"Aahhh..."
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba tubuh Nuwa menjadi lemas seperti kehilangan tenaga setelah menatap langsung ke dalam mata Rey. Membuat pedang di genggamannya terlepas begitu saja.
Hampir saja Nuwa jatuh tak sadarkan diri jika saja Rey tidak sigap menangkapnya. "Tuan Muda, apa yang terjadi pada Nona Viona?" tanya Frans kebingungan.
Rey menggeleng. "Aku sendiri tidak tahu." Ucapnya sambil mengangkat tubuh Nuwa bridal style lalu membawanya meninggalkan danau.
"Turunkan aku," pinta Nuwa dengan suara lemahnya. "Aku bisa jalan sendiri. Orang-orang akan menganggapku aneh karena berpakaian seperti ini!!" lanjutnya menambahkan.
"Diamlah, dan jangan banyak bicara!! Sebaiknya posisikan dirimu dengan nyaman!!" ucap Rey dingin. Matanya mengunci sepasang mutiara jernih milik gadis itu.
Nuwa tak memberikan jawaban apa-apa, gadis itu memilih diam dan mencoba menyamankan posisinya di pelukan Rey. Kedua tangannya melingkari leher pria itu, ada desiran aneh yang Rey rasakan ketika ia melakukan kontak fisik dengan Nuwa.
Rey sendiri bingung apa yang sebenarnya terjadi pada Nuwa. Kenapa dia tiba-tiba jatuh lemas dan tak berdaya. Dan Rey yakin itu bukan hanya sebuah kebetulan semata. Pandangannya kembali pada Nuwa dan mendapati gadis itu sedang tak sadarkan diri.
"Tuan Muda, warna mata kanan Anda!!" kaget Frans melihat warna mata kanan Rey yang tiba-tiba berubah warna.
Tak hanya Frans, kejutan juga ditunjukkan oleh Rey. Benar apa yang asistennya itu katakan, warna mata kanannya berubah warna menjadi merah.
Kecemasan terlihat jelas di kedua mata Frans. Semoga apa yang ia takutkan tak menjadi kenyataan.
"Apa kau memiliki sesuatu yang bisa aku gunakan untuk menutupi mata ini?!" tanya Rey.
Kemudian Frans mengeluarkan sesuatu dari dashboard mobilnya dan menyerahkannya pada Rey. "Untuk sementara, Anda bisa memakai ini, Tuan Muda. Mata Saya pernah sakit, saat itu saya membeli dua eyepacht. Dan yang ini belum pernah saya pakai sama sekali," ucapnya.
Kemudian Rey menerima benda hitam bertali itu lalu memakainya pada mata kanannya.
Meskipun sangat tidak nyaman, tetapi ini lebih baik daripada harus membiarkan orang lain melihatnya. Orang-orang bisa berpikir jika dia aneh.
"Jalankan mobilnya kita pulang!!"
Frans mengangguk. "Baik, Tuan Muda,"
.
.
"Viona,"
Langkah gadis kecil itu terhenti setelah mendengar seruan seseorang memanggil namanya. Lantas ia menoleh dan mendapati seorang anak kecil berjalan menghampirinya.
Gadis kecil itu tersenyum manis. Viona berlari menghampiri anak laki-laki itu. "Ken, aku senang sekali kau datang lagi. Selama kau tidak ada aku sangat kesepian. Apalagi ibu melarangku untuk pergi kemana pun dengan siapapun," gadis kecil itu menundukkan kepalanya. Sedih terlihat di kedua matanya.
Kemudian Ken mengeluarkan sesuatu dari saku celananya lalu menyerahkannya pada Viona. "Aku memiliki kalung yang sangat cantik untukmu, jadi jangan sedih lagi." Pinta Ken sambil tersenyum.
Viona tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. "Aku tidak sedih lagi, kalungnya sangat cantik, terimakasih."
"Sama-sama."
Ken dan Viona belum lama saling mengenal. Mereka berdua bertemu di taman, saat itu Viona sedang menangis karena terjatuh, lutut dan sikunya terluka dan berdarah. Meskipun banyak yang melihatnya, tetapi mereka bersikap acuh dan tak mau tahu.
Sampai akhirnya Ken datang untuk membantu Viona mengobati luka-lukanya. Dan sejak saat itu keduanya menjadi dekat dan akrab.
.
.
Rey, Nuwa dan Frans tiba di kediaman Nero. Dan kedatangan mereka bertiga disambut keterkejutan oleh nenek Nero.
Nenek terkejut melihat Nuwa yang sedang tak sadarkan diri dalam pangkuan Rey, juga benda hitam bertali yang menutupi mata kirinya.
Nenek Nero hampiri mereka berdua. "Rey, apa yang terjadi pada Viona dan juga padamu? Kenapa kau menutup mata kananmu, apa kau mengalami cedera?!" tanya Nenek Nuwa dengan cemas.
Rey menggeleng. "Aku tidak apa-apa dan baik-baik saja. Sedangkan dia akun sendiri tidak tau. Tiba-tiba dia jatuh lemas dan tak sadarkan diri!!" jawab Rey memberi penjelasan.
"Frans, bantu Tuan Muda-mu untuk membawa Viona ke kamarnya. Kursi roda Rey biar aku yang mendorongnya," ucap Nenek Nero. Frans mengangguk.
"Baik, Nyonya."
.
.
Frans menurunkan Nuwa dengan perlahan dan hati-hati. Takut jika yang dia lakukan akan menyakiti fisiknya. Kemudian Frans meninggalkan kamar Tuan Mudanya, bagaimanapun juga dia hanyalah orang luar yang tidak seharusnya mendengarkan obrolan majikannya.
Selepas kepergian Frans, Nenek Nero menjadi begitu serius. Ia mendekati cucunya dan menatapnya dengan penuh tanya. "Rey, katakan dengan jujur pada, Nenek. Sebenarnya apa yang terjadi pada mata kananmu?!" Nenek Nero memiliki firasat tidak baik sejak ia melihat benda hitam itu menutup mata kanan cucunya.
Rey menghela napas berat. Kemudian dia menarik turun benda bertali itu hingga terlihat warna matanya yang berbeda dengan mata kirinya. Dan tentu saja hal itu membuat Nenek Nero terkejut bukan main.
Dan sekarang dia sudah mengerti alasan kenapa Nuwa tiba-tiba lemas dan jatuh pingsan. Hal tersebut diakibatkan oleh mata kanan Rey yang telah berganti warna.
"Rey, gunakan anting ini. Dan usahakan kau jangan sampai melepasnya apapun yang terjadi!!" ucapnya berpesan.
Nenek Nero menyerahkan sebuah anting pada Rey dan meminta dia untuk memakainya. Itu merupakan sebuah segel, agar kekuatan gelap yang bersemayam pada cucunya itu tidak sampai mengambil alih kewarasannya hingga Rey lepas kendali.
"Sebenarnya apa yang terjadi padaku, Nek?! Kenapa warna mataku tiba-tiba berubah, dan di dunia gila mana sebenarnya aku hidup saat ini?! Semua ini benar-benar membuatku bingung!!"
Nenek Nero menepuk bahu cucunya. "Untuk saat ini Nenek tidak bisa mengatakan apapun padamu, karena Nenek beritahu pun kau tidak akan paham dan itu hanya akan membebanimu saja. Jika waktunya sudah tiba, kau pasti akan mengetahui semuanya dengan sendiri!!" jawab Nenek Nero.
Memang lebih baik jika Rey tidak mengerti apa-apa, dan Nenek Nero juga berharap agar ingatan masa lalu cucunya tidak pernah kembali. Akan sangat berbahaya jika dia sampai mengetahui alasan sebenarnya dia tiada dimasa lalu.
"Baiklah!! Jika memang Nenek tidak mau memberitahu, maka aku akan mencari tahunya sendiri. Aku harap nenek tidak menyembunyikan hal apapun dariku, yang pada akhirnya membuatku kecewa padamu!!" sorot mata Rey berubah dingin dan tajam.
Nenek Nero menggeleng. "Nenek, tidak menyembunyikan apapun darimu. Dan ketahuilah, apa yang Nenek lakukan saat ini, semua Itu demi kebaikanmu!! Ya sudah, Nenek pergi dulu. Sebaiknya jangan tunjukkan perubahan warna matamu pada siapa pun." Nenek Nero menepuk bahu cucunya dan pergi begitu saja.
Tak lama setelah kepergian Nenek Nero, mulai ada pergerakan dari Nuwa. "Uhh," gumaman pelan Itu mengalihkan perhatian Rey. Pria itu kan oleh pada Nuwa dan mendapati gadis itu sedang memegangi kepalanya.
"Kau sudah sadar?"
"Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku merasa sekujur tubuhku terasa sangat lemas, aku seperti tidak memiliki tenaga sama sekali."
"Aku sendiri tidak tahu, mungkin kau hanya kelelahan saja. Tidurlah," pinta Rey dan pergi begitu saja.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Rara Azalea shaquera
gw nebak yaa..ini mngkin pas kcelakaan rey mninggal trz reinkarnasi pengran iblis msuk k raga rey..jd rey punya sisi terang dn gelap..atau jngn2 black devil itu pengeran iblis atau bisa jd itu ulah rey sndiri tnpa sdar atau delon atau emknya delon..entahlah gw msih mnebak2
2023-03-21
3
Dưa Putri Anisa
rahasia apa yg di simpan nenek
2023-02-25
1
ChiChi
Jangan ditangguh2 ngak bagus ujungnya hehe
2023-02-07
0