisa mengakibatkan bahaya buat dirinya, juga orang yang ada didekatnya."

Penjelasan itu hanya Jesi jawab dengan anggukan saja. Selanjutnya, dia diizinkan kembali untuk istirahat di kamar sebelum waktu makan siang Jona tiba.

....

Pak Dimas sudah mengajarkan Jesi banyak hal. Perlahan, Jesi berusaha mengingatkan semua yang pak Dimas katakan. Dia berjanji untuk melakukan semua itu dengan sangat baik. Selain karena ingat akan mahar yang keluarga itu berikan pada mama angkatnya, dia juga merasa agak kasihan dengan Jona setelah mendengar cerita dari pak Dimas tentang Jona.

Ternyata, selama ini Jona sudah banyak melalui hal sulit dalam hidupnya. Dia patah hati akibat pengkhianatan dari sahabat terbaik yang sangat dia sayangi. Hal itu tidak bisa dia terima.

Sangking terluka dan tersiksanya dia, dia sudah berulang kali melakukan percobaan bunuh diri. Tapi untung saja, dia bisa di selamatkan tepat waktu dan nyawanya masih bisa tertolong sehingga dia masih hidup sampai detik ini.

Meski sedikit kesal dengan kebodohan yang ada dalam diri Jona. Tapi Jesika juga tetap merasa kasihan dengan pria itu. Karena setiap orang itu punya batas sabar, dan batas perasaan yang lainnya. Pikiran seseorang itu tidak sama dengan orang lainnya.

Mungkin, kita bisa mengatakan orang tersebut dengan perkataan yang tidak baik. Tapi saat kita tidak berada diposisi orang tersebut. Sementara saat kita berada diposisi dia, mungkin kita juga akan berlaku yang sama.

...

Tiba saat jam makan siang, Jesi diizinkan oleh pak Dimas mengantarkan makanan buat Jona. Dengan perasaan gugup, Jesi melangkah masuk ke kamar tersebut.

Ketika pintu dia buka, dia langsung melihat Jona masih berada di posisinya yang tadi. Duduk dengan menatap arah luar rumah dari jendela kamarnya yang berbatas kan tralis besi.

'Ya Tuhan. Apa dia tidak capek duduk berjam-jam hanya melakukan hal yang sama? Tidak melakukan apa-apa selain duduk di sofa sambil memperhatikan luar jendela. Sungguh, aku entah harus kasihan atau kesal dengan dia ini,' kata Jesi dalam hati sambil menggelengkan kepala dengan pelan.

Episodes
1 *Episode 1
2 *Episode 2
3 *Episode 3
4 *Episode 4
5 *Episode 5
6 *Episode 6
7 *Episode 7
8 *Episode 8
9 *Episode 9
10 *Episode 10
11 *Episode 11
12 *Episode 12
13 *Episode 13
14 *Episode 14
15 *Episode 15
16 *Episode 16
17 *Episode 17
18 *Episode 18
19 *Episode 19
20 *Episode 20
21 *Episode 21
22 *Episode 22
23 *Episode 23
24 *Episode 24
25 *Episode 25
26 *Episode 26
27 *Episode 27
28 *Episode 28
29 *Episode 29
30 *Episode 30
31 *Episode 31
32 *Episode 32
33 *Episode 33
34 *Episode 34
35 *Episode 35
36 *Episode 36
37 *Episode 37
38 *Episode 38
39 *Episode 39
40 *Episode 40
41 *Episode 41
42 *Episode 42
43 *Episode 43
44 *Episode 44
45 *Episode 45
46 *Episode 46
47 *Episode 47
48 *Episode 48
49 *Episode 49
50 *Episode 50
51 *Episode 51
52 *Episode 52
53 *Episode 53
54 *Episode 54
55 *Episode 55
56 *Episode 56
57 *Episode 57
58 *Episode 58
59 *Episode 59
60 *Episode 60
61 *Episode 61
62 *Episode 62
63 *Episode 63
64 *Episode 64
65 *Episode 65
66 *Episode 66
67 *Episode 67
68 *Episode 68
69 *Episode 69
70 *Episode 70
71 *Episode 71
72 *Episode 72
73 *Episode 73
74 *Episode 74
75 *Episode 75
76 *Episode 76
77 *Episode 77
78 *Episode 78
79 *Episode 79
80 *Episode 80
81 *Episode 81
82 *Episode 82
83 *Episode 83
84 *Episode 84
85 *Episode 85
86 *Episode 86
87 *Episode 87
88 *Episode 88
89 *Episode 89
90 *Episode 90
91 *Episode 91
92 *Episode 92
93 *Episode 93
94 *Episode 94
95 *Episode 95
96 *Episode 96
97 *Episode 97
98 *Episode 98
99 *Episode 99
100 *Episode 100
101 *Episode 101
102 *Episode 102
103 *Episode 103
Episodes

Updated 103 Episodes

1
*Episode 1
2
*Episode 2
3
*Episode 3
4
*Episode 4
5
*Episode 5
6
*Episode 6
7
*Episode 7
8
*Episode 8
9
*Episode 9
10
*Episode 10
11
*Episode 11
12
*Episode 12
13
*Episode 13
14
*Episode 14
15
*Episode 15
16
*Episode 16
17
*Episode 17
18
*Episode 18
19
*Episode 19
20
*Episode 20
21
*Episode 21
22
*Episode 22
23
*Episode 23
24
*Episode 24
25
*Episode 25
26
*Episode 26
27
*Episode 27
28
*Episode 28
29
*Episode 29
30
*Episode 30
31
*Episode 31
32
*Episode 32
33
*Episode 33
34
*Episode 34
35
*Episode 35
36
*Episode 36
37
*Episode 37
38
*Episode 38
39
*Episode 39
40
*Episode 40
41
*Episode 41
42
*Episode 42
43
*Episode 43
44
*Episode 44
45
*Episode 45
46
*Episode 46
47
*Episode 47
48
*Episode 48
49
*Episode 49
50
*Episode 50
51
*Episode 51
52
*Episode 52
53
*Episode 53
54
*Episode 54
55
*Episode 55
56
*Episode 56
57
*Episode 57
58
*Episode 58
59
*Episode 59
60
*Episode 60
61
*Episode 61
62
*Episode 62
63
*Episode 63
64
*Episode 64
65
*Episode 65
66
*Episode 66
67
*Episode 67
68
*Episode 68
69
*Episode 69
70
*Episode 70
71
*Episode 71
72
*Episode 72
73
*Episode 73
74
*Episode 74
75
*Episode 75
76
*Episode 76
77
*Episode 77
78
*Episode 78
79
*Episode 79
80
*Episode 80
81
*Episode 81
82
*Episode 82
83
*Episode 83
84
*Episode 84
85
*Episode 85
86
*Episode 86
87
*Episode 87
88
*Episode 88
89
*Episode 89
90
*Episode 90
91
*Episode 91
92
*Episode 92
93
*Episode 93
94
*Episode 94
95
*Episode 95
96
*Episode 96
97
*Episode 97
98
*Episode 98
99
*Episode 99
100
*Episode 100
101
*Episode 101
102
*Episode 102
103
*Episode 103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!