Nuwa memegangi kepalanya yang serasa ingin pecah. Gadis itu menyapukan pandangannya ke segala penjuru arah, ini bukan kamar Nenek Nero, melainkan kamar Rey.
Dahinya mengernyit. Seingatnya semalam dia tidur dengan Nenek, bukan dengan Rey.
Tetapi kenapa ketika bangun iya malah berada di kamar pria musim dingin itu?! Sebuah pertanyaan muncul di benak Sang Dewi.
Lalu pandangannya turun ke tubuhnya sendiri. Kedua matanya membulat sempurna.
"Apa-apaan ini?!"
Nuwa berteriak sekencang-kencangnya ketika mendapati dirinya berbaring di sebuah tempat tidur yang penuh dengan kelopak-kelopak mawar. Tubuh rampingnya dalam balutan gaun cantik berwarna putih gading. Dengan hiasan berlian dan Tiara.
Meskipun ia berasal dari negeri langit, bukan berarti Nuwa tidak tau gaun apa yang ia pakai saat ini. Gaun itu merupakan gaun pengantin, gaun yang biasa dipakai oleh mempelai wanita di hari pernikahannya.
Nuwa benar-benar tidak mengingat apa yang terjadi semalam, yang dia ingat hanyalah tiba-tiba kepalanya terasa pusing setelah dia minum susu yang dibawakan oleh pelayan. Selanjutnya semua menjadi gelap.
Decitan suara pintu dibuka mengalihkan perhatiannya. Sontak Gadis itu menoleh dan mendapati Rey yang datang sama Frans.
Setelah Frans menutup kembali pintu kamar tuan mudanya. Terlihat Rey yang bangkit dari kursi roda dan berjalan menghampirinya.
Rey menyerahkan sebuah buku kecil pada gadis itu.
"Mulai detik ini kau adalah istriku, dan tugasmu adalah untuk melayaniku!!"
Sontak kedua mata Nuwa membulat sempurna. "Apa kau bilang?! Aku istrimu?! Kau gilla ya, memangnya kapan kita menikahnya?!" teriak Nuwa.
"Lihatlah gaun yang kau pakai, dan cincin yang melingkari Jari manismu. Itu sudah cukup untuk menjadi bukti, jika kita adalah suami istri. Dan tugasmu sebagai istri adalah melayaniku, suamimu!!"
"Aku tidak mau!! Sejak kapan seorang Dewi melayani orang lain?! Apalagi orang itu manusia bumi. Seharusnya kaulah yang melayaniku, karena aku adalah Dewi yang terhormat!!" ucapnya menegaskan. Tanpa sengaja Nuwa membuka jati dirinya sendiri di depan mereka berdua.
Rey dan Frans saling bertukar pandang. Apakah mereka berdua tidak salah dengar?! Nuwa mengatakan Jika dia adalah seorang Dewi yang berasal dari negeri atas awan.
Bukannya mempercayainya, mereka malah meremehkannya. Bahkan Frans sampai lepas kendali, dia tertawa terbahak-bahak.
"Dasar perempuan tidak waras!!" komentar Rey menggelengkan kepala.
Nuwa mempoutkan bibirnya, mereka berdua benar-benar membuatnya kesal. Sepertinya dia harus memberi sedikit pelajaran pada mereka berdua. Menggunakan sedikit kekuatannya untuk memberi pelajaran pada mereka berdua sepertinya tidak ada salahnya.
"Tunggu, apa-apaan ini?!" teriak Nuwa dalam hati. Dia bisa menggunakan kekuatannya pada Frans, tetapi tidak bisa pada Rey.
Kemudian Nuwa mencoba untuk membaca pikiran pria itu, tetapi tidak bisa. Namun ketika ia mencobanya pada Frans, ternyata bisa. Tak hanya bisa mengetahui apa yang dia pikirkan, tetapi Nuwa juga bisa mendengar suara hatinya.
Benar-benar sulit dipercaya. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya, Nuwa pernah melakukannya pada seorang pangeran dari klan Iblis. Dan itu wajar, karena yang Nuwa hadapi pada saat itu adalah mahluk yang memiliki kekuatan satu tingkat diatasnya.
Tetapi Rey....?
Dia hanya manusia biasa tetapi Nuwa tidak bisa menembus pikirannya. Dan yang lebih mengherankan lagi, kekuatannya tak mempan pada Rey. Ini benar-benar aneh dan tidak masuk akal. Nuwa tak bisa diam saja, dia harus bertanya pada Nenek Nero.
Tanpa menghiraukan Frans yang kebingungan karena tiba-tiba tidak bisa berbicara, dan Rey yang hanya menatap dingin padanya.
Nuwa meninggalkan kamar tersebut dengan terburu-buru. Dia harus segera menemui Nenek Nero untuk menemukan jawaban dari semua keanehan-keanehan pada Rey.
.
.
Nuwa menuruni tangga yang melingkar itu dengan terburu-buru. Hanya Nenek Nero yang bisa memberikan jawaban.
Belum sampai ia bertemu dengan Nenek, Nuwa sudah merasakan aura gelap yang menyelimuti rumah ini. Dan itu semakin membuatnya kebingungan.
Setibanya ia di lantai satu. Nuwa melihat Nenek Nero yang sedang berbincang dengan dua orang, pria dan wanita, mereka berdua terlihat asing namun yang pria wajahnya sedikit mirip dengan Rey.
Siapapun mereka, apapun hubungan keduanya dengan Rey sama sekali tidak penting.
"Nenek, Nenek,"
Panggilan Nuwa seketika mengalihkan perhatian ketiganya. Mereka sama-sama menoleh pada asal suara.
Dan saat itu juga, sepasang Netra ungunya bersirobok dengan mata hitam milik wanita yang duduk di sebelah paruh baya yang mirip dengan Rey.
Melihat sorot mata wanita itu ditambah aura gelap yang dia rasakan membuat Nuwa memiliki firasat jika dia bukanlah orang baik-baik. Akan tetapi dia tak berani berkomentar karena Nuwa takut itu hanya perasaannya saja.
Nenek Nero tersenyum menyambutnya. Dia bangkit dari kursinya lalu meminta Nara untuk mendekat. "Sayang, kemarilah. Nenek, ingin memperkenalkanmu pada seseorang." Ucapnya dengan senyum yang sama.
"Siapa dia, Ma?" tanya wanita yang duduk di samping kiri Nenek Nero. Dia adalah Ibunya Delon yang baru kembali dari luar negeri. Dan pria yang bersamanya sudah bisa dipastikan jika dia adalah ayah Rey dan Delon.
"Dia adalah Viona, wanita yang Ibu nikahkan dengan, Rey!!"
Sontak kedua mata wanita itu membulat sempurna setelah mendengar apa yang di katakan oleh Nenek Nero. "Apa Mama bilang, orang yang kau nikahkan dengan, Rey?!" dia memekik dengan terkejut. Nenek Nero mengangguk dengan santainya. "Tapi kenapa, Ma? Apa belum cukup jika Delon saja yang menikah? Kenapa harus dia juga?!"
Dia benar-benar tidak bisa menerima setelah mendengar Rey telah menikah. Sementara Delon dan Selena, masih belum.
Jangankan menikah, pertunangan pun belum dilaksanakan. Itulah yang membuatnya tidak terima.
Lalu pandangan wanita itu bergulir pada pria di sampingnya. "Jakson, kenapa kau hanya diam saja?! Kau harus melakukan sesuatu, Delon juga putramu dan Ibu memperlakukannya dengan tidak adil. Bagaimana bisa yang dia nikahkan duluan adalah Rey, sementara dia adalah orang yang dipilih oleh Selena sendiri!!" ujar wanita itu panjang lebar.
Monica tidak bisa menerimanya. Bisa-bisa seluruh harta kekayaan Nero malah jatuh ke tangan Rey, apalagi dia adalah satu-satunya pewaris yang sah.
"Ma~!!"
Nenek Nero mengangkat tangan kanannya ketika putranya mulai membuka suara. Memberi isyarat agar Jakson diam. Nenek Nero mengalihkan tatapannya pada Jakson.
"Tidak perlu bertanya apapun padaku!! Rey, adalah cucuku dan begitupula dengan, Delon. Kenapa aku menikahkan Rey lebih cepat dari Delon, karena sejak awal yang ingin Ibu nikahkan adalah Rey bukan Delon. Jadi tidak perlu melayangkan protes ini dan itu!!"
Mendengar perdebatan ketiganya sampai-sampai membuat Nuwa melupakan tujuannya menemui Nenek Nero. Mungkin saat ini memang bukan waktu yang tepat untuk membahas tentang Rey, dan Nuwa harus menunggu waktu yang tepat.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Rara Azalea shaquera
rey istimewah y wjr kn kturunan nenek nero
2023-03-21
0
Dưa Putri Anisa
apakah ibu nya Delon dari klan iblis
2023-02-25
0
young park
waaaahhhh apa monica adalah titisan iblis
2023-02-10
0