Wujud Asli Nuwa

Nuwa lemas seketika setelah mendengar apa yang baru saja disampaikan oleh Babii kecil. Jika apa yang dia katakan benar, maka bukan hanya Lianera yang terancam bahaya, tetapi tiga alam juga.

Babii kecil menghampiri Nuwa yang masih tampak lemas itu. Dia melihat kecemasan dan ketakutan di kedua mata itu. Babii kecil sangat yakin jika Sang Dewi dengan memikirkan nasib para semua mahluk. Lianera mungkin akan di penuhi kegelapan dan pertumpahan darah, karena klan Iblis dan Dewa selamanya akan menjadi musuh abadi.

"Dewi, selain menemukan pemilik tanda itu. Kau juga memiliki tugas yang lain, yakni menemukan reinkarnasi dari pangeran negeri iblis. Kau harus menghabisi dia sebelum kekuatannya bangkit kembali."

Nuwa mengangkat kepalanya dan menatap Babii kecil itu penuh tanya. "Lalu di mana aku harus menemukanmu?! Bahkan kalian tapi memberikan petunjuk apapun padaku, jadi bagaimana aku bisa menemukannya dalam waktu singkat?! Kalian jangan bercanda!!"

Nuwa semakin frustasi dibuatnya. Satu tugas saja belum dia selesaikan, dan sekarang dia malah diberi tugas lagi. Apalagi tugas yang ia terima saat ini benar-benar sulit, yakni menemukan reinkarnasi dari pangeran Iblis.

Babii kecil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Dewi, jika kau ingin marah jangan padaku!! Tetapi pada, kakakmu. Karena dialah yang memberikan perintah ini padamu, menurutmu hanya kau satu-satunya yang bisa menghentikannya!!"

Nuwa menggeleng. "Aku tidak tau!! Aku tidak bisa berjanji, tetapi aku akan berusaha. Dan aku harus pergi sekarang!!" ucap Nuwa dan pergi begitu saja.

Nuwa berjalan menyusuri trotoar. Dia melayangkan pandangannya ke sekitar. Memperhatikan semua hal yang ada di dekatnya, mulai dari berbagai toko dan kedai yang menjual berbagai macam jenis. Mulai dari pakaian sampai makanan pun ada disini.

Gadis itu tiba-tiba menghentikan langkahnya. Kemudian pandangannya kembali menyapu ke segala penjuru arah. "Eo, dimana aku sekarang?!" dan Nuwa baru menyadari jika ia berada di tempat yang sangat asing.

Diwaktu yang sama. Sebuah mobil mewah tiba-tiba melaju pelan ketika sang sopir melihat keberadaan Nuwa, gadis itu terlihat kebingungan. Kemudian dia menoleh kebelakang pada sang majikan yang melihat ke sisi kanan.

"Tuan muda, bukankah itu, Nona Viona?!" ucap sopir itu yang pastinya adalah Frans. Membuat perhatian seseorang yang duduk dibelakangnya teralihkan oleh ucapannya.

Orang itu 'Rey' mengikuti arah tunjuk Frans. Kemudian Frans kembali bersuara. "Tuan Muda, apakah anda tidak ingin turun untuk menghampiri Nona Viona?" tanya Frans memastikan.

Rey menggeleng. "Tidak perlu, kita awasi saja. Aku ingin tahu kemana dia pergi. Terus terang saja, gadis itu membuatku penasaran. Lihatlah dia baik-baik, kecantikannya sungguh tidak normal. Membuatku penasaran, apakah dia manusia atau bukan?!"

Hal yang sama juga dirasakan oleh Frans ketika dia melihat Nuwa untuk pertama kalinya. Parasnya yang cantik, rambut panjangnya yang terurai, serta warna matanya yang indah. Belum lagi dengan bulu misterius yang iya temukan tak jauh dari posisi Nuwa pada saat itu.

"Ikuti kemana pun dia pergi,"

"Baik, Tuan Muda!!"

Mereka berdua pun memutuskan untuk mengikuti kemana pun Nuwa pergi. Rey benar-benar penasaran dengan gadis yang sejak beberapa hari lalu itu telah resmi menjadi istrinya. Ada begitu banyak misteri dan teka-teki tentangnya yang tak bisa Rey pecahkan hingga detik ini.

.

.

Nuwa terus berjalan tanpa tujuan melewati taman yang dihiasi oleh kegembiraan para pengunjungnya. Gadis itu terus berjalan dengan ekspresi bingung, lalu melangkah keluar dari kawasan taman.

Nuwa terdiam dan menengok sekilas kebelakang, kearah taman dan melihat kehangatan serta tawa orang-orang yang bersantai di area taman Sungai Han.

Tanpa menengok ke belakang lagi, Nuwa kembali berjalan tanpa tujuan. Nuwa sangat asing dengan tempat dimana ia berada disini, semenjak menginjakkan kakinya di bumi. Ini pertama kalinya dia meninggalkan kediaman Nero yang super besar itu.

Nuwa terus melangkah, sampai ia tiba di sebuah danau yang letaknya sangat tersembunyi. Dan melihat kealamian danau tersebut, membuat Nuwa sangat yakin jika tempat ini belum pernah terjamah oleh satupun manusia.

Nuwa menutup rapat-rapat matanya, dan detik itu juga iya kembali ke wujud aslinya, membuat dua orang yang menyaksikan hal tersebut terkejut bukan main. Rey dan Frans sama-sama terpaku melihat pemandangan indah dan langkah yang ada di depan mereka.

Demi meyakinkan dirinya sendiri, Frans sampai berkali-kali mencubit lengan dan memukul pipinya sendiri. Sedangkan Rey hanya diam tanpa mengeluarkan satu kalimat pun dari bibirnya.

"Tu..Tuan Muda. I..Itu apa?" ucap Frans terbata-bata.

"Gila!! Ini benar-benar konyol dan tidak masuk akal!!" gumam Rey sambil menggelengkan kepala.

Tanpa menghiraukan Frans yang masih terkagum-kagum, Rey menghampiri Nuwa yang sepertinya belum menyadari keberadaan mereka berdua. Dan kedatangannya membuat Gadis itu terkejut setelah mati.

"Jadi ini benar-benar wujudmu yang sebenarnya?! Aku pikir saat pertama kali muncul kamarku, kau sedang cosplay dengan pakaian aneh ini. Dan sekarang aku menemukan jawabannya, ternyata Kau bukanlah manusia!!"

Sontak Nuwa menoleh dan mendapati Rey berjalan menghampirinya. Keterkejutan terlihat jelas di wajah cantiknya.

"Omo!! Se..Sedang apa kau disini?!" ucap Nuwa terbata-bata. "Dan omong kosong apa yang kau katakan?! Apa maksudmu menyebutku bukan manusia?! Aku manusia kok, hanya saja aku menyukai pakaian seperti ini!!" ujar Nuwa memberi penjelasan.

Percuma saja Nuwa memberikan penjelasan pada Rey, karena dia sudah melihat semuanya. Termasuk ketika Nuwa berubah ke wujud aslinya. "Aku sudah melihat semuanya, Nona!! Jadi kau tidak perlu berbohong lagi padaku. Kau memegang rahasiaku, dan aku memegang rahasia. Bukankah kita impas?!" Rey menyeringai.

Nuwa membuka telapak tangan kanannya. Dan sebuah pedang seketika berada di genggamannya, ujung pedang itu menempel pada leher Rey.

"Jangan macam-macam apalagi berusaha untuk membuka jati diriku di depan orang lain, karena aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu jika kau sampai melakukannya!!" ancam Nuwa bersungguh-sungguh.

Kedua mata Frans membulat sempurna melihat Tuan Mudanya berada dalam bahaya. Buru-buru ia mengeluarkan senjata api yang tersimpan di balik pakaiannya.

"Nona, turunkan pedang itu sekarang juga!! Atau aku tidak segan-segan untuk menembakmu!!" seru Frans di peringatan.

Nuwa menoleh pada pria itu. Senjata api milik Frans seketika terlepas dari genggamannya. Tubuhnya tak mampu bergerak lagi seperti terikat kuat.

Ada sinar berwarna merah yang mengikat tubuhnya.

"A..Apa yang terjadi padaku?! Ke..Kenapa tubuhku tidak bisa bergerak sama sekali?!" ucap Frans dengan panik.

"Itu hanya peringatan kecil untukmu!! Jangan coba-coba mencari masalah denganku, jika kau tidak ingin mengalami hal yang lebih menyakitkan dari yang kau rasakan sekarang. Sebaiknya kalian berdua tutup mulut, atau aku tidak akan segan-segan untuk mengirim kalian berdua ke neraka!!"

.

.

Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***