Beberapa hari ini Nuwa merasa sedikit gusar. Kejadian hari itu benar-benar mengganggunya, dimana sebagian tangannya tiba-tiba saja menjadi transparan selama beberapa detik. Mungkinkah itu suatu pertanda jika dirinya benar-benar akan menghilang?! Nuwa masih belum siap, dia belum siap jika harus menghilang dari dunia ini.
Dan perubahan sikap Nuwa yang begitu tiba-tiba membuat bingung Rey dan Nenek. Pasalnya gadis itu menjadi lebih banyak diam akhir-akhir ini. Saat ditanya, Nuwa hanya menggeleng dan mengatakan jika dirinya tidak apa-apa. Gadis Itu tidak mau terbuka sama sekali.
Derap langkah kaki seseorang yang datang mengalihkan perhatian. Nuwa menoleh dan mendapati Rey berjalan menghampirinya. Wajah tampannya tak menunjukkan ekspresi apapun, daftar.
"Sebenarnya ada Apa denganmu? Kenapa akhir-akhir ini kau terlihat muram dan lebih banyak diam, padahal biasanya kau sangat berisik. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?!" setelah beberapa hari, akhirnya Rey memutuskan untuk bertanya pada Nuwa.
Alih-alih menjawab pertanyaan suaminya. Nuwa malah menundukkan kepala. Jari-jarinya saling meremas. Disaat dia tidak ingin membahas apapun tentang apa yang dialaminya, tapi Rey datang dan membahasnya.
"Baiklah, kalau kau tidak mau bercerita. Aku tidak akan memaksa, sebaiknya cepat keluar, Nenek sudah menunggumu untuk sarapan."
"Rey, tunggu!!" Seru Nuwa menahan pergelangan tangan suaminya. "Ada sesuatu yang ingin aku beritahukan padamu, dan hal ini cukup menggangguku!!"
Rey memicingkan matanya, belum pernah dia melihat Nuwa seserius itu. "Memangnya apa yang ingin kau beritahukan padaku?! Sepertinya sangat penting!!" Rey menatap gadis itu penasaran.
"Aku akan menghilang!! Beberapa hari yang lalu aku melihat tanganku menjadi transparan, dan ketika aku ingin menyentuhnya malah tidak bisa. Dan hal itu berlangsung selama beberapa detik!!" ujar Nuwa.
Rey melihat ketakutan di mata gadis itu. Bahkan tangannya sampai gemetaran ketika sedang bercerita. Apakah dia setakut itu, dan jika dia menghilang karena jatuh cinta pada manusia!!! Lalu Siapa manusia itu sebenarnya?! Rey penasaran dan bertanya-tanya.
Kemudian Rey menghela napas. "Jangan terlalu dipikirkan, mungkin kau hanya kelelahan saja. Dan apa yang kau alami, mungkin itu hanya ilusi. Sebaiknya jangan membuat Nenek semakin mencemaskanmu, beberapa hari ini dia selalu cemas melihatmu yang menjadi lebih banyak diam dan melamun. Apalagi kau tidak mau terbuka padanya!!" ujar Rey panjang lebar.
Nuwa menundukkan kepalanya. "Maaf karena sudah menyulitkan kalian berdua," ucapnya penuh sesal. Sungguh Nuwa tak bermaksud sama sekali.
Rey menggeleng. "Bukan sesuatu yang perlu untuk dipermasalahkan!! Ayo, jangan membuat nenek menunggu lebih lama lagi!!" ucap Rey dan dibalas anggukan oleh Nuwa.
"Baiklah," Kemudian keduanya meninggalkan kamar.
.
.
Delon tak berkedip sedikitpun ketika melihat Nuwa datang sambil mendorong kursi roda Rey. Tak terlihat sosok Frans bersama mereka, karena dia sedang pergi ke luar kota untuk menggantikan Rey menghadiri pertemuan penting.
Terlihat pria itu membenahi penampilannya agar terlihat lebih menarik di depan gadis pujaannya. Dan tentu saja yang Delon lakukan membuat Selena tidak senang. Bagaimana bisa Delon masih melirik wanita lain sementara dirinya telah bertunangan.
"Selena, apa apaan kau ini?! Kenapa kau memukulku, sakit tau!!" bentak Delon emosi.
"Dasar pria mata keranjang!! Sudah tahu calon istrinya disini, tapi kau malah menggoda wanita lain tanpa beban sama sekali!! Sebenarnya kau punya hati atau tidak?!" bentak Selena emosi.
Dan bentakan Selena mengalihkan perhatian orang-orang yang ada di meja makan. Monica pun turun tangan. "Heh!! Apa-apaan kau ini, calon istri macam apa yang membentak suaminya di de sikatan pan banyak orang?! Sebenarnya kau memiliki hati atau tidak?!"
"Dasar jallang murahan!! Sebaiknya kau tidak usah ikut campur urusan anak-anak!!" Renata pun tak mau kalah. Dia juga tidak terima putrinya disalahkan oleh Monica.
Perdebatan dua wanita itu pun tak bisa terhindarkan lagi, Monica dan Renata saling adu mulut. Sama-sama merasa benar dan tidak mau disalahkan.
Tentu saja pertengkaran mereka berdua mengganggu acara sarapan pagi ini.
Rey menutup matanya rapat-rapat seraya menghela nafas panjang. Dia paling benci saat ada orang yang berdebat di meja makan. Bukan hanya Rey saja yang terganggu, tetapi semua yang ada di meja makan.
"CUKUP KALIAN BERDUA!!" kedua wanita itu pun terlonjak kaget, dan perdebatan diantara mereka berhenti detik itu juga. Bukan Rey maupun Nenek Nero, melainkan Nuwa. Dia yang berteriak sambil menggebrak meja.
Dia menatap keduanya bergantian. "Aku yakin kalian adalah orang-orang terpelajar dan berasal dari keluarga baik-baik. Tapi bagaimana bisa kalian tidak memiliki sopan santun dan etika?! Ini adalah meja makan, setidaknya pandang Nenek sebagai sesepuh disini!!" Nuwa benar-benar tidak tahan dengan tingkah mereka berdua.
Diam-diam Rey menarik sudut bibirnya dan tersenyum tipis. Ternyata bukan hanya bar-bar, ternyata Nuwa juga sangat pemberani. Melihat sorot matanya yang berbuah tajam membuat Rey merasa Dejavu. Dia seperti pernah melihat sorot mata dan tatapan tajam itu, tapi ia lupa kapan dan dimana.
"Sial!!" suara rendahnya mengalihkan perhatian Nenek Nero. Wanita tua itu menoleh dan mendapati Rey yang sedang mencengkram kepalanya. "Rey, ada apa? Apa kau sakit?"
Nuwa menoleh seketika setelah mendengar pertanyaan Nenek Nero. Lalu pandangannya bergulir pada Rey. Gadis itu mendekati suaminya. "Kau baik-baik saja?" tanyanya memastikan. Rey mengangguk, menyakinkan pada Nuwa jika ia baik-baik saja.
"Dasar manusia tidak berguna, beban!! Sudah lumpuh, cacat dan penyakitan!!" ucap Selena dengan sinis.
Mendengar hal itu membuat Nuwa meradang. Dengan tajam pandangannya beralih pada Selena. "Memangnya kenapa jika dia lumpuh, cacat, berpenyakitan dan tidak berguna?! Apa itu semua masalah bagimu? Tidak perlu kau menghinanya!! Dan sebelum menghina orang lain, sebaiknya berkaca dulu, apakah kau lebih baik dari orang itu atau tidak?!" ujar Nuwa. Dia membela suaminya.
"Yakk!! Kenapa kau malah ikut campur?! Memangnya kenapa jika aku menghinanya, bukankah yang aku katakan itu adalah fakta. Dia memang tidak berguna, cacat, lumpuh dan sekarang berpenyakitan. Terus terang saja aku merasa kasihan padamu karena memiliki suami tidak berguna sepertinya!! Masih mending aku dong, calon suamiku tampan dan banyak kelebihannya." Selena membanggakan Delon.
Nuwa menyeringai sinis. "Ya, itu memang benar. Tapi sayangnya dia tidak memiliki etika yang baik, menang tampang doang untuk apa jika tidak memiliki sisi setia?! Percuma saja memiliki calon suami yang tampan tapi hobinya menggoda wanita lain, justru aku yang merasa kasihan padamu!!" ujar Nuwa panjang lebar.
"Kau~!!"
Dengan kesal Selena meninggalkan meja makan. Niatnya untuk menghina Nuwa dan Rey, tapi justru dirinya sendirilah yang dipermalukan oleh Nuwa.
Lagi-lagi Rey menarik sudut bibirnya dan tersenyum tipis. Benar-benar gadis yang tangguh dan tak mudah ditindas.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
bagus nuwa kau hebat👏👏👏👏👏
2023-02-09
0
Triiyyaazz Ajuach
😄😄😄 mantab Nuwa lgsg pada kicep semua rasain pada kena sembur kemarahan Nuwa
2023-02-08
0
ChiChi
Dewi Nuwa yang Terbaik lah... Lawan jgn xLawan yahh2 Kena Kuat sama Pelakor n Pembinor 😅😅😅
2023-02-08
0