Pertemuan Dengan Kaliandra

Valia yang termenung kini mulai berpikir untuk bertemu dengan Carmila, ia pun mengeluarkan secarik kertas yang di berikan oleh Carmila.

"Pesan apa yang akan ku kirim padanya?,"

Ia pun mengambil ponsel itu lalu mulai mengetik sebuah beberapa patah kata dan langsung mengirimkan pesan itu pada Carmila.

"Balas lah," gumam Valia sambil menatap ponselnya dengan penuh harap.

Setelah menunggu lama, Valia tidak mendapat balasan dari Carmila, ia pun hanya bisa menghela nafas kasar.

"Tidak ada cara lain, aku harus bertemu dengannya." ucap Valia dengan penuh semangat.

Setelah kelas selesai, Silyena langsung pergi keluar dari kelas, ia pun berlari dengan sangat cepat, dan tiba-tiba saja, ia menabrak seseorang sehingga keduanya jatuh secara bersamaan.

Brukk

Brukk

"Aduh, sakit" ucap Valia sambil mengelus bokongnya yang terasa sangat sakit.

Orang itu pun terkejut dan ia langsung bangkit dan mengulurkan tangannya pada Valia yang juga tengah kesakitan "Aku minta maaf, apa kau baik-baik saja?" tanya pria yang baru saja di tabrak oleh Valia.

Valia mengangguk berulang kali, "Aku baik-baik saja, terimakasih," jawab Valia sambil mengulurkan tangannya lalu Valia berjalan tanpa melihat wajah pria itu.

Pria itu hanya menatap kepergian Valia, ia merasa Valia tampak berubah, dan ia juga mendengar dari temannya bahwa Valia sudah berani melawan Jian dan kelompoknya.

Awalnya pria itu tidak mempercayai perkataan temannya, tapi hanya karena mereka bertabrakan, hal itu mampu membuat Pria itu bisa menyimpulkan bahwa Valia memang telah berubah.

"Dulu dia orang tidak suka bersentuhan dengan orang, dan ketika bertemu dengan orang lain, tubuhnya pasti bergetar ketakutan, tapi sekarang dia bahkan bersikap acuh tak acuh, dia benar-benar seperti orang lain." gumam Pria itu sambil menatap punggung Valia yang semakin menjauh.

"Kaliandra!." panggil sang teman.

Valia menghentikan langkah kakinya, ia seperti familiar mendengar nama itu, ia pun menoleh kebelakang dan ternyata wajah Kaliandra tertutup oleh teman-temannya.

Karena hal itu, membuat Valia menjadi tidak tertarik lagi untuk mengetahui wajah Kaliandra. Ia memilih untuk meninggalkan gedung kampusnya dan berjalan ke gedung selanjutnya.

Dimana gedung yang di tuju Valia adalah tempat di mana Carmila berada, "aku harus bertemu ibu dan melihat keadaannya." batin Valia yang dengan mempercepat langkahnya.

Kaliandra sempat melihat Valia berhenti, namun ia tidak tau bahwa saat itu Valia tengah menoleh kearahnya.

"Selama ini aku terus berusaha mendekatimu, tapi aku tidak tau bahwa kedekatan kita justru membawa petaka untukmu." batin Kaliandra sedikit sedih.

#Flashback On

Kaliandra adalah cowok populer di kampus, ia adalah ketua organisasi di kampus itu, dan hal itu membuatnya memberi ospek pada anak baru di kampus.

Kaliandra tipe orang yang sangat dingin dan juga cuek, banyak wanita yang mendengarnya, tapi tak satupun dari mereka yang berhasil mendekati Kaliandra.

Dan untuk pertama kalinya jantung kaliandra berdetak sangat cepat saat mata Kaliandra melihat kearah mahasiswa baru yang tengah menoleh ke kanan dan kiri.

Kaliandra merasa bahwa dirinya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Valia asli, dan saat tatapan keduanya bertemu, Valia asli langsung menunduk karena ia terlalu takut untuk menatap Kaliandra.

Sejak saat itu pula, Kaliandra terus menatap Valia dalam diam, lalu Kaliandra memberikan sebuah misi pada anak mahasiswa untuk mengumpulkan 50 tanda tangan para senior.

Ketika semua para mahasiswa berpencar, Valia asli justru terlihat binggung, ia yang memiliki sifat pemalu tidak tau harus berbuat apa. Lalu ia melihat Kaliandra tengah duduk bersama teman-temannya.

Valia asli juga melihat tumpukan dokumen berada tepat di atas meja para anak organisasi, ia mencoba memberanikan diri untuk meminta tanda tangan para senior itu.

Lalu Valia berusaha menyemangati dirinya sendiri "Ayo Valia, kau harus mencobanya, jika tidak maka kau tidak akan lulus ospek." gumam Valia asli sambil membulatkan tekatnya.

Valia pun kini berada di depan meja para senior, tangannya tampak gemetar dan terus menunduk "Per-permisi senior, bisakah senior menandatangi kertas saya?." tanya Valia asli dengan gugup.

Kaliandra dan teman-temannya terkejut melihat Valia menghampiri mereka, karena mereka hanya melihat Valia seorang diri, dan sedangkan mahasiswa lainnya tidak berani melakukan aksi tersebut pada anak-anak organisasi.

"Kau yakin meminta tangan kami?" tanya senior lainnya.

Dahi Valia asli tampak terlihat berkeringat, ia takut di marahi di depan khalayak orang banyak, ia pun mencoba mundur secara perlahan agar tidak menyinggung para senior itu.

"Ji-jika senio tidak bersedia, maka saya tidak akan memaksa, terimakasih senior." ucap Valia asli dengan gugup disertai tangan yang sudah berkeringat dingin.

Kaliandra tetap diam, namun senyuman tipis terbit di bibirnya, "Tunggu, berikan kertasnya" ucap Kaliandra sambil mengulurkan tangannya.

Valia asli tampak terkejut dan ia pun dengan cepat menaruh kertas itu di tangan Kaliandra, ia melihat Kaliandra langsung menandatangi kertasnya, bahkan tanda tangan itu tampak dibuat dengan berhati-hati.

Teman-teman Kaliandra bahkan tercengang dengan sikap Kaliandra yang terlihat sangat hangat pada Valia asli.

Tapi, karena mereka melihat Kaliandra menandatanganinya, maka para anak organisasi lainnya bahkan ikut berebut untuk menandatangani kertas Valia asli. tidak hanya para lelaki saja, tapi juga para senior perempuan dengan suka rela menandatangani kertas itu.

Valia asli bahkan benar-benar sangat terkejut melihat para senior memperebutkan kertasnya, senyuman tipis pun terbit di bibir Valia, dan pandangan itu tidak luput dari perhatian Kaliandra.

Ia melihat Valia asli tengah tersenyum melihat kertasnya sudah terisi banyak tanda tangan. "Pasti dia berpikir tidak membutuhkan waktu yang lama lagi untuk mengumpulkan sisa tanda tangan" batin Kaliandra ketawa kecil.

Para mahasiswa lainnya terkejut melihat kertas Valia menjadi rebutan senior di organisasi itu, mereka pun mulai berlari kearah senior-senior itu untuk meminta tanda tangan.

Tapi siapa sangka, Kaliandra tidak mau menandatangi kertas mereka, dan membuat para senior yang lain mengusir mahasiswa baru itu, dan mereka semua juga tidak ingin menandatangani kertas orang lain selain milik Valia.

Sejak kejadian itu, Valia tampak di musuhi oleh para mahasiswa lainnya, dan di tambah ia bertemu dengan kelompok Jian, maka lengkaplah sudah penderitaan Valia asli.

#Flashback Off

Kaliandra kini menutup matanya sebentar dan menghela nafas pelan "Andai saja aku tidak melakukan itu padamu, pasti kau tidak melewati hari-hari yang begitu berat di kampus ini,"

"Tanpa menyadari hal itu, aku bahkan terus mendekatimu, walau kau terus menolak ku, tapi aku tetap bersikukuh mendekatimu, dan ketika aku mengetahui perlakuan Jian padamu, aku justru malah menjauhi mu" batin Kaliandra dengan penuh penyesalan.

"Ayo kita pergi, untuk apa kau datang kemari?, apa kau ingin melihat mahasiswi junior yang di juluki sebagai orang tercantik di gedung kami?" ledek sang teman pada Kaliandra.

Kaliandra menoleh dan tertawa pelan, "tidak, aku tidak tertarik padanya, lagipula, sudah ada seseorang yang sedang aku perhatikan." ucap Kaliandra sambil berbalik dan berjalan meninggalkan kedua tamannya yang tengah tercengang.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Ruby Jane

Ruby Jane

cowo pecundang

2024-04-29

0

Frando Kanan

Frando Kanan

dgn kta lain....lo ini sampah donk?

2023-02-28

1

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

Kalau cinta ya perjuangin dong, apalagi tau Valia dibully bukannya melindungi malah menjauh, pengecut!
Semoga jodoh Yena alias Valia merupakan sosok yg benar2 tulus mencintai & sanggup melindungi Valia

2023-02-17

3

lihat semua
Episodes
1 Kematian Ibu
2 Membuka Mata
3 Kembali ke Kampus
4 Berubah
5 Perlawanan Valia
6 Mencari Ibu
7 Kedatangan Xander
8 Kebingungan Keluarga
9 Pertemuan
10 Menyelidiki Rahasia Granov
11 Peringatan Valia pada Silyena
12 Mengajukan Syarat
13 Teriakan Mahasiswa
14 Kebingungan Silyena
15 Pertemuan Dengan Kaliandra
16 Berusaha Mendekati Carmila
17 Gangguan dari Jian
18 Tidak Suka di Ganggu Saat Bersama Ibu
19 Seperti Bukan Anakku
20 Penemuan Jasad
21 Mengusir Telisa
22 Mata dibalas Mata dan Gigi dibalas Gigi
23 Teror yang di Dapat Elena
24 Ancaman Silyena pada Valia
25 Tidak ada Yang bisa Mencabut Lisensi Dokterku
26 Mengetahui Tentang Pembulian Valia
27 Ketakutan Elena
28 Silyena Amoriya
29 Penyiksaan
30 Melampiaskan Kesedihan
31 Kematian Elena
32 Kegelisahan Keluarga Amoriya
33 Penemuan Jasad Elena
34 Terpuruknya Keluarga Amoriya
35 Karin yang Termenung
36 Teman Bermuka Dua
37 Denda
38 Berusaha Bersikap Normal
39 Semakin Ingin Bertemu
40 Kehilangan Anak Tertua, Menantu dan Cucu
41 Aksi di Tengah Jalan
42 Sangat Sulit di Pisahkan
43 Melaksanakan Janjiku
44 Menabrak Pohon
45 Empat Tembakan
46 Mencincang Daging
47 Menaburkan Daging Sesuai Janji
48 Kekhawatiran Delna
49 Kembali ke Rumah Sakit
50 Pertemuan Nero dan Valia
51 Nona Muda Yang Sangat Unik
52 Persetujuan
53 Terkejutnya Rila dan Jian
54 Kecurigaan Jian
55 Masih Takut
56 Memarahi Teman di Depan Semua Orang
57 Memuji Keakraban
58 Memotong Dua Lidah
59 Ketiak Basah
60 Kecurigaan Polisi
61 Tidak Akan Bisa Menemukan Bukti Apapun
62 Membuat Senior Menjadi Miliknya
63 Kasus Yang Sama
64 Tuduhan tak Berdasar Namun Benar
65 Garis Batas Yang Tidak Boleh di Sentuh
66 Kedatangan Seseorang
67 Menculik Valia
68 Kata Yang Memuakkan
69 Lelucon Valia
70 Hembusan Nafas Terakhir Renzo
71 Mengetahui Seluruh Kejadian di Kampus
72 Menghapus Nama
73 Kakak dan Kakak Ipar
74 Menjenguk
75 Skakmat!
76 Tamparan Kuat
77 Pengacara Yang di Segani
78 Tidak Mempercayai Polisi Lagi
79 Pikiran Jernih Carmila
80 Menyuntikkan 8 Botol Injeksi
81 Mengeluarkan Darah
82 Biodata Ferry
83 Tanyakan Pada Anak Kalian Masing-Masing
84 Pertemuan Ketiga Orang Tua
85 Kemarahan Yuwin pada Jian
86 Valia Yang Penasaran
87 Membatalkan Libur Kampus
88 Kembalinya Orang Dari Masa Lalu Jian
89 Apa kau Setuju?
90 Kedatangan Wanita Pengganggu
91 Jatuhnya Valia
92 Mahasiswa Pindahan
93 Perlakuan Kasar Riana
94 Pertemuan Kakak dan Adik
95 Aku Akan Memberimu Pelajaran!
96 Balasan Yang Adil
97 Jantung Yang Seakan Berhenti Berdetak
98 Hadiah Spesial
99 Rahasia Yang Diketahui
100 Kaliandra dan Riana
101 Senior dan Junior
102 Kasus Rumit
103 Kecurigaan Riana
104 Ancaman yang Menjadi Kenyataan
105 Penyesalan Valia Asli
106 Kecurigaan Xander
107 Kata yang Terkubur
108 Peringatan Silyena
109 Buku Kuno
110 Desa Pandora
111 Gudang Persenjataan
112 Dejavu
113 Dua Foto
114 Menggunting Jahitan
115 Meminta Penjelasan yang Memuaskan
116 Rapat!
117 Perjalanan Pembalasan Dendam
118 Uang dan Kekuasaan Adalah Segalanya
119 Singgasana
120 Memperjelas Identitas Valia Samantha
121 Harga yang Harus di Bayar
122 Pembuat Onar
123 Ketakutan Riana
124 Senyuman Menyakitkan
125 Kepingan Masa Lalu Valia
126 Kepingan Masa Lalu Valia 2
127 Sepenggal Cerita
128 Membuat Mereka Hancur Berkeping-keping
129 Mereka?
130 Orang-orang Haus Kekuasaan
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Kematian Ibu
2
Membuka Mata
3
Kembali ke Kampus
4
Berubah
5
Perlawanan Valia
6
Mencari Ibu
7
Kedatangan Xander
8
Kebingungan Keluarga
9
Pertemuan
10
Menyelidiki Rahasia Granov
11
Peringatan Valia pada Silyena
12
Mengajukan Syarat
13
Teriakan Mahasiswa
14
Kebingungan Silyena
15
Pertemuan Dengan Kaliandra
16
Berusaha Mendekati Carmila
17
Gangguan dari Jian
18
Tidak Suka di Ganggu Saat Bersama Ibu
19
Seperti Bukan Anakku
20
Penemuan Jasad
21
Mengusir Telisa
22
Mata dibalas Mata dan Gigi dibalas Gigi
23
Teror yang di Dapat Elena
24
Ancaman Silyena pada Valia
25
Tidak ada Yang bisa Mencabut Lisensi Dokterku
26
Mengetahui Tentang Pembulian Valia
27
Ketakutan Elena
28
Silyena Amoriya
29
Penyiksaan
30
Melampiaskan Kesedihan
31
Kematian Elena
32
Kegelisahan Keluarga Amoriya
33
Penemuan Jasad Elena
34
Terpuruknya Keluarga Amoriya
35
Karin yang Termenung
36
Teman Bermuka Dua
37
Denda
38
Berusaha Bersikap Normal
39
Semakin Ingin Bertemu
40
Kehilangan Anak Tertua, Menantu dan Cucu
41
Aksi di Tengah Jalan
42
Sangat Sulit di Pisahkan
43
Melaksanakan Janjiku
44
Menabrak Pohon
45
Empat Tembakan
46
Mencincang Daging
47
Menaburkan Daging Sesuai Janji
48
Kekhawatiran Delna
49
Kembali ke Rumah Sakit
50
Pertemuan Nero dan Valia
51
Nona Muda Yang Sangat Unik
52
Persetujuan
53
Terkejutnya Rila dan Jian
54
Kecurigaan Jian
55
Masih Takut
56
Memarahi Teman di Depan Semua Orang
57
Memuji Keakraban
58
Memotong Dua Lidah
59
Ketiak Basah
60
Kecurigaan Polisi
61
Tidak Akan Bisa Menemukan Bukti Apapun
62
Membuat Senior Menjadi Miliknya
63
Kasus Yang Sama
64
Tuduhan tak Berdasar Namun Benar
65
Garis Batas Yang Tidak Boleh di Sentuh
66
Kedatangan Seseorang
67
Menculik Valia
68
Kata Yang Memuakkan
69
Lelucon Valia
70
Hembusan Nafas Terakhir Renzo
71
Mengetahui Seluruh Kejadian di Kampus
72
Menghapus Nama
73
Kakak dan Kakak Ipar
74
Menjenguk
75
Skakmat!
76
Tamparan Kuat
77
Pengacara Yang di Segani
78
Tidak Mempercayai Polisi Lagi
79
Pikiran Jernih Carmila
80
Menyuntikkan 8 Botol Injeksi
81
Mengeluarkan Darah
82
Biodata Ferry
83
Tanyakan Pada Anak Kalian Masing-Masing
84
Pertemuan Ketiga Orang Tua
85
Kemarahan Yuwin pada Jian
86
Valia Yang Penasaran
87
Membatalkan Libur Kampus
88
Kembalinya Orang Dari Masa Lalu Jian
89
Apa kau Setuju?
90
Kedatangan Wanita Pengganggu
91
Jatuhnya Valia
92
Mahasiswa Pindahan
93
Perlakuan Kasar Riana
94
Pertemuan Kakak dan Adik
95
Aku Akan Memberimu Pelajaran!
96
Balasan Yang Adil
97
Jantung Yang Seakan Berhenti Berdetak
98
Hadiah Spesial
99
Rahasia Yang Diketahui
100
Kaliandra dan Riana
101
Senior dan Junior
102
Kasus Rumit
103
Kecurigaan Riana
104
Ancaman yang Menjadi Kenyataan
105
Penyesalan Valia Asli
106
Kecurigaan Xander
107
Kata yang Terkubur
108
Peringatan Silyena
109
Buku Kuno
110
Desa Pandora
111
Gudang Persenjataan
112
Dejavu
113
Dua Foto
114
Menggunting Jahitan
115
Meminta Penjelasan yang Memuaskan
116
Rapat!
117
Perjalanan Pembalasan Dendam
118
Uang dan Kekuasaan Adalah Segalanya
119
Singgasana
120
Memperjelas Identitas Valia Samantha
121
Harga yang Harus di Bayar
122
Pembuat Onar
123
Ketakutan Riana
124
Senyuman Menyakitkan
125
Kepingan Masa Lalu Valia
126
Kepingan Masa Lalu Valia 2
127
Sepenggal Cerita
128
Membuat Mereka Hancur Berkeping-keping
129
Mereka?
130
Orang-orang Haus Kekuasaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!