4. Salah Paham

Reno baru saja keluar dari kantor miliknya pukul dua belas malam. Ia harus lembur karena banyak sekali laporan yang harus ia periksa dan tandatangani. Reno akan pulang ke rumah hari ini karena putrinya juga berada di rumah setelah kemarin pulang dari rumah sakit untuk kemoterapi.

Reno melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Jakarta di malam yang sudah larut itu.

Di tengah perjalanan, Reno melihat ada seorang gadis yang sedang berdiri di tepi sebuah jembatan. Sepertinya gadis itu akan melakukan tindakan bunuh diri dengan melompat dari jembatan. Reno pun langsung menghentikan mobilnya tidak jauh dari gadis itu.

" Aku harus selametin gadis itu. Jangan sampai dia bunuh diri disini " ucap Reno keluar dari mobilnya.

Reno segera berjalan dengan cepat sebelum gadis itu melompat ke dalam sungai.

" Mbak istighfar, jangan lompat. Jangan berpikir pendek Mbak, pikirin keluarga Mbak kalo Mbak nekat gini gimana perasaan mereka " ucap Reno pada gadis itu.

Gadis itu pun langsung menoleh pada Reno. Reno sangat terkejut saat melihat wajah gadis. Gadis itu adalah putri dari Tuan Smith yang ia kenal beberapa hari yang lalu.

Gadis yang Reno lihat akan bunuh diri adalah Siska. Siska tidak ada niatan sedikit pun untuk bunuh diri. Ia berada di jembatan itu untuk menenangkan pikirannya.

" Kenapa sih, Om? " tanya Siska heran saat melihat seorang pria dewasa berbicara aneh padanya.

" Loh, kamu putri Tuan Smith kan? " tanya Reno memastikan.

" Iya " jawab Siska.

Reno pun menjadi panik. Ia tidak akan membiarkan putri dari rekan bisnisnya untuk bunuh diri.

" Kamu kalau ada masalah jangan seperti ini. Masih ada banyak jalan lain selain bunuh diri. Tuan Smith pasti akan sangat kehilangan kamu. Kamu jangan bertindak bodoh " ucap Reno pada Siska.

Siska semakin dibuat bingung oleh ucapan Reno." Bunuh diri? Siapa yang mau bunuh diri sih Om? " ucap Siska.

" Bukannya kamu mau bunuh diri dengan lompat dari jembatan ini? " tanya Reno memastikan.

Siska pun tertawa mendengar ucapan Reno. Ada saja orang yang menganggapnya akan bunuh diri, padahal ia hanya ingin menenangkan diri.

" Kok malah ketawa? " tanya Reno yang sekarang bingung.

Siska pun menghentikan tawanya dan menggelengkan kepalanya.

" Saya tu gak mau bunuh diri, Om. Saya disini hanya untuk menenangkan diri " ucap Siska pada Reno.

" Om tenang aja, saya masih bisa berpikir jernih. Mana mungkin saya mau buat orang tua saya sedih " lanjut Siska.

" Alhamdulillah. Syukur kalau kamu gak mau bunuh diri " jawab Reno merasa lega.

Siska melihat wajah Reno yang sepertinya tidak asing. Siska pun mengingat bahwa Reno ini adalah rekan bisnis ayahnya dan mereka pernah bertemu di rumah sakit saat menjenguk Yeni, istri Leon.

" Om ini rekan bisnis Daddy ya? Kita pernah ketemu di rumah sakit kan? " tanya Siska pada Reno.

" Iya. Saya Reno rekan bisnis Tuan Smith " jawab Reno.

Siska pun menganggukkan kepalanya.

Reno berdiri di sebelah Siska. Tangannya memegang pagar jembatan seperti yang dilakukan Siska tadi. Ia seperti juga butuh udara malam yang segar ini untuk menghilangkan sedikit penatnya seharian bekerja.

" Maaf ya, saya tadi salah paham. Saya kira, kamu mau bunuh diri " ucap Reno pada Siska.

" Iya gak papa, Om " jawab Siska tersenyum.

" Jangan panggil Om, saya belum terlalu tua " ucap Reno tidak ingin dipanggil seperti itu oleh Siska.

" Terus saya panggil apa? Kan Om rekan bisnis Daddy saya " tanya Siska pada Reno.

" Panggil Abang aja. Sama seperti Leon " jawab Reno.

" Oke deh " jawab Siska.

Setelah itu Reno dan Siska sama-sama diam dengan pikiran mereka masing-masing.

" Oh iya Bang, gimana kabar Nadia? " tanya Siska setelah cukup lama mereka saling diam.

Entah mengapa sejak pertama bertemu dengan Nadia, ia sudah sangat menyukai anak itu. Apalagi ia adalah anak tunggal, ia melihat Nadia seperti adiknya.

" Kabar Nadia baik. Dia baru pulang dari rumah sakit kemarin " jawab Reno tersenyum.

" Memang Nadia sakit apa? " tanya Siska penasaran.

Siska sempat melihat saat menjenguk Yeni, Nadia mengenakan pakaian pasien dari rumah sakit itu.

" Nadia sakit kanker dan sekarang sudah stadium empat " jawab Reno.

Siska sangat terkejut. Ia tidak menyangka bahwa Nadia yang terlihat ceria sedang menderita penyakit separah itu.

" Aku turut sedih, Bang. Semoga Nadia cepat sembuh " ucap Siska sedih.

" Terima kasih ya " ucap Reno tersenyum.

Deg deg deg.

Jantung Siska terasa berdetak lebih cepat dari biasanya setelah melihat senyum dari bibir Reno. Siska pun langsung mengalihkan perhatiannya dari Reno.

" Aduh, kenapa nih? " ucap Siska dalam hati.

" Hmm Bang, boleh gak kalo aku ketemu Nadia? " tanya Siska pada Reno.

" Boleh. Nadia juga pasti seneng " jawab Reno.

" Tapi kalau mau ketemu Nadia itu harus di rumah atau di rumah sakit saat Nadia dirawat, soalnya saya sibuk kerja dan saya gak izinin Nadia pergi tanpa saya " ucap Reno pada Siska.

" Kalau gitu aku minta alamat rumah Abang deh " ucap Siska agar ia bisa menemui Nadia.

Reno mengambil dompet dari kantong celananya dan ia mengeluarkan sebuah kertas kecil dari sana.

" Ini kartu nama saya. Disitu ada alamat rumah dan nomor telepon saya. Jadi kalau kamu mau temuin Nadia, kamu bisa hubungin saya dulu " ucap Reno memberikan kartu namanya pada Siska.

Siska pun dengan senang hati menerima itu. " Makasih ya, Bang " ucap Siska tersenyum senang.

" Sama-sama " jawab Reno.

Tak lama kemudian datang sebuah mobil hitam berhenti tak jauh dari mereka. Siska sudah tahu siapa yang berada di dalam mobil itu. Benar saja, terlihat seorang pria dengan pakaian serba hitam keluar dari mobil. Itu adalah Han, sekretaris sekaligus asisten pribadi Daddy Smith.

" Sudah ku duga " gumam Siska yang masih bisa didengar Reno.

" Itu sekretaris Tuan Smith kan? " tanya Reno mengenali orang itu.

" Iya. Pasti Paman Han mencari aku " jawab Siska.

Paman Han berjalan mendekati Reno dan Siska.

" Selamat malam, Nona Muda. Tuan Smith ingin anda pulang sekarang " ucap Paman Han datar pada Siska.

Paman Han memang terkenal sebagai orang yang dingin dan datar.

" Baiklah. Kita pulang sekarang " jawab Siska.

" Bang, aku duluan ya. Abang juga cepat pulang dan hati-hati di jalan " ucap Siska pada Reno.

" Iya " jawab Reno.

Siska pun berjalan menuju mobilnya yang tidak jauh dari sana.

" Permisi, Tuan " ucap Paman Han pada Reno.

Reno pun menganggukkan kepalanya lalu Paman Han pergi memasuki mobilnya. Mobil Siska melaju pergi diikuti oleh mobil yang dikendarai oleh Paman Han.

Setelah mobil mereka tidak terlihat lagi, Reno pun memasuki mobilnya dan melajukannya menuju rumahnya. Ia sangat lelah dan ingin cepat istirahat.

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Jangan lupa mampir ke karya saya yang lain di akun yang lain 😊 Cari aja di kolom pencarian " Cinta Si Gadis Lumpuh " dan " Pria Kulkasku " 😊🙏

Ada juga karya saya di akun ini " Mengejar Cinta Pertama " 😘

Tolong follow ig saya juga ya @tyaningrum_05😘

Episodes
1 1. Pengenalan
2 2. Pertemuan Pertama
3 3. Putus
4 4. Salah Paham
5 5. Meminta Kembali
6 6. Menemui Nadia
7 7. Ketegaran Nadia
8 8. Terhipnotis
9 9. Meminta Bantuan Siska
10 10. Menemani Kemoterapi
11 11. Tidak Sengaja
12 12. Membeli Alat Lukis
13 13. Seperti Keluarga Bahagia
14 14. Kebingungan Reno
15 15. Membuka Hati
16 16. Mendekatkan Reno dan Siska
17 17. Kesembuhan Nadia
18 18. Takut Jatuh Cinta
19 19. Bertemu Mantan
20 20. Makan Siang Bersama
21 21. Mengantarkan Makanan
22 22. Permintaan Nadia
23 23. Ajakan Menikah
24 24. Fitnah
25 25. Nasehat Mommy Amelia
26 26. Meminta Izin dan Restu
27 27. Lamaran
28 28. Fitting Baju Pengantin
29 29. Makam Anisa
30 30. Kerudung Pemberian Reno
31 31. Mengundang
32 32. Hari H
33 33. Tertunda
34 34. Pindah ke Rumah Reno
35 35. Kenyataan yang Menyakitkan
36 36. Menghindari Reno
37 37. Menyingkirkan Semua Kenangan
38 38. Tidak Ingin Menambah Beban Pikiran
39 39. Merubah Kamar
40 40. Memperbaiki Hubungan
41 41. Mengantar ke Kampus
42 42. Sudah Menikah
43 43. Belanja Bulanan
44 44. Menempati Kamar
45 45. Tertunda Lagi
46 46. Menunda Resepsi
47 47. Berangkat ke Bandung
48 48. Ingin Sekolah Biasa
49 49. Menyelesaikan Masalah
50 50. Bertanggung Jawab
51 51. Rindu
52 52. Akhirnya Pulang
53 53. Menunggu
54 54. Bicara pada Reno
55 55. Mengunjungi Abi dan Ummi
56 56. Jalan Berdua
57 57. Akhirnya Berhasil
58 58. Kecapekan
59 59. Mengobatinya
60 60. Kedatangan Orang Tua Siska
61 61. Rencana Kejutan
62 62. Ulang Tahun Siska
63 63. Hadiah Meresahkan
64 64. Ingin Anak
65 65. Menjenguk Yeni dan Baby Twins
66 66. Mulai Sekolah
67 67. Rencana Resepsi
68 68. Persiapan
69 69. Membangunkan Siska
70 70. Hari yang Ditunggu
71 71. Lempar Bunga
72 72. Bukan yang Pertama
73 73. Pergi Bulan Madu
74 74. Bulan Madu
75 75. Tokyo Tower
76 76. Suami Pengertian
77 77. Sensasi Kamar Mandi
78 Suami Seorang Bodyguard-Promo Karya Baru
79 78. Restoran Indonesia
80 79. Bau Badan
81 80. Sikap Aneh Siska
82 81. Meminta Pulang
83 82. Membeli Oleh-Oleh
84 83. Mencari Kerak Telor
85 84. Kedatangan Angga
86 85. Harus Ikhlas
87 86. Menikahkan Arisa
88 87. Hamil
89 88. Protektif
90 89. Menjadi Badut
91 90. Pemeriksaan
92 91. Bahagianya Nadia+Visual
93 92. Reno Ngidam
94 93. Mencoba Berbesar Hati
95 94. Mengantar Oleh-Oleh
96 95. Rumah Angga dan Arisa
97 96. Bertemu Teman Lama
98 97. Cerita Masa Lalu
99 98. Permintaan Maaf Frans
100 99. Supir untuk Nadia
101 100. Pilihan Sulit
102 101. Tidak Menginginkan Mereka
103 102. Pergi dari Rumah
104 103. Tinggal Terpisah
105 104. Belum Siap Cerita
106 105. Tidak Berhasil
107 106. Bujukan Nadia
108 107. Pulang ke Rumah
109 108. Dijenguk Ayah
110 109. Tendangan Jagoan
111 110. Menghempaskan Kuman Pengganggu
112 111. Kekhawatiran Reno
113 112. Olahraga Sore
114 113. Ke Kantor Reno
115 114. Over Dosis Es Krim
116 115. Kemeja Merah Muda
117 116. Lebih Baik Seperti Itu
118 117. Membatalkan Perjodohan
119 118. Sedang Manja
120 119. Teman Nadia
121 120. Kandidat Calon Mantu
122 121. Drama Ibu Hamil
123 122. Piknik
124 123. Menguatkan Arisa
125 124. Terlalu Khawatir
126 125. Cemburu
127 126. Meluapkan Emosi
128 127. Memutuskan Kerja Sama
129 128. Terjadi pada Arisa
130 129. Persiapan Tujuh Bulanan
131 130. Acara Tujuh Bulanan
132 131. Dugaan Siska
133 132. Belanja Kebutuhan Baby Twins
134 133. Hampir Terjatuh
135 134. Sebuah Foto
136 135. Perubahan Sikap Reno
137 136. Penyebab Berubah
138 137. Semakin Kecewa
139 138. Dua Jagoan
140 139. Komplikasi
141 140. Operasi
142 141. Dinyatakan Koma
143 142. Siska Sadar
144 143. Ibu Terbaik
145 144. Dijenguk
146 145. Diperbolehkan Pulang
147 146. Akhir Bahagia
148 Malam Panas Dengan Kak Aska-Promo Karya Baru
149 Bonus Chapter
150 Bonus Chapter 2
151 Bonus Chapter 3
152 Bonus Chapter 4
153 Bonus Chapter 5
154 Last Bonus Chapter
155 Pesona Anak SMA-Promo Karya Baru
156 Setitik Cinta-Promo Karya Baru
157 Perawan Rasa Janda-Promo Karya Baru
158 Promo Karya Baru : Married With My Ex
159 Promo Karya Baru-Surga Yang Lain
160 Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
161 Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
162 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
Episodes

Updated 162 Episodes

1
1. Pengenalan
2
2. Pertemuan Pertama
3
3. Putus
4
4. Salah Paham
5
5. Meminta Kembali
6
6. Menemui Nadia
7
7. Ketegaran Nadia
8
8. Terhipnotis
9
9. Meminta Bantuan Siska
10
10. Menemani Kemoterapi
11
11. Tidak Sengaja
12
12. Membeli Alat Lukis
13
13. Seperti Keluarga Bahagia
14
14. Kebingungan Reno
15
15. Membuka Hati
16
16. Mendekatkan Reno dan Siska
17
17. Kesembuhan Nadia
18
18. Takut Jatuh Cinta
19
19. Bertemu Mantan
20
20. Makan Siang Bersama
21
21. Mengantarkan Makanan
22
22. Permintaan Nadia
23
23. Ajakan Menikah
24
24. Fitnah
25
25. Nasehat Mommy Amelia
26
26. Meminta Izin dan Restu
27
27. Lamaran
28
28. Fitting Baju Pengantin
29
29. Makam Anisa
30
30. Kerudung Pemberian Reno
31
31. Mengundang
32
32. Hari H
33
33. Tertunda
34
34. Pindah ke Rumah Reno
35
35. Kenyataan yang Menyakitkan
36
36. Menghindari Reno
37
37. Menyingkirkan Semua Kenangan
38
38. Tidak Ingin Menambah Beban Pikiran
39
39. Merubah Kamar
40
40. Memperbaiki Hubungan
41
41. Mengantar ke Kampus
42
42. Sudah Menikah
43
43. Belanja Bulanan
44
44. Menempati Kamar
45
45. Tertunda Lagi
46
46. Menunda Resepsi
47
47. Berangkat ke Bandung
48
48. Ingin Sekolah Biasa
49
49. Menyelesaikan Masalah
50
50. Bertanggung Jawab
51
51. Rindu
52
52. Akhirnya Pulang
53
53. Menunggu
54
54. Bicara pada Reno
55
55. Mengunjungi Abi dan Ummi
56
56. Jalan Berdua
57
57. Akhirnya Berhasil
58
58. Kecapekan
59
59. Mengobatinya
60
60. Kedatangan Orang Tua Siska
61
61. Rencana Kejutan
62
62. Ulang Tahun Siska
63
63. Hadiah Meresahkan
64
64. Ingin Anak
65
65. Menjenguk Yeni dan Baby Twins
66
66. Mulai Sekolah
67
67. Rencana Resepsi
68
68. Persiapan
69
69. Membangunkan Siska
70
70. Hari yang Ditunggu
71
71. Lempar Bunga
72
72. Bukan yang Pertama
73
73. Pergi Bulan Madu
74
74. Bulan Madu
75
75. Tokyo Tower
76
76. Suami Pengertian
77
77. Sensasi Kamar Mandi
78
Suami Seorang Bodyguard-Promo Karya Baru
79
78. Restoran Indonesia
80
79. Bau Badan
81
80. Sikap Aneh Siska
82
81. Meminta Pulang
83
82. Membeli Oleh-Oleh
84
83. Mencari Kerak Telor
85
84. Kedatangan Angga
86
85. Harus Ikhlas
87
86. Menikahkan Arisa
88
87. Hamil
89
88. Protektif
90
89. Menjadi Badut
91
90. Pemeriksaan
92
91. Bahagianya Nadia+Visual
93
92. Reno Ngidam
94
93. Mencoba Berbesar Hati
95
94. Mengantar Oleh-Oleh
96
95. Rumah Angga dan Arisa
97
96. Bertemu Teman Lama
98
97. Cerita Masa Lalu
99
98. Permintaan Maaf Frans
100
99. Supir untuk Nadia
101
100. Pilihan Sulit
102
101. Tidak Menginginkan Mereka
103
102. Pergi dari Rumah
104
103. Tinggal Terpisah
105
104. Belum Siap Cerita
106
105. Tidak Berhasil
107
106. Bujukan Nadia
108
107. Pulang ke Rumah
109
108. Dijenguk Ayah
110
109. Tendangan Jagoan
111
110. Menghempaskan Kuman Pengganggu
112
111. Kekhawatiran Reno
113
112. Olahraga Sore
114
113. Ke Kantor Reno
115
114. Over Dosis Es Krim
116
115. Kemeja Merah Muda
117
116. Lebih Baik Seperti Itu
118
117. Membatalkan Perjodohan
119
118. Sedang Manja
120
119. Teman Nadia
121
120. Kandidat Calon Mantu
122
121. Drama Ibu Hamil
123
122. Piknik
124
123. Menguatkan Arisa
125
124. Terlalu Khawatir
126
125. Cemburu
127
126. Meluapkan Emosi
128
127. Memutuskan Kerja Sama
129
128. Terjadi pada Arisa
130
129. Persiapan Tujuh Bulanan
131
130. Acara Tujuh Bulanan
132
131. Dugaan Siska
133
132. Belanja Kebutuhan Baby Twins
134
133. Hampir Terjatuh
135
134. Sebuah Foto
136
135. Perubahan Sikap Reno
137
136. Penyebab Berubah
138
137. Semakin Kecewa
139
138. Dua Jagoan
140
139. Komplikasi
141
140. Operasi
142
141. Dinyatakan Koma
143
142. Siska Sadar
144
143. Ibu Terbaik
145
144. Dijenguk
146
145. Diperbolehkan Pulang
147
146. Akhir Bahagia
148
Malam Panas Dengan Kak Aska-Promo Karya Baru
149
Bonus Chapter
150
Bonus Chapter 2
151
Bonus Chapter 3
152
Bonus Chapter 4
153
Bonus Chapter 5
154
Last Bonus Chapter
155
Pesona Anak SMA-Promo Karya Baru
156
Setitik Cinta-Promo Karya Baru
157
Perawan Rasa Janda-Promo Karya Baru
158
Promo Karya Baru : Married With My Ex
159
Promo Karya Baru-Surga Yang Lain
160
Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
161
Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
162
Promo Karya Baru : My Sugar Baby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!