Pagi ini, suasana di kota Seoul benar-benar cerah. Matahari bersinar terik di atas langit. Hanya ada beberapa titik awan, itupun berada jauh di ujung cakrawala. Cuaca yang sangat cocok untuk berlibur dan bersantai.
Angin musim gugur yang sejuk berhembus secara perlahan. Menerbangkan kelopak-kelopak bunga mawar yang berguguran.
Di taman sebuah mansion mewah, terlihat seorang gadis bersurai panjang tengah duduk menikmati semilir angin musim gugur yang meniup rambut panjangnya yang tergerai.
Dia tak terusik sama sekali meskipun gaun yang melekat di tubuhnya bisa dikatakan sedikit kontras dengan udara saat ini.
Meskipun mentara bersinar terik di atas sana, akan tetapi hal tersebut tak mampu mengusir hawa dingin di musim ini.
Samar-samar dia mendengar suara derap langkah kaki seseorang yang datang. Gadis itu melirik sekilas kebelakang dari ekor matanya, seorang lelaki berjalan menghampirinya.
"Kau bisa kedinginan jika terlalu lama diam disini tanpa pakaian hangat," ucap pria itu sembari menyerahkan sebuah mantel cantik pandangan.
Alih-alih menerima mantel tersebut. Gadis itu justru mengabaikannya, bahkan dia tak mengindahkan kedatangannya sama sekali. Gadis itu bersikap dingin dan acuh.
Pria itu mendesah berat. "Jangan acuh begitu. Aku bermaksud baik, loh. Seharusnya kau merasa senang dan terhormat karena mendapatkan perhatian dari pria sepertiku ini. Aku ini bukan tipe pria yang mudah memberikan perhatiannya pada perempuan, dan baru kau yang mendapatkan perhatian dariku!!" ujar pria itu.
Tatapan gadis itu semakin dingin dan tak bersahabat. "Memangnya siapa yang memintamu untuk melakukannya?! Dan asal kau tau saja, kedatanganmu disini sangat menggangguku!!"
"Kau~!!"
"Siapa yang mengijinkanmu menganggu calon istriku!!" seru seseorang dari belakang dan membuat pria itu tak melanjutkan ucapannya.
Keduanya sontak menoleh pada asal suara dan mendapati dua pria menghampiri mereka.
Yang satu duduk di kursi roda, sementara satu pria lagi mendorong kursi roda tersebut. Mereka adalah Rey dan Frans.
"Pergilah dan jangan mengganggu calon istri orang lain!!" pinta Rey dingin.
Delon menatap Rey dengan tajam. "Kau tidak berhak mengaturku!! Viona saja tidak keberatan aku disini, tapi kenapa malah kau yang sewot?! Bukankah begitu, Viona?!!" pandangan Delon bergulir pada Viona, tatapannya berubah lembut ketika menatapnya.
Viona menatap Delon tidak suka."Memangnya siapa yang mengatakan Aku tidak keberatan?! Justru keberadaanmu disini sangat menggangguku!! Untuk itu bisakah kau pergi sekarang juga dari hadapanku?!" pinta Viona sambil menatap pria itu dengan dingin.
Delon menatap Viona tak percaya, apa dia tidak salah dengar?! Gadis itu baru saja mengusirnya, dan seorang Delon Nero diusir oleh perempuan?! Benar-benar sesuatu yang tidak bisa dibenarkan!! Baru saja Delon hendak melayangkan protesnya, tetapi Frans bertindak dengan cepat. Dia menghalangi Delon yang hendak mendekati Viona.
"Jangan sampai saya turun tangan, Tuan Muda!! Sebaiknya jangan mengganggu, Nona Viona lagi!! Calon suaminya ada disini dan dia tidak suka dengan sikap kurang ajar Anda pada calon istrinya!!"
Delon mengepalkan tangannya. Dia menunjuk Rey dan Frans bergantian sebelum beranjak dan meninggalkan mereka bertiga. "Awas saja kalian berdua, tunggu pembalasanku!!"
Menyisakan Nuwa, Rey dan Frans di sana. Lalu pandangan Rey bergulir pada gadis cantik itu. "Aku sudah memutuskan untuk menerima saran Nenek, kita akan menikah akhir pekan ini. Jadi persiapkan dirimu!!"
Sontak kedua mata Nuwa membulat sempurna. "Apa?! Menikah!! Tidak, tidak, tidak!! Aku tidak mau menikah denganmu!! Karena aku datang kemari bukan untuk cari suami!! Jadi nikah saja dengan orang lain, jangan aku!!" ucap Nuwa dan pergi begitu saja.
Namun sepertinya tak dibiarkan begitu saja oleh Rey. Rey menahan pergelangan tangan Nuwa dan menariknya, gadis itu jatuh di pangkuannya.
"Aku tidak suka penolakan, Nona!! Jadi jangan coba-coba menolakku, atau kau yang akan menerima akibatnya?!" ucap Rey dengan menatap langsung ke dalam manik ungu milik gadis di depannya itu.
Nuwa meletakkan lengan kanannya pada leher Rey dan membalas tatapan tajamnya. "Kau tidak bisa memaksaku, apalagi mengancamku!! Aku tidaklah selama yang kau kira Tuan Muda yang arogan!!" kemudian Nuwa bangkit dari pangkuan Rey dan pergi begitu saja.
Rey menatap kepergian gadis itu dengan pandangan yang sulit dijelaskan. Rey menoleh kebelakang dan menatap Frans dari ekor matanya.
"Lakukan apa yang harus kau lakukan!! Setuju tidak setuju, dia harus tetap menikah denganku!!"
Frans mengangguk. "Baik, Tuan Muda!!"
.
.
"Mama, bagaimana jika akhir pekan ini kita pergi ke taman? Sudah lama aku ingin pergi ke sana. Mau ya,"
Seorang gadis kecil terlihat memohon pada ibunya supaya dia mau mengajaknya bermain ke taman seperti yang diinginkan.
Gadis kecil itu tidak tahu apa alasan ibunya melarangnya untuk pergi keluar dan bermain bersama teman-teman sebayanya.
Dan ketika dia bertanya, sang ibu hanya menjawab jika di luar sangat berbahaya. Demi keamanannya, maka dia tidak perlu main keluar.
Wanita itu menghampiri putrinya lalu menghela napas panjang. "Sayang, dengarkan Mama baik-baik. Kita tidak bisa pergi kemana pun, di luar itu sangat berbahaya, banyak orang-orang jahat yang suka mengincar anak-anak seusiamu. Jadi lebih baik kita tetap di rumah." Ujar sang Ibu.
"Jika memang sangat berbahaya, tapi kenapa banyak sekali anak-anak yang bermain di luar? Bahkan ibu mereka juga tidak menemani anak-anak itu bermain, dan tidak terjadi apa-apa. Tapi kenapa hanya aku yang tidak diizinkan bermain seperti mereka?"
Wanita itu menatap gadis kecil di depannya dengan penuh sesal. "Sekarang kau memang belum mengerti, dan percayalah apa yang Mama lakukan semua itu demi kebaikanmu. Mama hanya ingin kau aman,"
"Aku tidak mengerti Mama sama sekali, Mama menyebalkan!!" gadis kecil itu beranjak dari hadapan ibunya dan pergi begitu saja.
Wanita itu menyeka air matanya dan menatap putrinya itu dengan sendu. "Maafkan Mama, Nak. Kau pasti akan mengerti jika yang Mama lakukan semata-mata hanya demi melindungimu, karena kau itu special!!"
.
.
Nenek Nero mematikan TV dan menghela nafas, lagi-lagi berita yang sama.
Ini sudah ketiga kalinya dalam kurun waktu satu bulan, dan Nenek Nero selalu mengikuti perkembangan tentang kasus kematian yang mengerikan itu. Dimana korbannya selalu mendapatkan tanda pada lengannya.
'Black Devil'
Siapa pun orang itu. Dia benar-benar sangat kejam dan tidak berhati. Ukiran yang dia tinggalkan di lengan korbannya membuat orang-orang tak berani untuk menyentuh apalagi menolongnya meskipun mereka belum mati.
"Nenek!! Aku tidak mau menikah!!"
Perhatian Nenek Nero teralihkan oleh kemunculan Nuwa. Wanita tua itu bangkit dari kursinya lalu menghampiri Sang Dewi. "Apa yang terjadi, Sayang?"
"Apapun alasannya, pokoknya aku tidak mau menikah dengan cucumu yang mirip musim dingin itu!! Aku, tidak mau menikah!!"
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
young park
kamu mah sukanya pemaksaan 😁😁😁
2023-02-10
0
young park
kepercayaan diri mu terllau tinggi delon 😂😂😂
2023-02-10
0
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
benar benar misterius thor anak kecil yg d cari nuwa
2023-02-06
0