Pemantauan.

Ketika Roger dan Jefri sedang berdiskusi tentang penyerangan besok pagi tiba tiba ayahnya masuk kekamar. Roger menghentikan pembicaraan dan menoleh kearah ayahnya. Ditangannya ia sedang memegang pistol sedangkan Jefri duduk didepannya sedang membersihkan selongsong peluru.

"Apa yang akan kau lakukan Roger? Aku mohon agar kau membatalkan apa apa yang akan kau lakukan, demi keselamatanmu nak" ucap ayahnya yang kaget melihat Roger dan Jefri dengan pistol ditangan mereka.

"Ayah..Dan Steward sudah mati terbantai, setelah itu Lisa putrinya juga mati..aku hampir setiap minggu dikejar kejar bahkan sudah ada beberapa kali percobaan untuk membunuhku..Ini tidak bisa dibiarkan, harus ada penyelesaiannya"

"Kenapa tidak kau serahkan kepada pihak kepolisian?"

"Apakah ayah tidak melihat? Banyak dari mereka yang ikut konspirasi untuk membunuhku..Aku sudah tidak percaya lagi dengan mereka ayah"

"Ayah tidak tau lagi apa yang harus aku katakan kepadamu..Namun kau satu satunya anakku..bagaimana apabila mereka membunuhmu?"

"Tidak akan terjadi ayah..aku pasti itu"

"Berhati hatilah dengan apapun yang akan kau lakukan nak..ayah sangat kawatir"

"Baik ayah..aku akan perhatikan itu"

"Roger, kau dengar ayahmu..rencanamu dalam penyerangan ini harus sukses..kasihan ayahmu" bisik Jefri ketika sang ayah keluar dari kamar mereka.

Roger menganggukkan kepalanya ia memberikan tangannya yang langsung digenggam erat oleh Jefri.

"Seperti jaman dulu Jef, positive dan pasti sukses!"

"Sukses to you bro" jawab Jefri.

...○○○○○...

Excist tidak sadar akan adanya bahaya mengancam ia bahkan sibuk menghitung wang cash yang disimpan disebuah lemari kecil dibawah tempat tidur.

Rencananya hari ini ia akan meneken kontrak baru dari seorang pedagang tersohor di Spanyol.

Setelah selesai menghitung ia berjalan keluar kamar kerja mendatangi 2 penjaga pintu.

"Selamat pagi bos!" Serentak mereka memberi salam.

"Hari ini aku santai..kalian tidak usah berjaga disini, turun saja kelobi. Acaraku keluar masih lama mungkin setelah jam 12 siang. So, kalian santai saja dibawah" kata Excist sambil tersenyum.

"Siap bos, call kami kalau ada yang penting. Kami ada dibawah"

Sambil sedikit siul siul Excits berjalan menuju meja kerja, hari ini ia merasa bahagia, entah kenapa tapi ia merasa beruntung.

...○○○○○...

Pukul 08.30 Roger dan Jefri sudah berada disebrang gedung Markas Excist. Meskipun hati Roger sudah mantap tapi kedua tangannya gemetar. Kali ini bukan sembarang target, ini adalah rencana gila yang akan pernah ia lakukan.

"Roger, kamu okay?" tanya Jefri.

"Yes 100 persen siap" Jawab Roger, ia menoleh kearah rangsel berisi 2 bom yang siap ia ledakan dengan remote control.

"Jef liat mobil itu!" ucap Roger.

"Ya aku memperhatikan, aku ingat itu adalah Jeep Cherokee Excits tapi aku tidak pernah jumpa dengan pemiliknya"

"Kita liat siapa yang keluar dari mobil itu" ucap Roger sambil terus memperhatikan sekitar sana. Ia melihat 2 mobil lainnya membuntuti dari belakang.

"Wah banyak sekali yang mana Excist? Seingatku ia mirip suara wanita kalau bicara ditelepon"

"Betul..mirip wanita, tapi tidak ada seorang wanitapun yang keluar dari mobil mobil itu"

Ketika semua penumpang turun, semuanya memakai pakaian yang sama. Mereka semua bercelana dan jas hitam, semuanya nemakai topi hitam dan kaca mata hitam juga.

"Kurang ajar, mereka membuat kamuflase! Kita tidak tau mana yang Excist"

"Roger jangan masuk dulu..aku tidak yakin yang mana Excist..kita akan terjebak!"

"Jef, tunggu disini aku mau masuk!"

"Roger jangan!"

"Tidak apa apa, aku hanya bergaya seperti seorang tamu saja..kita batalkan penyerangan hari ini..aku hanya mau ngecek"

Roger serentak meninggalkan Jefri yang terbengong bengong. Saat itu Roger mengenakan seragam pakaian seperti seorang tukang betul kan pipa air.

Ia membawa satu kotak kecil seperti alat alat kerja dipunggungnya tertulis 'Ready plumber'

Roger masuk kedalam gedung bersama puluhan karyawan yang akan bekerja, tidak jauh dari langkahnya rombongan yang diperkirakan adalah rombongan Excist juga sudah memasuki lobi gedung.

Ia berjalan kearah meja resepsionis sambil melirik kearah kira kira lima belas laki laki yang memakai stelan jas yang berwatna sama itu.

Tidak satupun terlihat adanya tanda tanda Excist. Langkah Roger terhenti ketika orang orang itu menyebar keseluruh ruangan lobi gedung dan hanya berdiri.

Ia mendekat kearah resepsionis dan menanyakan dimana ruang kepala pemeliharaan gedung karena ia mendapatkan panggilan untuk bekerja hari itu.

Resepsionis mengatakan bahwa ruang pemeliharaan ada dilantai basement, dan bisa diakses melalui jalan disamping gedung.

Roger mengucapkan terima kasih dan baru saja ia hendak berjalan keluar gedung tiba tiba matanya melihat kearah pintu lift utama. 4 orang priya dengan jas yang sama serentak berdiri didepan pintu.

...○○○○○...

Dari luar Jefri melihat sebuah mobil Rolls Royce berwarna silver memasuki pekarangan gedung. Mobil itu parkir pas didepan pintu masuk.

Ia kawatir dengan pergerakan Roger, semoga Roger tidak panik..

Didalam ruangan lobi yang saat itu banyak orang memasuki lobi Rger melihat adanya pergerakan khusus seakan seseorang penting akan keluar dari lift.

Ia berjongkok dan belaga seakan sedang mengikat tali sepatunya sambil melirik kearah pintu lift.

Tidak lama kemudian pintu terbuka, 2 orang berbadan besar keluar diiringi seorang laki laki agak gemuk.

Mereka berjalan cepat dan laki laki gemuk itu masuk kedalam sebuah mobil Rolls Royce yang sudah diparkir didepan pintu masuk diikuti sejumlah priya berbadan atletis yang mengenakan jas hitam itu.

Roger berjalan keluar dan menyebrangi jalan menemui Jefri.

Jefri sempat melihat iring iringan kendaraan keluar dari pekarangan gedung dan merasa lega melihat Roger menyebrangi jalan.

"Jef, lihat mobil Rolls Royce itu..aku rasa yang ada didalam Rolls Royce itu adalah Excist" ycap Roger.

"Jadi..Excist adalah seorang priya bukan wanita seperti yang biasa kita dengar ditelepon?"

"Mungkin juga..coba kita cek, aku akan call dia"

"Hah..kau akan call dia? Jangan disini dia bisa mendeteksi kita ada disekitar gedung ini"

"Tidak apa..itu yang akan aku lakukan, aku mau membuat kejutan bagi dirinya"

...○○○○○...

Ring Ring Ring...

Excist melihat kearah ponselnya, dilayar telepon terlihat sebuah nomor asing..ia tidak kenal nomor itu.

Tangannya mengambil sebuah alat dan langsung dicolokkan kelobang port charger.

Sebuah alat yang dapat merubah suara asli pembicara sesuai dengan apa yang ia inginkan. Apabila diset menjadi suara laki laki dengan suara yang berat bisa tapi alat itu juga mampu mengubah suara priya menjadi suara wanita. Dan suara itu yang selalu dipakai Excist.

"Halo siapa ini?"

Roger tidak membalas, ia diam saja untuk beberapa saat..hanya nafasnya saja terdengar disebrang sana.

"Hai Excist"

Jantung Excist berdetak kencang ketika mendengar suara itu. Ia kenal dan ingat sekali, itulah suara Roger King. Orang yang selama ini ia buru.

"Ahirnya kau keluar dari persembunyianmu" kata Excist mencoba menenangkan dirinya.

"Sudah saatnya kau akan mati..tapi aku akan membuatmu mati perlahan lahan..kita lihat bagaimana kau akan menangis memohon ampun" ucap Roger kalem.

Tangan Excist gemetaran...

...¤¤¤¤¤...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!