Mereka telah berhasil.

Roger rupanya sudah lebih dulu berada di Joyous Cafe dan menemui temannya. Ia memberitakan perihal kontrak yang ia tinggalkan.

"Hmm..kedengarannya tidak bagus Roger..kamu mempertaruhkan nyawamu" ucap Jefry temannya.

Jefry dulu dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin, tangannya lincah dengan golok dan kampak. Semua targetnya mati tertusuk atau terpenggal kepalanya. Ia tidak pernah menggunakan pistol dalam melakukan aksinya. Pistol sangat riskan katanya, sesuatu yang gampang ditemukan pihak kepolisian.

"Ya aku tau itu..tapi, aku juga dilemma karena dia adalah satu satunya sahabat ayahku..Aku harus kasih tau semuanya kepada mereka hari ini..Aku akan memberimu nomor pin yang ada dibunker apabila aku mati, kau ambil semua yang ada disitu dan menjadi milikmu. Ini juga surat surat rumah dan surat peralihan kuasa dariku kepadamu..Lebih baik jual rumah itu dan kau jadikan tambahan modal bagi dirimu"

"Lalu kau bagaimana?"

"Aku akan berlari dan berlari..satu saat aku akan mendapatkan siapakah Excist dan aku akan menghancurkan dia"

Jefri diam tanpa suara..kemudian ia masuk kekamar kerjanya, tidak berapa lama ia keluar lagi.

"Ini..pegang kunci ini" ucap Jefri sambil menyodorkan 3 kunci yang diikatkan dengan seutas tali berwarna merah.

"Kunci apa ini?" tanya Roger.

"Ini adalah kunci villaku didepan telaga Rains, kalian pergi dan tinggal disana..tidak ada orang yang tau tentang villa ini, istrikupun tidak tau"

"Oh thanks Jef!"

"Keliatannya teman mu sudah pada datang"

Ucap Jefri sambil menoleh kearah pintu masuk Cafe.

Dan Steward yang pertama masuk diikuti Lisa, Roger berdiri dan menyambut kedatangan mereka. Jefri langsung menuju keluar Cafe ia mengamati keadaan luar Cafe, tapi nampaknya semua aman.

"I am very sorry for all this..silahkan duduk" kata Roger sambil menarik 2 kursi dimeja panjang dekat jendela Cafe.

"Apa yang terjadi Roger? Kenapa sampai kedengerannya berbahaya sekali"

Roger mulai bercerita dari awalnya tapi ia tidak mengatakan bahwa profesinya adalah pembunuh bayaran..ia katakan bahwa dirinya hanya mengetahui dari seorang teman dekatnya.

"Apakah ia bisa dipercaya? Lalu kenapa saya harus dibunuh? Apa yang telah saya perbuat hingga menjadi target rencana gila itu?!"

"Menurut temanku, anda sudah memonopoli bisnis pertamanan kota dan infrastructure kota, mereka tidak suka..untuk memudahkan mereka memenangkan tender mereka harus membasmi anda"

"Gila! that's crazy!!"

"Oke ada 2 opsi..anda dan Lisa mau mendengarkan saya atau anda akan membiarkan itu dan berlindung dibawah para pengawalmu..tapi percayalah orang orang ini sangat berbahaya"

"Hmm..oke begini Roger, terima kasih atas perhatian dan informasimu..tapi saya tidak bisa menghindar karena pekerjaan yang saya kerjakan sangat penting dan langsung dilaporkan kepada Mayor of London. Saya rasa para pengawal saya cukup canggih dalam menjaga saya"

"Baiklah..tapi paling tidak saya sudah memberitahukan kepadamu bahwa ada bahaya mengancam"

"Sudahlah jangan takut..but thank you anyways"

Meeting itu diahiri dengan perasaan yang penuh kekawatiran didiri Roger. Ia tau tim pembunuh Excist bukanlah Tim biasa, mereka terlatih dalam melakukan pembunuhan.

...○○○○○...

"Bagaimana?" ucap Jefri ketika melihat para tamu istimewa meninggalkan Roger sendirian.

"Mereka tidak percaya ceritaku..Aah!" ucap Roger sambil memukul meja.

"Ya sudah..mereka sudah kau berikan peringatan, sekarang saatnya kau sembunyikan dirimu..dan tempat yang terbaik adalah kevillaku. Nyawamu menjadi taruhan sekarang"

Roger menganggukan kepalanya, ia lama berdiam diri sambil menenggak botol bir yang ia pegang.

"Oke aku akan pergi..terima kasih kawan atas segala bantuanmu..inhat apabila aku diketemukan mati..kau ambil hartaku dan jual rumahku itu"

"Baik Roger..sekarang mending kamu pergi dari sini, pergilah ketepi danau itu menjauh dari kota London"

Ia berdiri dan memeluk Jefri..

"Selamat tinggal kawan"

"Oke hati hati..pakai instingmu jangan lengah!"

Roger langsung keluar lewat pintu belakang dan masuk kedalam mobilnya yang ia oarkirkan dibelakang Cafe.

Jefri langsung masuk kedalam kamar kerjanya dan mengeluarkan sebuah kotak panjang, dari sana ia mengeluarkan sebuah senjata laras pendek otomatis dan sebuah pistol.

Ia menyiapkan dirinya, untuk menjaga jaga siapa tau begundal begundal Excist akan datang mengganggunya.

...○○○○○...

Didalam mobil Roger sempat mengontak Lisa.

"Hai Lisa"

"Hai Roger! kamu dimana?"

"Dengarkan baik baik..cerita tentang kemungkinan papamu akan dibunuh orang adalah benar, percayalah..lebih baik kamu ikut aku..paling tidak kamu bersamaku apabila ada sesuatu, papamu punya bodyguard tapi kamu tidak"

"Aduh..terus terang aku bingung Roger dengan ceritamu"

"Percayalah...kamu ada dimana sekarang?"

"Aku didrop papa tadi, sekarang didekat Hyde park"

"Aku jemput ya"

"Oke..ketemu aku didekat stasiun kereta Bayswater ya didepan stasiun ada warung kopi"

"Aku kesana sekarang"

...○○○○○...

"Hei..sst itu mobil target sudah terlihat" ucap Mehdi.

"Oke..nanti kalau dia sudah masuk, kita liat ada berapa orang yang menjaga didepan..sesuai rencana kamu turun dulu Rita, disabke penjaga depan setelah aman aku masuk, Mehdi siapkan mobil pas didepan rumahnya..Semua siap?"

"Kami siap" serentak Rita dan Mehdi berkata.

Rita menyiapkan peredam suara dipistol dan Reynold menyiapkan senapan laras pendek berisi 100 peluru.

Kendaraan Dan Steward bergerak pelan, pintu gerbang otomatis terbuka sendiri. 2 orang bodyguard keluar dari mobil pengiring dan berdiri didepan pintu.

"Rita turun sekarang"

Wanita itu mengenakan rok mini berwarna hitam dan baju ketat putih dibalut jacket tebal hitam. Ia mengenakan hak tinggi sehingga ketika jalan pinggulnya menari nari kekiri dan kanan.

Setelah kendaraan Dan masuk dan pintu getbang tertutup Rita mendekati ke 2 bodyguard yang berdiri.

"Hi boys..apa kabarnya? Sorry, aku mencari alamat ini dimana ya?" ucap Rita dengan nada genit sambil mendekati 2 bodyguard rumah Dan Steward.

Melihat seorang wanita cantik dan sexy mereka langsung mendekat dan melihat kearah ponsel yang ditunjukkan Rita.

Tiba tiba Rita mengeluarkan sebuah pistol dari balik pinggangnya dan menembak tepat kearah jantung mereka.

Jet Jett!! Masing masing kena 1 peluru.

Seketika keduanya tumbang, sebelum tumbang Rita sempat menangkap badan satu orang bodyguard satunya lagi jatuh ketanah.

Reynold melihat tumbangnya 2 penjaga depan langsung merangsek masuk kedalam. Dengan pistol dipegang erat kedua tangannya ia membidik kepada 2 petugas penjaga dalam yang sedang berbincang bincang. 2 orang itu langsung roboh.

"Aman..posisi sudah didepan pintu"

Rita menyusul masuk kedalam, Mehdi turun dan menarik 2 penjaga diluar yang sudah meregang nyawa lebih dulu untuk direbahkan didalam pekarangan depan. Ia kemudian keluar lagi dan bersiap dimobilnya.

Pada saat itu Dan Steward sudah habis mandi, ia masih mengenakan handuk ketika sepintas melihat kejendela kaca, diluar ada sebuah mobil van hitam berhenti pas didepan rumah. Siapa itu?

Ia kaget ketika melihat seseorang menarik tubuh seorang penjaga pintu luar. Untuk memastikan apa yang sedang terjadi ia mendekatkan wajahnya kekaca. Oh no! mereka dibunuh orang!

Cepat cepat ia kelaci tempat tidur dan mengeluarkan pistol Glock yang selalu ia simpan disana.

Dengan langkah penuh hati hati ia menuruni tangga hanya dengan handuk yang melilit dipinggangnya.

Ketika ia sampai dilantai bawah tiba tiba dari balik kordeng sebuah hantaman benda keras mengenai tengkuknya, matanya berkunang kunang dan iapun roboh kelantai.

...¤¤¤¤¤...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!