"Aduh,"
Nuwa meringis kesakitan sambil memegangi pantatnya. Ia mendarat di sebuah ruangan yang sangat asing, Nuwa memperhatikan sekelilingnya namun tak ada seorang pun di kamar ini. Ruangan ini benar-benar kosong seperti tak berpenghuni. Kedua alisnya saling bertaut saat ia menyadari dirinya berada di tempat asing.
"Dimana ini?" lirih Nuwa pada dirinya sendiri
Nuwa mencoba untuk mengingat sesuatu meskipun sedikit sulit karena efek benturan pada kepalanya ketika ia jatuh beberapa saat yang lalu. Dan ia baru menyadari jika saat itu ia sudah berada di bumi
"Omo!!" kedua mata ungunya membulat sempurna. "Mungkinkah ini?" ucap Nuwa tak melanjutkan kata-katanya.
Lalu pandangan Nuwa bergulir pada atap kamar yang bolong karena dirinya. Tak ingin ada yang berpikir macam-macam, dia pun segera memperbaikinya dengan menggunakan kekuatan yang ia miliki.
Atap yang awalnya bolong sekarang sudah rapi dan sempurna lagi.
Samar-samar Nuwa mendengar suara derap langkah seseorang yang datang, semakin lama suara derap langkah kaki itu semakin jelas. Dan tak lama setelahnya suara decitan pintu terbuka pun masuk ke dalam indera pendengarannya. Dua pria memasuki ruangan dimana dia berada. Satu berjalan kaki dan satu lagi duduk disebuah kursi roda.
"Si,,Siapa kalian berdua?" tanya Nuwa pada ke
dua pria itu.
"Kau yang siapa? Dan apa yang kau lakukan di kamarku?!" tanya salah satu dari kedua pria itu yang pastinya adalah Rey.
Bukannya menjawab pertanyaan Rey, Nuwa justru memperhatikan pria itu tanpa berkedip. Membuat Rey merasa kurang nyaman.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?!" tanya Rey.
Nuwa menggeleng. "Tidak, siapa juga yang menatapmu!!" balas Nuwa sembari menggelengkan kepalanya.
"Tuan Muda, bukannya kamar ini tertutup rapat, bagaimana dia bisa masuk kesini?! Lalu atap itu, masa iya dia terjatuh dari atas sana dan pakaian aneh yang dia pakai itu. Dia terlalu mencurigakan," ucap Frans.
Rey menggelengkan kepala. "Aku sendiri tidak tau." Kemudian Rey mendekati Nuwa yang duduk di atas tempat tidurnya. "Katakan!! Siapa kau ini dan bagaimana kau masuk kemari?!" tanya Rey meminta penjelasan.
"Aku~!!" Nuwa kebingungan harus menjawab apa. Tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya jika sebenarnya dia adalah seorang Dewi.
"Tuan Muda, apa itu?!" Tanpa sengaja Frans melihat sebuah bulu tergeletak di samping Nuwa.
Merasa penasaran, ia pun segera mengambil bulu tersebut dan memperhatikannya dengan seksama. Mata Frans tampak berbinar-binar melihat sebuah bulu bersalur emas sedikit kebiru-biruan yang saat ini berada di tangannya
"Ya tuhan indah sekali bulu ini" ucap Frans terkagum-kagum. Lalu ia membawanya pada Rey.
"Benda apa itu?"
Rey mengambil bulu tersebut dari tangan Frans dan memperhatikannya dengan seksama. Hal serupa juga di tunjukan oleh Rey ketika melihat bulu tersebut, meskipun reaksinya tak seperti yang ditunjukkan oleh Frans.
Sontak kedua mata Nuwa membulat sempurna. "Omo!! Bulu itu" pekik Nuwa. Kemudian dia beranjak dan mengambil bulu tersebut dari tangan Rey. "Ini milikku!!" ucapnya lalu menyembunyikan bulu tersebut.
Rey memperhatikan Gadis di hadapannya itu dengan seksama. Kedua alisnya saling bertaut melihat warna bola mata yang di miliki Gadis itu.
Tak hanya cantik dan indah, tetapi bola matanya terlihat bercahaya. Tak hanya bola matanya yang indah, tetapi parasnya juga dan Rey belum pernah melihat perempuan secantik dia. Namun ada yang mengganjal dihatinya tentang kemunculannya yang tiba-tiba ditambah dengan gaun yang melekat di tubuhnya.
"Siapa Gadis ini sebenarnya. Kenapa aku merasa jika dia bukanlah manusia biasa," gumam Rey membatin.
Rey menoleh kebelakang saat mendengar seseorang yang datang. Beberapa orang memasuki kamarnya dan salah satunya adalah Nenek Nero. Matanya sedikit membulat saat melihat sosok gadis yang ada di kamar cucunya. Sementara Delon tak berkedip sedikit pun melihat sosok cantik itu.
"Wow, ternyata diam-diam kau menghanyutkan ya." Ucap Selena sambil menatap Rey dengan seringai meremehkan. Dia berpikir jika pria itu menyembunyikan seorang wanita di kamarnya.
"Diam kau!! Mulutmu bau naga, setidaknya sikat gigi sebelum bicara!!" Balas Rey dengan pedas.
"Kau~!!"
"Cukup kalian berdua!!" seru Nenek Nero menghentikan perdebatan Rey dan Selena.
Kemudian Nenek Nero mendekati gadis itu. Membuat Nuwa merasa was-was dan sedikit ketakutan. Dia takut jika jati dirinya sampai terbongkar. "Siapa namamu, Nak?" tanya wanita tua itu.
"Namaku~" Nuwa tampak berpikir dan mencari jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan wanita itu. "Viona!!" serunya saat tanpa sengaja melihat tulisan yang ada di kalender.
Nenek Nero tersenyum lembut. "Nama yang cantik, Secantik orangnya. Pantas saya Rey tidak melayangkan protesnya saat Selena menolak untuk menikah dengannya, rupanya dia sudah memiliki calon yang sangat cantik." Ucap wanita tua itu sambil memegang dagu Nuwa.
Gadis itu menggeleng. "Tunggu dulu, sepertinya kau salah paham!! Aku dan dia tidak memiliki hubungan apa-apa, bahkan aku tidak mengenalnya!!" ujarnya memberi penjelasan.
Selena menatap Nuwa dengan senyum meremehkan. "Dasar kucing betina!!! Sudah tertangkap basah juga masih tidak mau mengaku!! Kenapa, apakah merasa malu memiliki hubungan dengan si lumpuh dan sicacatt ini?!"
"Siapa yang kau sebut kucing betina?!" ucap Nuwa sembari menatap Selena tajam.
"Tentu saja kau!! Siapa lagi?!" Selena menunjuk Nuwa dengan telunjuknya.
Nuwa mengurungkan niatnya untuk memberi pelajaran pada wanita itu, jika dia sampai mengeluarkan kekuatannya sedikit saja, rahasia besarnya bisa terbongkar dan semua orang bisa tahu siapa dirinya yang sebenarnya. Sementara kakaknya mewanti-wanti agar dia tak mengungkapkan identitasnya pada siapapun.
Lalu pandangan Nenek Nero bergulir pada atap Rey yang berlubang. Tidak mungkin atap itu bisa berlubang dengan sendirinya kecuali ada orang yang terjatuh dari atas sana ataupun benda berat yang di jatuhkan dengan sengaja.
"Ini sudah malam, sebaiknya kalian kembali ke kamar masing-masing. Nah, Viona. Karena kau adalah tamu Rey, untuk malam ini sebaiknya tinggal di kamar ini saja. Nenek, belum sempat membereskan kamar tamu karena tidak tau jika rumah ini akan kedatangan tamu. Rey, bersikap baiklah pada calon istrimu,"
"Dia bukan calon istriku!!" Rey menjawab cepat.
Dan kedatangan Nuwa tentu saja menjadi momok paling mengerikan bagi Renata dan Rocky. Karena jika Rey sampai menikah dengan wanita misterius nan aneh tersebut. Bisa-bisa kesempatan Delon untuk mewarisi semua kekayaan keluarga Nero akan gagal total. Begitupun dengan rencana mereka.
Rocky dan Renata memang masih bagian dari keluarga Nero. Tetapi bukan keluarga inti, Rocky adalah putra dari adik sepupu nenek Nero.
Meskipun mereka diijinkan untuk tinggal satu atap dengannya, bukan berarti mereka berhak atas semua kekayaan keluarga Nero. Hanya Rey dan Delon yang berhak, dan saat ini keduanya sedang bertarung untuk mendapatkan posisi tertinggi di keluarga ini.
"Bibi, dia adalah orang asing. Kenapa tidak diusir saja, apalagi kita tahu dia siapa dia, apakah dia berbahaya atau tidak." Ucap Renata.
"Tidak perlu!! Mulai hari ini, dia bagian dari keluarga ini. Aku akan segera menikahkan dia dengan, Rey!!"
"APA?!"
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Narimah Ahmad
serpeti seru ceritanya
2023-02-27
1
Umi Tum
seru kak lanjuuut.....💪🤗
2023-02-26
0
azka aldric Pratama
ini bukan istilah "udh jatuh tertimpa tangga"🤧🤧TPI "udah jatuh dpt jodoh"🤣😂😂😂
2023-02-08
1