"APA?! MENIKAH?!!'"
Baik Nuwa ataupun Rey sama-sama tak ada yang bisa menahan keterkejutannya setelah mendengar apa yang Nenek Nero katakan. Dewi cantik itu menggelengkan kepala. "Aku tidak mau!!" dia menjawab cepat.
Nuwa mendekati nenek Nero dan menatap langsung netra matanya, dia harus memberikan penjelasan sebelum wanita tua itu semakin salah paham tentang hubungannya dengan Rey.
"Maaf, Nyonya. Aku sungguh-sungguh tidak mengenal cucumu itu!! Dan keberadaanku disini juga karena tidak sengaja, jadi minta gadis lain saja untuk menikah dengannya!!"
Nenek Nero tersenyum tipis. "Tidak perlu merasa malu, Sayang. Nenek, juga pernah muda. Lagi pula tidak ada orang lain yang bisa melindungimu selain, Nenek. Sekarang mungkin kau tidak menyadarinya, tetapi suatu saat nanti kau pasti akan mengerti."
"Maksud Anda apa, Nyonya?!" tanya Nuwa meminta penjelasan, ucapan Nenek Nero penuh dengan teka-teki.
"Sebaiknya kau istirahat saja, kami keluar dulu. Rey, perlakukan Viona dengan baik. Awas saja jika kau sampai menyulitkannya!! Kau harus berhadapan dengan, Nenek. Ayo keluar,"
Nenek Nero dan yang lain meninggalkan kamar Rey. Menyisakan Rey, Frans dan Nuwa di sana. Frans tak ikut keluar karena dia masih harus membantu Rey untuk naik ke tempat tidurnya. Sementara itu, Sang Dewi sedikit merinding melihat tatapan pria itu yang penuh intimidasi. Itu membuatnya sangat tidak nyaman.
"Apa lihat-lihat?!"
"Siapa yang melihatmu?!" ucap Rey menimpali.
"Kau!!" Dewi cantik itu menunjuk Rey dengan ujung jari telunjuknya.
"Kau terlalu percaya diri, Nona!!" sinis Rey kemudian membawa kursi rodanya beranjak dari hadapan Nuwa.
Frans membantunya untuk turun dari kursi rodanya kemudian berpindah di tempat tidur.
"Kalau begitu saya permisi dulu, Tuan Muda." Ucap Frans yang kemudian di balas anggukan oleh Rey. Dan selepas kepergian Frans, di sana hanya menyisakan Nuwa dan Rey berdua.
Sang Dewi memperhatikan sekelilingnya. Banyak sekali benda-benda aneh yang dia lihat dan temui di kamar ini. "Eo, apa itu?!" ucapnya saat melihat ada sebuah benda yang langsung menarik perhatiannya. Kedua matanya langsung berbinar-binar. "Huwaaa, cantik sekali!! Baru kali ini aku melihat ada salju di dalam bola semacam ini," serunya dan langsung mengalihkan perhatian Rey.
Pria itu menautkan alisnya melihat sikap aneh Nuwa. Dia begitu terkagum-kagum saat melihat sebuah Snow Globe, seperti belum pernah melihat sebelumnya. "Sebarnya kau berasal dari planet mana?! Sampai-sampai tidak tahu benda apa yang kau pegang itu!!" ucap Rey mengomentari.
"Kau terlalu cerewet sekali jadi orang?! Tapi ngomong-ngomong dimana aku bisa mandi? Rasanya tubuhku sudah lengket semua, aku mau numpang mandi!!"
Rey mendengus berat. Kemudian dia menunjuk sebuah pintu bercat putih yang letaknya lurus dengan pintu kamarnya. "Oke, terimakasih." Sang Dewi tersenyum lebar.
Tanpa menghiraukan sang pemilik kamar. Nuwa berjalan menuju pintu itu, tapi setibanya di dalam. Dia kebingungan karena tak ada sedikit pun air di sana. "Bagaimana caranya aku mandi jika air saja tidak ada?" Kemudian Nuwa berlari keluar dan menghampiri Rey.
"Apa lagi?!"
"Air, dimana aku bisa mendapatkannya?! Kenapa di dalam sana tidak ada air sedikit pun?! Lalu bagaimana aku bisa mandi?" ucap Nuwa.
Rey mendengus berat. "Sebenarnya kau ini wanita dari abad berapa sih, kuno sekali!!" Tanpa berkata-kata lagi. Rey turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Dan hal itu tentu saja membuat Nuwa terkejut setengah mati.
"Omo!! Jadi sebenarnya kau itu tidak lumpuh dan hanya pura-pura saja?!" Nuwa memekik sekencang-kencangnya saat melihat Rey yang bisa berdiri dengan tegak dan berjalan seperti orang normal.
Beruntung dinding kamar Rey kedap suara, meskipun Nuwa berteriak sekencang mungkin suaranya tidak sampai keluar ruangan.
Meskipun Rahasianya telat terbongkar, namun tak ada kepanikan sedikitpun yang ditunjukkan oleh pria itu. Rey tetap bersikap tenang seperti biasanya.
"Memangnya siapa yang mengatakan jika aku lumpuh?! Mereka saja yang bodoh!! Dan kau tidak perlu seheboh itu!! Aku sudah menyiapkan air untukmu, jangan bawel lagi cepat mandi!!"
Gadis itu mencerutkan bibirnya. Sejak kapan seorang Dewi diperintah oleh manusia?! Jika saja ia bisa menggunakan kekuatannya, pasti Nuwa sudah memberikan pelajaran pada Rey. Dengan perasaan kesal bercampur sebal, Nuwa kembali ke kamar mandi.
Nuwa menanggalkan setiap helai pakaian yang melekat di tubuhnya. Dengan kaki tellanjang, Sang Dewi masuk ke dalam Bathtub. Dengan menggunakan sedikit kekuatannya, Nuwa memenuhi air hangat itu dengan ribuan kelopak bunga mawar dan Sakura.
Aromanya yang semerbak yang berasal dari kelopak-kelopak Bunga itu sampai ke hidung Rey. Belum pernah dia mencium aroma harum ini sebelumnya, bahkan aroma parfum berharga mahal sekalipun tak ada yang seharum aroma yang ia cium saat ini. Dan aroma itu berasal dari kamar mandi.
Sementara itu... Di dalam kamar mandi, Nuwa sedang asik dengan dunianya sendiri. "Ahhh, segarnya." ucap Sang Dewi sambil menyiram tubuhnya dengan air yang bercampur kelopak-kelopak bunga tersebut.
"Eo, itu apa?!" perhatiannya sedikit teralihkan oleh pasta gigi. Nuwa meninggalkan bathtub dan mengambil benda tersebut. "Eo, apa ini?" dengan penasaran dia mencoba sedikit pasta gigi tersebut dan matanya langsung berbinar-binar. "Enak!! Aku tidak pernah merasakan makanan seenak ini, dingin-dingin dan sedikit manis. Aku suka!!"
Sesekali Rey menoleh ke kamar mandi. Sudah hampir satu jam tetapi kamu asingnya itu belum juga keluar dari dalam sana. Membuat Rey bertanya-tanya, sebenarnya dia mandi atau tidur.
Sampai akhirnya terdengar suara pintu dibuka dari dalam, Nuwa keluar dari dalam sana dalam balutan pakaian yang sama. Namun ada yang sedikit yang aneh, gadis itu keluar sambil membawa pasta gigi.
"Kau ini bodoh ya?! Bisa-bisanya menyimpan makanan enak ini di dalam sana!!"
"Kau mau makan pasta gigi itu?!" tanya Rey yang kemudian dibalas anggota oleh Nuwa.
"Ini adalah makanan terenak yang pernah aku makan selain ramyeon dan ice cream, dan aku menyukainya." Jawab Nuwa.
Rey memijit pelipisnya. Dia bingung, sebenarnya Berasal dari mana perempuan di depannya itu. Datang dengan balutan gaun aneh, tidak tau snow globe dan sekarang malah mengira pasta gigi adalah makanan.
Kemudian Rey turun dari tempat tidurnya dan menghampiri Nuwa. "Letakkan benda itu!! Itu bukan makanan, dan mulutmu bisa berbusa jika memakan benda itu. Itu untuk menggosok gigi bukan untuk dimakan!!" ujar Rey memberi penjelasan.
Kemudian Rey mengambil pasta gigi itu dari tangan Nuwa dan mengembalikannya ke kamar mandi. "Ini selimut untukmu. Kau boleh tidur di kamar ini, tapi di sofa!! Matikan lampunya, aku tidak terbiasa tidur dengan lampu menyala!!"
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Rara Azalea shaquera
nenek nero misterius nii
2023-03-21
2
Dưa Putri Anisa
lanjut
2023-02-25
1
Vina Pembriyani
astaga Nuwa
2023-02-05
1