Menyelidiki Rahasia Granov

"Apa cuma perasaanku saja?, sepertinya tatapannya tadi seolah-olah ingin menerkam ku, tapi sedetik kemudian, dia langsung tersenyum manis" batin Granov sambil melepas tangannya dari Valia.

#Flashback On

Sejak berumur 5 tahun, Silyena sudah mengerti rasa cinta dan kasih sayang, tapi ia tidak pernah mendapatkan cinta dan kasih dari sang ayah.

Silyena pun mencoba berbagai cara seperti menjadi orang yang terpintar di kelasnya, tapi sang ayah justru memukulnya.

"Apa yang sudah kau lakukan?, apa kau bangga hanya dengan nilai seperti ini?" teriak Granov pada Silyena.

Hal itu membuat Silyena tampak terkejut, tapi ia yang masih kecil justru berpikir positif, dan terus berusaha menjadi yang terbaik di kelasnya.

Carmila pun berusaha melindungi Silyena "dia anakmu!, tidak bisakah kau bersikap lembut padanya?," tanya Carmila dengan air mata yang terus mengalir.

"Itu bukan urusan mu!, pergilah dari sini!" teriak Granov dengan nada tinggi.

Namun semua hanya sia-sia saja, ia justru melihat Carmila terus di pukuli oleh Granov setiap dirinya mendapatkan juara.

Kejadian itu terus berlanjut sampai dirinya memasuki sekolah menengah atas, hal itu membuat Silyena berpikir untuk mencoba menghilangkan kepintarannya di depan sang ayah.

Lalu Silyena pun mengubah dirinya menjadi orang yang tak berguna, namun, sang ayah justru kembali marah padanya.

Di balik itu semua, Silyena justru belajar bela diri dan hal-hal lainnya.

Silyena bahkan tidak pernah berpikir untuk membalas dendam pada Granov, ia bahkan semakin mengemis cinta sang ayah.

Pernah suatu hari, Silyena berjalan tepat di depan Granov "Ayah, kenapa kau sangat membenci ibu dan Yena?," tanya Silyena dengan menunduk.

Granov memutar bola matanya dengan malas "Dari awal aku memang membenci mu dan juga ibu mu, jika dia tidak melakukan hal itu padaku, maka aku tidak akan menjadi seperti ini, kalian berdua bahkan seperti benalu bagiku," ucap Granov dengan kesal.

Melihat wajah Silyena yang menunduk, Granov mulai tersenyum "Kau masih ingin cintaku?, maka kau harus bekerja lebih keras untuk mendapatkannya, dengan begitu, aku akan berpikir ulang untuk memberikan cintaku pada kalian," ucap Granov sambil meninggalkan Silyena pergi.

Mendengar perkataan itu, Silyena seperti mendengar sebuah harapan untuknya, ia pun menjadi bersemangat untuk membuat Granov mencintainya, tapi ia tidak tau, bahwa Granov justru akan memanfaatkan itu untuk menyiksa Silyena.

#Flashback Off

Silyena tampak memejamkan matanya, ia teringat dengan kata-kata yang sudah di lontarkan Granov padanya saat masih berada di masa depan.

Valia seperti mendengar kata-kata yang janggal "Jika dia tidak melakukan hal itu padaku, maka aku tidak akan menjadi seperti ini. Kata-kata ini begitu mencurigakan, dan hal seperti apa itu?," batin Valia dan kembali membuka matanya.

Carmila tampak sedang melihat kearahnya "apa kau baik-baik saja?," tanya Carmila dengan lembut.

Valia menoleh kearah Carmila, ia pun menatap nya dengan dalam "Ibu, kau memang orang yang sangat baik, tapi kenapa kau bisa jatuh ketengan pria menyeramkan ini?" batin Valia.

Valia benar-benar merasa senang ketika mendengar kekhawatiran yang di tunjukkan oleh Carmila "Aku baik-baik saja, terimakasih sudah menghawatirkan ku Carmila" ucap Valia yang mencoba berusaha terlihat tenang di depan Carmila.

Carmila tampak terkejut, ia tidak menyangka bahwa Valia mengetahui namanya "Kau mengetahui namaku?," tanya Carmila sambil menaikkan kedua alisnya.

"Tentu saja, kalian adalah pasangan fenomenal di kampus ini, bahkan kak Granov juga terkenal dengan ketampanannya" puji Valia dengan mata berbinar.

"Cih, menyebut namanya saja rasanya sangat menjijikkan, tapi aku harus melakukan ini, karena aku tidak ingin ibu memiliki masa depan yang menyeramkan sama seperti sebelumnya" batin Valia yang menatap Granov dengan tajam.

Ketika Valia menatap Granov dengan tajam, ternyata ia melihat Granov tengah menatap Carmila dengan tatapan penuh dendam.

Sontak saja hal itu membuat Valia terkejut, "Ternyata sejak awal ayah sudah membenci ibu, tatapan itu terlihat sangat benar-benar nyata, aku yakin bahwa ada sebuah rahasia yang di sembunyikan oleh ayah," batin Valia yang terus menatap Granov.

"Sialan!, kenapa harus ada manusia sepertimu di dunia ini?, kau telah menyiksa kami terus menerus tanpa memberitahu kami alasan di balik perlakuanmu pada kami!, lihat saja, cepat atau lambat, aku akan mengetahui semua rahasia mu!" Lanjut Valia.

Lalu Ketika Granov melihat kearah Valia, keduanya dengan spontan mengubah wajah mereka.

"Ayo Carmila, kita harus masuk ke dalam kelas sekarang, jika tidak, maka kita akan terlambat," ajak Granov sambil memegang tangan Carmila.

"Baiklah Granov, tolong tunggu sebentar," seru Carmila sambil melihat ke arah Valia.

Ia pun melepaskan tangannya dari tangan Granov, lalu Carmila kini menyobek sebuah kertas, dan ia menulis sesuatu diatas kertas putih itu.

"Aku merasa kita sangat cocok, ini nomor kontak ku, kau bisa menghubungiku kapan saja," ucap Carmila sambil memberikan sebuah kertas yang sudah bertuliskan angka.

Valia menggenggam nomor tersebut, dan ia pun tersenyum tulus "baiklah, aku akan menghubungi mu secepat mungkin" ucap Valia sambil melambaikan tangannya karena Carmila langsung berlari mengejar Granov yang meninggalkannya.

Valia yang melihat itu justru semakin kesal, "Beraninya dia meninggalkan ibu, dan membiarkan ibu mengejar mu!" geram Valia dengan menatap punggung Granov dengan tajam.

Granov merasa punggungnya begitu dingin, ia yakin bahwa ada orang yang tengah menatapnya dengan tajam.

Ketika Granov berbalik, ia tidak melihat orang yang menatapnya, bahkan ia juga tidak melihat Valia lagi.

Kini, Valia duduk di sudut taman, ia membuka laptopnya dan mencari tau data tentang keluarga Granov.

Data itu sangat sulit di akses, bahkan Valia membutuhkan sedikit waktu untuk membukanya, dan ketika Valia sudah berhasil membukanya, ia mulai membaca itu dengan sangat teliti.

Valia yang membaca itu bahkan melotot kan matanya, ia sedikit demi sedikit mengetahui rahasia Granov.

"Apakah aku harus terkejut melihat semua ini?, haha ... malang sekali nasib kita ibu" ucap Valia diselingi tawa kesedihan, lalu ia mendongakkan wajah keatas dan menutup matanya.

Dulunya Silyena orang yang sangat cerdas, ia bisa mengikuti semua mata pelajaran hanya dengan sekali mendengar.

Hal itu membuatnya bisa belajar dengan cepat, termasuk membobol data yang sangat rahasia, ilmu itu tidak pernah di tunjukkan Silyena pada siapapun.

Bagi masyarakat, belajar membobol data adalah ilegal, dan hal itu tidak di terima di masyarakat.

Jadi, Silyena berpikir untuk menyembunyikan keahliannya itu dari semua orang, termasuk Carmila dan Granov.

"Aku tidak menyangka, semua ilmu yang ku pelajari dari dunia modern justru sangat berguna dalam keadaan seperti ini," batin Valia sambil membuka matanya dan terus menetap layar laptop.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Enok Awat

Enok Awat

maaf Thor ini kejadiannya kan taun 1998 ko udah ada laptop setau saya waktu itu belum ada internet ajah belum masuk pada tahun itu... maaf ya Thor cuma masukan ajah...

2023-03-08

2

Frando Kanan

Frando Kanan

ternyata udh ada dendam saat msh kampus.... ckckck 🙄

2023-02-28

0

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

Oh atau mungkin sedari awal Granov memang menargetkan Carmila bukan krna cinta tapi karena dendam atau sebuah kesalahpahaman??

2023-02-17

2

lihat semua
Episodes
1 Kematian Ibu
2 Membuka Mata
3 Kembali ke Kampus
4 Berubah
5 Perlawanan Valia
6 Mencari Ibu
7 Kedatangan Xander
8 Kebingungan Keluarga
9 Pertemuan
10 Menyelidiki Rahasia Granov
11 Peringatan Valia pada Silyena
12 Mengajukan Syarat
13 Teriakan Mahasiswa
14 Kebingungan Silyena
15 Pertemuan Dengan Kaliandra
16 Berusaha Mendekati Carmila
17 Gangguan dari Jian
18 Tidak Suka di Ganggu Saat Bersama Ibu
19 Seperti Bukan Anakku
20 Penemuan Jasad
21 Mengusir Telisa
22 Mata dibalas Mata dan Gigi dibalas Gigi
23 Teror yang di Dapat Elena
24 Ancaman Silyena pada Valia
25 Tidak ada Yang bisa Mencabut Lisensi Dokterku
26 Mengetahui Tentang Pembulian Valia
27 Ketakutan Elena
28 Silyena Amoriya
29 Penyiksaan
30 Melampiaskan Kesedihan
31 Kematian Elena
32 Kegelisahan Keluarga Amoriya
33 Penemuan Jasad Elena
34 Terpuruknya Keluarga Amoriya
35 Karin yang Termenung
36 Teman Bermuka Dua
37 Denda
38 Berusaha Bersikap Normal
39 Semakin Ingin Bertemu
40 Kehilangan Anak Tertua, Menantu dan Cucu
41 Aksi di Tengah Jalan
42 Sangat Sulit di Pisahkan
43 Melaksanakan Janjiku
44 Menabrak Pohon
45 Empat Tembakan
46 Mencincang Daging
47 Menaburkan Daging Sesuai Janji
48 Kekhawatiran Delna
49 Kembali ke Rumah Sakit
50 Pertemuan Nero dan Valia
51 Nona Muda Yang Sangat Unik
52 Persetujuan
53 Terkejutnya Rila dan Jian
54 Kecurigaan Jian
55 Masih Takut
56 Memarahi Teman di Depan Semua Orang
57 Memuji Keakraban
58 Memotong Dua Lidah
59 Ketiak Basah
60 Kecurigaan Polisi
61 Tidak Akan Bisa Menemukan Bukti Apapun
62 Membuat Senior Menjadi Miliknya
63 Kasus Yang Sama
64 Tuduhan tak Berdasar Namun Benar
65 Garis Batas Yang Tidak Boleh di Sentuh
66 Kedatangan Seseorang
67 Menculik Valia
68 Kata Yang Memuakkan
69 Lelucon Valia
70 Hembusan Nafas Terakhir Renzo
71 Mengetahui Seluruh Kejadian di Kampus
72 Menghapus Nama
73 Kakak dan Kakak Ipar
74 Menjenguk
75 Skakmat!
76 Tamparan Kuat
77 Pengacara Yang di Segani
78 Tidak Mempercayai Polisi Lagi
79 Pikiran Jernih Carmila
80 Menyuntikkan 8 Botol Injeksi
81 Mengeluarkan Darah
82 Biodata Ferry
83 Tanyakan Pada Anak Kalian Masing-Masing
84 Pertemuan Ketiga Orang Tua
85 Kemarahan Yuwin pada Jian
86 Valia Yang Penasaran
87 Membatalkan Libur Kampus
88 Kembalinya Orang Dari Masa Lalu Jian
89 Apa kau Setuju?
90 Kedatangan Wanita Pengganggu
91 Jatuhnya Valia
92 Mahasiswa Pindahan
93 Perlakuan Kasar Riana
94 Pertemuan Kakak dan Adik
95 Aku Akan Memberimu Pelajaran!
96 Balasan Yang Adil
97 Jantung Yang Seakan Berhenti Berdetak
98 Hadiah Spesial
99 Rahasia Yang Diketahui
100 Kaliandra dan Riana
101 Senior dan Junior
102 Kasus Rumit
103 Kecurigaan Riana
104 Ancaman yang Menjadi Kenyataan
105 Penyesalan Valia Asli
106 Kecurigaan Xander
107 Kata yang Terkubur
108 Peringatan Silyena
109 Buku Kuno
110 Desa Pandora
111 Gudang Persenjataan
112 Dejavu
113 Dua Foto
114 Menggunting Jahitan
115 Meminta Penjelasan yang Memuaskan
116 Rapat!
117 Perjalanan Pembalasan Dendam
118 Uang dan Kekuasaan Adalah Segalanya
119 Singgasana
120 Memperjelas Identitas Valia Samantha
121 Harga yang Harus di Bayar
122 Pembuat Onar
123 Ketakutan Riana
124 Senyuman Menyakitkan
125 Kepingan Masa Lalu Valia
126 Kepingan Masa Lalu Valia 2
127 Sepenggal Cerita
128 Membuat Mereka Hancur Berkeping-keping
129 Mereka?
130 Orang-orang Haus Kekuasaan
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Kematian Ibu
2
Membuka Mata
3
Kembali ke Kampus
4
Berubah
5
Perlawanan Valia
6
Mencari Ibu
7
Kedatangan Xander
8
Kebingungan Keluarga
9
Pertemuan
10
Menyelidiki Rahasia Granov
11
Peringatan Valia pada Silyena
12
Mengajukan Syarat
13
Teriakan Mahasiswa
14
Kebingungan Silyena
15
Pertemuan Dengan Kaliandra
16
Berusaha Mendekati Carmila
17
Gangguan dari Jian
18
Tidak Suka di Ganggu Saat Bersama Ibu
19
Seperti Bukan Anakku
20
Penemuan Jasad
21
Mengusir Telisa
22
Mata dibalas Mata dan Gigi dibalas Gigi
23
Teror yang di Dapat Elena
24
Ancaman Silyena pada Valia
25
Tidak ada Yang bisa Mencabut Lisensi Dokterku
26
Mengetahui Tentang Pembulian Valia
27
Ketakutan Elena
28
Silyena Amoriya
29
Penyiksaan
30
Melampiaskan Kesedihan
31
Kematian Elena
32
Kegelisahan Keluarga Amoriya
33
Penemuan Jasad Elena
34
Terpuruknya Keluarga Amoriya
35
Karin yang Termenung
36
Teman Bermuka Dua
37
Denda
38
Berusaha Bersikap Normal
39
Semakin Ingin Bertemu
40
Kehilangan Anak Tertua, Menantu dan Cucu
41
Aksi di Tengah Jalan
42
Sangat Sulit di Pisahkan
43
Melaksanakan Janjiku
44
Menabrak Pohon
45
Empat Tembakan
46
Mencincang Daging
47
Menaburkan Daging Sesuai Janji
48
Kekhawatiran Delna
49
Kembali ke Rumah Sakit
50
Pertemuan Nero dan Valia
51
Nona Muda Yang Sangat Unik
52
Persetujuan
53
Terkejutnya Rila dan Jian
54
Kecurigaan Jian
55
Masih Takut
56
Memarahi Teman di Depan Semua Orang
57
Memuji Keakraban
58
Memotong Dua Lidah
59
Ketiak Basah
60
Kecurigaan Polisi
61
Tidak Akan Bisa Menemukan Bukti Apapun
62
Membuat Senior Menjadi Miliknya
63
Kasus Yang Sama
64
Tuduhan tak Berdasar Namun Benar
65
Garis Batas Yang Tidak Boleh di Sentuh
66
Kedatangan Seseorang
67
Menculik Valia
68
Kata Yang Memuakkan
69
Lelucon Valia
70
Hembusan Nafas Terakhir Renzo
71
Mengetahui Seluruh Kejadian di Kampus
72
Menghapus Nama
73
Kakak dan Kakak Ipar
74
Menjenguk
75
Skakmat!
76
Tamparan Kuat
77
Pengacara Yang di Segani
78
Tidak Mempercayai Polisi Lagi
79
Pikiran Jernih Carmila
80
Menyuntikkan 8 Botol Injeksi
81
Mengeluarkan Darah
82
Biodata Ferry
83
Tanyakan Pada Anak Kalian Masing-Masing
84
Pertemuan Ketiga Orang Tua
85
Kemarahan Yuwin pada Jian
86
Valia Yang Penasaran
87
Membatalkan Libur Kampus
88
Kembalinya Orang Dari Masa Lalu Jian
89
Apa kau Setuju?
90
Kedatangan Wanita Pengganggu
91
Jatuhnya Valia
92
Mahasiswa Pindahan
93
Perlakuan Kasar Riana
94
Pertemuan Kakak dan Adik
95
Aku Akan Memberimu Pelajaran!
96
Balasan Yang Adil
97
Jantung Yang Seakan Berhenti Berdetak
98
Hadiah Spesial
99
Rahasia Yang Diketahui
100
Kaliandra dan Riana
101
Senior dan Junior
102
Kasus Rumit
103
Kecurigaan Riana
104
Ancaman yang Menjadi Kenyataan
105
Penyesalan Valia Asli
106
Kecurigaan Xander
107
Kata yang Terkubur
108
Peringatan Silyena
109
Buku Kuno
110
Desa Pandora
111
Gudang Persenjataan
112
Dejavu
113
Dua Foto
114
Menggunting Jahitan
115
Meminta Penjelasan yang Memuaskan
116
Rapat!
117
Perjalanan Pembalasan Dendam
118
Uang dan Kekuasaan Adalah Segalanya
119
Singgasana
120
Memperjelas Identitas Valia Samantha
121
Harga yang Harus di Bayar
122
Pembuat Onar
123
Ketakutan Riana
124
Senyuman Menyakitkan
125
Kepingan Masa Lalu Valia
126
Kepingan Masa Lalu Valia 2
127
Sepenggal Cerita
128
Membuat Mereka Hancur Berkeping-keping
129
Mereka?
130
Orang-orang Haus Kekuasaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!