Berubah

Wanita itu pun terkejut, ia bahkan melotot kan matanya dengan lebar, "Lepaskan tanganku!" teriak wanita itu dengan mencoba menahan sakit.

Valia yang mendengar perkataan itu bahkan mulai menggenggam tangan wanita itu dengan sangat kuat.

Arrgghh

Wanita itu tampak sudah tidak kuat menahan sakit di tangan nya, ia terus berteriak agar Valia mau mendengarkan perkataannya, "Lepaskan!" teriak wanita itu dengan cairan bening yang mulai mengalir di pipinya.

Valia tetap tidak melepaskan tangan wanita itu, ia bahkan semakin mengencangkan cengkeraman nya di lengan wanita itu.

Ssshh

Wanita itu bahkan mulai mengerutkan dahinya sambil menahan sakit, "berani sekali anak miskin sepertimu melakukan ini padaku!," teriak wanita itu sambil mencoba melepaskan tangan Valia dengan satu tangannya.

Valia pun mulai menatap wanita itu dengan tajam "Apa sekarang aku terlihat sedang tidak berani melawan mu?." tanya Valia dengan wajah datar.

Wanita itu beserta dengan kelompoknya semakin tidak percaya dengan perubahan Valia, mereka bahkan terpaku ketika melihat Valia tengah memberontak.

Valia berdiri dari kursinya serta langsung menendang perut wanita itu, dan ia juga dengan cepat melepaskan tangan wanita itu.

Brukkk

Wanita itu jatuh hingga menimbulkan bunyi yang begitu keras. Orang-orang yang ada di kelas bahkan mulai menyingkir karena ketakutan.

Sedangkan kelompok wanita itu tampak terkejut, mereka pun langsung berlari kearah wanita itu, "Jian!" teriak kelompok wanita itu.

Valia kembali duduk dan terlihat tidak memperdulikan sekitarnya, lalu ia pun memutar bola matanya dengan malas dan kembali menatap keluar jendela.

Dalam kelompok itu terdapat tiga orang, yaitu Jian, Rila dan Asra. Mereka di ketuai oleh Jian. dan sekarang Jian terjatuh sehingga membuat Rila dan Asra terkejut, keduanya langsung membantu Jian untuk berdiri.

Setelah keduanya membantu Jian, Rila pun mulai menoleh kearah Valia, ia melihat Valia tampak tidak menghormati mereka. "Kau!." teriak Rila lalu melangkah dan mendekati Valia.

Rila melihat bolpoin yang terletak di atas meja teman nya, ia pun langsung meraih bolpoin itu dan hendak menusukkannya ke wajah Valia.

Tapi siapa sangka, Valia telah melihat dari pantulan jendela itu, lalu ia pun langsung menangkap tangan Rila dan menoleh kearahnya.

Valia mengambil bolpoin itu dari tangannya, lalu ia juga melihat kearah bolpoin itu "Bukankah kau sangat suka dengan bolpoin ini?," ucap Valia sambil menyeret Rila dan menempelkan tangannya di dinding.

Rila terkejut melihat Valia menempelkan tangannya di dinding, ia seakan memiliki firasat buruk tentang hal itu, "Lepaskan" teriak Rila sambil memukul Valia dengan satu tangan yang lain.

Valia tampak sangat kesal melihat wajah Rila, "Kau tidak perlu memberiku bolpoin ini, jadi aku mengembalikan nya padamu" ucap Valia sambil menusuk Bolpoin itu dengan kuat di atas tangan Rila.

Arrgghh

Valia seperti tidak mengangkat jeritan itu, ia pun semakin menekan bolpoin itu dengan benjolan yang terlihat jelas di lehernya.

Rila benar-benar terkejut, ia bahkan mulai menangis dan terus menangis, sedangkan orang yang ada di dalam kelas justru tidak bisa berkutik.

Perubahan Valia yang seperti monster membuat siapapun di kelasnya terkejut, mereka bahkan tidak menyangka bahwa Valia bisa melawan Jian.

Di kampus itu tidak ada yang berani melawan Jian, karena Jian memiliki orang yang sangat kuat di belakangnya, sehingga para mahasiswa lainnya tidak bisa berkutik ketika mereka melihat Valia di rundung dengan kelompok Jian.

#Flashback On

Awalnya, setelah lulus sekolah, Valia mulai mendaftar di universitas Yerpolian collage, lalu ia berpikir untuk masuk sebagai orang dari kalangan biasa.

Tapi setelah masuk kedalam kelas, Valia tidak sengaja menabrak Jian, dan ia pun tidak lupa untuk meminta maaf pada Jian, tapi Jian justru tidak mau memaafkannya.

"Kau!, apa kau dari kalangan bawah?" tanya Jian sambil menunjukkan jarinya pada Valia.

Valia yang memiliki sifat pemalu dan penakut langsung menundukkan dan mengangguk, sedangkan Jian merasa dirinya tidak di hormati oleh Valia.

"Apa kau tidak punya mulut?, atau kau tidak bisa berbicara?" tanya Jian dengan menaikkan nada bicaranya.

Valia terkejut dan ia tetap menunduk dan menggelengkan sebagai jawaban dari pertanyaan Jian.

Jian yang melihat itu justru terlihat semakin kesal "Benar-benar menyebalkan" ucap Jian sambil mengeram marah.

Sejak saat itu, Valia terus mendapat ancaman serta kekerasan fisik dari Jian dan kelompoknya, namun Valia tetap diam dan tidak memberitahukan pada siapapun.

#Flashback Off

Ditengah kesibukannya, tiba-tiba saja ingatkan itu terlintas di pikiran Silyena, ia justru merasa tidak tega pada dirinya "apa kau bodoh?, kenapa kau tidak memberitahu mereka!" batin nya sambil menekan bolpoin itu.

"Sakit!"

"Lepaskan!" teriak Rila.

Valia mengernyitkan dahinya "Kau mengatakan sakit?, apa saat itu kau tidak tau bahwa aku juga sedang kesakitan?" ucap Valia sambil menekan bolpoin itu sampai menembus kulit Rila.

"Lepaskan aku!, ini menyakitkan!," ucap Rila sambil menangis tersedu-sedu.

Cairan merah mulai mengalir dengan deras, terlihat dinding yang di sekitar tangan Rila sekejap saja juga berubah warna.

"Valia!, apa yang kau lakukan!" teriak seorang dosen yang baru saja memasuki ruangan, ia justru dikejutkan dengan tangan yang sudah menempel di dinding.

Dosen itu pun berlari dan melepaskan tangan Rila dari Valia, bahkan dosen tersebut mendorong Valia dengan sangat kuat.

Kini Rila mulai terjatuh dan terduduk di lantai sambil menangis, sedangkan sang dosen mulai mengeluarkan ponselnya dan memanggil dokter yang berjaga di ruang kesehatan.

Silyena yang memiliki ilmu bela diri, justru tidak terjatuh karena ia juga langsung memegang jendela yang tengah terbuka.

Setelah selesai melakukan panggilan seluler, kini dosen itu mulai menoleh kearah Valia "Aku akan melaporkan mu pada pimpinan" ucap dosen itu sambil menatap Valia dengan tajam.

Silyena melihat wajah sang dosen dengan intens, perlahan-lahan ia mengingat bahwa dosen yang ada di depannya adalah pendukung dari kelompok Jian.

Bahkan dosen itu juga lah yang membantu Jian untuk menutupi masalah yang menimpa Valia.

Wajah Silyena kini terlihat sangat kesal, ia pun langsung menghampiri sang dosen lalu berjongkok dan ia pun memajukan wajahnya.

"Lakukan saja, aku ingin lihat dosen yang tidak kompeten seperti mu akan bertahan sampai berapa lama di kampus ini" ucap Valia sambil berdiri dan meninggalkan ruang kelas.

Sang dosen bahkan tampak terkejut mendengar perkataan Valia, ia tidak menyangka bahwa Valia kini menyerangnya dengan kata-kata yang mematikan.

"Kenapa aku merasa dia telah banyak berubah?" batin sang dosen sambil melihat punggung Valia yang tengah berjalan keluar.

Sedangkan Jian, semakin tidak menyukai Valia, ia bahkan terus mengeram marah "aku berjanji akan membuatmu menderita di ruang lingkup kampus!, tidak ... aku akan membuatmu menderita dimanapun kau berada!," batin Jian yang sambil memegang tangannya yang terasa sangat sakit.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Ymmers

Ymmers

hiiaaaaaaaaaaattt .. huuuhhhssfff

2023-03-03

1

Frando Kanan

Frando Kanan

haaa...hanya kna tabrak langsung cari mslh....apakh anda sgt kekanakan???

2023-02-28

0

Ž𝓪ℒ⃝ℽÑ

Ž𝓪ℒ⃝ℽÑ

yooo, laean aja mereka, aku un gemesh liatnya

2023-02-08

4

lihat semua
Episodes
1 Kematian Ibu
2 Membuka Mata
3 Kembali ke Kampus
4 Berubah
5 Perlawanan Valia
6 Mencari Ibu
7 Kedatangan Xander
8 Kebingungan Keluarga
9 Pertemuan
10 Menyelidiki Rahasia Granov
11 Peringatan Valia pada Silyena
12 Mengajukan Syarat
13 Teriakan Mahasiswa
14 Kebingungan Silyena
15 Pertemuan Dengan Kaliandra
16 Berusaha Mendekati Carmila
17 Gangguan dari Jian
18 Tidak Suka di Ganggu Saat Bersama Ibu
19 Seperti Bukan Anakku
20 Penemuan Jasad
21 Mengusir Telisa
22 Mata dibalas Mata dan Gigi dibalas Gigi
23 Teror yang di Dapat Elena
24 Ancaman Silyena pada Valia
25 Tidak ada Yang bisa Mencabut Lisensi Dokterku
26 Mengetahui Tentang Pembulian Valia
27 Ketakutan Elena
28 Silyena Amoriya
29 Penyiksaan
30 Melampiaskan Kesedihan
31 Kematian Elena
32 Kegelisahan Keluarga Amoriya
33 Penemuan Jasad Elena
34 Terpuruknya Keluarga Amoriya
35 Karin yang Termenung
36 Teman Bermuka Dua
37 Denda
38 Berusaha Bersikap Normal
39 Semakin Ingin Bertemu
40 Kehilangan Anak Tertua, Menantu dan Cucu
41 Aksi di Tengah Jalan
42 Sangat Sulit di Pisahkan
43 Melaksanakan Janjiku
44 Menabrak Pohon
45 Empat Tembakan
46 Mencincang Daging
47 Menaburkan Daging Sesuai Janji
48 Kekhawatiran Delna
49 Kembali ke Rumah Sakit
50 Pertemuan Nero dan Valia
51 Nona Muda Yang Sangat Unik
52 Persetujuan
53 Terkejutnya Rila dan Jian
54 Kecurigaan Jian
55 Masih Takut
56 Memarahi Teman di Depan Semua Orang
57 Memuji Keakraban
58 Memotong Dua Lidah
59 Ketiak Basah
60 Kecurigaan Polisi
61 Tidak Akan Bisa Menemukan Bukti Apapun
62 Membuat Senior Menjadi Miliknya
63 Kasus Yang Sama
64 Tuduhan tak Berdasar Namun Benar
65 Garis Batas Yang Tidak Boleh di Sentuh
66 Kedatangan Seseorang
67 Menculik Valia
68 Kata Yang Memuakkan
69 Lelucon Valia
70 Hembusan Nafas Terakhir Renzo
71 Mengetahui Seluruh Kejadian di Kampus
72 Menghapus Nama
73 Kakak dan Kakak Ipar
74 Menjenguk
75 Skakmat!
76 Tamparan Kuat
77 Pengacara Yang di Segani
78 Tidak Mempercayai Polisi Lagi
79 Pikiran Jernih Carmila
80 Menyuntikkan 8 Botol Injeksi
81 Mengeluarkan Darah
82 Biodata Ferry
83 Tanyakan Pada Anak Kalian Masing-Masing
84 Pertemuan Ketiga Orang Tua
85 Kemarahan Yuwin pada Jian
86 Valia Yang Penasaran
87 Membatalkan Libur Kampus
88 Kembalinya Orang Dari Masa Lalu Jian
89 Apa kau Setuju?
90 Kedatangan Wanita Pengganggu
91 Jatuhnya Valia
92 Mahasiswa Pindahan
93 Perlakuan Kasar Riana
94 Pertemuan Kakak dan Adik
95 Aku Akan Memberimu Pelajaran!
96 Balasan Yang Adil
97 Jantung Yang Seakan Berhenti Berdetak
98 Hadiah Spesial
99 Rahasia Yang Diketahui
100 Kaliandra dan Riana
101 Senior dan Junior
102 Kasus Rumit
103 Kecurigaan Riana
104 Ancaman yang Menjadi Kenyataan
105 Penyesalan Valia Asli
106 Kecurigaan Xander
107 Kata yang Terkubur
108 Peringatan Silyena
109 Buku Kuno
110 Desa Pandora
111 Gudang Persenjataan
112 Dejavu
113 Dua Foto
114 Menggunting Jahitan
115 Meminta Penjelasan yang Memuaskan
116 Rapat!
117 Perjalanan Pembalasan Dendam
118 Uang dan Kekuasaan Adalah Segalanya
119 Singgasana
120 Memperjelas Identitas Valia Samantha
121 Harga yang Harus di Bayar
122 Pembuat Onar
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Kematian Ibu
2
Membuka Mata
3
Kembali ke Kampus
4
Berubah
5
Perlawanan Valia
6
Mencari Ibu
7
Kedatangan Xander
8
Kebingungan Keluarga
9
Pertemuan
10
Menyelidiki Rahasia Granov
11
Peringatan Valia pada Silyena
12
Mengajukan Syarat
13
Teriakan Mahasiswa
14
Kebingungan Silyena
15
Pertemuan Dengan Kaliandra
16
Berusaha Mendekati Carmila
17
Gangguan dari Jian
18
Tidak Suka di Ganggu Saat Bersama Ibu
19
Seperti Bukan Anakku
20
Penemuan Jasad
21
Mengusir Telisa
22
Mata dibalas Mata dan Gigi dibalas Gigi
23
Teror yang di Dapat Elena
24
Ancaman Silyena pada Valia
25
Tidak ada Yang bisa Mencabut Lisensi Dokterku
26
Mengetahui Tentang Pembulian Valia
27
Ketakutan Elena
28
Silyena Amoriya
29
Penyiksaan
30
Melampiaskan Kesedihan
31
Kematian Elena
32
Kegelisahan Keluarga Amoriya
33
Penemuan Jasad Elena
34
Terpuruknya Keluarga Amoriya
35
Karin yang Termenung
36
Teman Bermuka Dua
37
Denda
38
Berusaha Bersikap Normal
39
Semakin Ingin Bertemu
40
Kehilangan Anak Tertua, Menantu dan Cucu
41
Aksi di Tengah Jalan
42
Sangat Sulit di Pisahkan
43
Melaksanakan Janjiku
44
Menabrak Pohon
45
Empat Tembakan
46
Mencincang Daging
47
Menaburkan Daging Sesuai Janji
48
Kekhawatiran Delna
49
Kembali ke Rumah Sakit
50
Pertemuan Nero dan Valia
51
Nona Muda Yang Sangat Unik
52
Persetujuan
53
Terkejutnya Rila dan Jian
54
Kecurigaan Jian
55
Masih Takut
56
Memarahi Teman di Depan Semua Orang
57
Memuji Keakraban
58
Memotong Dua Lidah
59
Ketiak Basah
60
Kecurigaan Polisi
61
Tidak Akan Bisa Menemukan Bukti Apapun
62
Membuat Senior Menjadi Miliknya
63
Kasus Yang Sama
64
Tuduhan tak Berdasar Namun Benar
65
Garis Batas Yang Tidak Boleh di Sentuh
66
Kedatangan Seseorang
67
Menculik Valia
68
Kata Yang Memuakkan
69
Lelucon Valia
70
Hembusan Nafas Terakhir Renzo
71
Mengetahui Seluruh Kejadian di Kampus
72
Menghapus Nama
73
Kakak dan Kakak Ipar
74
Menjenguk
75
Skakmat!
76
Tamparan Kuat
77
Pengacara Yang di Segani
78
Tidak Mempercayai Polisi Lagi
79
Pikiran Jernih Carmila
80
Menyuntikkan 8 Botol Injeksi
81
Mengeluarkan Darah
82
Biodata Ferry
83
Tanyakan Pada Anak Kalian Masing-Masing
84
Pertemuan Ketiga Orang Tua
85
Kemarahan Yuwin pada Jian
86
Valia Yang Penasaran
87
Membatalkan Libur Kampus
88
Kembalinya Orang Dari Masa Lalu Jian
89
Apa kau Setuju?
90
Kedatangan Wanita Pengganggu
91
Jatuhnya Valia
92
Mahasiswa Pindahan
93
Perlakuan Kasar Riana
94
Pertemuan Kakak dan Adik
95
Aku Akan Memberimu Pelajaran!
96
Balasan Yang Adil
97
Jantung Yang Seakan Berhenti Berdetak
98
Hadiah Spesial
99
Rahasia Yang Diketahui
100
Kaliandra dan Riana
101
Senior dan Junior
102
Kasus Rumit
103
Kecurigaan Riana
104
Ancaman yang Menjadi Kenyataan
105
Penyesalan Valia Asli
106
Kecurigaan Xander
107
Kata yang Terkubur
108
Peringatan Silyena
109
Buku Kuno
110
Desa Pandora
111
Gudang Persenjataan
112
Dejavu
113
Dua Foto
114
Menggunting Jahitan
115
Meminta Penjelasan yang Memuaskan
116
Rapat!
117
Perjalanan Pembalasan Dendam
118
Uang dan Kekuasaan Adalah Segalanya
119
Singgasana
120
Memperjelas Identitas Valia Samantha
121
Harga yang Harus di Bayar
122
Pembuat Onar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!