Siska membantu Nadia untuk memakai bajunya setelah selesai menemani Nadia mandi. Mereka bahkan memerlukan waktu cukup lama di kamar mandi karena mereka bercanda di saat memandikan Nadia.
" Nah, Nadia sudah cantik " ucap Siska setelah memakaikan hijab di kepala Nadia.
Nadia tersenyum di depan meja riasnya melihat pantulan dirinya di cermin.
" Ternyata Kakak pinter banget dandanin orang. Aku jadi cantik " ucap Nadia tersenyum.
" Kamu memang sudah cantik, Sayang. Bukan karena Kakak yang pinter dandanin orang " jawab Siska.
Siska tersenyum lalu mengusap puncak kepala Nadia.
" Kak, kita keluar yuk. Sebentar lagi Ayah pasti pulang " ajak Nadia pada Siska.
" Iya Sayang " jawab Siska.
Nadia menggandeng tangan Siska dan mereka berdua keluar dari kamar Nadia.
Saat mereka baru saja keluar dari kamar Nadia, terdengar suara salam dari luar.
" Assalamualaikum " ucap Reno dari luar.
" Itu pasti Ayah " ucap Nadia saat mendengar suara sang ayah
Nadia menarik tangan Siska membawa Siska keluar untuk menemui Reno yang baru pulang bekerja.
" Walaikumsalam " jawab Siska dan Nadia.
" Ayah " panggil Nadia berlari ke arah Reno.
Nadia pun langsung memeluk Reno. Reno membalas pelukan Nadia dan membawanya ke gendongannya.
" Hati-hati, Sayang. Jangan lari-lari " ucap Reno pada Nadia yang berada dalam gendongannya.
" Maaf, Ayah " jawab Nadia tersenyum menunjukkan deretan giginya.
Reno tersenyum lalu mencium kening Nadia.
Siska yang melihat itu tersenyum. Ia seperti melihat dirinya saat kecil ketika Daddy Smith pulang kerja. Ia akan berlari dan menyambut Daddy Smith.
" Siska " ucap Reno yang baru menyadari keberadaan Siska.
Sika pun tersenyum pada Reno.
" Ayah, turun " ucap Nadia pada Reno.
Reno menurunkan Nadia dari gendongannya. Nadia menarik tangan Reno menghampiri Siska yang masih berdiri di tempatnya.
" Ayah, Kak Siska boleh kan makan malam sama kita? " tanya Nadia pada Reno.
" Boleh Sayang, kalo Kak Siska gak keberatan " jawab Reno.
" Yey, makasih Ayah " ucap Nadia senang.
" Iya Sayang " jawab Reno tersenyum.
Siska terhipnotis oleh senyum Reno yang begitu manis di matanya dan entah kenapa jantungnya juga selalu berdetak kencang saat melihat senyum itu.
" Ayah ke kamar dulu, mau mandi " ucap Reno pada Nadia.
" Abang ke dalam dulu " lanjut Reno pada Siska.
Siska pun langsung tersadar dari lamunannya yang dari tadi terus menatap senyum dari Reno.
" Eh iya Bang " jawab Siska salah tingkah.
Reno berlalu dari hadapan Siska dan Nadia lalu pergi ke kamarnya. Reno membuka pintu kamarnya yang selama sepuluh tahun ini ia huni sendiri. Reno melepaskan jas dan dasi di lehernya setelah meletakkan tas kerjanya. Reno duduk di tepi tempat tidur sebentar karena ia merasa sangat lelah hari ini.
" Huh, capek banget hari ini " ucap Reno menyadarkan tubuhnya pada sandaran tempat tidur.
Reno mengambil fotonya dan sang istri yang berada di atas nakas. Jujur saja ia sangat merindukan almarhumah istrinya itu.
" Sepuluh tahun sudah kamu ninggalin aku dan anak kita, Sayang " ucap Reno mengusap foto itu.
Sudah sepuluh tahun tapi Reno masih belum bisa membuka hatinya untuk wanita lain. Bahkan ibu mertuanya sudah beberapa kali mengenalkan beberapa wanita dan menyuruhnya untuk menikah tapi Reno tidak mau. Ia sangat mencintai istrinya itu.
Reno meletakkan bingkai foto itu kembali di atas nakas. Ia harus segera mandi karena hari sudah semakin sore. Reno mengambil handuk bersih dari lemari lalu masuk ke kamar mandi.
Sementara itu, Siska sedang membantu Bu Ijah untuk menyiapkan makan malam. Walaupun ia tidak terlalu pintar memasak tapi ia sudah terbiasa membantu Mommy Amelia memasak di rumah. Sedangkan Nadia duduk di meja makan sambil melihat Siska yang sedang menata makanan di atas meja makan.
" Assalamualaikum " ucap Arisa yang baru saja pulang.
" Walaikumsalam " jawab Siska dan Nadia serta Bu Ijah.
Arisa bergabung dengan Nadia di meja makan.
" Ya ampun, Kak. Kok Kakak repot-repot nata makanan di meja makan sih " ucap Arisa pada Siska.
" Gak papa Ris, lagian cuma nata makanan doang " jawab Siska tersenyum.
" Aku ke kamar dulu ya. Mau mandi " ucap Arisa lalu pergi ke kamarnya.
Siska pun menganggukkan kepalanya.
***
Hari sudah berganti malam. Siska melaksanakan sholat magrib berjamaah dengan Reno yang menjadi imam. Siska merasa kagum saat mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dilantunkan oleh Reno.
" Masya Allah, bagus banget bacaan dan suaranya " ucap Siska dalam hati.
Nadia dan Arisa mencium tangan Reno saat mereka sudah selesai melaksanakan sholat magrib berjamaah. Hati Siska menghangat melihat itu. Lagi-lagi Siska tersenyum memperhatikan Reno.
Reno yang merasa diperhatikan pun langsung menoleh ke arah Siska dan tersenyum pada Siska.
Deg deg deg.
Siska langsung menundukkan kepalanya saat Reno sadar jika ia sedang memperhatikannya. Apalagi jantungnya yang tidak bisa dikondisikan. Jika terus melihat Reno ia pasti akan terhipnotis dengan senyum manis Reno.
" Ya ampun Siska, kenapa sih dari tadi perhatiin Bang Reno terus, kan malu itu ketahuan " rutuk Siska pada dirinya sendiri.
Kemudian mereka semua pergi ke meja makan untuk makan malam bersama.
" Segini cukup, Sayang? " tanya Siska saat mengambilkan nasi untuk Nadia.
" Iya Kak " jawab Nadia.
Siska mengambilkan lauk untuk Nadia lalu memberikan piring berisi makanan itu pada Nadia.
" Makasih ya, Kak " ucap Nadia pada Siska.
" Iya Sayang " jawab Siska tersenyum.
Reno turut tersenyum saat melihat interaksi antara Siska dan Nadia. Ia bisa melihat jika Siska tulus pada Nadia dan Nadia juga begitu senang dengan kehadiran Siska. Ia berharap dengan begitu kondisi Nadia akan semakin membaik apalagi jika Nadia merasa senang.
Mereka pun makan malam bersama dengan tenang dan terkadang diselingi oleh celotehan Nadia yang terus mengajak Siska bercerita.
Setelah selesai makan malam, Siska langsung berpamitan untuk pulang agar ia tidak terlalu malam sampai rumah karena jaraknya cukup jauh dari rumahnya.
" Kakak pulang dulu ya " ucap Siska pada Nadia.
" Iya Kakak. Kakak sering-sering ya main ke sini. Nadia seneng kalo ada Kakak " ucap Nadia berharap Siska akan datang kembali.
" Iya Sayang. Kalo Nadia pengen ketemu Kakak, Nadia minta Ayah Nadia hubungin Kakak aja. Nanti Kakak pasti langsung nemuin Nadia " jawab Siska.
" Aku pulang dulu, Bang " ucap Siska pada Reno.
" Iya. Terima kasih sudah mau menemani Nadia " jawab Reno.
Siska pun menganggukkan kepalanya.
Siska memeluk Nadia setelah sebelumnya. " Hati-hati di jalan ya, Kak " ucap Nadia pada Siska.
" Iya sayang " jawab Siska.
" Assalamualaikum " ucap Siska.
" Walaikumsalam " jawab Reno dan Nadia.
Siska masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya meninggalkan rumah Reno.
Reno dan Nadia masuk ke dalam rumah saat mobil Siska sudah tidak terlihat lagi.
" Aku seneng banget hari ini, Yah. Kak Siska baik banget sama aku " ucap Nadia pada Reno.
" Alhamdulillah kalau gitu. Ayah ikut seneng kalo Nadia seneng " jawab Reno tersenyum.
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Jangan lupa mampir ke karya saya yang lain di akun yang lain 😊 Cari aja di kolom pencarian " Cinta Si Gadis Lumpuh " dan " Pria Kulkasku " 😊🙏
Ada juga karya saya di akun ini " Mengejar Cinta Pertama " 😘
Tolong follow ig saya juga ya @tyaningrum_05😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
itanungcik
lanjut bestie..
2023-09-30
0